Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

FRAKTUR
Dosen Pembimbing : Pri Astuti Amd. Kep.

Disusun Oleh :

Viola Lastania Jantika


Wahyu Rafli Juliansyah
Wahyudi Nuridin
Yollawati
Zuliana
Zunita Noor Soviana
Ahmad Sa’irudin

SI KEPERAWATAN SEMESTER 5
A. PENGERTIAN

Fraktur di definisikan sebagai suatu


kerusakan morfologi pada kontinuitas
tulang/bagian tulang.
B. ETIOLOGI

1. Cidera traumatik
- Cidera langsung
- Cidera tidak langsung

2. Fraktur Patologik / Kerusakan Tulang Akibat


Proses Penyakit
- Tumor tulang
- Infeksi seperti Osteomeylitis
- Rakhitis
- Stres tulang seperti pada penyakit Folio
C. MANIFESTASI KLINIS

• Nyeri
• Deformitas akibat kehilangan
aligment yang dialami
• Pembengkakan akibat vasodilatasi
dalam infiltrasi leukosit
• Krepitasi
• Spasme otot
D. PATHWAY
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan rontagen.
• Scan tulang
• Ct-Scan
• Pemeriksaan darah lengkap.
F. PENATALAKSANAAN MEDIS

• Terlebih dahulu perhatikan adanya perdarahan ,


syok dan penurunan kesadaran , baru periksa
patah tulang
• Atur posisi tujuannya untuk menimbulkan rasa
nyaman , mencegah komplikasi
• Mempertahankan kekuatan dan pergerakan
• Mempertahankan kekuatan kulit
• Memperhatikan immobilisasi fraktur yang telah
direduksi dengan tujuan untuk mempertahankan
fragmen yang telah di hubungkan tetap pada
tempatnya sampai sembuh
G. PENGKAJIAN

a. Identitas Klien
b. Keluhan Utama
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Riwayat penyakit keluarga
f. Pola fungsi kesehatan (menurut virginia
henderson )
H. DIAGNOSA

1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik


2. Ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer b.d penurunan suplai darah ke
jaringan
No Diagnosa NIC NOC
1. Nyeri akut b.d cidera fisik Setelah dilakukan 1.Manajemen nyeri
tindakan - Berikan informasi
keperawatan selama mengenai nyeri,
3x24 jam seperti penyebab
diharapkan dengan: nyeri, berapa lama
kontrol nyeri. nyeri akan
Definisi: Tindakan dirasakan ,dan
pribadi untuk antisipasi akibat
mengontrol nyeri ketidaknyamanan
Skala target akibat prosedur
outcome - Ajarkan prinsip-
Dipertahankan prinsip manajemen
pada: 4 (sering nyeri
menunjukkan) 2.Terapi relaksasi
Ditingkatkan ke: 3 - Minta klien untuk
(kadang-kadang rileks dan
menunjukkan) merasakan sensasi
Skala outcome
keseluruhan,
indicator:
160502 mengenali
kapan nyeri
terjadi yang terjadi
160504 -Tunjukkan dan
menggunakan praktikkan teknik
tindakan relaksasi pada
pengurangan nyeri klien
tanpa analgesik 3.Pemberian
Domain: analgesic
pengetahuan -Tentukan lokasi
tentang kesehatan ,karakteristik,kula
& perilaku (IV) itas dan
Kelas, perilaku keparahan nyeri
sehat (O) sebelum
mengobati pasien
- Cek perintah
pengobatan
meliputi obat,
dosis, dan
frekuensi obat
analgesic yang
diresepkan
- Cek adanya
riwayat alergi obat
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan 1.Monitor neurologi
perifer b.d penurunan suplai keperawatan selama 3x24 -Monitot TTV
darah ke jaringan jam diharapkan dengan -Monitor bentuk
perfusi jaringan otot, gerakan
Definisi: kecukupan aliran motorik
darah melalui organ tubuh 2.Manajemen sensasi
untuk berfungsi pada perifer
tingkat sel -Dorong pasien
Skala target outcome: untuk menggunakan
Dipertahankan pada :3 bagian tubuh yang
(devisiasi sedang dikisaran tidak terganggu
normal) dalam rangka
Ditingkatkan ke: 4 mengetahui tempat
(devisiasi ringan dari dan permukaan
kisaran normal) suatu benda
Skala outcome -Intruksikan pasien
keseluruhan, indicator: dan keluarga untuk
memeriksa adanya
042209 aliran darah melalui kerusakan kulit
pembuluh darah perifer 3.Pengaturan posisi
042210 aliran darah melalui - Tempatkan pasien
pembuluh darah pada tingkat dalam posisi terapeutik
sel yang sudah dirancang
Domain: kesehatan fisiologis -Intruksikan pasien
(II) bagaimana
Kelas: jantung paru (E) menggunakan postur
tubuh dan mekanika
tubuh yang baik ketika
beraktivitas
4.Manajemen
pengobatan
-Tentukan obat apa
yang perlu dan dikelola
menurut resep
-Dapatkan resep dokter
bagi pasien yang
melakukan pengobatan
sendiri dengan cara
yang tepat

Anda mungkin juga menyukai