Anda di halaman 1dari 20

Gangguan perkembangan bicara pada anak

Disusun oleh:

Angel Febriani Tappi Lolo C11111197

Hendrina Susanna Kasale C11112027

Virginia Lestari R C11112031

Residen Pembimbing :

dr. Deti fitria

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN


T.H.T.K.L REFERAT
FAKULTAS KEDOKTERAN NOVEMBER 2018
UNIVERSITAS HASANUDDIN L/O/G/O
TAHUN 2018
Pendahuluan

- Gangguan pendengaran pada bayi dan anak biasanya


disertai dengan keterbelakangan mental, gangguan
emosional maupun afasia perkembangan yang dalam
hal ini pada afasia perkembangan umumnya dikenal
dengan keterlambatan berbicara (delayed speech).
- Seiring dengan proses maturasi fungsi auditorik, proses
perkembangan bicara pun berlangsung. Menilai
kemahiran wicara dan berbahasa pada seseorang akan
berhasil bila input motorik dan sensorik dalam keadaan
normal.
Suwento R (dkk). Gangguan Pendengaran Pada Bayi dan Anak. Dalam Efiaty Soepardi; Nurbaiti Iskandar (ed). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga-Hidung-Tenggorokan, Kepala Leher, Edisi
VI. Jakarta : Balai Penerbit FKUI;2010: p.31
Pendahuluan

Prevalensi dari keterlambatan bicara untuk anak-anak


usia prasekolah, 2-4,5 tahun, studi yang menilai
kombinasi keterlambatan bicara melaporkan angka
prevalensi berkisar antara 5% sampai 8%. Keterlambatan
bicara pada anak-anak prasekolah telah menunjukan
berbagai tingkat, dari 0% sampai 100%, dengan
kebanyakan antara 40% sampai 60%.

Novi Sarah (dkk), Angka Kejadian Delayed Speed disertai Gangguan Pendengaran pada Anak yang Menjalani Pemeriksaan Pendengaran di Bagian Neurootologi IKTHT-KL RSUP Dr. Moh.
Husain. Volume 2, 2015. Palembang, Universitas Sriwijaya
PENGERTIAN
- Kelainan atau gangguan bicara merupakan salah satu
jenis kelainan dalam komunikasi dengan indikasi
seseorang mengalami gangguan dalam proses simbolis.

- Jika seseorang tidak dapat berkomunikasi dengan


sesamanya secara sempurna maka mereka dapat
dikatakan mengalami gangguan atau kelainan bicara.

S Handoko. Working Paper : Gangguan Berbicara. Universitas Dharma Andalas. 2014


Nurhidayati I, Gangguan Bahasa dan Bicara, Fakultas Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Yogyakarta, 2013
Etiologi

Gangguan Kelainan organ Kelainan genetik


Retardasi mental
pendengaran bicara atau kromosom

Deprivasi
Autism Mutism Selektif Afasia reseptif
lingkungan

sunanik. Pelaksanaan terapi wicara dan terapi sensori integrasi pada anak terlambat bicara. Jurnal pendidikan islam. Vol 7, nomor 1, april 2013
Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya
anak berbicara

Intelegensi Jenis disiplin Posisi urutan Anak

Status sosial
Status ras Berbahasa dua
ekonomi

Wenty.2011. keterlambatan bicara pada anak (studi kasus anak usia 5 tahun).jurusan psikologi fakultas ilmu pendidikan UNS.
Fisiologi perkembangan perilaku normal
Kemampuan
Umur Kemampuan wicara
Motorik
Lahir Fiksasi pandangan Bereaksi terhadap suara
5 Minggu Mengikuti benda di tengah garis Tersenyum sosial
2 Bulan Telapak tangan terbuka Guuu...Guuu...
Orientasi terhadap suara
3 Bulan Menyatukan kedua tangan
A guuu.., a guuu...
4 Bulan Mengetahui adanya benda kecil Mengoceh
Memindahkan benda antara
5 Bulan Orientasi kepada suara Mengoceh
kedua tangan
Mengoceh Dadadada...(mengguma
6 Bulan Meraih unilateral
m)
7 bulan Memeriksa benda Menoleh kepada suara
Mengerti perintah:“tidak boleh!”
8 Bulan Memeriksa benda
Da-da..tanpa arti Ma-ma...tanpa arti
Pincet grasp premature Melemparkan benda
9 bulan Da-da

