Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK KELAS IV PADA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA TENTANG BILANGAN ROMAWI
DI SDN 4 RAJAMANDALA KULON KABUPATEN
BANDUNG BARAT
OLEH:

GUN GUN MALISUWARNA GUMELAR, S.Pd.


 LATAR BELAKANG MASALAH
 RUMUSAN MASALAH
 TUJUAN PENELITIAN
 MANFAAT PENELITIAN
 KAJIAN PUSTAKA
 METODE PENELITIAN
 PROSEDUR PENELITIAN
 TEKNIK ANALISIS DATA
 DAFTAR PUSTAKA
GURU SISWA

1. Model pembelajaran konvensional 1. Pasif


2. Teacher center (berpusat pada guru)
3. Pembelajaran terpaku pada metode
2. Kurang motivasi belajar
ceramah 3. Kurang menarik minat
4. Tidak menggunakan media yang 4. Membosankan
menarik

MODEL
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF HASIL
MAKE A MATCH BELAJAR
 Bagaimanakah cara menerapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Make a Match untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas IV pada Mata Pelajaran
Matematika tentang Bilangan Romawi di SDN 4
Rajamandala Kulon?
 Bagaimanakah Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV di
SDN 4 Rajamandala Kulon pada Mata Pelajaran
Matematika tentang Bilangan Romawi dengan
Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Make a
Match?
 Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Make a Match dapat Meningkatkan
Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas IV di SDN 4
Rajamandala Kulon pada Mata Pelajaran Matematika
tentang Bilangan Romawi?
 Mengetahui cara menerapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Kelas IV pada Mata Pelajaran Matematika
tentang Bilangan Romawi di SDN 4 Rajamandala Kulon.

 Mengetahui Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV di SDN 4


Rajamandala Kulon pada Mata Pelajaran Matematika
tentang Bilangan Romawi dengan Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Make a Match.

 Mengetahui Peningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik


Kelas IV di SDN 4 Rajamandala Kulon pada Mata Pelajaran
Matematika tentang Bilangan Romawi dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Kooperatif Make a Match.
 Peserta didik
Peserta didik akan lebih aktif dan mudah memahami pelajaran
sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya serta
membiasakan peserta didik untuk selalu mengutamakan kerja
sama dalam mencari solusi permasalahan.

 Guru
Diharapkan guru dapat memecahkan permasalahan dalam
pembelajaran sehingga guru akan selalu kritis dan dapat
menyesuaikan metode atau strategi pembelajaran yang efektif,
inovatif serta menyenangkan pada pembelajaran matematika
sebagai upaya menjadi guru yang lebih professional.

 Sekolah
Akan meningkatkan kualitas pendidikan sekolah sehingga dapat
menjadikan sekolah yang mampu menciptakan lulusan-lulusan
terbaik yang penuh prestasi.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Make a Match

Menurut Anita Lie (2010:55) teknik mengajar


mencari pasangan (Make a Match) dikembangkan
oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan
teknik ini adalah peserta didik mencari pasangan
sambil belajar mengenai suatu konsep atau tema
dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini
bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan
untuk semua tingkatan usia peserta didik.
 Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau nsur
yang cocok untuk sesi review (persiapan menjelang tes atau ujian), satu
bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
 Setiap peserta didik mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan
soal/jawaban.
 Tiap peserta didik memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
 Setiap peserta didik mencari pasangan kartu yang cocok dengan
kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama bilangan
romawi X akan berpasangan dengan angka 10.
 Dua atau tiga peserta didik lain yang memegang kartu yang cocok.
Misalnya pemegang kartu 3+9 akan membentuk kelompok dengan
pemegang kartu 3x4 dan 6x2. Setiap peserta didik yang dapat
mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
 Jika peserta didik tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu
temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan
mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.
 Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat
kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
 Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan
terhadap materi pelajaran.
Keunggulan:
 Dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, baik secara kognitif
maupun fisik.
 Karena ada unsur permainan, model pembelajaran ini menyenangkan.
 Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang
dipelajari.
 Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
 Efektif sebagai sarana melatih keberanian peserta didik untuk tampil
presentasi.

Kelemahan:
 Diperlukan bimbingan terlebih dahulu dari guru untuk melakukan
kegiatan dalam metode ini.
 Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai peserta didik terlalu
banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.
 Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai.
 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Rajamandala
Kulon Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung
Barat.
 Pelaksanaan
Pelaksanaan selama satu bulan yaitu dari 10 April
2014 sampai 06 Mei 2014
 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV
yang terdiri dari 15 peserta didik laki-laki dan
dan 8 peserta didik perempuan.

Anda mungkin juga menyukai