KEPERAWATAN GANGGUAN
CITRA TUBUH
KELOMPOK 3: 4. Rani Dwi Wardhani
1. Azzahra Firdausy Susiawan 5. Safira Ramadhanti
2. Febrilla Elena Crismonika 6. Shafana Salsabila
3. Kartika Witrianti 7. Yasinta Fadilasari
Pengkajian
Faktor Predisposisi
1. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orangtua, harapan orangtua
yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab
personal, ketergantungan pada oranglain, dan ideal diri yang tidak realistis
2. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah stereotype peran seks, tuntutan
peran kerja, dan harapan peran kultural
3. Faktor yang mempengaruhi identitas personal meliputi ketidakpercayaan orangtua,
tekanan, dari kelompok sebaya dan perubahan dalam struktur sosial
Faktor Presipitasi
1. A.Ketegangan peran, adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami
individu dalam peran atau posisi yang diharapkan
B. Konflik peran, adalah ketidaksesuaian peran antar yang dijalankan dengan yang
diinginkan
C. Peran yang tidak jelas, adalah kurangnya pengetahuan individu tentang peran
yang dilakukannya
D. Peran berlebihan, adalah kurang sumber yang adekuat untuk menampilkan
seperangkat peran yang kompleks
E. Perkembangan transisi, adalah perubahan norma yang berkaitan dengan nilai
untuk menyesuaikan diri
2. Situasi transisi peran, adalah bertambah atau berkurangnya orang penting dalam
kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang yang berarti
3. Transisi peran sehat – sakit, yaitu peran yang diakibatkan oleh keadaan sehat atau
keadaan sakit. Transisi ini dapat disebabkan :
Kehilangan bagian tubuh
Perubahan ukuran dan bentuk, penampilan atau fungsi tubuh
Perubahan fisik yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan
Prosedur pengobatan dan perawata
4. Ancaman fisik seperti pemakaian oksigen, kelelahan, ketidakseimbangan bio – kimia,
gangguan penggunaan obat, alkoholdan zat.
Respon terhadap stres
1. Keluarga
2. Aktivitas di luar rumah dan olah raga
3. Aktivitas seni
4. Bakat khusus
5. Hobi
6. Imajinasi dan kreativitas
7. Hubungan interpersonal
Perencanaan
SP Pasien
Tujuan Umum :
— Kepercayaan diri klien kembali normal
Tujuan khusus :
— Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya .
— Pasien dapat mengidentifikasi potensi (aspek positif).
— Pasien dapat melakukan cara untuk meningkatkan citra tubuh.
— Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain.
Intervensi
— Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya yang dulu dan saat ini, perasaan dan harapan yang dulu dan saat ini
terhadap citra tubuhnya.
— Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain.
— Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu.
— Ajarkan untuk meningkatkan citra tubuh.
— Gunakan protese, wig,Gunakan protese, wig,kosmetik atau yg lainnya sesegera mungkin,gunakan pakaian yang baru.
— Motivasi pasien untuk melihat bagian yang hilang secara bertahap.
— Bantu pasien menyentuh bagian tersebut.
— Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas yang mengarah kepada pembentukan tubuh yang ideal.
— Lakukan interaksi secara bertahap
— Susun jadual kegiatan sehari-hari.
— Dorong melakukan aktifitas sehari dan terlibat dalamkeluarga dan sosial.keluarga dan sosial.
— Dorong untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berarti/mempunyai peran pentingbaginya.
— Beri pujian thd keberhasilan pasienmelakukan interaksi.
SP keluarga
Tujuan umum :
• Keluarga dapat membantu dalam meningkatkan kepercayaan diri klien
Tujuan khusus :
— Keluarga dapat mengenal masalah gangguan.
— Keluarga dapat mengenal masalah gangguancitra tubuhcitra tubuh.
— Keluarga mengetahui cara mengatasi.
— Keluarga mengetahui cara mengatasimasalah gangguan citra tubuhmasalah gangguan citra
tubu.
— Keluarga mampu merawat pasien gangguancitra tubuhcitra tubuh.
— Keluarga mampu mengevaluasi kemampuanKeluarga mampu mengevaluasi
kemampuanpasien dan memberikan pujian ataspasien dan memberikan pujian
ataskeberhasilannya.keberhasilannya.
Intervensi
— Jelaskan dengan keluarga ttg ggn citra tubuh yang tjd pada pasien.
— Jelaskan kepada keluarga cara mengatasi gangguan citra tubuh.
— Ajarkan kepada keluarga cara merawat pasien.
— Menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien dirumah.
— Menfasilitasi interaksi dirumah.
— Melaksanakan kegiatan dirumah dan sosial.
— Memberikan pujian atas keberhasilan pasien.
Evaluasi