Anda di halaman 1dari 30

DAMPAK KABUT ASAP

AKIBAT KEBAKARAN HUTAN


TERHADAP KESEHATAN

Rabu, 05 September 2018


Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat (PKPM)
Puskesmas Bahaur Hilir
Pendahuluan (1)
– Kabut asap yang timbul akibat kebakaran hutan dan
lahan di sekitar Riau, Sumatera Selatan, Jambi dan
Kalimantan terjadi hampir setiap tahun terkadang
kondisinya mengkhawatirkan dan merugikan.

– Kabut asap juga menjadi ancaman bagi kesehatan


manusia. akan lebih mudah terjadi pada orang yang
yang sudah mempunyai gangguan paru dan jantung,
lansia, dan anak-anak.
Pendahuluan (2)
– Kebakaran hutan di Indonesia menjadi langganan setiap tahun di musim
kemarau dan menjadi bencana besar tidak hanya bagi masyarakat lokal
namun dampaknya juga dirasakan di negara tetangga.

– Kebakaran hutan sering terjadi akibat cara mempersiapkan lahan


pertanian dan hutan tanaman industri (HTI) dilakukan dengan cara
pembakaran.

– Propinsi yang mengalami lebih dari 1500 kebakaran hutan pertahun


antara lain: Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat,
Sumatera Selatan, Jambi dan Riau.
Partikel asap dan ukurannya
– Partikel padat dalam asap yang berukuran 10 mikrometer memang tidak
bisa masuk ke paru namun akan mengiritasi mata, hidung dan
tenggorokan.

– Partikel yang berukuran kurang dari 10 mikrometer akan bisa terhirup


hingga ke dalam paru hingga menimbulkan gangguan fungsi jantung dan
paru

– Partikel padat dalam asap ini akan menghamburkan sinar matahari


sehingga mengganggu pandangan. Oleh sebab itu kebakaran hutan juga
akan mengganggu transportasi publik.
Bahan yang terkandung di dalam
Asap (1)
Terdiri dari :
– karbon dioksida,
– uap air,
– karbon monoksida,
– partikel-partikel, hidrokarbon serta zat kimia
organik lainnya,
– nitrogen oksida dan mineral-mineral lainnya.
Bahan yang terkandung di dalam
Asap (2)
Komposisi asap bergantung pada banyak faktor :
– Jenis dan kandungan air bahan bakar,
– Suhu pembakaran,
– Angin dan faktor cuaca lain, asap baru atau lama.
– Kayu dan vegetasi hutan memiliki variasi selulosa, lignin,
tannin, polifenol, minyak, lemak, resin, lilin dan karbon
lain yang akan mempengaruhi komposisi asap yang
dihasilkan
Bahan yang terkandung di dalam
Asap (3)

– Karbon monoksida (CO) merupakan gas hasil pembakaran


tidak sempurna yang tidak berwarna dan tidak berbau
sehingga keberadaannya sukar dideteksi.

– Karbon monoksida (CO) ini bersifat racun karena akan terikat


oleh sel darah merah dan mengakibatkan gangguan
peredaran oksigen di dalam tubuh.

– Benzena karsinogenik dalam asap kebakaran juga berpotensi


menyebabkan kanker.
Gejala yang dapat terjadi

Asap dan kabut asap kebakaran hutan dapat menyebabkan :

pusing, iritasi mata, iritasi saluran pernafasan seperti batuk,


lendir-dahak di saluran pernafasan, mengi hingga gangguan
yang lebih berat seperti penurunan fungsi paru, bronkitis,
serangan asma hingga kematian mendadak. Kematian
mendadak ini bisa terjadi pada penderita penyakit jantung dan
gangguan pernafasan lainnya
Kelompok rentan terhadap asap

Kandungan oksigen di udara seharusnya mencapai 21%, namun


bencana asap akan mengurangi persentase oksigen di udara
sehingga rentan untuk :
– Penderita asma dan penyakit obstruksi saluran pernafasan
lainnya
– Penderita penyakit jantung dan pembuluh darah
– Anak-anak
– Orang usia lanjut
– Wanita hamil
– Perokok
Indeks Standar Pencemaran Udara
K ISPU Pencemaran esehatan
Rentang Kategori Penjelasan
Udara
Level
0 - 50 Baik tidak memberikan dampak bagi kesehatan manusia atau hewan

51 - 100 Sedang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi
berpengaruh pada tumbuhan yang peka

101 - 199 Tidak Sehat bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang peka atau
dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

200 - 299 Sangat Tidak Sehat kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi
yang terpapar

300 - 500 Berbahaya kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang
serius pada populasi (misalnya iritasi mata, batuk, dahak dan sakit
tenggorokan).
Rentang 0-50 (Baik)

– Tidak ada efek


– Sedikit berbau
– Luka pada beberapa spesies tumbuhan akibat
kombinasi dengan SO2 (selama 4 jam)
– Luka pada beberapa spesies tumbuhan akibat
kombinasi dengan O3 (selama 4 jam)
Rentang 51–100 (Sedang)

