Anda di halaman 1dari 7

KASUS KWASHIORKOR

• Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, berat badan 12 kg, dating diantar
oleh orang tuanya dengan keluhan tungkai dan punggung kaki tampak
bengkak sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Ibu pasien juga
mengeluhkan adanya penurunan nafsu makan. Menurut ibu pasien, pasien
tidak pernah sakit sebelumnya dan tidak ada dari keluarga yang mengeluh
keluhan yang sama. Pasien merupakan anak keempat dan lahir secara
normal dengan berat badan lahir 4900 gram dan panjang badan 50 cm.
Selama hamil ibu pasien sehat dan rutin untuk memeriksakan kehamilan. Ibu
pasien mengatakan pasien tidak lengkap diimunisasi sewaktu kecil. Kesan
gizi saat usia 0-24 bulan kurang. Pola makan pasien sebelum sakit yaitu
pasien makan nasi biasa 3 kali sehari.
CONT..
• Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang dengan
kesadaran komposmentis, nadi 100x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu
36,5ºC. Pasien memiliki tinggi badan 105 cm dan berat badan 12 kg.
Rambut berwarna coklat kemerahan, tipis, sedikit mudah dicabut, agak
kasar dengan distribusi merata. Perut tampak datar, hepar dan lien tidak
teraba, nyeri tekan bagian epigastrium, bising usus (+), auskultasi paru
vesikuler +/+. Terdapat tanda gizi buruk berupa pitting edema pada tungkai
dan punggung kaki.
PENGOBATAN

• Terapi non-farmakologi
 Pemberian edukasi pada orang tua
 Mencegah dan mengatasi dehidrasi
 Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit
 Mengobati infeksi
 Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro
 Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
 Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang

• Terapi farmakologi
 Pada tatalaksana pasien ini, diberikan cairan intravena dan diberikan diuretic
seperti furosemid. Pemberian furosemid pada kasus ini dimaksudkan untuk
mengurangi edema.
 Vitamin A
KASUS MARASMUS DENGAN
PENDERITA TBC
• Pasien ini didapatkan pasien laki-laki , usia 5 tahun datang dengan keluhan
berat badan tidak kunjung naik sejak 7 bulan SMRS. Keluhan lain seperti tidak
nafsu makan, batuk namun dahak sulit dikeluarkan (+) sejak 1 bulan yang lalu
dan demam (+) sejak 1 bulan yang lalu. Riwayat kontak dengan
tetanggapasien yang sedang menjalani pengobatan tuberkulosis (-).
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan HR 61 x/menit, RR 28 x/menit, T 35,5 °C, BB 10
kg, TB 106 cm, BB/U <-3SD (gizi buruk), TB/U -1 SD (pendek), BB/TB <-3SD (sangat
kurus). Pada mata: mata cekung (+), KGB submandibular membesar, iga
gambang.
• Pada pemeriksaan penunjang laboratorium darah lengkap didapatkan hasil
Leukosit 20.300 /uL, LED 10 %, Neutrofil segmen 90%. Pemeriksaan tuberkulin
didapatkan negatif. Hasil rontgen dada didapatkan infiltrat perifer dan
pericordis dengan limfadenopati hillus bilateral sesuai gambaran dengan TB
anak.
PENGOBATAN
• Terapi non-farmakologi
 Mencegah dan mengatasi hipoglikemi
 Mencegah dan mengatasi hipotermi
 Mencegah dan mengatasi dehidrasi
 Koreksi gangguan elektrolit
 Mencegah dan mengatasi infeksi
 Mulai pemberian makan
 Koreksi kekurangan zat gizi mikro
 Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
 Membeikan stimulasi untuk tumbuh kembang
 Mempersiapkan untuk tindak lanjut dirumah
CONT..

• Terapi Farmakologi
 Anti tuberkolosis(OAT), (isoniazid, rimfampisin, pirazinamid
 Ambroxol syrup
 Injeksi ceftriaxone
 Injeksi paracetamol
 Dengan penatalaksaan gizi buruk dan pengelolaan awal pasien ini diberikan
50ml glukosa/larutan gula pasir 10% secara peroral

Anda mungkin juga menyukai