a. Kistadenoma
b. Kista coklat (endometrioma)
c. Kista dermoid
d. Kista endometriosis
e. Kista hemorhage
f. Kista lutein
g. Kista polikistik ovarium
Kista Ovarium Fungsional
Kista Corpus Luteum Kista Polikistik Ovarium
ETIOLOGI KISTA OVARIUM
Menurut Nugroho (2010: 101), kista ovarium disebabkan oleh
gangguan (pembentukan) hormon pada hipotalamus, hipofisis dan
ovarium (ketidakseimbangan hormon). Penyebab lain adalah adanya
pertumbuhan sel yang tidak terkendali di ovarium, misalnya pertumbuah
abnormal dari folikel ovarium, korpus luteum, sel telur.
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Nugroho (2010: 104), kebanyakan wanita yang
memiliki kista ovarium tidak memiliki gejala sampai periode tertentu.
Namun beberapa orang dapat mengalami gejala ini:
Gangguan reproduksi
Kista ovarium
Kista fungsional Kista non fungsional
Ovarian Salpingo-
Keluhan tetap :
cystectomy oophorectomy
•Aktivitas hormon
•Discomfort
3
Akibat aktivitas
hormonal kista ovarium
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2) Operasi
Prinsip pengobatan kista dengan pembedahan (operasi) menurut Yatim, (2005: 23)
Pre Operasi
Post Operasi
1 Nyeri akut b.d agen cidera - Tanda vital dalam rentang normal - Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
biologi
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
- Ajarkan tentang teknik non farmakologi
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
RENCANA KEPERAWATAN (Pre Operasi)
No Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
2 Kecemasan b.d diagnosis Setelah dilakukan asuhan keperawatan NIC : Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
selama 3x 24 jam diharapakan cemasi
- Gunakan pendekatan yang menenangkan
dan pembedahan terkontrol
- Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
NOC : - Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
Anxiety control prosedur
Coping - Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
Kriteria Hasil : mengurangi takut
- Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan
- Klien mampu mengidentifikasi dan prognosis
mengungkapkan gejala cemas - Dorong keluarga untuk menemani anak
- Mengidentifikasi, mengungkapkan - Lakukan back / neck rub
dan menunjukkan tehnik untuk - Dengarkan dengan penuh perhatian
mengontol cemas - Identifikasi tingkat kecemasan
- Vital sign dalam batas normal - Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
- Postur tubuh, ekspresi wajah, kecemasan
bahasa tubuh dan tingkat aktivitas - Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,
menunjukkan berkurangnya persepsi
kecemasan - Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
- Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
RENCANA KEPERAWATAN (Post Operasi)
1 Nyeri akut b.d agen injuri Setelah dilakukan asuhan keperawatan NIC :
selama 3x24 jam diharapkan nyeri Pain Management
fisik pasien berkurang
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
NOC :
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Pain Level, kualitas dan faktor presipitasi
Pain control, - Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Comfort level - Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
Kriteria Hasil : mengetahui pengalaman nyeri pasien
- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
- Mampu mengontrol nyeri (tahu
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
penyebab nyeri, mampu
- Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
menggunakan tehnik
tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
nonfarmakologi untuk
- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
mengurangi nyeri, mencari
menemukan dukungan
bantuan)
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
- Melaporkan bahwa nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
berkurang dengan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
menggunakan manajemen
nyeri - Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
- Mampu mengenali nyeri
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
(skala, intensitas, frekuensi dan
intervensi
tanda nyeri)
RENCANA KEPERAWATAN (Post Operasi)
1 Nyeri akut b.d agen injuri - Menyatakan rasa nyaman - Ajarkan tentang teknik non farmakologi
setelah nyeri berkurang - Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
fisik - Tanda vital dalam rentang - Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
normal - Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
RENCANA KEPERAWATAN (Post Operasi)
2 Resiko infeksi b.d penurunan - Jumlah leukosit dalam batas Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
normal - Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
pertahanan primer - Menunjukkan perilaku hidup - Monitor hitung granulosit, WBC
sehat - Monitor kerentanan terhadap infeksi
- Batasi pengunjung
- Saring pengunjung terhadap penyakit menular
- Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko
- Pertahankan teknik isolasi k/p
- Berikan perawatan kuliat pada area epidema
- Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
- Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
- Dorong masukkan nutrisi yang cukup
- Dorong masukan cairan
- Dorong istirahat
- Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep
- Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara menghindari infeksi
- Laporkan kecurigaan infeksi
- Laporkan kultur positif
RENCANA KEPERAWATAN (Post Operasi)