TETANUS
TETANUS
TETANUS
DEFINISI
• Penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin
kuman clostridium tetani, bermanifestasi
dengan kejang otot secara paroksisimal dan
diikuti oleh kekakuan otot seluruh badan
• Penyakit dengan tanda utama kekakuan otot
tanpa disertai ggn kesadaran(Sumarmo,2002)
ETIOLOGI
• Spora bacterium clostridium tetani (C. Tetani
• Mengeluarkan Tetanoplastin
• Bersifat neurotoksik
• Kejang otot dan syaraf perifer setempat
TANDA GEJALA
• Trismus
• Pembengkakan, rasa sakit dan kaku dari
berbagai otot
• Tetanik seizures (nyeri, kontraksi otot yang
kuat)
• Iritabilitas
• Demam
TANDA GEJALA
TETANUS
Netralisasi toksin dengan tetanus
antitoksin (TAT)
• hiperimun globulin (paling baik)
• Dosis: 3.000-6.000 unit IM
• Waktu paruh: 24 hari, jadi dosis ulang tidak
diperlukan
• Antitoksin kuda
• Serum anti tetanus (ATS) menetralisir toksin yang
masih beredar.
• Dosis: 100.000 unit, dibagi dalam 50.000 unit IM
dan 50.000 unit IV, pelan setelah dilakukan skin
test
Perawatan luka
• Bersihkan, kalau perlu didebridemen, buang
benda asing, biarkan terbuka
• Penicillin G 100.000 U/kg BB/6 jam (atau
2.000.000 U/kg BB/24 jam IV) selama 10 hari
Berantas kejang
• Hindari rangsang, kamar terang/silau, suasana
tenang
• Preparat anti kejang
• Barbiturat dan Phenotiazim
Terapi suportif
• Hindari rangsang suara, cahaya, manipulasi yang
merangsang
• Perawatan umum, oksigen
• Bebas jalan napas dari lendir, bila perlu
trakeostomi
• Diet TKTP yang tidak merangsang, bila perlu
nutrisi parenteral, hindari dehidrasi
• Kebersihan mulut, kulit, hindari obstipasi,
retensi urin
KOMPLIKASI
• Hipertensi
• Kelelahan
• Asfiksia
• Aspirasi pneumonia
• Fraktur dan robekan otot
PENCEGAHAN
• Imunisasi tetanus
DPT vaksin pada bayi dan anak-anak
TD vaksin digunakan pada booster untuk
remaja dan dewasa
• Membersihkan semua jenis luka setelah injuri
terjadi, sekecil apapun
• Melahirkan di tempat yang terjaga kebersihannya
MASALAH KEPERAWATAN
• Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan penumpukan sekresi sekrit akibat
kerusakan otot-otot menelan
• Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri
(biologi)
• Risiko trauma/injuri berhubungan dengan
peningkatan koordinasi otot (kejang),
irritabilitas
MASALAH KEPERAWATAN
• Resiko apirasi berhubungan dengan
penurunan kesadaran, gangguan
menelan
• Resiko kekurangan volume cairan
berhubungan dengan gangguan
menelan/intake kurang, diaphoresis
• Defisit pengetahuan (tentang penyakit,
penyebab) berhubungan dengan tidak
mengenal sumber informasi
KESIMPULAN
Kesimpula
n
PENUTUP