Anda di halaman 1dari 15

LATAR BELAKANG

 UNTUK MENGHINDARI ADANYA AKIBAT YANG TIDAK DIINGINKAN DARI


MENINGKATNYA KEGIATAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DI
KABUPATEN REJANG LEBONG YANG TIDAK TERKONTROL PERLU
DIANTISIPASI DENGAN ADANYA PERATURAN DAERAH TENTANG
BANGUNAN GEDUNG YANG SEIMBANG ANTARA PENGATURAN YANG
BERSIFAT ADMINISTRATIF DAN TEKNIS, SEMENTARA ITU PERATURAN
DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG No. 22 TAHUN 2006 TENTANG
BANGUNAN GEDUNG MATERI MUATANNYA PERLU DISEMPURNAKAN
MENGACU PADA UU No 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG
DAN PERATURAN PEMERINTAH No. 36 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN UU No. 28 TAHUN 2002

MAKSUD
 TERSUSUNNYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG
LEBONG TENTANG BANGUNAN GEDUNG, YANG MATERI MUATANNYA
SEBAGAIMANA DIAMANAHKAN DALAM PERATURAN PEMERINTAH No. 36
TAHUN 2005.

TUJUAN
 MEWUJUDKAN BANGUNAN GEDUNG SESUAI DENGAN FUNGSINYA,
TERPENUHINYA PERSYARATAN ADMINISTRATIF DAN PERSYARATAN
TEKNIS SERTA TERCIPTANYA TERTIB PENYELENGGARAAN BANGUNAN
GEDUNG DI KABUPATEN REJANG LEBONG
UNDANG-UNDANG No. 28 TAHUN 2002
 UNDANG-UNDANG TERSEBUT MATERI POKONYA MENGATUR TENTANG FUNGSI DAN
KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG, PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG,
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG, PERAN MASYARAKAT DALAM
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DAN PEMBINAAN DALAM
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG GUNA MENINGKATKAN PEMENUHAN
PERSYARATAN DAN TERTIB PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG.

PERATURAN PEMERINTAH RI No. 36 TAHUN 2005


 MENGATUR LEBIH LANJUT PELAKSANAAN MATERI POKOK YANG TERKANDUNG DALAM
UNDANG-UNDANG No. 28 TAHUN 2002 DAN MENGAMANAHKAN TERSUSUNNYA
PERATURAN DAERAH DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA TENTANG BANGUNAN GEDUNG.
GEDUNG.

UNDANG-UNDANG NO. 12 TAHUN 2011


 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 15 TAHUN 2006


 TENTANG JENIS DAN BENTUK PRODUK HUKUM DAERAH UNTUK TERWUJUDNYA
TERTIB ADMINISTRASI PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 16 TAHUN 2006


 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 17 TAHUN 2006


 TENTANG LEMBARAN DAERAH DAN BERITA DAERAH.
Kabupaten Rejang Lebong dengan terletak pada posisi 10219’-10257’ Bujur Timur dan 222’07’’- 331’ Lintang Selatan.
Batas-batas administratif Kabupaten Rejang Lebong adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lebong.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara.

Ibukota Kabupaten Rejang Lebong terletak di Kota Curup. Jarak Kota Curup dari beberapa kota disekitar antara lain:
 Bengkulu : 85 km
 Lubuk Linggau : 55 km
 Palembang : 484 km
 Tanjung Karang : 774 km
Perubahan fungsi bangunan gedung tidak dilaporkan, dan tidak ada
perubahan IMB dari semula fungsi hunian menjadi fungsi hunian dan
fungsi usaha.

Arsitektur yang berciri khas tradisional Kabupaten. Rejang Lebong yang


berasal dari rumah – rumah penduduk asli Suku Rejang ataupun Suku
Lembak , luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong ,
sementara pembangunan bangunan gedung–gedung baru di Kabupaten
Rejang Lebong mengexploitasi ciri-ciri Arsitektur Modern. Dikawatirkan
bangunan gedung dengan ciri khas arsitektur tradisional akan menagalami
kepunahan jika tidak ada usaha-usaha melalui kebijakan untuk
melestarikannya.

Tidak ada ketegasan pengaturan mengenai Jumlah Lantai Bangunan ( JLB )


pada kawasan tertentu membuat bangunan gedung tidak serasi dengan
lingkungannya

Kurangnya sosialisasi prosedural pengurusan IMB maupun kurangnya


pengawasan, sehingga masyarakat melakukan kegiatan mendirikan
bangunan dulu baru melakukan pengurusan IMB. Akibatnya bangunan yang
didirikan melanggar persyaratan teknis bangunan gedung, yang terjadi IMB
tidak keluar dan bangunan berhenti tanpa kejelasan.
 Bangunan Gedung fungsi hunian dibangun pada kawasan persawahan di
Kelurahan Talang Benih :
1. Penyelenggaraan bangunan gedung melanggar Peraturan Daerah Kabupaten
Rejang Lebong tentang RTRW , RDTRK.
2. Indikasi penyimpangan terhadap persyaratan Administrasi Bangunan Gedung
(IMB) dan Persyaratan Teknis Bangunan Gedung ( persyaratan peruntukan
lokasi).
ASAS PENYELENGGARAAN
BANGUNAN GEDUNG

Asas Kemanfaatan
Asas Keselamatan
UNDANG-UNDANG Asas Keseimbangan
BANGUNAN GEDUNG Keserasian bangunan
dan Lingkungan

