Anda di halaman 1dari 23

Referat

Sindrom Piriformis

Disusun Oleh :
Iga Faldini Gazali 1102013130

Pembimbing:
dr. Ridwan SpS

KEPANITERAAN KLINIK RSUD PASAR REBO


Definisi
Sindrom piriformis adalah gangguan neuromuskular
yang terjadi karena saraf sciatic (nervus ischiadicus)
terkompresi atau teriritasi oleh otot piriformis
sehingga menimbulkan nyeri, kesemutan, dan mati
rasa pada area bokong sampai perjalanan saraf
sciatic.
Anatomi
Piriformis
Anterior surface of lateral process of sacrum and gluteal
Origin surface of ilium at the margin of the greater sciatic
notch

Insertio Bertendon pada ujung Trokhanter major

Fungsi Abduksi hip dan eksorotasi

Innervat
Piriformis nerve (L5, S1, S2)
ion

Arterial Superior and inferior gluteal and internal pudendal


Supply arteries
The medical illustrations contained in this online atlas are copyrighted © 1997 by the University of Washington. They may not be utilized, reproduced, stored, or transmitted in any form or by any means, electronic or
mechanical, or by any information storage or retrieval system, without permission in writing from the University of Washington.
Epidemiologi
Sekitar 70% - 80% populasi di dunia mengalami nyeri pinggang pada
suatu waktu selama masa kehidupannya, dan diantaranya terdapat
subkelompok pasien yang mengalami nyeri pinggang sekaligus nyeri
sciatic. Salah satu diagnosis yang dapat ditegakkan berdasarkan
evaluasi pada pasien sciatic adalah sindrome piriformis. Sekitar 15%
dari populasi kasus sciatic (ischialgia) adalah sindrom piriformis.
Sedikitnya sekitar 6% - 8% dari 750 penderita nyeri pinggang bawah
akibat sindrom piriformis.7
Faktor
Predisposisi

Perempuan lebih banyak dari laki- laki kemungkinan


karena faktor biomekanik yang berhubungan dengan sudut
otot quadriceps femoris lebih lebar pada tulang coxae
perempuan
Klasifikasi Primer : Disebabkan oleh tertekan
dan terjebaknya saraf ischiadicus
dikarenakan oleh kelainan anatomi
otot piriformis itu sendiri.

Sindrom piriformis

Sekunder : Disebabkan oleh trauma


tumpul pada otot piriformis yang
menyebabkan inflamasi jaringan
dan kaku otot.
Patofisiologi
Pada saat otot piriformis memendek atau spasme akibat trauma, maka otot
tersebut dapat menekan atau menjepit saraf ischiadicus yang berada
diantaranya. Hal tersebut terjadi karena apabila otot piriformis memendek,
maka saraf ischiadicus terjebak. Akibatnya suplai darah ke saraf ischiadicus
pun terhambat, sedangkan iritasi terjadi akibat tekanan oleh otot piriformis
tersebut. Penekanan pada serabut saraf ischiadicus ini akan memberikan
perangsangan, sehingga akan menimbulkan nyeri yang bertolak dari daerah
otot piriformis menjalar sampai tungkai dan nyeri ini dirasakan hanya pada
satu tungkai saja. Karena ada nyeri kemudian timbul spasme pada otot-otot
yang dilewati seperti m. gluteus, m. triscep surae, m. hamstring dan otot-
otot para vertebra lumbosakral.
Manifestasi Klinis
Nyeri/parestesia menjalar
dari sakrum melalui area
Nyeri ketika duduk lama 15- Nyeri iskialgia di kaki tanpa Nyeri ketika bangkit dari
glutea ke bawah ke sisi
20 menit nyeri punggung duduk
posterior tungkai, berhenti
di atas lutut

Perubahan posisi tidak


Kesulitan berjalan (
Mati rasa pada kaki Kelemahan ektermitas mengurangi nyeri
perubahan gaya berjalan )
sepenuhnya

Nyeri kepala, nyeri pada


Baal pada kaki
leher
Anamnesis
Diagnosis
Pemeriksaan
Fisik

Pemeriksaan
penunjang
Anamnesa
Robinson mendandai 6 gejala . Tidak ada tanda atau gejala patologi ataupun
tes laboratorimu dan tes imaging yang dapat dengan tegas menegakkan
diagnosa sindrom piriformis
riwayat jatuh pada
atrofi gluteus
bokong;

nyeri pada area: sendi


sacroiliaca, foramen
tanda laseque positif;
ischiadicum majus,
dan otot piriformis;

nyeri akut yang


adanya massa yang
kambuh saat
teraba di atas
membungkuk atau
piriformis;
mengangkat;
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
CT scan : menunjukkan adanya massa besar sisi anterior pada otot piriformis
Mri : menunjukan otot piriformis yang atrofi dan digantikan dengan jaringan fibrosa
EMG : keadaan abnormal ditemukan pada gluteus maximus dan otot piriformis
Foto polos : terkadang dapat menunjukan adanya kalsifikasi
Tatalaksana

konservatif Streching Injeksi

ICE dan
operasi NSAID
modifikasi
Injeksi steroid
jarum spinal 3,5 inci
Injeksi dengan (triamcinolone 80
(8.9 cm) atau lebih
Pencitraan atau mg) dan/atau
panjang pada pasien
manual anestesi lokal
gemuk.
(lidokain 1%)

12.500 unit hanya menggunakan


setiap minggu
neurotoksin lidokain 1% diikuti
selama periode 4-5
botulinum B atau peregangan
minggu
toksin botulinum A piriformis segera.

perbaikan setelah Efek samping mulut


lebih 3 bulan kering dan disfagia
Hindari injeksi langsung pada nervus
ischiadicus dengan meminta pasien
melaporkan setiap perubahan sensasi selama
prosedur.

Injeksi dapat dilakukan disekitar pinggul. Arah


injeksi ditujukan ke sendi sacroiliaca atau ke
insersi musculus piriformis,

Dekat 1 cm dari caudal dan 2 cm lateral batas


bawah dari sendi sacroiliaca. Injeksi epidural
caudal dari steroid yang akan menggenangi
akar saraf sakrum bagian bawah. Injeksi dari
Terapi fisik  stretching untuk mengurangi gejala melalui meningkatkan
gerakan dan kekuatan otot.
Bedah  mengurangi ketegangan dan memastikan tidak ada serat otot
yang mengkompresi saraf sciatic. Pencegahan trauma berulang terbukti
efektif dalam mengurangi resiko terjadinya kekambuhan sindrom
piriformis
Prognosa
Sebagian besar pasien dengan sindrom piriformis memiliki progress baik.
Kekambuhan jarang terjadi setelah 6 minggu terapi. Setelah bedah, pasien dengan
piriformis sindrom dapat kembali lagi beraktivitas rata-rata dalam 2-3 bulan.

Anda mungkin juga menyukai