TANAMAN (OPT)
TANAMAN LINGKUNGAN
(INANG)
BIOTIK ABIOTIK
Minggu kedua
DASAR-DASAR
PWRLINDUNGAN TANAMAN
Dr. Ir.H.M.Sarjan, M.Agr.CP
Dr. Ir.H.M. Taufik Fauzi, M.Sc
Minggu ketiga
Disambung minggu depan
Lanjutkan minggu depan 26 Maret )
Lanjutan Minggu depan (
minggu ke 4)
PERKEMBANGAN DAN METAMORFOSISSERANGGA
SERTA KERUSAKAN YANGDITIMBULKANNYA
I. PERKEMBANGAN
A. Embrionik (di dalam telur)
∞ Ovipar
∞ Ovovivipar
∞ Vivipar
Cara Perkembangbiakan
∞ Seksual
∞ Partenogenesis bertelur tanpa dibuahi
B. Pasca Embrionik (setelah telur menetas)
Telur menetas serangga muda (mengalami serangkaian
perubahan bentuk dan ukuran, disebut metamorfosis)
menjadi
serangga dewasa
II. METAMORFOSIS
A. Ametabola (tanpa metamorfosis)
Bentuk luar serangga pradewasa (gaead) serupa dengan
imagonya,
kecuali ukuran dan kematangan alat kelamin. Gaead dan
imago
biasanya hidup pada habitat sama. Contoh : ordo
Thysanura (kutu
buku)
B. Paurometabola
Bentuk umum serangga pradewasa menyerupai serangga
dewasa
tetapi terjadi perubahan bentuk dan ukuran pada serangga
dewasa
seperti terbentuknya sayap dan alat kelamin. Contoh :
ordo
Hemiptera
Minggu ke 5
Lanjutan munggu depan
Minggu ke 6
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehidupan
Serangga Hama
• Faktor Internal
– Kemampuan berkembang biak (reproductive
potensial) akan menentukan tinggi
rendahnya, populasi hama. Apabila di telusuri
lebih lanjut, kemampuan berkembang biak itu
bergantung kepada kecepatan berkembang
biak (rate of multiplication) dan perbandingan
sex ratio serangga hama. Kemudian
kecepatan berkembang biak ditentukan oleh
keperidian (fecundity) dan jangka waktu
perkembangan.
• Sex Ratio
– Perbandingan serangga jantan dan serangga betina atau lebih
dikenal dengan sex ratio sangat penting dalam menentukan
cepatnya pertumbuhan populasi hama. Sebagian besar
serangga mempunyai sex ratio 1:1 yang artinya kemungkinan
serangga jantan dan serangga betina yang bertemu kemudian
melakukan kopulasi akan lebih tinggi sehingga reproduksi
serangga tersebut akan tinggi., contoh pada serangga hama
Xylosandrus compactus sex rationya 1:9; pada serangga
Hyphothenemus hampei sex rationya 1:59, artinya serangga
betina lebih banyak dari serangga jantan. Kemudian pada
serangga hama Saissetia nigra dan Saissetia coffeae, telur
menetas menjadi serangga betina dan belum ditemukan
serangga jantan. Ada lagi yang menyatakan sex ratio itu sebagai
sex faktor yaitu perbandingan antara jumlah serangga betina
dengan populasi serangga atau : Sebagai contoh suatu populasi
serangga ada 80 ekor di antaranya 40 ekor serangga betina.
Jadi sex faktor = 0,5. Apabila sex faktor = 1,0 berarti seluruh
populasi betina, maka peluang biakan serangga itu
partenogenesis.
Kompetisi antar individu dapat
terjadi dalam bentuk
• A .Kompetisi dalam hal makanan
Kompetisi dalam hal makanan biasanva
terjadi karena populasi makanan saat itu
berkurang, sedangkan populasi serangga
stabil atau bahkan meningkat. Akibatnya
akan bekerja faktor yang bersifat density
dependent, yang berkaitan dengan suplai
makanan tersebut, terjadinya penurunan
populasi serangga karena meningkatnya
mortalitas.
• B. Kompetisi dalam hal ruang gerak
Kompetisi itu terjadi pada serangga hama
yang hidup dan berkembang pada ruang
gerak terbatas.
• C.Kompetisi dalam hal tempat
berlindung
Kompetisi ini sering dijumpai pada
serangga-serangga yang berukuran kecil
yang umumnya lemah, tidak tahan sinar
matahari langsung, kelembaban yang
rendah, hujan lebat dan angin kencang.
D. Jangka Waktu Perkembangan
Serangga
Pada sebagian serangga hama jangka waktu
perkembangan dari telur sampai dewasa
berlangsung pendek, tetapi pada serangga lain
perkembangannya berlangsung lama. Serangga
yang mengalami metamorfosa holometabola
perkembangan serangga dimulai dari telur-larva-
pupa/kepompong-dewasa. Pada serangga yang
mengalami metamorfasa hemimetabola atau
paurometabola perkembangannya dimulai dari
telur-nimfa-dewasa
Faktor Eksternal
Lanjutan
Jarak tanam yang tidak teratur memberikan dampak yang kurang baik terhadap
pertumbuhan dan hasil kedelai
Penentuan jarak tanam yang baik
Jarak tanam yang teratur dapat Jarak tanam yang terlalu rapat dapat
menyebabkan tanaman tumbuh baik mempersulit dalam memantau
dan mempermudah dalam perkembangan hama berikut cara
pemantauan dan pengendalian pegendaliannya
hama
Penentuan jarak tanam
Jarak tanam lebar tidak dianjurkan pada tanaman kedelai yang ditanam saat
pertengahan musim kemarau (bulan Juli-Agustus)
Penentuan cara tanam