Anda di halaman 1dari 29

Mohon tunggu

Sedang mempersiapkan data


*

Made Dayu
By : Sri Ari

Dayu
Nataya
Mas

Indah Ananta

Isni
LATAR BELAKANG

Dalam pengelolaan suatu ruang perawatan, dibutuhkan


manajemen keperawatan melalui empat fungsi manajemen, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengendalian.

Pada stase ini, penulis belajar menggunakan Model Praktik


Keperawatan Profesional (MPKP) dimana dalam MTKP kegiatan
perencanaan melibatkan seluruh personil (perawat) ruang MPKP mulai
dari kepala ruang, ketua tim, dan anggota tim (perawat asosiet). Demi
mutu pelayanan yang optimal maka diperlukan pemahaman konsep dan
aplikasi manajemen keperawatan oleh tiap tenaga kerja.

Di rumah Sakit RSUP Kariadi sendiri, khususnya Ruang Anak


Lantai 1, dalam sistem manajemennya sudah berjalan dengan baik.
Namun ada beberapa hal yang mahasiswa temui yang belum optimal
pelaksanaanya salah satunya yaitu belum optimalnya pelaksanaan post
conference secara rutin dan bebrapa hal yang akan penulis bahas
selanjutnya.
Sejarah Berdirinya RSUP Dr Kariadi Semarang
Didirikan pada jaman penjajahan Belanda tanggal 9 September 1925 dikenal dengan
nama Centrale Buzgerlijke Ziekewsichting (CBZ), kemudian pada jaman penjajahan
Jepang menjadi “Purusara” (Pusat Rumah Sakit Rakyat).
Sejarah Singkat :
• Menjadi rumah sakit vertikal milik Departemen Kesehatan dengan nama RSUP Dr.
Kariadi berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI No. 21215/Kab/1964 tanggal 14 April
1964.
• Berdasarkan SK Menkes RI no.546/Men.Kes/SK/III/1978 diklasifikasi menjadi
Rumah Sakit Umum klas B Pendidikan dan dengan SK Menkes RI no.
134/Menkes/SK/1978 mengatur tentang struktur RS. Dr. Kariadi.
• Berdasarkan SK Menkes RI No.1130/Menkes/SK/XII/1003, tanggal 10 Desember
1993 ditetapkan menjadi RS Unit Swadana dengan struktur organisasi berdasarkan
SK Menkes No. 546/Menkes/VI/1994 tanggal 13 Juni 1994 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja RSUP Dr. Kariadi.
• Pada tahun 1997 sebagai Instansi Pemerintah Pengguna Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) berdasarkan UU No. 20 tahun 1997.
• Berdasarkan PP No. 120 Tahun 2000 tentang Pendirian Perusahaan Jawatan RSUP
Dr. Kariadi, status rumah sakit berubah menjadi Perusahaan Jawatan yang
operasional mulai Tahun 2002.
• Terakhir pada tahun 2005 diubah statusnya menjadi Instansi Pemerintah yang
menerapkan PPK-BLU berdasarkan PP No. 23 tahun 2005 dan Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 1243/MENKES/SK/VII/2005 tanggal 11 Agustus 2005
Tipe Rumah Sakit
RSUP Dr. Kariadi adalah Rumah Sakit kelas A Pendidikan dan
berfungsi sebagai Rumah sakit Pendidikan bagi dokter,
dokter spesialis,dan sub spesialis dari FK UNDIP,dan Institusi
Pendidikan lain serta tenaga kesehatan lainnya.
* Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

RSUP Dr. Kariadi Semarang merupakan Rumah Sakit terbesar


sekaligus berfungsi sebagai Rumah Sakit rujukan bagi wilayah
Jawa Tengah. Tugas pokok RSUP Dr. Kariadi adalah
menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan
dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta
melaksankan upaya rujukan dan upaya lain sesuai dengan
kebutuhan.
Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan
* Pelayanan Rawat Inap
Fasilitas rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi
berkapasitas 1078
No. Rawat Inap Jumlah

1. President Suite 2
2. VVIP 3
3. VIP 138
4. Kelas 1 174
5. Kelas 2 141
6. Kelas 3 513
7. Isolasi 43
8. Intensif A 19
9. Intensif B 45
TOTAL 1078
*
• BOR (BOR (Bed Occupancy Ratio / Angka penggunaan tempat
tidur)
BOR ruang Anak Lantai 1 tahun 2019 dalam tiga bulan terakhir
yaitu Januari sebesar 88,84%, Februari sebesar 87,50%, dan
Maret sebesar 81,03 %, standar nasional BOR adalah 60-85%.

