Anda di halaman 1dari 15

UTILITAS BANGUNAN

Kedua

Program Sarjana Magister Teknik Sipil


UNIVERSITAS GUNADARMA
24 Mei 2010
• 1.5. Sistem Pemipaan Plumbing

Sistem Pemipaan, menurut cara pengaliran airnya,


adalah cara untuk mengalirkan air ketempat yang
memerlukan. Ada 2 cara pengaturan air yaitu sistem
horizontal dan sistem vertikal.

Sistem Horizontal adalah sistem pemipaan yang


banyak digunakan untuk mengalirkan kebutuhan air pada
suatu kompleks perumahan atau rumah-rumah tinggal yang
tidak bertingkat (latihan menggambar 1)

Ada 2 cara yang dipakai untuk sistem pemipaan


horizontal sebagai berikut :
a. Pemipaan yang menuju kesatu titik akhir.
Keuntungan sistem ini adalah pemakaian yang lebih
efisien, dan kerugiannya adalah daya pancar pada titik
kran air yang tidak sama, semakin jauh semakin kecil
daya pancarannya
b. Pemipaan yang melingkar/membentuk ring.
Sistem ini menuntut penggunaan bahan pipa yang
banyak, padahal kekuatan daya pancar air kesemua
titik kran akan menghasilkan air yang sama

Sistem Vertikal adalah pendistribusian air dengan


menampung lebih dahulu pada tangki air (ground
reservoir) yang terbuat dari beton dengan kapasitas
sesuai dengan kebutuhan air pada bangunan tersebut.
Kemudian air dialirkan dengan menggunakan pompa
langsung ke titik-titik yang diperlukan.
Sistem ini lebih menguntungkan pada penggunaan pipa,
tetapi sering kesulitan kalau sumber tenaga pompa hilang
Cara lain dengan menggunakan pompa untuk
mengangkat/meneruskan air dari ground
reservoir ke top reservoir diatas puncak
bangunan. Kemudian air dari tangki dialirkan ke
tempat-tempat yang memerlukan, dengan
menggunakan sistem gravitasi secara langsung.

Pada tempat-tempat tertentu, untuk memberikan


daya dorong, daya tarik, daya tendang dan daya
sebar, dapat digunakan alat tambahan untuk
memperkuat pancaran air keseluruh titik kran air
di dalam bangunan (latihan menggambar 2 yaitu
denah, potongan melintang dan potongan
memanjang )
• 1.6. Air Panas
Air Panas adalah air bersih yang dipanaskan
dengan alat tertentu dan digunakan untuk kebutuhan-
kebutuhan tertentu.

Sistem air panas ini dapat dipasang pada bangunan


perumahan, perkantoran, restoran, hotel, apartemen,
penginapan, rumah sakit dan bangunan umum. Pada
daerah beriklim sejuk, air panas sangat diperlukan.
Oleh karena itu, sistem plambing air panas ini
menggunakan pipa besi tuang atau tembaga yang
dibalut dengan benang asbes supaya panasnya tidak
terbuang keluar (benang asbes tersebut berfungsi
sebagai isolator yang baik untuk menahan panas)
Untuk memanaskan air, pipa-pipa air dingin yang
menuju ke titikair harus melewati alat-alat
pemanas dengan sistem yang berbeda-beda.

Alat pemanas yang sering digunakan adalah :


a. Pemanas air dengan gas
Air mengalir dan melewati pipa yang
dipanaskan
b. Pemanas air listrik
c. Pemanas air energi surya
Menggunakan tabung penyimpan dan letaknya
harus dipasang di atas atap bangunan untuk
mendapatkan panas matahari
• 1.7. Penyimpanan Air Bersih
Volume air bersih dari sumur atau PAM
yang akan disimpan disesuaikan dengan
keperluan penghuni yang dihitung per 8 jam. Air
Bersih tersebut disimpan dalam ground reservoir
atau top reservoir .

Ground Reservoir
Komplek Perumahan dan bangunan tinggi
memerlukan ground reservoir yang besar. Selain
ruang yang memadai untuk GR tersebut juga
ruang penunjang untuk pompa dan tempat
pengurasannya. Bahan yang digunakan adalah
beton
Top Reservoir
Tangki Air Kedua dari tempat penampungan
yang diletakan diatas bangunan ini harus
terbuat bukan dari beton karena harus ringan
seperti fibre glass atau plat-plat baja yang
terdiri dari komponen-komponen plat yang
disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk kotak, sesuai dengan ukuran
yang dikehendaki
• 1.8. Air Buangan/Air Kotor

Air Buangan ini adalah air bekas pakai yang dibuang.


Air Kotor ini dapat dibagi sesuai dengan hasil penggunaannya,
yaitu :
a. Air Bekas Buangan : Air bekas mandi, mencuci tangan dan
sikat gigi serta mencuci pakaian.
b. Air Limbah : Air bekas toilet (limbah/kotoran)
c. Air Limbah Khusus : Air bekas laboratorium, rumah sakit,
restoran dan pabrik/industri
d. Air Hujan : Air jatuh dari langit, atap/bangunan

Untuk membuang/mengalirkan air kotor ini, ada yang dapat


digabung pembuangannya dan yang harus dipisahkan diproses
sendiri.
Sistem Air Kotor Plambing harus diperhatikan cara
pembuangannya supaya tidak terjadi perembesan yang
berakibat mencemarkan lingkungannya.

