PENGELLUARAN PEMERINTAH
BY:
ENDANG SRI WAHYUNI, SE., M.Ak
APBN/APBD
Pengertian
APBN/APBD: Daftar terperinci tentang rencana penerimaan
dan pengeluaran negara/daerah dalam satu tahun tertentu
Sebagai acuan pihak eksekutif/pemerintah mengatur
keuangan negara dalam rangka menjalankan fungsinya
Proses penyusunan: dibuat oleh eksekutif
(presiden/bupati/walikota beserta jajarannya), diusulkan ke
dan disetujui oleh ke DPR/DPRD.
Jika Rancangan APBN/APBD dalam suatu tahun tidak
disetujui DPR/DPRD, maka untuk tahun tersebut akan
digunakan APBN/APBD tahun sebelumnya sebagai acuan.
APBN/APBD
Fungsi APBN/APBD
instrumen pemerintah menjalankan peranan alokasi,
distribusi maupun stabilisasi
Alat untuk mempengaruhi kecepatan perubahan pendapatan
nasional (Y)
Struktur APBN/APBD
Bagaimana struktur APBN? Apa saja komponen-
komponennya?
Bagaimana struktur APBD? Apa saja komponennya (Silakan
cari dan pelajari Undang-Undang (UU) no. 25 th. 1999
dan/atau UU no.34 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Apa beda
kedua UU tersebut?)
Konsep Kebijakan Anggaran
Belanja
APBN/APBD: instrumen/alat mempengaruhi kecepatan peningkatan
pendapatan nasional (Y) melalui perubahan G, Tr, Tx.
Seberapa besar pengaruh perubahan G, Tr, Tx terhadap pendapatan (Y) =
multiplier masing-masing (Ingat TE Makro)
Pemerintah dapat menerapkan kebijakan:
(1) Anggaran Belanja Seimbang (Balanced budget): anggaran
disusun sedemikian rupa sehingga besarnya pengeluaran pemerintah
sama dengan besarnya penerimaan dari pajak dan sebangsanya.
G = Tx
Anggaran belanja seimbang biasanya diterapkan saat kondisi
perekonomian normal
Konsep Kebijakan Anggaran
Belanja
(2) Anggaran Belanja tidak Seimbang: anggaran disusun sedemikian
rupa sehingga besarnya pengeluaran pemerintah tidak sama dengan
besarnya penerimaan dari pajak dan sebangsanya.
Ada 2 jenis:
anggaran belanja defisit, jika pengeluaran > penerimaan pajak
kebijakan biasanya diterapkan saat kondisi perekonomian mengalami
depresi/deflasi
anggaran belanja surplus, jika pengeluaran < penerimaan pajak
kebijakan biasanya diterapkan saat kondisi perekonomian mengalami
inflasi atau sedang dalam kemakmuran
Bagaimana mekanisme setiap kebijakan anggaran tersebut dalam
mempengaruhi pendapatan nasional: dapat dihitung dengan memanfaatkan
rumus-rumus multiplier-nya.
Teori pengeluaran pemerintah
(1) Menurut Rostow dan Musgrave: Perkembangan pengeluaran
pemerintah mengikuti tahap perkembangan pembangunan. Tahap awal: G
sangat besar untuk sarana-prasarana. Tahap menengah: G tetap besar agar
perekonomian cepat tinggal landas dan peranan investasi swasta makin besar.
Tahap tinggal landas: I makin besar, G beralih ke penyediaan sarana-prasarana
sosial.
(2) Hukum Wagner: Apabila pendapatan per kapita masyarakat
meningkat, maka G meningkat (untuk penyediaan aturan/hukum, sarana
prasarana, dst). Kenaikan G antar waktu berbentuk eksponensial
(3) Teori Peacock dan Wiseman: G selalu diperbesar di tingkat pajak
yang masih ditolerir masyarakat.
Kondisi normal: GNP Tx G
Ada perub sosial (perang, bencana, dll): ada efek pengalihan, efek inspeksi dan
efek konsentrasi
Teori pengeluaran pemerintah
Kesimpulan: Kegiatan dan pengeluaran pemerintah selalu meningkat
Alasan:
Adanya perubahan/gangguan sosial (teori Peacock dan Wiseman)
Penghasilan masy meningkat konsumsi barang/jasa meningkat secara
kuantitas dan kualitas, termasuk barang publik butuh peranan pemerintah
Urbanisasi butuh penyediaan berbagi sarana prasarana publik, terutama di
perkotaan
Perkembangan demokrasi penyediaan sarana prasarana dan berbagai kegiatan
demokrasi.
Peranan pemerintah yang semakin besar cenderung tidak efisien (boros)
biaya/pengeluaran pemerintah juga besar (masalah biaya koordinasi dan
birokrasi)
Semakin banyaknya kegiatan/program sosial/kesejahteraan untuk masyarakat
Pengeluaran pemerintah
Pengeluaran pemerintah yang baik jika memenuhi Prinsip-prinsip
pengadaan barang/jasa publik. Apasaja? Jelaskan!!
Fokus utama dari Keuangan Negara adalah mempelajari pengaruh penerimaan dan
pengeluaran pemerintah terhadap pencapaian tujuan-tujuan ekonomi, seperti:
pertumbuhan ekonomi
stabilitas harga barang/jasa
penciptaan lapangan kerja
pemerataan distribusi pendapatan masyarakat
dll
11
RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
13
RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
14
AZAS-AZAS PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA
Best practices (penerapan kaidah-kaidah yang baik) dalam pengelolaan keuangan negara,
mencakup:
akuntabilitas berorientasi pada hasil
profesionalitas
proporsionalitas
keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara
pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri
15
memungut pajak
1. Hak Negara untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang
melakukan pinjaman