Anda di halaman 1dari 18

REFARAT

MULTIDRUG – RESISTANCE TUBERCULOSIS (MDR TB)


Oleh :
Ashar Randy Adil
N 111 16 113

Pembimbing Klinik :
dr. Eva Yunita, Sp.PD
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan utama yang menjadi


tantangan global. Tantangan kita terhadap penanggulangan TB adalah
penyebaran TB resisten obat. MDR TB (Multi Drug Resistance Tuberculosis)
adalah TB resisten obat yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis (MTB)
yang resisten terhadap rifampisin (RIF) dan isoniazid (INH).

World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 memperkirakan di


dunia terdapat sekitar 480.000 kasus baru MDR TB dengan angka
kematian kasar 210.000, jika dilakukan tes resistensi obat,
diperkirakan 300.000 kasus dari 480.000 kasus dapat didiagnosis,
tetapi kenyataannya hanya 136.000 kasus yang telah ditemukan.
Hasil survey terbaru yang dilakukan di Provinsi Jawa Timur tahun 2010
menunjukkan angka 2% untuk kasus baru dan 9,7% untuk kasus pengobatan
ulang. Untuk provinsi Sumatera Selatan sejak dimulainya terapi MDR TB awal
tahun 2014 ada 46 orang pasien yang telah mendapatkan terapi. Secara global,
WHO pada tahun 2011 menggunakan angka 2% untuk kasus baru dan 12%
untuk kasus pengobatan ulang untuk memperkirakan jumlah kasus MDR TB di
Indonesia.
TINAJUAN PUSTAKA
Definisi

Tuberkulosis adalah infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis, TB ditandai secara patologis oleh formulasi
granuloma.

Istilah mono, poly, dan multidrug resistance telah digunakan pada literature
medis barat. Monodrug resistance didefinisikan sebagai resistensi terhadap satu
agen antituberkulosis saja; polydrug resistance didefinisikan sebagai resistensi
terhadap lebih dari satu agen antituberkulosis tapi bukan isoniazid dan
rifampicin; dan MDR adalah resistensi sekurang-kurangnya terhadap isoniazid
dan rifampicin
MDR-Tuberculosis didefinisikan sebagai penyakit tuberculosis dengan resisten
terhadap sekurang-kurangnya dua obat antituberkulosis tingkat pertama,
isoniazid dan rifampicin, dengan atau tanpa resisten terhadap obat
antituberkulosis yang lain.
Klasifikasi

Resistensi Primer

Resistensi Sekunder

Resistensi Inisial
Berdasarkan uji kepekaan obat terhadap isolat klinis yang dikonfirmasi sebagai M.
tuberculosis. :

 Monoresisten
 Poliresisten
 TB resisten obat ganda
 Resisten berbagai OAT
 Resisten OAT Total
 Resisten rifampisin
Etiologi

 Infeksi primer dengan bakteri TB resisten


 Efek samping pengobatan
 Mutasi genetik
Epidemiologi

Diperkirakan prevalensi TB MDR di


Indonesia pada tahun 2004 adalah sebesar
8.900 kasus. Dua persen kasus TB MDR
diperkirakan berasal dari kasus TB baru
dan 14,7% dari kasus TB yang
mendapatkan pengobatan ulang.

Indonesia termasuk 27 negara dengan MDR-TB


terbanyak, sebesar 1,9% terjadi pada penderita
baru, dan 12% pada kasus TB yang sudah
diobati sebelumnya
Patomekanisme
Gejala Klinis

Keluhan Umum : Keluhan pada Pernpasan :


 Demam  Batuk/Batuk Darah
 Maleise  Sesak Nafas
 Berat Badan Turun  Nyeri Dada
 Rasa Lelah  Sering Terserang Flu
Diagnosis

1. Ananmnesis
2. Gejala Klinis
3. Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan

STRATEGI DOTS PLUS


Prognosis

Anda mungkin juga menyukai