Menoleh kepada suara


10 Bulan Membuka penutup mainan
bel fase III
Pincet grasp dengan jari Mengerti perintah
11 Bulan
Meletakkan kubus di bawah gelas ditambah mimik

Melepaskan benda dengan


Mama dan kata pertama
12 Bulan sengaja
selain mama

13 Bulan Mencoret Kata kedua


sunanik. Pelaksanaan terapi wicara dan terapi sensori integrasi pada anak terlambat bicara. Jurnal pendidikan islam. Vol 7, nomor 1, april 2013
Fisiologi perkembangan perilaku normal
Memasukkan biji ke dalam
14 Bulan Kata ketiga
Botol
Minum dari gelas sendiri Mengerti perintah tanpa
15 Bulan
Menggunakan sendok mimik
4-6 kata
16 Bulan Melepaskan biji dengan meniru

Meniru membuat garis Menunjuk lima bagian


17 Bulan
Menyusun dua kubus badan yang disebutkan
Melepaskan biji spontan 7-20 kata
18 Bulan
Menyusun tiga kubus
Kalimat pendek yang
21 Bulan Membuat garis secara spontan
terdiri atas dua kata

24 Bulan Kereta api dengan empat kubus, Membuka baju sendiri 50 kata

25-27 Bulan Kalimat pendek yang


Membuat garis datar dan tegak
terdiri atas dua kata
250 kata Kalimat terdiri dari tiga kata
30 Bulan Kereta api dengan cerobong asap Menirukan membuat lingkaran

Membuat lingkaran spontan, Membuat jembatan dari tiga kubus,Membuka Kalimat terdiri dari 4-5 kata
3 Tahun
kancing

4 Tahun Membuat pintu gerbang dari lima kubus, Memasang kancing Bercerita

Menanyakan arti suatu kata


5 Tahun Meningkatkan tali spatu

Menghitung sampai 20
6 Tahun Membuat tangga dan dinding ,beberapa kubus tanpa contoh
sunanik. Pelaksanaan terapi wicara dan terapi sensori integrasi pada anak terlambat bicara. Jurnal pendidikan islam. Vol 7, nomor 1, april 2013
Fisiologi perkembangan perilaku normal
Age in Months Development
Birth Can perceive speech, cry, make some response to sound.
1,5 to 3 Coos and laughs.
3 Plays with speech sounds.

5 to 6 Makes consonant sounds, trying to match what she or he hears.

6 to 10 Babbles in strings of consonants and vowels.


9 Uses gestures to communicate and plays gesture games.

9 to 10 Begins to understand words (usually “no” and baby’s own name); imitates sounds.

10 to 12 No longer can discriminates souds not in own language.


9 to 12 Uses a view social gestures.
10 to 14 Says first word (ususally a label for something).
10 to 18 Says single words
13 Understands symbolic function of naming.
13 Uses more elaborate gestures.
14 Uses symbolic gesturing.

Learns many new words, expanding vocabulary rapidly, going from about 50 words to up
16 to 24
to 400; uses verbs and adjectives.

18 to 24 Says first sentence (2 words).


20 Uses fewer gestures; names more things.
20 to 22 Has comprehension spurt.

24 Uses many two-word pharases; no longer babbles; wants to talk.

Learns new words or most every day; speaks in combinations of three or more words;
30
understands very well; makes grammatical mistakes
Menurut milestone
Wenty.2011. keterlambatan bicara pada anak 36
(studi kasus anak usia 5 tahun).jurusan
Says up to 1.000psikologi
words, 80fakultas
percent ilmu pendidikan
intelligible; makesUNS.
some mistakes in syntax.
Patofisiologi

Terdapat 3 (tiga) area utama pada hemisfer kiri anak khusus untuk berbahasa atau
bicara yaitu bagian anterior (area broca dan korteks motorik) dan bagian posterior
(area wernicke). Informasi yang berasal dari korteks pendengaran primer dan
sekunder diteruskan ke bagian korteks tempo parietal posterior (area wernicke)
yang dibandingkan dengan ingatan yang sudah disimpan, kemudian jawaban
diformulasikan dan disalurkan oleh fasiculus arcuata ke bagian anterior otak
dimana jawaban motorik dikoordinasi. Terjadinya kelainan pada salah satu jalan
dari impuls tersebut menyebabkan kelainan atau gangguan bicara.
Kerusakan pada bagian posterior kelainan bahasa reseptif.
Kerusakan di bagian anterior kelainan bahasa ekspresif.

