Anda di halaman 1dari 16

UTILITAS BANGUNAN

Kesatu

Program Sarjana Magister Teknik Sipil


UNIVERSITAS GUNADARMA
17 Mei 2010
Referensi
• Utilitas Bangunan Tinggi
Dwi Tangoro
Penerbit Universitas Indonesia (UI Press, 2006)
• Utilitas Bangunan Dasar
Dwi Tangoro
Penerbit Universitas Indonesia (UI Press, 2009)
• Building Utility
www.googles.com
Internet 2010
Metoda Pembelajaran
• 6 X perkuliahan dan setiap perkuliahan 2 jam.
Setiap perkuliahan akan membahas 2 macam
utiltas dari 12 macam utilitas yang dipelajari
selama perkuliahan ini.
• Diskusi dan Latihan Penyelesaian Tugas 4 jam.
Mahasiswa berlatih menggambar rencana
perletakan saluran utilitas baik dibidang horizontal,
maupun dibidang vertikal. Mahasiswa harus
membawa kertas gambar grafik dan alat
tulis/gambar berwarna
UTILITAS BANGUNAN
• Pengertian
UB adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang
digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan
komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.

• Perancangan Bangunan harus selalu memperhatikan dan


menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan
dengan perancangan lain, seperti perancangan arsitektur,
perancangan struktur, perancangan interior dan
perancangan lainnya.
PERANCANGAN UTILITAS
BANGUNAN

• 1. Perancangan Plambing dan Sanitasi


• 2. Perancangan Pencegahan Kebakaran
• 3. Perancangan Pengudaraan/penghawaan
• 4. Perancangan Penerangan/pencahayaan
• 5. Perancangan Telepon
• 6. Perancangan CCTV dan Sekuriti Sistem
• 7. Perancangan Penangkal Petir
• 8. Perancangan Tata Suara
• 9. Perancangan Transportasi dalam
bangunan
• 10. Perancangan Landasan Helikopter
• 11. Perancangan Pembuangan Sampah
• 12. Perancangan Alat Pembersih
bangunan
• 1. Perancangan Sistem Plambing

Sistem peralatan plambing adalah suatu sistem


penyediaan atau pengeluaran air ke tempat-tempat yang
dikehendaki tanpa ada gangguan atau pencemaran terhadap
daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan
penghuninya dalam masalah air.

1.1. Jenis Peralatan Plambing

Peralatan Plambing meliputi kebutuhan-kebutuhan yang


diperlukan dalam suatu kompleks perkotaan, perumahan dan
bangunan.
Peralatan tersebut terdiri dari :
a. Peralatan untuk air bersih
b. Peralatan untuk air panas
c. Peralatan untuk pembuangan air kotor
d. Peralatan lain yang ada hubungannya
terhadap perencanaan pemipaan
1.2. Syarat–syarat dan Mutu Bahan
Plambing
Dalam perencanaan pelaksanaan
plambing, harus diperhatikan syarat-syarat
dari bahan plambing, yaitu :
a. Tidak menimbulkan bahaya kesehatan
b. Tidak menimbulkan gangguan suara
c. Tidak menimbulkan gangguan radiasi
d. Tidak merusak perlengkapan
bangunan
e. Instalasi harus kuat dan bersih
Selain syarat-syarat diatas harus pula
diperhatikan cara-cara pemasangan yang baik,
seperti penyambungan hubungan dari pipa-pipa
yang besar ke yang kecil atau sebaliknya.
Instalasi plambing harus menggunakan bahan-
bahan yang mutu bahannya memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :

a. Daya tahan bahan harus lama, minimal 30 th


b. Permukaan harus halus dan tahan air
c. Tidak ada bagian – bagian yang tersembunyi
/menyimpan kotoran pada bahan-bahan
yang dimaksud
d. Bebas dari kerusakan, baik mekanis maupun
yang lain
e. Mudah pemeliharaannya
f. Memenuhi peraturan yang berlaku
• 1.3. Alat–alat Pendukung Plambing/Fixtures

Untuk bahan alat plambing dapat digunakan pipa


besi tulang (galvanize), pipa PVC dan pipa tembaga (untuk
air panas). Jenis pipa tergantung dari jenis bangunan
dengan tekanan tertentu sesuai dengan besar dan tinggi
bangunannya. Rumah Tinggal menggunakan pipa diameter
0,5”-2” dan Bangunan Tinggi pipa diameter 0,5”-6”

Alat–alat plambing yg merupakan permulaan dari


sistem pembuangan dari instalasi, dapat berupa :
a. Kran
b. Kloset
c. Wastafel (lavatory)
d. Urinoir/Bidet
e. Bath tub
f. Shower dll
• 1.4. Air

Air yang merupakan kebutuhan manusia


adalah pelengkap yang harus disediakan dalam alat
plambing.

Air menurut kebutuhannya dapat dibagi


menjadi air bersih (dingin atau panas) dan air kotor
(air sisa, air limbah, air limbah khusus dan air hujan).

Air bersih yang dimaksud adalah air yang


dapat diminum untuk kebutuhan lain dan agar tidak
mengganggu kesehatan manusia dan peralatan lain,
diperlukan suatu persyaratan fisik, kimia dan
bakteriologis yang ditentukan oleh Dep. Kesehatan.
Syarat-syarat Fisik Air Minum
a. Jernih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
mempunyai rasa.
b. Mempunyai suhu selitar 10-20 derajad C
c. Memenuhi syarat kesehatan

Sumber Air
Air yang berasal dari mata air, yaitu air yang keluar dari
dalam tanah.
Air danau atau juga air tadah hujan, yang kemudian
ditampung dan diolah sehingga dapat berfungsi sebagai air
minum.
Air sungai yang ditahan bendungan, dan diolah oleh
perusahaan air minum untuk kebutuhan masyarakat.
Air dari dalam tanah yang disedot sekitar 5-15 m untuk
sendiri atau kelompok masyarakat
Ada berbagai macam sumur yang dapat
digunakan untuk mendapatkan air tanah :

a. Sumur pompa galian sekitar 5-15 m


b. Sumur pompa dengan mesin sekitar 15-40 m
c. Sumur pompa dengan mesin/semi deep well
antara 40-100 m
d. Sumur pompa dalam/deep well kedalaman
lebih dari 100 m
Kebutuhan Akan Air
Kebutuhan air dalam bangunan artinya air
yang digunakan baik oleh penghuninya ataupun
oleh keperluan lain yang ada kaitannya dengan
fasilitas bangunan.
Kebutuhan air didasarkan atas kebutuhan
sebagai berikut:
a. (1) Minum dan memasak
(2) Mandi dan membilas bekas BAK/BAB
(3) Mencuci tangan, pakaian, peralatan dan
perlengkapan
(4) Proses industri
b. Kebutuhan yang sifatnya Sirkulasi,
(1) Air Panas
(2) Water Cooling/AC
(3) Kolam Renang, Air Mancur/Taman
c. Kebutuhan yang sifatnya Tetap,
(1) Air Hidran
(2) Air Sprinkler
d. Kebutuhan Air Cadangan yang
sifatnya berkurang karena penguapan.
e. Kebutuhan Air menurut Tipe Bangunan
Lihat Tabel 1.1.
• 1.5. Sistem Pemipaan Plambing
SPP menurut cara pengaliran airnya,
adalah cara untuk mengalirkan air
ketempat yang memerlukan.
Ada 2 cara pengaturan air, yaitu
Sistem Horizontal dan sistem vertikal.

Anda mungkin juga menyukai