Selain itu, pipa-pipa yang dibuat/dipasang dalam ukuran


besar mulai dari diameter 3” sampai dengan 6” dengan
kemiringan tertentu untuk memudahkan pengaliran air kotor
tersebut.

• 1.9. Sistem Pembuangan Air Kotor

Ada 5 bagian sistem Pembuangan Air Kotor ini yaitu :


a. Sistem Pembuangan Air Bekas
Air Bekas yang dimaksud adalah bekas mandi, cuci
tangan, cuci pakaian, cuci piring dan cuci kendaraan
Pipa pembuangan dapat menggunakan pipa PVC untuk
pembuangan horizontal dapat menggunakan pipa beton
Mengingat panjang PVC 400 cm, maka untuk sistem
pemipaan pembuangan air bekas, baik vertikal maupun
horizontal setiap 400 cm diupayakan tersambung dengan
aman dan benar. Sambungan horizontal diupayakan
menggunakan bak kontrol, sedangkan sambungan vertikal
diupayakan tidak mengakibatkan terjadinya arus balik di
dalam pipa. Pembuangan air Bekas ini dapat dialirkan ke
saluran lingkungan/kotamadya

b. Air Limbah
Air kotor disini adalah air bekas buangan yang bercampur
dengan kotoran. Pembuangan Air Bekas ini tidak boleh
sembarangan dibuang tetapi harus ditampung dulu ke
dalam bak penampungan

c. Sistem Pembuangan Air Limbah


Saluran air limbah di tanah/dasar bangunan dialirkan pada
jarak sependek mungkin dan tidak diperbolehkan membuat
belokan tegak lurus, serta dialirkan dng kemiringan 0,5-1 %
ke dalam bak penampungan yang disebut septic tank
Bak penampungan air limbah tidak diperbolehkan
dicampur dengan air bekas buangan, apalagi yang
mengandung sabun.

Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau 2 titik


buangan cukup diperlukan septic tank dengan volume
1-1,5 m3 dengan dibuat perembesan (buat gambar)
Untuk bangunan yang banyak penghuninya,
penampungan air limbah harus menggunakan st
berukuran besar yang disebut sbg pengolah limbah
(sewage treatment). STP adalah tempat pengolahan
limbah yang jumlah kotorannya cukup banyak (buat
gambar).

Limbah yang terkumpul, diolah secara mekanis,


diaduk, diberi udara (spy bakteri dapat hidup dengan
baik) shg dapat terproses dengan cepat.
Hasil pengolahan limbahdiberi zat pembersih shg air bekas
pengolahan limbah dapat dipompa keluar, untuk dibuang melalui
saluran-saluran kota atau dapat digunakan kembali, seperti utk
menyiram tanaman, membersihkan jalan dan mendinginkan alat
pendingin (AC).

d. SewageTreatment
ST dapat diletakkan diluar gedung/halaman atau dapat dibuat
dibagian lantai paling bawah (basement) tetapi harus lebih
rendah dari toilet yang terendah. Ruangan ST harus
memungkinkan utk orang dapat masuk mengontrol sehingga
diperlukan penerangan dan ventilasi (exhaust fan)

e. Air Limbah Khusus


ALK adalah air bekas buangan dari kebutuhan khusus, spt
restoran besar, rumah sakit, laboratorium, bengkel dan industri.
ALK hrs ditampung ditempat tertentu, dgn treatment sendiri dan
dibuang bersama dengan air bekas biasa. Contoh sederhana
adalah grease trap treatment alat yg dipergunakan untuk
perangkap lemak direstoran besar (gambar)
f. Air Hujan.
Air Hujan adalah air dari awan yang jatuh
dipermukaan tanah. Air tsb dialirkan ke saluran-
saluran tertentu secara gravitasi. Mengingat air yang
jatuh tidak sama dialami oleh setiap bangunan, krn
tergantung dari letak dan kondisi bangunan berada,
maka utk penyalurannya diperlukan pipa-pipa
plambing tersendiri yang dihitung dan diukur dari atap
yang menerima air hujan tsb.

AH yg jatuh pada rumah tinggal atau kompleks


perumahan disalurkan melalui talang-talang vertikal
dgn diameter minimal 3” yang diteruskan ke saluran-
saluran horizontal dgn kemiringan 0,5-1 % dgn jarak
terpendek ke saluran terbuka lingkungan. AH tsb
disalurkan dgn pipa tersendiri dgn saringan khusus
yg terpisah dgn air bekas (gambar).
g. Kebutuhan Peralatan Plambing
Untuk memenuhi kebutuhan peralatan
plambing pada suatu bangunan, harus
direncanakan sesuai dengan besar (luas)
bangunannya, fungsi, dan jumlah manusia
yang tinggal dalam bangunan tersebut
(lihat tabel)

Contoh Soal-soal Perancangan Sistem Plumbing

Anda mungkin juga menyukai