TUJUAN PENGATURAN
BANGUNAN GEDUNG

Mewujudkan Bangunan Mewujudkan Tertib Mewujudkan Kepastian Hukum


Gedung yang Fungsional Penyelenggaraan Bangunan dalam Penyelenggaraan
Gedung dan Menjamin Bangunan Gedung
sesuai dengan Tata
Bangunan Gedung Keandalan Teknis BG
HUNIAN KEAGAMAAN USAHA SOSIAL DAN KHUSUS
BUDAYA

rumah tinggal tunggal Masjid Perkantoran Pendidikan Reaktor nuklir


rumah tinggal deret Gereja Perdagangan Kebudayaan Instalasi
rumah susun dan, Pura Perindustrian Pelayanan HANKAM
rumah tinggal Wihara Perhotelan kesehatan Bangunan
sementara Kelenteng
Wisata dan Laboratorium sejenis yang
rekreasi Pelayanan diputuskan oleh
Terminal umum menteri
penyimpanan
Sumber : UU No. 28 Tahun 2002

Tingkat Tingkat Tingkat Zonasi Lokasi Ketinggian Kepemilikan


Kompleksitas Permanensi Resiko Gempa Kepadatan Bangunan Bangunan
Kebakaran
 bangunan  bangunan Resiko Zonasi Lokasi Bertingkat Milik
Gedung Gedung Tinggi gempa Padat Tinggi Negara
Sederhana Permanen Resiko ditetapkan Lokasi Bertingkat Milik Badan
 bangunan  bangunan Sedang oleh instansi Sedang Sedang Usaha
Gedung Gedung Resiko berwenang Lokasi Bertingkat Milik
tidak semi Rendah Rendah Rendah Perorangan
Sederhana Permanen
 bangunan  bangunan
Gedung Gedung
Khusus Darurat /
sementara
 Sumber : UU No. 28 Tahun 2002

PERSYARATAN ADMINISTRATIF PERSYARATAN TEKNIS

Status Hak Atas Tanah dan/atau Izin Persyaratan Tata Bangunan :


Pemanfaatan -Peruntukan dan Intensitas
-Arsitektur Bangunan Gedung
Status Pemilikan Banunan Gedung -Pengendalian Dampak Lingk ungan

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Persyaratan Keandalan BG :


-Keselamatan
-Kesehatan
-Kenyamanan
-kemudahan
Peruntukan dan Intensitas : Persyaratan Bangunan Gedung Fungsi
-Peruntukan Lokasi
--KDB, KLB, dan KDH Khusus
--GSB dan Jarak Antar Bangunan
 Sumber : UU No. 28 Tahun 2002

PEMBANGUNAN PEMANFAATAN PELESTARIAN PEMBONGKARAN

Perencanaan Teknis pemeliharaan Penetapan Penetapan


Pembongkaran
Perawatan Pemanfaatan
Pelaksanaan (termasuk Pelaksanaan
Konstruksi Pemeriksaan Secara perbaikan, Pembongkaran
Berkala pemugaran,perlind
Pengawasan ungan & Pengawasan
Konstruksi Pengawasan pemeliharaan) Pembongkaran
Pemanfaatan Pengawasan
 Sumber : UU N0. 28 Tahun 2002

memantau dan Memberi masukan Menyampaikan Melaksanakan


menjaga kepada pendapat & gugatan perwakilan
ketertiban Pemerintah / pertimbangan terhadap bangunan
penyelenggaraan PEMDA dalam kepada instansi gedung yang
mengganggu ,
Penyempurnaan yang berwenang
merugikan dan/atau
pengaturan terhadap RTBL,
membahayakan
bidang Bangunan Rentek BG kepentingan umum.
Gedung tertentu, dan
penyelenggaraan
yang
menimbulkan
dampak penting
Pemerintah Pemerintah Daerah
Skala Nasional Skala Wilayah

Pemerintah Daerah Masyarakat/Penyelenggara


Bangunan Gedung

Masyarakat/Penyelenggara
Bangunan Gedung
 Sumber : UU No. 28 Tahun 2002

Sanksi Administratif Sanksi Denda Sanksi Pidana

• Peringatan tertulis, • Paling banyak 10 % dari nilai • Penjara paling lama 3 tahun
• Pembatasan kegiatan bangunan yang sedang atau dan/atau denda paling banyak 10%
pembangunan, telah dibangun, nilai BG jika tidak memenuhi
 Penghentian sementara atau Ditentukan dari berat/ ketentuan UU-BG sehingga
tetap pada pekerjaan mengakibatkan kerugian harta
ringannya pelanggaran yang
pelaksanaan pembangunan. benda orang lain,
dilakukan.
 Penghentian sementara atau  Penjara paling lama 4 tahun
tetap pada pemanfaatan BG, dan/atau denda paling banyak 15%
 Pembekuan IMB, nilai BG jika tidak memenuhi
 Pencabutan IMB, ketentuan UU-BG sehingga
 Pembekuan SLF BG, mengakibatkan kecelakaan bagi
 Pencabutan SLF BG, atau orang lain yang mengakibatkan cacat
 Perintah pembongkaran BG. seumur hidup,
 Penjara paling lama 4 tahun
dan/atau denda paling banyak 20 %
nilai BG jika tidak memenuhi
ketentuan UU-BG sehingga
mengakibatkan hilangnya nyawa
orang lain,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai