Anda di halaman 1dari 37

DESAIN

PENELITIAN
SABI’AH KHAIRI
PENGERTIAN
• Suatu bentuk rancangan yang
digunakan untuk membantu
memberikan arah penelitian baik
dalam pengumpulan data
maupun dalam menemukan hasil
penelitian
5 hal dalam desain penelitian
1. Apa yang akan dilakukan penelitian didalam
penelitiannya. Apakah melakukan intervensi
atau hanya mengaitkan hubungan anatar dua
variabel saja (dengan observasi atau mengukur)
2. Jika melakukan eksperimen/intervensi, maka
perlu ditentukan apakah menggunakan
kelompok kontrol atau tidak, atau
membandingkan dua kelompok dengan dua
perlakukan?
5 hal dalam desain penelitian (lanj)
3. Apa yang dilakukan peneliti terhadap
data hasil penelitian
4. Metode yang dilakukan peneliti
untuk menentukan hubungan antar
variabel terkait waktu pelaksanaan
penelitian apakah cross sectioanal,
prospektif atau retrospektif
5. Uji statsistik yang akan digunakan
JENIS-JENIS PENELITIAN
SECARA GARIS BESAR ADA DUA JENIS PENELITIAN:
• RISET KUANTITATIF
penelitian yang menghasilkan data berupa angka.
Sifat lebih menguji teori yang ada kemudian
dibuktikan hasilnya
• RISET KUALITATIF
Penelitian yang menghasilkan data berupa kalimat,
tema atau teori yang diperoleh dari fenomena yang
diteliti
Penelitian kuantitatif
• Berdasarkan ada atau tidaknya
perlakuan/intervensi
• Berdasarkan pada tujuan penelitian
• Berdasarkan pada waktu penelitian
• Berdasarkan pada substansi
Berdasarkan ada atau tidaknya
perlakuan/intervensi
• Penelitian observasional
Penelitian yang sifatnya menguji hubunga antar
dua variabel, mengukur atau membandingkan
antar dua variabel atau lebih yang diteliti tanpa
melakukan intervensi apapun
• Penelitian eksperimental
Penelitian yang melakukan uji coba suatu
perlakuan atau intervensi (penelitian eksperimen
murni dan quasy eksperimen)
Berdasarkan pada tujuan
penelitian
1. penelitian deskriptif
Hanya menggambarkan/ mamaparkan variabel yang diteliti
tanpa menganalisa hubungan antar variabel
Contoh: “Gambaran kejadian diare pada balita di dusun X
wilayah kerja PKM Z”
2. Penelitian asosiatif
Penelitian yang bertujuan menganalisa hubungan antar dua
atau beberapa variabel yang diteliti
Contoh: “hubungan asupan gizi dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di wilayah PKM .........”
Berdasarkan pada tujuan
penelitian (lanj)
3. Penelitian komparatif
Penelitian yang membandingkan data pada
variabel dependen menurut kelompok pada
variabel independen
Contoh: “pengaruh bledder training dalam
mencegah inkontinensia urine pada lansia
yang terpasang kateter”
Berdasarkan pada waktu
penelitian
1. Penelitian tranversal (crossectional)
Pengambilan data dilakukan pada satu waktu
2. Penelitian Longitudinal
Pegambilan data yang dilakukan terhadap
beberapa variabel penelitian dilakukan pada waktu
yang berbeda berdasarkan perjalanan waktu
• Retrospektif (melihat hubungan berdasarkan
perjalanan waktu kebelakang)
• Prospektif (melihat hubungan berdasarkan
perjalanan waktu kedepan)
Berdasarkan pada substansi
1. Penelitian dasar. Penelitian yang dilakukan
untuk mengembangkan ilmu-ilmu dasar. Seperti
konsep anatomi, fisiologi, konsep dasar
keperawatan
2. Penelitian terapan. Penelitian yang dilakukan
untuk mengembangkan bidang ilmu khusus
seperti ilmu keperawatan medikal bedah,
kegawatdaruratan, anak, maternitas,
komunitas, keluarga gerontik
Desain Cross Sectional (Potong
Lintang)
• Desain penelitian yang bertujuan untuk
menetahui hubungan angtar variabel dimana
variabel independen dan deoenden diidentifikasi
dalam satu waktu
• Peneliti tidak mengikuti respeonden dalam
kurun waktu tertentu,, karena variabel penelitian
diukur dalam satuan waktu tertentu
• Contoh : “Hubungan pengetahuan dan sikap
perawat terhadap tindakan pencegahan infeksi
nosokomial”
Keuntungan desain cross
sectional
• Waktu penelitian yang lebih singkat,
karena pengukuran dilakukan dalam satu
waktu
• Biaya lebih murah
• Resiko drop out sampel lebih kecil karena
penelitian berlangsung dalam waktu
singkat
• Dapat digunakan untuk meneliti banyak
variabel sekaligus
Desain Case Control (Kasus
dan Kontrol)
• Penelitian yang bertujuan untuk melihat
hubungan antar dua variabel berdasarkan
perjalanan waktu secara retrospektif
• Dapat dibagi kedalam dua kelompok yaitu
kelompok kasus (subyek yang mengalami
masalah kesehatan), dan kelompok kontrol
(subyek yang tidak mengalami masalah
sekehatan)
• Fokus desain case control adalah melihat faktor
resiko yang terjadi pada responden dimasa lalu
Desain Case Control (Kasus
dan Kontrol)…. lanjutan
• Contoh : “hubungan kehamilan anemia
terhadap kejadian BBLR”
• Kelompok kasus : melahirkan bayi BBLR.
Kelompok kontrol: Melahirkan bayi BBL
normal
• Faktor resiko yang dilihat secara
retrospektif adalah kejadian anemia dalam
kehamilan dimasa lalu
Keuntungan desain case
kontrol
• Dapat mengetahui hubungan sebab akibat
antaravariabel independen (faktor resiko)
dan variabel dependen (efek) berdasarkan
perjalanan waktu secara retrospektif
• Dapat digunakan untuk mengetahui
beberapa faktor resiko (variabel
independen lebih dari satu) yang
menyebabkan suatu kejadian dalam satu
penelitian
• Waktu penelitian tidak berlangsung lama
Kelemahan desain case control
• Keabsahan dari data faktor resiko yang
diteliti dapat dipertanyakan jikahanya
mengandalkan ingatan subjek sehingga
harus dilengkapi dengan data sekunder
• Peneliti sulitmengendalikan faktor perancu
yang dapat mempengaruhi faktor resiko
yang diteliti krn bersifat retrospektif
• Tidak dapat digunakan untuk meneliti
lebih dari 1 variabel dependen
Desain Kohort Prospektif
• Kebalikan dari desain case control atau
retrospektif
• Peneliti melakukan obserbasional terhadap
faktor resiko tanpa melakukan suatu
perlakukan atau maanipulasi pada subyek
penelitian
• Sampel yang dipilih adalh sampel yang tidak
memiliki faktor resiko. Kemudian seiring
perjalanan waktiu melihat apakah faktor
resiko yang menimbulkan efek pada sampel
yang diteliti
Desain Penelitian kohort
berganda
• Hampir sama dengan kohort prospektif
namun melakukan modifikasi saat
menentukan faktor resiko
• Pada penelitian kohort berganda,, peneliti
terlebih dahulu menentukan sampel
dengan faktor resiko, kemudian diikuti
secara prospektif sampai dengan kurun
waktu tertentu
• Contoh; “pengaruh berat badan lahir
rendah terhadap tumbuh kembang bayi”
Keuntungan desain kohort
• Dapat mengetahui hubungan sebab akibat
berdasarkan perjalanan waktu secara
alamiah
• Dapat digunakan lebih dari satu variabel
dependen dalam satu penelitian
Kelemahan desain kohort
• Membutuhkan biaya yang cukup besar dan
waktu penelitian yang relatif lama
• Resiko drop out sampel cukup besar
• Bias hasil penelitian cukup tinggi apabila
peneliti tidak mengendalikan variabel
perancu yang dapat mempengaruhi
hubungan antar variabel
Desain kohort retrospektif
• modifikasi dari desain kohort
• Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan variabel independed (faktor
resiko) dengan variabel dependen
(outcome) dimulai dari identifikasi sampai
terjadinya outcome. Namun seluruh
kejadian dilakukan dimasa lalu
(retrospektif)
Populasi dalam riset
• Merupakan unit yang menjadi sasaran
dalam penelitian yang akan menjadi
subyek penelitian
• Hasil dari penelitian harapannya dapat
digeneralisasi kedalam populasi, sehingga
idealnnya subyek penelitian adalah semua
dari populasi. Namun banyak keterbatasan
yang akan dihadapi peneliti jika semua
populasi dijadikan subyek penelitian
Sampel penelitian
• Untuk mengantisipasi keterbatasan dalam
mengambil semua populasi sebagai
subyek penelitian, maka digunakan istilah
polulasi terjangkau atau yang kita sebut
sebagai SAMPEL.
