Etiologi
Infeksi Riwayat ketuban
Intraamnion pecah dini pada
Sosioekonomi kehamilan
rendah sebelumnya
KPD menyebabkan 30-35% persalinan
kurang bulan. Kejadian PROM terjadi pada
sekitar 6,46-15,6% kehamilan aterm dan
PPROM terjadi pada terjadi pada sekitar
2-3% dari semua kehamilan tunggal dan
7,4% dari kehamilan kembar.
PPROM merupakan komplikasi pada sekitar 1/3 dari
semua kelahiran prematur, yang telah meningkat
sebanyak 38% sejak tahun 1981. Sekitar 1/3 dari
perempuan yang mengalami PPROM akan
mengalami infeksi yang berpotensi berat, bahkan
fetus/ neonatus akan berada pada risiko morbiditas
dan mortalitas terkait PPROM yang lebih besar
dibanding ibunya, hingga 47,9% bayi mengalami
kematian.
Mengapa Fetal Distress didiagnosa
berdasarkan DJJ?
Glikolisis ↓ Nodus
anaerobik Ion H+ terstimulasi jantung
janin
↑ asam laktat &
asam piruvat
• Anamnesis
Merasa basah pada vagina atau
mengeluarkan cairan yang banyak
berwarna putih jernih, keruh hijau,
atau kecoklatan secara tiba-tiba dari
jalan lahir.
Disertai demam jika sudah terjadi
infeksi
Pemeriksaan Fisik
Palpasi
Didapatkan uterus lunak dan tidak ada nyeri
tekan.
Inspekulo
Air ketuban mengalir keluar dari kanalis
servikalis.
Pemeriksaan Penunjang
Nitrazin Test
Fern Test
Urine
Darah Lengkap
Ultrasonografi
Fistula vesikovaginal dengan kehamilan
Stress Inkonentia
Prinsip utama penatalaksanaan KPD adalah
untuk mencegah mortalitasdan morbiditas
perinatal pada ibu dan bayi yang dapat
meningkat karena infeksi atauakibat
kelahiran preterm pada kehamilan
dibawah 37 minggu.
a. Tatalaksana Umum
Berikan eritromisin 4x250 mg selama 10
hari.
Rujuk ke fasilitas yang memadai.
b. Tatalaksana Khusus
Di RS rujukan, lakukan tatalaksana sesuai dengan usia
kehamilan :
>34 minggu :
Lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada
kontraindikasi.
◦ 24-33 minggu:
Bila terdapat amnionitis, abrupsio plasenta, dan kematian
janin, lakukan persalinan segera.
Berikan deksametason 6 mg IM tiap 12 jam selama
48 jam atau betametason 12 mg IM tiap 24 jam
selama 48 jam.
Lakukan pemeriksaan serial untuk menilai kondisi
ibu dan janin.
Bayi dilahirkan di usia kehamilan 34 minggu, atau di
usia kehamilan 32-33 minggu, bila dapat dilakukan
pemeriksaan kematangan paru dan hasil
menunjukkan bahwa paru sudah matang
◦ <24 minggu:
Pertimbangan dilakukan dengan melihat risiko
ibu dan janin.
Lakukan konseling pada pasien. Terminasi
kehamilan mungkin menjadi pilihan.
Jika terjadi infeksi (korioamnionitis), lakukan
tatalaksana korioamnionitis
Nama : Doris Hutabarat
Umur : 38 tahun
Suku : Batak
Alamat : Jln. Tangkul 1, Medan Tembung.
