Anda di halaman 1dari 22

Internal Memory

Organisasi Komputer I

STMIK – AUB SURAKARTA


Tipe-tipe Memory
Semikonduktor
Read Only Memory
 Penyimpanan permanen  non-
volatile
 Diprogram secara microprogramming
(pemrogram mikroprosesor)
 Biasanya untuk menyimpan :
 Library subroutines untuk fungsi-fungsi
sistem yang sering dipanggil
 System Programs (BIOS)
 Tabel Set Instruksi
Jenis-jenis ROM
 Program ditulis pada saat pembuatan
(manufaktur)  masks  tidak bisa
diubah/dihapus
 Programmable (once)
 PROM (PROgrammable Memory) (OTP-
ROM)
 Diprogram dengan alat khusus
 Programmable – Program bisa ditulis
ulang
 Untuk menulis membutuhkan waktu
lebih lama dari membaca
Jenis-jenis ROM
 Erasable Programmable (EPROM)
 Dihapus dengan UV – semua isi memory
 Electrically Erasable (EEPROM)
 Dihapus secara elektrik dg field emission
(Fowler-Nordheim tunneling) – bisa per
byte
 Flash memory
 Dihapus secara elektrik dg field emission
– bisa semua isi memory, bisa per blok
Random Access Memory
 Operasi: Baca & Tulis (Read & Write)
 Volatile (membutuhkan daya untuk
menyimpan data)
 Sarana penyimpanan temporer
 Bersifat static atau dynamic
 Secara fisik terdiri atas sel-sel
memory, satu sel dapat menyimpan
satu bit
Dynamic RAM (DRAM)
 Menggunakan KAPASITOR  Bit data disimpan
sebagai tegangan (charge) di dalam kapasitor
 Tegangan cenderung bocor (berkurang)
 Membutuhkan refreshing, meskipun dalam
kondisi ada daya (power on)
 Membutuhkan adanya sirkuit untuk refresh
 Lebih lambat
 Konstruksi lebih sederhana, lebih murah
 Tempat yang dipakai per bitnya lebih kecil
 Metode penyimpanan analog
 Besar kecilnya tegangan menentukan nilai
 Paling umum dipakai sebagai main memory
Refreshing DRAM
 Refresh circuit terintegrasi dalam chip,
melakukan refresh tiap interval tertentu
sebelum waktu simpan kapasitor habis
(biasanya tiap waktu paruh)
 Cara kerja:
1. Disable chip (chip dibuat tidak bisa diakses
untuk sementara)
2. Count through rows (dilakukan per baris sel-sel
memory):
 Read & Write back (Baca dan tulis lagi ke
alamat yang sama)
 Hal ini membutuhkan waktu dan
memperlambat kinerja
Static RAM (SRAM)
 DIGITAL (Menggunakan rangkaian flip-flop)
 Bits disimpan sebagai switch on/off (secara
logika)
 Tidak memakai tegangan yang dapat bocor
 Tidak membutuhkan refreshing selama ada
daya (powered)
 Tidak membutuhkan sirkuit untuk refresh
 Lebih cepat
 Konstruksi lebih rumit
 Tempat yang dipakai menyimpan per bit lebih
besar
 Lebih mahal
SRAM vs DRAM
 Keduanya volatile
Membutuhkan daya untuk menyimpan data
 Dynamic cell
 Lebih gampang dibuat dan lebih kecil
 Lebih padat (lebih banyak bit bisa disimpan)
 Memungkinkan dibuat keping memory bersatuan
besar
 Murah
 Tapi butuh refresh
 Static cell
 Lebih cepat, tidak butuh refresh, tapi mahal
 Hanya untuk cache
Synchronous DRAM (SDRAM)
 Akses disinkronisasikan dengan external clock
(biasanya system clock – clock CPU)
 Pada proses pembacaan data dari RAM:
1. RAM dikirim alamat yg akan dibaca
2. RAM mencari data
 Pada DRAM konvensional, CPU akan
menunggu
 Pada SDRAM, karena proses perpindahan
data sudah dijadwalkan, CPU tahu kapan data
siap, sehingga CPU tidak harus menunggu,
bisa mengerjakan hal lain
 Burst mode (kalau ada) membuat SDRAM
dapat stream data dan mengirimnya dalam
bentuk blok
Koreksi Error
 Dalam melaksanakan fungsi penyimpanan, memori
semikonduktor dimungkinkan mengalami kesalahan.
 Jenis Error: Hard Failure
 Bersifat permanen, fisik, disebabkan
penggunaan yang tidak semestinya, cacat
 pabrik atau usia
 Jenis Error: Soft Error
 Random, non-destructive
 Tidak permanen, disebabkan masalah power
Supply, berhubungan data yang disimpan.
 Kesalahan ringan dapat dikoreksi kembali.
 Koreksi kesalahan data yang disimpan diperlukan dua
mekanisme
 Mekanisme pendeteksian kesalahan
 Mekanisme perbaikan kesalahan
Kode Hamming
 Diciptakan Richard Hamming di Bell Lab 1950
 Mekanisme pendeteksian kesalahan dengan
menambahkan data word (D) dengan suatu kode,
biasanya bit cek paritas (C).
 Data yang disimpan memiliki panjang D + C.
 Kesalahan diketahui dengan menganalisa data dan
bit paritas tersebut untuk memeriksa apakah ada
data yang berubah
 Pemikiran dasar: dari serentetan bit data pasti bisa
didapatkan sebuah ciri yang menunjukkan
keterhubungan antar data. Ciri tersebut disimpan
sebagai check bit
Kode Hamming
Kode Hamming

