Laporan Kasus Congestive Heart Failure: Pembimbing: Dr. WASIS, SP - PD Disusun Oleh: Anggita FH
Laporan Kasus Congestive Heart Failure: Pembimbing: Dr. WASIS, SP - PD Disusun Oleh: Anggita FH
Nama : Ny. S
Umur : 73 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Marunda Baru
Masuk RS : 20 Oktober 2018
No RM : 26 01 xx
Anamnesis
Keluhan utama :
Sesak sejak 5 hari SMRS
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 170/100 mmHg
Frekuensi nadi : 90x/menit, regular
Frekuensi napas : 24x/menit
Suhu : 36,50 C
Status Generalisata
Kepala Bentuk normocephal
Mata Konjungtiva anemis (-/-) , sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+) 3mm
Hidung Deviasi septum (-), darah (-), sekret (-), napas cuping hidung (-)
Leher Tidak teraba pembesaran tiroid, pembesaran kelenjar getah bening (-),
JVP 5±2cmH2O
PULMO Inspeksi :Dinding dada simetris, retraksi sela iga (-/-)
Palpasi :Vokal fremitus kanan dan kiri simetris
Perkusi :Sonor kedua lapang paru
Auskultasi :Vesikuler kiri = kanan, Wheezing (-/-), Ronkhi(+/+),
JANTUNG Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak eraba di ICS V linea midclavicula sinistra
Perkusi : Pekak
Batas atas jantung ICS II parasternal sinistra
Batas kanan jantung ICS IV linea parasternalis dextra
Batas kiri jantung ICS IV dua jari ke arah lateral dan
linea midclavicularis sinistra
Auskultasi: BJ I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)
• EKG
INTERPRETASI
1. Irama : irreguler
2. Laju : 117x/m (takikardi)
3. Regularitas : ireguler (atrial fibrilasi)
4. Gelombang P : tidak ada gelombang P yang sesungguhnya
5. Interval PR : tidak ada
6. Kompleks QRS : terdapat gelombang Q patologis pada
lead aVL.
7. Interval QRS : durasi 0,08 detik
8. Segmen ST : Terletak sejajar garis isoelektris
9. Gelombang T : Sandapan ekstremitas <5mm (normal)
sandapan pericordial <10mm (normal)
10. Gelombang S : normal
11. Kesan : karakteristik atrial fibrilasi
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Rontgen Throkas AP:
Cor : CTR 68 %
Aorta tampak kalsifikasi
Sinus dan diafragma kanan normal, kiri tertutup cor
Pulmo : hili tebal, corakan vascular normal
Tampak perselubungan d paracardial kanan
Trachea di tengah
Kesan : cardiomegali, Atherosklerosis aorta, edema paru
Pemeriksaan penunjang
Test Hasil Satuan Nilai rujukan
Hematologi
rutin
Hemoglobin 9.6 Mg/dL 12.5-15.5
Leukosit 6.6 10^3/ul 5.0-10.0
Hematokrit 31 % 37-47
Trombosit 230 10^3/ul 150-400
Elektrolit
Natrium 149 mmol/L 132-145
Kalium 3.29 mmol/L 3.50-5.50
Chloride 102 mmol/L 98-110
Chemistry
Glukosa Random 96 mg/dL 70-200
Urea 16 mg/dL 10-20
kreatinin 0.4 mg/dL 0.51-0.95
Resume
- IVFD Assering
Oksigen 4 liter per menit
Injek lasix 3x1 amp iv
Spironolacton 1x 50 mg
Injek ranitidin 2x1 amp
KSR 2x1 tab
Digoxin 1x 0,25 mg
Simarc 1x2mg
Usia
Jenis Kelamin
PJK
Hipertensi
PJB
Aritmia
kardiomiopati
1. Laboratorium
2. Foto toraks
3. Elektrokardiografi
4. Ekokardiografi
5. Tes latihan fisik
6. Kateterisasi jantung
PENATALAKSANAAN
ACE inhibitor atau penyekat enzim konversi
angiotensin
Diuretik
Beta bloker (obat penyengat beta)
Angiotensin penyekat reseptor angiotensin II
merupakan alternatif jika pasien tidak toleran terhadap penyekat
enzim konversi angiotensin
PROGNOSIS
Secara umum, mortalitas pasien gagal jantung rawat inap
sebesar 5-20% dan pada pasien rawat jalan sebesar 20%
pada tahun pertama setelah diagnosis. Prognosis gagal
jantung yang tidak mendapat terapi tidak diketahui.
Sedangkan prognosis pada penderita gagal jantung yang
mendapat terapi yaitu:
1. Kelas NYHA I : mortalitas 5 tahun 10-20%
2. Kelas NYHA II : mortalitas 5 tahun 10-20%
3. Kelas NYHA III : mortalitas 5 tahun 50-70%
4. Kelas NYHA IV : mortalitas 5 tahun 70-90%