• LOS (Length of Stay)


LOS = jumlah lama dirawat : jumlah pasien keluar (hidup +
mati)
LOS ruang Anak Lantai 1 tahun 2019 dalam tiga bulan terakhir
yaitu Januari sebesar 6,54, Februari sebesar 6,87 dan Maret
sebesar 6,2, standar umum LOS adalah 6-9 hari

• TOI (Tempat Tidur Tidak Terisi)


TOI = jumlah tempat tidur x periode – hari perawatan : jumlah
pasien keluar (hidup + mati)
TOI ruang Anak Lantai 1 tahun 2019 dalam tiga bulan terakhir
yaitu Januari sebesar 0,84, Februari 0,98, dan Maret sebesar
1,41, idealnya tempat tidur kosong 1-3 hari.
*
• Jumlah Tenaga
Berdasarkan data per Desember 2018, Ruang Anak lt.1 memiliki
jumlah perawat sebanyak 31 orang
Berdasarkan tingkat pendidikan :
Profesi Ners : 9 orang
D4 Keperawatan : 2 orang
D3 Keperawatan : 20 orang
D3 administrasi : 1 orang (tenaga administrasi)
Berdasarkan level kompetensi :
Pra PK : 11
PK 1 :7
PK 2 :8
PK 3 :4
PK 4 :1
Ketenagaan lainnya
Cleaning service : 3 orang
Pembantu orang sakit : 3 orang
*
Berdasarkan pendidikan:
*
Tabel jumlah tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien menurut douglas di ruang Anak lt.1 pada tanggal 15 April 2019

Total perawat yang dibutuhkan pada satu hari yaitu 10,17 + 5,85+ 3,9
= 19,92 (20 org)
• Tanggal 16 April
Total perawat yang dibutuhkan pada satu hari 11,07 + 6,45 + 4,3 =
21,82 (22 org)
• Tanggal 17 April
Total perawat yang dibutuhkan pada satu hari 10,53 + 6,15 + 4,1 =
20,78 (21 org)
*
*
• Lokasi Ruang Praktek
Ruang anak terletak di lantai 1
• Denah Ruang
* Fasilitas pasien
Ruang anak lt.1 terdapat 1 kelas yaitu kelas III
dengan fasilitas
Kelas tiga terdapat 10 kamar dengan 1 kamar isolasi.
Kapasitas kamar isolasi 2 bed, dan kapasitas kamar
non isolasi 5 atau 6 bed, dengan fasilitas :
* 6 bed
* 6 kursi penunggu pasien
* 1 AC
* 6 nurse call
* 1 kamar mandi
* 6 meja pasien
* 1 jam dinding
* 1 washtafel
* 2-3 oksigen sentral
*
* Linen
Bulan Maret 2019 Nama Alat Jumlah