# Data Bits # Bit Paritas # Bit Paritas


SEC DEC
8 4 5
16 5 6
32 6 7
64 7 8
128 8 9
512 9 10
Penambahan bit cek paritas untuk koreksi kode Hamming
Kode
Hamming
Kode Hamming
 Aturan untuk menentukan C :
dengan exclusive-OR dijumlahkan:

C1 = D1  D2  D4  D5  D7
C2 = D1  D3  D4  D6  D7
C4 = D2  D3  D4  D8
C8 = D5  D6  D7  D8

 Kemudian check bits yang didapat saat data


disimpan di  -kan dengan check bits saat
pembacaan.
 Bilangan biner yang didapat menunjukkan letak
bit data yang salah, kemudian bit yang salah di
NOT-kan
Kode Hamming
 masukkan data : 00111001 kemudian
ganti bit data ke 3 dari 0 menjadi 1
sebagai error-nya.

 Bagaimanakah cara mendapatkan bit


data ke 3 sebagai bit yang terdapat
error?
Kode Hamming
Jawab :
Masukkan data pada perumusan cek bit paritas :
C1 = 1  0  1  1  0 = 1
C2 = 1  0  1  1  0 = 1
C4 = 0  0  1  0 =1
C8 = 1  1  0  0 =0
Sekarang bit 3 mengalami kesalahan data menjadi:
00111101
C1 = 1  0  1  1  0 = 1
C2 = 1  1  1  1  0 = 0
C4 = 0  1  1  0 =0
C8 = 1  1  0  0 =0
Kode Hamming
Apabila bit – bit cek dibandingkan antara
yang lama dan baru maka terbentuk
syndrom word :
C8 C4 C2 C1
0 1 1 1
0 0 0 1
0 1 1 0 =6

Sekarang kita lihat posisi bit ke-6


adalah data ke-3.
Kode Hamming
 Mekanisme koreksi kesalahan akan
meningkatkan realibitas bagi memori
 Menambah kompleksitas pengolahan
data.
 Menambah kapasitas memori karena
adanya penambahan bit – bit cek
paritas.
 Memori akan lebih besar beberapa
persen atau dengan kata lain
kapasitas penyimpanan akan
berkurang karena beberapa lokasi
RAMBUS® RDRAM
 Diadopsi Intel untuk seri Pentium keatas
 (Tadinya) Kompetitor SDRAM & DDR
gagal karena skandal
 Adalah DDR dengan Bus khusus DRAM,
pertukaran data lewat 28 kabel dengan
panjang < 12 cm. CPU request data ke
controller RDRAM
 Bus mengalamati sampai 320 RDRAM chips
dengan kecepatan 1.6Gbps (480ns access
time)

Anda mungkin juga menyukai