Anda di halaman 1dari 64

REFERAT

LEUKEMIA PADA ANAK

Disusun oleh :
Fitriana Prista
1665050302

Pembimbing :
dr. Dina Siti Daliyanti, SpA (K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


PERIODE 25 FEBRUARI – 04 MEI 2019
RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi
2019
Pasien Bangsal Anggrek

Nama : An. P A
Usia : 12 tahun
Alamat :
Suku : Sunda
Agama : Islam
Anamnesis
Dilakukan secara Alloanamnesis pada hari Jumat tanggal 28 Maret 2019

Keluhan Utama:
BAB dan BAK Merah segar

Keluhan Tambahan:
Gusi berdarah, demam, Bibir pecah-pecah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Bekasi dengan keluhan BAB dab BAK Merah segar sebanyak 2x
kurang lebih 4 jam SMRS. Pasien tidak mengeluh nyeri saat ingin BAK dan BAB. Ibu pasien
mengatakan BAB tidak disertai oleh ampas namun hanya cairan berwarna merah segar. Selain
itu ibu pasien juga mengatakan pasien sesak nafas, batuk, demam kurang lebih selama 2
minggu, bibir pecah-pecah dan badan nyeri ketika digerakkan. Sebelumnya pada bulan januari
2019 pasien di rawat di RS tasik Malaya selama 2 minggu karena leher membengkak dan timbul
bintik-bintik merah seluruh tubuh. Awalnya ibu pasien mengira pasien terkena DBD, namun dr
Spesialis Anak menjelaskan bahwa hasil lab bukan menandakan DBD. Pasien dirawat selama 5
hari di RS Tasik Malaya kemudian di bawa ke Jakarta. 3 hari kemudian pasien drop dan langsung
di bawa ke RSUD Bekasi. BB turun 23 kg dalam 2 bulan terakhir.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang
serupa.
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

7
Riwayat Pertumbuhan & Perkembangan
Pertumbuhan gigi I : 6 bulan (normal: 5-9 bulan)
Psikomotor
Tengkurap : 3 bulan (normal: 3-4 bulan)
Duduk : 6 bulan (normal: 6 bulan)
Berdiri : 9 bulan (normal: 9-12 bulan)
Berjalan : 13 bulan (normal: 13 bulan)
Bicara : 9 bulan (normal: 9-12 bulan)

Kesan : Riwayat pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai usia

8
Riwayat Makanan

9
Riwayat Keluarga dan Sanitasi
Keadaan kesehatan kedua orang tua dalam keadaan baik.
Tinggal dirumah sendiri. Terdapat satu kamar. Ventilasi baik,
cahaya matahari cukup, air minum dan air mandi berasal dari air
tanah.

Kesan : Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien


cukup baik.

10
Pemeriksaan fisik
STATUS GENERALIS

Keadaan umum : Tampak sakit berat


Kesadaran : Komposmentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Frekuensi nadi : 110 kali/menit
Frekuensi napas : 22 kali/menit
Suhu : 37,9oC
Pemeriksaan fisik
Status Generalis

Berat badan : 29 kg
Mulut : mukosa bibir kering, gusi
Tinggi badan : 145 cm berdarah (+)
Leher : pembesaran KGB(-),
IMT : BB/TB2 = 29/(1.45)2 Paru : SN vesikuler,ronkhi (-/-),
= 13.8 wheezing (-/-)
Kepala : normosefali, tidak ada kelainan Jantung : Batas Jantung normal. BJ
Mata : I-II reguler, murmur (-),
gallop (-)
OS : conjungtiva anemis +/+, sklera ikterik +/+, pupil isokor, Perut : Hepatosplenomegali (+)
RCL +/+, RCTL +/+, Kulit : ikterik (+), petechie (-)
Ekstremitas : akral dingin, sianosis (-),
OD :conjungtiva anemis +/+, sklera ikterik +/+, pupil isokor, edema (-), pucat (+)
RCL +/+, RCTL +/+,
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium darah tanggal 26 Maret 2019

