Anda di halaman 1dari 11

FA A L KULIT

Wulanda Nurul A - 1810211109


✘ FUNGSI PROTEKSI
✘ FUNGSI ABSORPSI
✘ FUNGSI EKSRESI
✘ FUNGSI PERSEPSI
✘ FUNGSI TERMOREGULASI
✘ FUNGSI PEMBENTUKAN PIGMEN
✘ FUNGSI KERATINISASI
✘ FUNGSI PEMBENTUKAN VITAMIN D
Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

2
FUNGSI PROTEKSI


Menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis
(tekanan, gesekan, tarikan), gangguan kimiawi (zat kimia yang bersifat iritan),
gangguan yang bersifat panas (radiasi, sengatan sinar UV), gangguan infeksi
luar (kuman/bakteri, jamur)

Hal tersebut memungkinkan karena adanya bantalan lemak, tebalnya


lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai
pelindung terhadap gangguan fisis.

3 Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
FUNGSI PROTEKSI
1) Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia
2) Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan
dehidrasi, selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh
melalui kulit
3) Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut
dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi
membunuh bakteri di permukaan kulit
4) Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya.

4 http://digilib.unila.ac.id/9936/14/12.%20BAB%20II%20ELIS%20SRI%20ALAWIYAH.pdf
FUNGSI ABSROPSI


Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh :
- Tebal tipisnya kulit - Hidrasi
- Hidrasi - Kelembaban
- Kelembaban
Penyerapan dapat berlangsung melalui :
- Celah antara sel
- Menembus sel-sel epidermis
- Melalui muara saluran kelenjar
5 Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
FUNGSI EKSKRESI


Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau
sisa metabolisme dalam tubuh.

Sebum yang diproduksi melindungi kulit karena selain meminyaki kulit juga
menahan evaporasi air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering.

6 Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
FUNGSI PERSEPSI


Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.

Ruffini Panas Dermis dan Subkutis


Krausse Dingin Dermis
Meissner Papila dermis
Rabaan/sentuhan
Merkel Ranvier Epidermis
Paccini Tekanan Epidermis

7 Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Korpus Meissner
Ujung saraf
tanpa selaput

Korpus Korpus Krausse


Ruffini Rambut

Epidermis

Lempeng
merkel
Dermis

Jaringan Korpus Paccini


Saraf
pengikat
FUNGSI TERMOREGULASI


Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui
dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh
kapiler.

Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah
banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas
akan terbawa keluar dari tubuh.

Pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan
mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi
pengeluaran panas oleh tubuh.

http://digilib.unila.ac.id/9936/14/12.%20BAB%20II%20ELIS%20SRI%20ALAWIYAH.pdf
9 Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
FUNGSI PEMBENTUKAN PIGMEN


Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak di lapisan basal dan berasal dari
rigi saraf.

Perbandingan jumlah sel basal dengan melanosit adalah 10 : 1

Jumlah melanosit dan jumlah serta besarnya butiran pigmen


(melanosomes) menentukan warna kulit ras maupun individur.

10 Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
FUNGSI KERATINISASI

Memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik

FUNGSI PEMBENTUKAN
VITAMIN D

Dimungkinkan dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol dengan
pertolongan sinar matahari.

Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

11

Anda mungkin juga menyukai