Agama : Protestan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : Tamat SLTA
Status : Menikah
Tanggal MRS : 02 November 2018
Jam masuk : 03:12 WIB
Ny. D, usia 38 tahun, G4P3A0, Batak,
Protestan, pendidikan SMA, pekerjaan ibu
rumah tangga, i/d Tn. H, usia 40 tahun,
suku batak, agama Protestan, pendidikan
SMA, pekerjaan Wiraswasta, datang ke
RSUD Pirngadi dengan :
RIWAYAT PERSALINAN
1. Perempuan, 4500 gram, aterm, PSP, Bidan,Klinik, 17
tahun, sehat
2. Laki-laki, 4300 gram, aterm, PSP, Bidan, Klinik, 11
tahun, sehat
3. Laki-laki, 4200 gram, aterm, PSP, Bidan, Klinik, 10
tahun, sehat
4. Hamil ini
Status Presens
Sensorium : Compos mentis Anemis : -
Tekanan : 120/80 mmHg Ikterik :-
Darah
Frekuensi : 88 x/i Sianosis : -
Nadi
Frekuensi : 22 x/i Dyspno : -
Napas e
Status Generalisata
Kepala : Dalam batas normal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
refleks cahaya (+/+), isokor, ka=ki
Leher : TVJ R + 2 cm H2O
Thorax
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi
Jantun : S1 (N) S2 (N) S3 (-) S4 (-), Reguler, Murmur (-)
g
Paru : Suara pernafasan : Vesikuler
Suara tambahan : Ronki (-/-), wheezing (-/-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, clubbing finger (-),
edem pretibial (-/-)
Status Lokalisata
Abdomen : Membesar asimetris, soepel, peristaltik (+) N,
Nyeri tekan (-)
TFU : 3 jari di bawah processus xyphoideus, kontraksi
adekuat (+)
Teregang : Kiri
Terbawah : Kepala
Gerak : (+)
HIS :-
DJJ : 156 x/ menit
P/V :-
Status Ginekologis
Inspekulo : Tampak cairan ketuban di introitus
vagina, dibersihkan, kesan mengalirdari
OUE, portio licin, erosi (-), Flour/Albus
(-), Nitrazin test (+), Valsava test (+)
VT : Vulva vagina normal, portio tebal lunak,
cervix sacral tertutup, cervical
effacement 30%, kepala di Hodge I,
bagian terbawah janin kepala
ST : Lendir darah (-), air ketuban (+)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
WBC 10,070 /µL 4.000 – 10.000
RBC 4,14 106 /µL 4,50 – 5,50
HGB 9,8 g/dL 12,00 – 14,00
HCT 29 % 36,00 – 42,00
PLT 322.000,00 / µL 440.000,00 – 150.000,00
Elisa Tes R3 - Non Reaktif
Ureum 13,00 mg/dl 10,00 – 50,00
Creatinin 0,56 mg/dl 0,60 – 1,20
Uric Acid 5,80 mg/dl 3,50 – 7,00
Glukosa ad Random 142,00 mg/dl 0,00 – 140,00
Natrium 141,00 mmol/L 136,00 – 155,00
Kalium 3,50 mmol/L 3,50 – 5,50
Chlorida 114,00 mmol/L 95,00 – 103,00
DIAGNOSIS
PROM + MG + KDR (36-38) minggu + PK + AH
RENCANA
•Monitoring vital sign, kontraksi uterus, DJJ, tanda-
tanda inpartu, serta tanda-tanda korioamnionitis
•USG konfirmasi cairan ketuban
•Induksi persalinan → Ripening of cervix (Oxytocin 5
IU dalam 500 cc RL 4gtt/menit diberikan sesuai
dengan SOP)
•Terminasi kehamilan: Partus Spontan Pervaginan
TERAPI
•Bed Rest, Posisi Trendelenburg
•IVFD RL 20gtt/menit
•Inj. Ceftriaxone 1 gram/ 12 jam
Tanggal Jumat, 02 November 2018 (03.30 WIB)
Keluhan utama Nyeri luka operasi
Status Presens Sens : Compos mentis Anemis :-
TD : 130/70 mmHg Ikterik :-
HR : 88 x/i Sianosis :-
RR : 22 x/i Dyspnoe :-
T : 37,0º C Edema :-
Status Lokalisata Abdomen : Soepel, peristaltic (+) Normal
TFU : 3 jari di processus xyphoideus
Teregang : Kiri
Terbawah : Kepala (5/5)
HIS : (-)
Gerak : (+)
Status Lokalisata DJJ : 156x/i
P/V : (-)
P/V : (+)