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Leukosit 20.8 Ribu/uL 5 - 10

Eritrosit 2.75 Juta/uL 4-6

Hemoglobin 7.1 g/dL 13 – 17.5

Hematokrit 22.0 % 37 - 47

Trombosit 10 Ribu/uL 150 - 400

13
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Index Eritrosit

MCV 79.9 fl 82 - 92

MCH 25.9 pg 27 - 32

MCHC 32.4 g/dL 32 – 37

KIMIA KLINIK

GDS 131 mg/dL 60 - 110

ELEKTROLIT

Na 133 mmol/L 60 - 110

Clorida 102 mmol/L 94 - 111

Kalium 4.9 mmol/L 135 - 145


Follow up
Tanggal Follow Up

26/03/19 S/ BAB dan BAK Merah segar, Gusi Berdarah, demam (+)

O/ ku: TSB Kes: CM


Suhu: 37.9C, Nadi:110,
RR: 22x/menit saturasi:98%

A/ leukemia

P/ iVFD Kaen 3a (1200cc/24jam)


Transfusi TC 6 unit 12 jam kemudisn transfuse PRC 200cc
Lasix 20 mg inj
Ceftriaxone 2x1 gr
Paracetamol 3x300mg
omeprazole 1x30mg
Ondancetron 3x3mg
Puasa 6 jam jika masih melena
o2 2lpm

15
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Leukosit 20.8 Ribu/uL 5 - 10

Eritrosit 2.75 Juta/uL 4-6

Hemoglobin 7.1 g/dL 13 – 17.5

Hematokrit 22.0 % 37 - 47

Trombosit 10 Ribu/uL 150 - 400

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Index Eritrosit
MCV 79.9 fl 82 - 92
MCH 25.9 pg 27 - 32

MCHC 32.4 g/dL 32 – 37


KIMIA KLINIK
GDS 131 mg/dL 60 - 110

ELEKTROLIT

Na 133 mmol/L 60 - 110

Clorida 102 mmol/L 94 - 111

Kalium 4.9 mmol/L 135 - 145


Follow up
Tanggal Follow Up

27/03/19 S/ demam (+)

O/ ku: TSB Kes: CM


Suhu: 37.9C, Nadi:120,
RR: 24x/menit saturasi:98%

A/ leukemia

P/ iVFD Kaen 3a (1200cc/24jam)


Transfusi TC 6 unit 12 jam kemudisn transfuse PRC 200cc
Lasix 20 mg inj
Ceftriaxone 2x1 gr
Paracetamol 3x300mg
omeprazole 1x30mg
Ondancetron 3x3mg
Benutrion 250cc/hari
Puasa 6 jam jika masih melena
o2 2lpm
17
Follow up
Tanggal Follow Up

28/03/19 S/ badan sakit

O/ ku: TSB Kes: CM


Suhu: 37C, Nadi:110,
RR: 22x/menit saturasi:98%

A/ leukemia

P/ lanjut terapi
lapor hasil lab post PRC 200cc dan TC 6 unit
Lasix 15 mg

18
Lab 28 – 03 - 2019

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Leukosit 6.0 (perbaikan) Ribu/uL 5 - 10

Eritrosit 2.75 Juta/uL 4-6

Hemoglobin 8.2 (perbaikan) g/dL 13 – 17.5

Hematokrit 25.7 % 37 - 47

Trombosit 10 (tetap) Ribu/uL 150 - 400


Follow up
Tanggal Follow Up

29/03/19 S/ batuk (+) nyeri saat batuk

O/ ku: TSB Kes: CM


Suhu: 36.7C, Nadi:110,
RR: 26x/menit saturasi:98%

A/ leukemia

P/ iVFD Kaen 3a (1200cc/24jam)


Transfusi TC 6 unit 12 jam kemudisn transfuse PRC 200cc
Ceftriaxone 2x1 gr
Paracetamol 3x300mg
omeprazole 1x30mg
Ondancetron 3x3mg
Benutrion 250cc/hari
Puasa 6 jam jika masih melena
o2 2lpm