Almari 7
Jum Almari pasien permanent 50
Nama Alat Troli tempat EKG 1
lah Loker obat (Mak) 2
Trolly linen 1
Sarung Bantal Jam dinding 15
128 Kulkas 1
Putih Kalkulator 1
Pispot
Selimut lurik Tempat barang pasien 1
128
kelas 3 Senter/panlight 1
Sprai putih besar 128 Baskom mandi pasien 12
Sprai sedang 75 Tempat sampah medis 4
Keset Handuk 25
Tempat sampah non medis 6
Kimono 32
Troli 10
Perlak 100x115
46 Troli Baskom 6
cm
* Alat kesehatan *
*
* Fasilitas Peralatan dan bahan
* Daftar obat dan alkes emergency di Ruang Anal
lt 1
* Administrasi Penunjang
N Nama Alat Jumlah
o
.
1 Computer 2
. Set
2 Meja 2
. Komputer
3 Staples 5
.
4 Bantalan 5
. Cap
5 Penggaris 3
.
6 Gunting 5
.
7 Kursi 8
.
*
* Penerapan Model
Metode modular merupakan modifikasi metode tim dan
metode primer.
Pada metode ini tim dipimpin oleh perawat register yang
beranggota perawat lain maupun tenaga non
keperawatanlain sebagai anggota tim, yang bertanggung
jawab memberikan asuhan keperawatan dibawah
pengarahan dari pimpinannya.pimpinan timnya dikenal
dengan perawat penanggung jawab (PPJA) dan anggota
perawat timnya dikenal dengan perawat pelaksana (PP).
* Timbang terima
* Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, operan jaga dilakukan
sebanyak 3 kali dalam satu hari, yaitu pagi, siang dan malam. Timbang
terima yang dilakukan sudah berdasarkan spo yang ada di ruangan,
namun masih terdapat koreksiyaitu waktu (jam) timbang terima belum
ditulisakan di buku timbang terima. Didapatkan bahwa timbang terima
shift pagi dilakukan pada jam 07.00 – 07.30, timbang terima shift siang
dilakukan pada jam 14.00-14.30 dan shift malam dilakukan pada jam
21.00-21.30. Timbang terima atau operan dilakukan oleh perawat
pelaksana ke Katim pada pergantian shift malam ke shift pagi, dari shift
pagi ke sore dan shift sore ke shift malam. Timbang terima di pimpin
oleh katim kepada perawat pelaksan. Perawat juga tidak lupa
menyiapkan buku timbang terima dan peralatan tulis saat timbang
terima atau operan berlangsung.
* Tekhnik operan jaga diruang Anak lt 1 dilakukan di nurse station dan
diruangan pasien dengan cara menjelaskan kondisi pasien ke perawat
jaga selanjutnya. Hal-hal yang di sampaikan dalam operan adalah
kondisi pasien saat itu, masalah keperawatan pasien, dan rencana
keperawatan.
* Terdapat buku operan untuk memudahkan perawat memberikan laporan
pada perawat selanjutnya. Pre conference dilakukan setiap hari saat
kepala ruang bertugas dinas, tidak dilakukan jika kepala ruang tidak
bertugas dinas, dan pada post conference belum dilakukan diruangan
dikarenakan keterbatasan waktu dan jam pelayanan yang padat.
* Ronde Keperawatan
Menurut hasil wawancara karu didapatkan informasi bahwa
diruangan sudah dilakukan oleh karu sendiri di ruangan
walaupun cuma dihadiri oleh staf perawat, selain itu untuk
pengetahuan Karu dan staf di Anak lt 1 disangatkan kurang
mengenai Ronde keperawatan. Ronde keperawatan di
Ruang Anak lt. 1 dilaksanakan pada bulan Maret.
Sedangkan hasil observasi : selama 5 hari pengkajian
mahasiswa tidak pernah menemukan pelaksanaan ronde
keperawatan di ruangan

* Sentralisasi Obat
Obat – obatan di ruangan Anak lt 1 tersimpan di ruangan
obat. Stok obat yang terdapat di ruangan Anak lt 1 berasal
dari instalasi farmasi rumah sakit yang diorder melalui
resep dokter, serta adanya petugas farmasi ruangan.
*
* Pembayaran pasien umum / secara pribadi
Dalam penyusunan rencana anggaran tahunan di RSUP Dr. Kariadi, kepala
ruang dilibatkan dalam penyusunan anggaran tahunan

* Berdasarkan data tahun 2019 dalam 3 bulan terakhir, didapatkan jumlah


pasien yaitu sebagai berikut.
*

N Keterangan Jumlah
o
1 Jumlah kunjungan 191
.
2 Jumlah pasien 187
. Keluar
4 Jumlah Mati 3
.
5 Jumlah mati ≥ 48 1
. jam
6 Jumlah di rujuk -
.
* Evaluasi Kepuasan pasien

Dari hasil wawancara dengan karu didapatkan bahwa evaluasi


kepuasan pasien ruangan Anak lt 1 dilakukan oleh tim survey
kepuasan pasien dengan memberikan kuesioner kepada setiap pasien
yang akan pulang. Selain itu di ruangan sudah terdapat kotak kritik
dan saranbagi pengunjung dan keluarga pasien yang kemudian
dimasukkan ke dalam kotak saran yang sudah tersedia di
ruangan.Sedangkan dari hasil observasi di ruangan selama 3 hari,
kami belum melihat adanya tim survey kepuasan pasien. Selain itu
pada selasar ruangan terdapat no handphone kepala ruangan dimana
pengunjung dan keluarga pasien dapat memberikan keluhan.

Anda mungkin juga menyukai