– Perubahan kimia darah, tetapi tidak terdeteksi


– Berbau
– Luka pada beberapa spesies tumbuhan
– Terjadi penurunan pada jarak pandang
– Tidak sehat
Rentang 101-299 (Tidak
Sehat)

– Peningkatan pada kardiovaskular pada perokok yang sakit jantung


– Bau dan kehilangan warna.
– Peningkatan reaktivitas tenggorokan pada penderita asma
– Penurunan kemampuan pada atlit yang berlatih keras
– Bau, meningkatnya kerusakan tanaman
– Jarak pandang turun dan terjadi pengotoran debu di mana-mana
– Sangat tidak sehat
Rentang 101-299 (Sangat Tidak
Sehat)
– Meningkatnya kardiovaskular pada orang bukan perokok yang
berpenyakit jantung dan akan tampak beberapa kelemahan yang
terlihat secara nyata
– Meningkatnya sensitivitas pasien yang berpenyakit asma dan
bronkhitis
– Olahraga ringan mengakibatkan pengaruh pernapasan pada pasien
yang berpenyakit paru-paru kronis
– Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan
bronkhitis
– Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakita asma dan
bronkhitis
Rentang 300-lebih
(Berbahaya)

Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang


terpapar
Akibat Senyawa Kimia
Terhadap Manusia (1)

– Sulfur oksida (SO2)  Iritasi saluran pernafasan yang bisa


mengakibatkan peradangan kronis (lama) pada saluran nafas
– Karbonmonoksida (CO)  Menghambat pasokan oksigen (O2) untuk
tubuh yang bisa mengakibatkan pusing mual, lemas, sesak nafas , hingga
tak sadarkan diri
– Formaldehide  Iritasi pada membran mukosa (mata, hidung, dll),
tenggorokan seperti terbakar, kegerahan
Akibat Senyawa Kimia
Terhadap Manusia (2)

– Akrolein  Salah satu zat racun yang terkandung dalam rokok yang
bisa mengakibatkan peningkatan kolesterol, kerusakan pembuluh darah
dan stroke
– Benzena  Memicu nyeri kepala, peningkatan detak jantung,
penurunan kesadaran dan merupakan karsinogen (penyebab kanker)
– Nitrogen Oksida (NOx)  Pembengkakan paru-paru, gangguan sistem
saraf, hingga pada dosis (jumlah) tinggi mengakibatkan kejang-kejang
– Ozon (O2)  Iritasi hidung, mata, tenggorokan, pembengkakan paru,
nyeri kepala hebat
Penyakit Akibat Dampak Asap (1)

– Iritasi mata, hidung, tenggorokan, reaksi alergi, peradangan


dan infeksi.
– Memperburuk penyakit asma, dan penyakit paru kronis lain,
seperti bronkhitis kronis.
– Kemampuan kerja paru dalam menyuplai oksigen berkurang,
mudah lelah dan kadang sulit bernafas
– Bagi yang berusia lanjut, anak-anak, penderita sakit kronis, ibu
hamil akan lebih rentan mengalami gangguan kesehatan.
Penyakit Akibat Dampak Asap (2)

– Kemampuan paru mengatasi infeksi berkurang, hingga


rentan terkena penyakit.
– Perburukan kondisi penyakit kronis sebelumnya.
– Bahan polutan dari kebakaran hutan juga dapat menjadi
sumber polutan sarana air bersih dan makanan.
– Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) lebih mudah terjadi
– Penyakit akibat asap
Dampak akibat asap tersebut dapat memperburuk kesehatan
jika terpapar asap dalam kadar tinggi dan jangka waktu lama.
Mengurangi Dampak Asap (1)

– Menghindari atau mengurangi aktivitas di luar rumah atau


gedung, terutama bagi yang menderita penyakit jantung dan
gangguan pernafasan.
– Menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah.
– Disarankan untuk lebih banyak dan sering minum air putih.
– Bagi penderita penyakit paru dan jantung mintalah nasihat
kepada dokter. Segera berobat jika mengalami kesulitan
bernafas atau gangguan kesehatan lain.
Alat Pelindung Diri (APD)
Penggunaan Alat pelindung diri
(APD)
Mengurangi Dampak Asap (2)
– Berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti makan
bergizi, istirahat yang cukup.
– Upayakan polusi udara luar tidak masuk ke dalam rumah,
kantor, atau ruangan tertutup lainnya.
– Melindungi tempat penampungan air minum, dan tempat
makanan.
– Perbanyak konsumsi buah atau sayur yang telah dicuci atau
dimasak dengan baik.
– Berhenti (stop) merokok.
– Tips mengurangi dampak asap
Kesimpulan

– Kabut asap terjadi akibat adanya kebakaran hutan


– Dampak kabut asap terhadap kesehatan
tergantung dari Indeks Standar Pencemaran Udara
– Dampak terhadap kesehatan dapat diatasi dengan
berbagai cara (berobat ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat)

Anda mungkin juga menyukai