20
Lab 29-03-19

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Leukosit 5.2 (perbaikan) Ribu/uL 5 - 10

Eritrosit 2.75 Juta/uL 4-6

Hemoglobin 8.2 g/dL 13 – 17.5

Hematokrit 24.7 % 37 - 47

Trombosit 10 (tetap) Ribu/uL 150 - 400


Follow up
Tanggal Follow Up

30/03/19 S/ batuk (+) nyeri saat batuk

O/ ku: TSB Kes: CM


Suhu: 37.9C, Nadi:110,
RR: 22x/menit saturasi:98%

A/ leukemia

P/ iVFD Kaen 3a (1200cc/24jam)


Transfusi TC 6 unit
Ceftriaxone 2x1 gr
Paracetamol 3x300mg
omeprazole 1x30mg
Ondancetron 3x3mg
Benutrion 250cc/hari
Puasa 6 jam jika masih melena
o2 2lpm
ambroxol 3x1 cth
cek h2tl post TC 22
Follow up
Tanggal Follow Up

31/03/19 S/ BAB Hitam

O/ ku: TSB Kes: CM


Suhu: 37.8C, Nadi:110,
RR: 22x/menit saturasi:98%

A/ leukemia

P/ iVFD Kaen 3a (1200cc/24jam)


lanjut terapi
LAB
leu : 2.3
Hb : 6.2 (turun)
Ht : 17.9
Tr : 10rb
Konsul dr Yanti SpA (K)
Advice : PRC 250cc, Lasix ½ amp, Pro Picu

23
Follow up
Tanggal Follow Up

01/04/19 S/ demam, badan sakit semua, BAB dan gusi berdarah

O/ ku: TSB Kes: CM


Suhu: 38C, Nadi:131,
Transfusi PRC 150cc
RR: 28x/menit saturasi:100%
Serial 3x TC 6 unit
Extra Lasix ½ amp A/ leukemia

P/ iVFD Kaen 3a (1200cc/24jam)


lanjut terapi
LAB
leu : 2.9
Hb : 4.4 (turun)
Ht : 22.3
Tr : 10rb
RUJUK RSCM

24
Follow up
Tanggal Follow Up

02/04/19 S/ demam, badan sakit semua, BAB dan gusi berdarah

Transfusi PRC 150cc O/ ku: TSB Kes: Apatis


Suhu: 48C, Nadi:176,
Serial 3x TC 6 unit
RR: 38x/menit saturasi:100%
Extra Lasix ½ amp TD : 131/72mmhg

A/ leukemia

P/ iVFD Kaen 3a (1200cc/24jam)


Ceftriaxone 2x1 gr
Paracetamol 3x300mg
omeprazole 1x30mg
Ondancetron 3x3mg
Benutrion 250cc/hari
Puasa 6 jam jika masih melena
o2 2lpm
ambroxol 3x1 cth
25
Lab tanggal 2 – 04 - 2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Leukosit 1.4 (turun) Ribu/uL 5 - 10

Hemoglobin 4.4 g/dL 13 – 17.5

Hematokrit 13.2 (turun) % 37 - 47

Trombosit 10 (tetap) Ribu/uL 150 - 400

Albumin 2.3 g/dL 4.5 – 2 g/dL

SGOT 75 U/L <12

SGPT 23 U/L 12

Ureum 72 mg/dL 20-40

Creatinin 0,39 Mg/dL 0.5-1.5


Tinjauan Pustaka
LEUKIMIA
Pendahuluan Leukemia
•Penyakit keganasan yang paling sering terjadi pada anak-anak usia dibawah 15
tahun yaitu sekitar 40%
•Terjadi abnormalitas pada sel-sel hematopoitetik  terjadi pertumbuhan sel
berlebihan (sel darah abnormal/leukemik)  fungsi tidak normal dan terganggu
•Leukemia terbagi atas leukemia akut dan kronis

Kliegman MR, RE Bhermann, HB Jenson. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi Keenam. Jakarta: 2014
Leukemia
•Penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh
proliferasi sel-sel darah putih yang tidak terkontrol sehingga terjadi manifestasi
adanya sel-sel abnormal dalam sel induk hematopoietik
•Leukemia pediatrik adalah salah satu kanker paling mematikan, dengan salah
satu tingkat kematian tertinggi di seluruh dunia.
•Ada dua jenis utama leukemia pediatrik, Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) dan
Leukemia Myeloid Akut (LMA).