Latifah safriana. Pengaruh stres orang tua terhadap keterlambatan bicara (speech delay) pada anak.2017. jurnal permata indonesia volume 8 nomor 2
Patofisiologi
Diagnosis

Instrumen Pengamatan Saat


Anamnesis Pemeriksaan
Penyaring Bermain

Pemeriksaan
Konsultasi
laboratorium

Soetjiningsih. Gangguan Bicara dan Bahasa pada Anak, dalam I.G.N.Gde Ranuh (ed): Tumbuh
Kembang Anak. EGC, Surabaya, 18, 237-247.
Pemahaman Bicara

Diagnosis

Forfar and Arneil’s. Psychomotor and Intellectual Deelopment, dalam A.G.M.Campbell, Neil Mc
Intosh (eds): Textbook of Paediatrics, 4th
JENIS KELAINAN

1. Keterlambatan dalam perkembangan bicara


2. Afasia (Kerusakan pada pusat bicara di Cortex cerebri)
• Afasia Motoris (Kesulitan memberikan impuls)
• Afasia Sensorik (Kesulitan menerima/memahami
impuls)
• Afasia Konduktif (Kesulitan berbicara kalimat yang
panjang)
• Afasia Amnestik (Kesulitan dalam memilih dan
menggunakan simbol-simbol yang tepat)
Nurhidayati I, Gangguan Bahasa dan Bicara, Fakultas Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Yogyakarta, 2013
Jenis kelainan

• Berdasarkan letak kerusakan


1. Kelainan organ bicara
2. Gangguan pendengaran
3. Gangguan emosi dan perilaku
4. Autisme

Nurhidayati I, Gangguan Bahasa dan Bicara, Fakultas Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Yogyakarta, 2013
Tatalaksana

Terapi intonasi
Terapi Bicara Terapi oral motorik
melodi

Terapi berbasis
komputer

TINY EYE FASTWORD TWIST

Nurhidayati I, Gangguan Bahasa dan Bicara, Fakultas Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Yogyakarta, 2013
Prognosis

 Prognosis gangguan bicara pada anak tergantung pada


penyebabnya
 Dengan perbaikan masalah medis seperti tuli konduksi dapat
menghasilkan perkembangan bahasa yang normal
 Sedangkan perkembangan bahasa dan kognitif pada anak
dengan gangguan pendengaran sensoris bervariasi

Azwar, Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Anak. Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL RSUD Zainoel Abidin. 2013. Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala
Kesimpulan
• Gangguan bicara merupakan salah satu jenis gangguan komunikasi yang diindikasikan

mengalami gangguan pada proses simbolisnya.

• Penyebab pada gangguan bicara sangat luas, bisa disebabkan oleh adanya gangguan

pada sistem sarafnya ataupun kelainan pada organ yang berhubungan pada proses

bicara yang terjadi karena cedera atau trauma pada saat prenatal, natal, dan postnatal.

Selain itu, dapat disebabkan pada lingkungannya yang pada usia perkembangan bicara

dan bahasa anak tidak memperoleh stimulus yang baik dari lingkungan.
Kesimpulan
• Anak-anak yang mengalami kesulitan tersebut di atas terlambat dalam kemampuan

perkembangan bicara, dapat terjadi pada fonologis, semantik dan sintaksisnya, sehingga

anak mengalami kesulitan dalam tranformasi yang sangat diperlukan dalam kegiatan

berkomunikasi.

• Salah satu gejala pada anak gangguan bicara yaitu terdapat kesalahan pengucapan baik

dalam mekanisme pergerakan titik artikulasi maupun dalam pengucapannya.

• Penanganan yang dapat dilakukan untuk anak gangguan bicara adalah terapi bicara,

oral motorik, intonasi melodi dan terapi berbasis komputer.

Anda mungkin juga menyukai