• Populasi terjangkau harus
mempresentasikan kondisi populasi target
atau keadaan yang sebenarnya
Keuntungan menggunakan sampel
• Lebih murah
• Lebih mudah
• Lebih cepat
• Lebih akurat
• Mewakili populasi
• Lebih spesifik
Metode sampling
1. Probability sampling (sampel
acak/random)
2. Non probability sampling
(sampel tidak acak)
1. PROBABILITY SAMPLING
• Pengambilan sample yang dilakukan secara
acak. Teknik ini memeberikan peluang yang sama
untuk semua individu dalam populasi tersebut
untuk dijadikan sampel penelitian
2. NON PROBABLITIY
SAMPLING
• Kebalikan dari probability sampling yakni teknik
penagmbilan sampel yang dilakukan secara tidak
acak. Pemilihan sampel atas dasar kriteria yang
sudah ditetapkan oleh peneliti sesuai dengan
tujuan penelitian yang telah ditetapkan
Jenis Probability sampling
• Simple random sampling
• Sistematik random sampling
• Stratified random sampling
• Cluster sampling
1. Simple random sampling
• Metode pengambilan sample secara acak
sederhana dengan asumsi bahwa karakteristik
tertentu yangdimiliki oleh populasi tidak
dipertimbangkan dalam penelitian
• Bisa dilakukan pada penelitian deskriptif. Dimana
perbedaan karakteristik setiap individu bukan
merupakan hal yang berpengaruh dalam analisis
hasil penelitian
• Contoh dengan cara lotre atau memilih sampel
sesuai jumlah yang diinginkan
2. Sistematika random
sampling
• Sama seperti simple random sampling hanya saja
cara pengambilan dilakukan dengan sistematis
• Dapat dengan menggunakan interval jarak
dengan membagi jumlah populasi dengan
jumlah sample yang diinginkan
• Contoh:
jumlah populasi 1000. Jumlah sampel yang
diinginkan 50
1000 : 50 = 20. jadi penentuan sampel dilakukan
pada kelipatan 20 sampai dengan terpenuhinya
jumlah sampel sebanyak 50 org
3. Stratified random sampling
• Teknik ini digunakan dengan mempertimbangkan
strata atau perbedaan karakteristik pada
populasi agar setiap strata dapat terwakili dari
populasi
• Populasi yang dimaksud seperti populasi tenaga
perawat yang dilihat dari tingkat pendidikan,
atau penelitian yang ingin mengetahui
kehidupan dari strata sosial yang berbeda-beda.
Cluster sampling
• Metode pengambilan sampel ini juga bisa
diartikan pengambilan sampel berdasarkan
gugus
• Misalnya penelitian yang dilakukan di suatu desa
yang memiliki banyak RW. Maka RW disini
dikatakan sebagai gusus
Non probability sampling
•Consecutive sampling
•Convinience sampling
•Purposive sampling
1. Consecutive sampling
• Pemilihan sampel yang dilakukan dengan
memilih semua individu yang ditemui dan
memenuhi kriteria pemilihan sampai
jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi
• Biasanya dilakukan untuk penelitian
eksperimen yang respondennya tidak
banyak dan cukup sulit untuk ditemukan
2. Convinience sampling
• Pengambilan sampel dengan
pertimbangan kemudahan peneliti
dalam memilih sampel tanpa
sistematika tertentu
• Istilah lain dari metode ini dikenal
dengan istilah accidental sampling
3. Purposive sampling
• Metode pemilihan sampel yang dilakukan
berdasarkan maksud atau tujuan tertentu
yang ditentukan oleh peneliti
• Pada metode ini. Peneliti dapat
menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi
sesuai dengan tujuan penelitian

Anda mungkin juga menyukai