Parmono B, Sutaryo, Ugrasena IDG, Windiastuti E, Abdulsalam M. Buku Ajar Hematologi-Onkologi Anak. Edisi Revisi Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba 2018
Klasifikasi Leukemia

Tarver T. Cancer facts & figures 2018. American cancer society (ACS) Atlanta, GA: American Cancer Society, 2018. 66 p., pdf.
Leukemia Limfoblastik Akut (umum pada anak)
Melibatkan jenis sel darah putih limfosit
Sel – sel limfoblas kecil serupa dengan kromatin
homogen
Sel limfoblas berukuran lebih besar tetapi ukurannya
bervariasi

L1 :Sel – sel limfoblas kecil serupa dengan kromatin


homogen, anak inti umumnya tidak tampak dan
sitoplasma sempit
L2 :Sel limfoblas lebih besar tetapi ukurannya
bervariasi, kromatin lebih kasar dengan satu atau lebih
anak inti
L3 :Limfoblas besar, homogen dengan kromatin
berbercak, banyak ditemukan anak inti serta sitoplasma
yang basofilik dan bervakuolisasi
Leukimia Myeloid Akut (umum pd dewasa)
Sel leukemia ini melibatkan jenis sel darah putih
myelosit

M0 : LMA dengan diferensiasi minimal


M1 : LMA tanpa maturasi
M2 : LMA dengan maturasi
M3 : Leukemia promielositik hipergranuler
M4 : Leukemia mielomonositik akut
M5 : Leukemia monositik akut
M6 : Leukemia eritroblastik (eritroleukemia)
M7 : Leukemia megakariositik akut
Kelompok Risiko Leukemia Akut
Risiko standar (rendah)
Anak usia 1 hingga kurang dari 10 tahun yang memiliki jumlah sel darah putih kurang dari 50.000 / μL pada saat
diagnosis.
Risiko tinggi
Anak-anak 10 tahun ke atas dan / atau anak-anak yang memiliki jumlah sel darah putih 50.000 / μL atau lebih
pada saat diagnosis.
Risiko sangat tinggi
Anak-anak yang lebih muda dari usia 1, anak-anak dengan perubahan gen tertentu, anak-anak yang memiliki
respons lambat terhadap pengobatan awal, dan anak-anak yang memiliki tanda-tanda leukemia setelah 4 minggu
pertama perawatan

Tarver T. Cancer facts & figures 2018. American cancer society (ACS) Atlanta, GA: American Cancer Society, 2018. 66 p., pdf.
Epidemiologi Leukemia

Shahab F, Raziq F. Clinical presentations of acute leukemia. J Coll Physicians Surg Pak. 2014 Jul 1;24:472-6.
Etiologi Leukemia
Penyebab: Tidak diketahui

Faktor predisposisi:
• Genetik: sindrom down
• Lingkungan: paparan radiasi, peptisida
• Keadaan imunodefisiensi
• Virus: epstein barr Virus, retrovirus
• Ibu hamil dengan mengkonsumsi alkohol, obat terlarang maupun paparan kimiawi lainnya

Metayer C, Dahl G, Wiemels J, Miller M. Childhood leukemia: a preventable disease. Pediatrics. 2016 Nov 1;138(Supplement 1):S45-55.
Patofisiologi Leukemia
Patofisiologi Leukemia

Board PP. Childhood Acute Lymphoblastic Leukemia Treatment (PDQ®).


