Linear
Metode Numerik
Semester ganjil 2010/2011
Solusi persamaan Non-Linear
Dalam Penerapan Ilmu pengetahuan modern,
banyak fenomena-fenomena alam yang dapat
dijelaskan dengan suatu model matematika. Model
matematik tersebut biasanya berbentuk suatu
persamaan nonlinear. Sehingga untuk
menyelesaikan masalah yang ada, harus
menyelesaikan model matematik tersebutdengan
cara menceri solusi dari persamaan tersebut.
Tidak sedikit suatu persamaan nonlinear yang sulit
untuk dikerjakan dengan analitik, sehingga untuk
menyelesaikannya membutuhkan metode numerik
dalam menylesaikan persamaan-persamaan
nonlinear.
SOLUSI PERSAMAAN NON
LINEAR
Persamaan hingga derajat dua, masih mudah diselesaikan
dengan cara analitik. Contoh :
ax 2 bx c 0
Solusi : x12
b b 2
4ac
2a
Contoh :
Y = ex-5x2
20
x f(x) 10
0.59 0.0634
0.60 0.0221
0
0.61 -0.0200
0.62 -0.0630
0.63 0.0634 -10
-20
-30
-1 0 1 2 3 4 5
Prinsip:
Ide awal metode ini adalah metode table/grafik,
dimana area dibagi menjadi N bagian. Hanya saja
metode biseksi ini membagi range menjadi 2
bagian, dari dua bagian ini dipilih bagian mana yang
mengandung akar dan bagian yang tidak
mengandung akar akan dibuang. Hal ini dilakukan
berulang-ulang hingga diperoleh akar persamaan.
Metode Biseksi
Untuk menggunakan metode biseksi, terlebih dahulu
ditentukan batas bawah (a) dan batas atas (b).Kemudian
dihitung nilai tengah :
a b
x=
2
Dari nilai x ini perlu dilakukan pengecekan keberadaan akar.
Secara matematik, suatu range terdapat akar persamaan bila
f(a) dan f(x) berlawanan tanda atau dituliskan :
f(a) . f(x) < 0
Akar =xm
Contoh