InPDQ Cancer Information Summaries [Internet] 2018 Apr 5. National Cancer Institute (US).
Tanda dan Gejala Leukemia

Mitchell C, Hall G, Clarke RT. Acute leukaemia in children: diagnosis and management. Bmj. 2015 Jun 11;338:b2285.
Karakteristik Tipe-Tipe Leukemia

Davis AS, Viera AJ, Mead MD. Leukemia: An overview for primary care. Am Fam Physician. 2014 May 1;89(9):731-8.
Diagnosis Leukemia

Shahab F, Raziq F. Clinical presentations of acute leukemia. J Coll Physicians Surg Pak. 2014 Jul 1;24:472-6
Diagnosis Leukemia

Shahab F, Raziq F. Clinical presentations of acute leukemia. J Coll Physicians Surg Pak. 2014 Jul 1;24:472-6.
Diagnosis Leukemia

Davis AS, Viera AJ, Mead MD. Leukemia: An overview for primary care. Am Fam Physician. 2014 May 1;89(9):731-8.
Algoritma
Penegakkan
Diagnosis
Leukemia

Davis AS, Viera AJ, Mead MD.


Leukemia: An overview for
primary care. Am Fam
Physician. 2014 May
1;89(9):731-8.
Diagnosis Banding Leukemia Limfoblastik Akut
Penyakit / Kondisi Membedakan Tanda / Membedakan Tes
Gejala

leukemia myeloid akut infiltrasi kulit dan Tulang biopsi sumsum, apusan darah tepi, sitokimia, dan spidol
(LMA) hipertrofi gusi, imunologi dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis.
gangguan SSP

limfositosis reaktif ( trombositopenia, Infeksi cytomegalovirus dan infeksi Bordetella pertussis dengan
"reaksi leukemoid") demam, malaise, limfositosis
faringitis, limfadenopati
dan splenomegali.. Tulang aspirasi sumsum dan biopsi: hematopoiesis normal.

Epstein-Barr serologi: positif.

Shahab F, Raziq F. Clinical presentations of acute leukemia. J Coll Physicians Surg Pak. 2014 Jul 1;24:472-6.
Diagnosis Banding (2)
anemia aplastik anemia aplastik Tidak ada sel blast dalam darah perifer atau fitur leukoeritroblastik.
mungkin menyerupai
subtipe pansitopenia
aleukemic leukemia
limfositik akut.

Idiopatik Childhood ITP dapat Tidak ada sel blast dalam darah perifer atau fitur leukoeritroblastik.
thrombocytopenic purpura menyerupai subtipe Aspirasi sumsum tulang dan hapusan darah perifer membantu dalam
(ITP) pansitopenia leukemia membedakan diagnosis.
limfositik akut.

Shahab F, Raziq F. Clinical presentations of acute leukemia. J Coll Physicians Surg Pak. 2014 Jul 1;24:472-6.
Tatalaksana Leukemia

Fase Fase
Fase induksi
konsolidasi pemeliharaan

Indonesian Childhood ALL 2013 Protocol. Protokol pengobatan Leukemia Limfoblastik Akut
Fase Induksi

Indonesian Childhood ALL 2013 Protocol. Protokol pengobatan Leukemia Limfoblastik Akut
Fase
Konsolidasi

Indonesian Childhood ALL 2013 Protocol. Protokol pengobatan Leukemia Limfoblastik Akut
Fase Pemeliharaan

Indonesian Childhood ALL 2013 Protocol. Protokol pengobatan Leukemia Limfoblastik Akut
Komplikasi Leukemia

Mitchell C, Hall G, Clarke RT. Acute leukaemia in children: diagnosis and management. Bmj. 2015 Jun 11;338:b2285.
Resume
• Pasien datang ke IGD RSUD Bekasi dengan keluhan BAB dab BAK Merah segar sebanyak 2x
kurang lebih 4 jam SMRS. Pasien tidak mengeluh nyeri saat ingin BAK dan BAB. Ibu pasien
mengatakan BAB tidak disertai oleh ampas namun hanya cairan berwarna merah segar. Selain
itu ibu pasien juga mengatakan pasien sesak nafas, batuk, demam kurang lebih selama 2
minggu, bibir pecah-pecah dan badan nyeri ketika digerakkan. Sebelumnya pada bulan januari
2019 pasien di rawat di RS tasik Malaya selama 2 minggu karena leher membengkak dan timbul
bintik-bintik merah seluruh tubuh. Awalnya ibu pasien mengira pasien terkena DBD, namun dr
Spesialis Anak menjelaskan bahwa hasil lab bukan menandakan DBD. Pasien dirawat selama 5
hari di RS Tasik Malaya kemudian di bawa ke Jakarta. 3 hari kemudian pasien drop dan langsung
di bawa ke RSUD Bekasi. BB turun 23 kg dalam 2 bulan terakhir.
• pemeriksaan fisik : CA (+/+) SI (+/+) Mukosa bibir kering, gusi berdarah (+) Hepatosplenomegali
(+) Kulit ikterik, akral dingin
• LAB
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Leukosit 20.8 Ribu/uL 5 - 10

Eritrosit 2.75 Juta/uL 4-6

Hemoglobin 7.1 g/dL 13 – 17.5

Hematokrit 22.0 % 37 - 47

Trombosit 10 Ribu/uL 150 - 400

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Index Eritrosit
MCV 79.9 fl 82 - 92
MCH 25.9 pg 27 - 32

MCHC 32.4 g/dL 32 – 37


KIMIA KLINIK
GDS 131 mg/dL 60 - 110

ELEKTROLIT

Na 133 mmol/L 60 - 110

Clorida 102 mmol/L 94 - 111

Kalium 4.9 mmol/L 135 - 145


analisis kasus
Diagnosis Leukemia

Shahab F, Raziq F. Clinical presentations of acute leukemia. J Coll Physicians Surg Pak. 2014 Jul 1;24:472-6
Diagnosis Leukemia

Shahab F, Raziq F. Clinical presentations of acute leukemia. J Coll Physicians Surg Pak. 2014 Jul 1;24:472-6.
Tanda dan Gejala Leukemia

Mitchell C, Hall G, Clarke RT. Acute leukaemia in children: diagnosis and management. Bmj. 2015 Jun 11;338:b2285.
Anjuran
1. Pemeriksaan Biopsi Sumsum tulang
2. Uji Kromosom / Molekuler
DIAGNOSA KERJA
Leukimia Limfoblastik akut
DIAGNOSA BANDING

1. Leukimia Mielosit Akut


PENATALAKSANAAN
◦ Non farmakologi
◦ Pemeriksaan darah secara rutin
◦ Terapi Radiasi
◦ Transplantasi sel induk

◦ Farmakologi
◦ Kemoterapi
PROGNOSIS
Ad vitam : ad malam
Ad functionam : ad malam
Ad sanationam : ad malam
Kesimpulan
•Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan laboratorium pasien menunjukkan diagnosis Leukemia
•Leukimia merupakan penyakit keganasan sel darah yang paling sering terjadi pada anak-anak
sekitar yang berasal dari sumsum tulang ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih
•Pada umumnya penyebab leukemia tidak dapat diketahui secara pasti
•Terapi Leukemia di Indonesia mengacu pada pedoman dari Indonesian Childhood ALL 2013
Protocol menurut IDAI.
•Diagnosis harus ditegakkan sedini mungkin untuk dapat segera melakukan program tatalaksana
berupa kemoterapi
Daftar Pustaka
1. Kliegman MR, RE Bhermann, HB Jenson. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi Keenam. Jakarta: 2014

2. Hoffbrand VA, Pettit JE, Moss PAH, Kapita Selekta Hematologi Edisi 7. Jakarta: 2018

3. Parmono B, Sutaryo, Ugrasena IDG, Windiastuti E, Abdulsalam M. Buku Ajar Hematologi-Onkologi Anak. Edisi Revisi Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba
2018

4. Siegel RL, Miller KD, Jemal A. Cancer statistics, 2019. CA: a cancer journal for clinicians. 2019 Jan 1.

5. O'Donnell MR, Tallman MS, Abboud CN, Altman JK, Appelbaum FR, Arber DA, Bhatt V, Bixby D, Blum W, Coutre SE, De Lima M. Acute myeloid leukemia,
version 3.2017, NCCN clinical practice guidelines in oncology. Journal of the National Comprehensive Cancer Network. 2017 Jul 1;15(7):926-57.

6. JRadich JP, Deininger M, Abboud CN, Altman JK, Berman E, Bhatia R, Bhatnagar B, Curtin P, DeAngelo DJ, Gotlib J, Hobbs G. Chronic Myeloid Leukemia,
Version 1.2019, NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Journal of the National Comprehensive Cancer Network. 2018 Sep 1;16(9):1108-35.

7. Tarver T. Cancer facts & figures 2018. American cancer society (ACS) Atlanta, GA: American Cancer Society, 2018. 66 p., pdf. Available from

8. Almeida AL, de Azevedo IC, Pinto DP, Vitor AF, Euzà V. Clinical and epidemiological aspects of leukemias. Revista Cubana de HematologÃa, InmunologÃa y
Hemoterapia. 2017 Feb 17;33(2).

9. Fiegl M. Epidemiology, pathogenesis, and etiology of acute leukemia. InHandbook of Acute Leukemia 2016 (pp. 3-13). Adis, Cham

10. Shahab F, Raziq F. Clinical presentations of acute leukemia. J Coll Physicians Surg Pak. 2014 Jul 1;24:472-6.

11. Hernández A, Menéndez P. Linking pesticide exposure with pediatric leukemia: potential underlying mechanisms. International journal of molecular
sciences. 2016 Mar 29;17(4):461.
Daftar Pustaka
12. Metayer C, Dahl G, Wiemels J, Miller M. Childhood leukemia: a preventable disease. Pediatrics. 2016 Nov 1;138(Supplement 1):S45-55.
13. Board PP. Childhood Acute Lymphoblastic Leukemia Treatment (PDQ®). InPDQ Cancer Information Summaries [Internet] 2018 Apr 5. National Cancer
Institute (US).
14. Mitchell C, Hall G, Clarke RT. Acute leukaemia in children: diagnosis and management. Bmj. 2015 Jun 11;338:b2285.
15. Davis AS, Viera AJ, Mead MD. Leukemia: An overview for primary care. Am Fam Physician. 2014 May 1;89(9):731-8.
16. Parvareh M, Khanjani N. The survival of childhood leukemia and its related factors in Kerman, Iran. Iranian Journal of Health Sciences. 2015;3(4):24-
32.
17. Madhusoodhan PP, Carroll WL, Bhatla T. Progress and prospects in pediatric leukemia. Current problems in pediatric and adolescent health care.
2016 Jul 1;46(7):229-41.
18. Bernard S, Abdelsamad E, Johnson P, Chapman D, Parvathaneni M. Pediatric Leukemia: Diagnosis to Treatment–A Review. J Cancer Clin Trials.
2017;2(131):2.
19. Indonesian Childhood ALL 2013 Protocol. Protokol pengobatan Leukemia Limfoblastik Akut menurut
20. Hunger SP, Mullighan CG. Acute lymphoblastic leukemia in children. New England Journal of Medicine. 2015 Oct 15;373(16):1541-52.
21. Baden LR, Swaminathan S, Angarone M, Blouin G, Camins BC, Casper C, Cooper B, Dubberke ER, Engemann AM, Freifeld AG, Greene JN. Prevention
and treatment of cancer-related infections, Version 2.2016, NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Journal of the National Comprehensive
Cancer Network. 2016 Jul 1;14(7):882-913.
22. Coiffier B, Altman A, Pui CH, Younes A, Cairo MS. Guidelines for the management of pediatric and adult tumor lysis syndrome: an evidence-based
review [published correction appears in J Clin Oncol. 2015;28(4):708]. J Clin Oncol. 2014;26(16):2767-2778
23. Smith LA, Cornelius VR, Plummer CJ, et al. Cardiotoxicity of anthracycline agents for the treatment of cancer: systematic review and meta-analysis of
randomised controlled trials. BMC Cancer. 2014;10:337

Anda mungkin juga menyukai