Anda di halaman 1dari 21

MIKROBIOLOGI DASAR

PEWARNAAN BAKTERI
By : Hajrah Hidriya, M.Pd
hajrahhidriya@gmail.com
PEWARNAAN BAKTERI

Untuk melihat bakteri dengan jelas dan


mempermudah dalam pengamatan
morfologi bakteri dengan bantuan
mikroskop.
1
Zat warna yang bersifat asam,
komponen warnanya adalah anion,
biasanya dlm bentuk natrium garam
2
Zat warna yang bersifat alkalis,
komponen warnanya adalah kation,
biasanya dalam bentuk klorida
PEWARNAAN BAKTERI

Akan terjadi proses pertukaran ion-ion zat warna dengan


ion-ion protoplasma (misalnya asam nukleat) bakteri

Untuk mendapatkan hasil pengecetan yang lebih baik


maka dapat ditambahkan pemantek (montant)
• Pemantek dapat diartikan sebagai suatu zat
yang sanggup bergabung dengan komponen
zat warna tertentu, sehingga terbentuk
senyawa yang tidak dapat larut dan melekat
pada tubuh bakteri
• Pemantek dapat diberikan dalam dalam keadaan
sebagai berikut :
1. Sebelum penambahan bahan cat
2. Dimasukkan ke dalam larutan bahan cat
3. Diberikan antara pemakaian dua larutan bahan cat

Amonium oksalat, fenol, asam tanat, garam-garam


aluminium, besi, timah, seng, tembaga, krom, dll
1. Pewarnaan Sederhana
Untuk membedakan bakteri dari benda-
benda mati yang bukan bakteri dan
untuk melihat bentuk dan ukurannya

Karbol fuksin, kristal violet dan


methylen blue
2. Pewarnaan Differential
• Pewarnaan Diferensial adalah teknik pewarnaan yang
dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara sel-
sel dari tiap-tiap mikroba.
• Pewarnaan diferensial menggunakan dua pewarna
atau lebih.
• Pewarnaan diferensial antara lain meliputi :

1. Pewarnaan Gram
2. Pewarnaan BTA
Pewarnaan Gram

membedakan bakteri gram positif dan bakteri


gram negatif berdasarkan sifat fisik dan kimia
dinding sel bakteri.

Kristal Violet dan pewarna tandingan Safranin

Tujuan dari pewarnaan adalah untuk :


1. Memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop
2. Memperjelas ukuran dan bentuk bakteri
3. Melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel
4. Menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas dari bakteri
dengan zat warna
5. Meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya.
Mengapa dinamakan bakteri gram + dan - ?

Karena berdasarkan kemampuannya untuk menahan pewarna


primer (kristal ungu) atau kehilangan warna primer dan
menerima warna tandingan (safranin).

bakteri gram + dan bakteri gram -

ungu merah
• Perbedaan respon terhadap mekanisme pewarnaan gram pada
bakteri didasarkan pada struktur dan komposisi dinding sel
bakteri. Bakteri gram positif mengandung protein dan gram
negatif mengandung lemak dalam presentase lebih tinggi dan
dinding selnya tipis.
• Pemberian alkohol (etanol) dalam pewarnaan bakteri,
menyebabkan terekstraksi lipid sehingga memperbesar
permeabilitas dinding sel. Pewarnaan safranin masuk ke dalam
sel dan menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri
gram negatif.
• Sedangkan pada bakteri gram positif dinding selnya terdehidrasi
dengan perlakuan alkohol, pori – pori mengkerut, daya rembes
dinding sel dan membran menurun sehingga pewarna safranin
tidak dapat masuk sehingga sel berwarna ungu, yang merupakan
warna dari Kristal Violet.
Perbedaan dinding sel bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif
Hasil pengamatan preparat bakteri gram postif
dan gram negatif pada mikroskop :
Pewarnaan gram
Waktu Hasil pada bakteri
Perlakuan
Gram Positif Gram negatif

Kristalviolet 30 Ungu Ungu


Cuci dengan air detik

Larutn iodium 30 - -
Cuci dengan air dan dikeringkan detik

Dekolorisasi dengan alkohol 20 Ungu Warna luntur


Cuci dengan air dan keringkan detik

Zat warna kontras 30 Ungu Warna


Cuci dengan air dan keringkan detik kontras
Sifat dari bakteri gram positif dan negatif
Sifat Bakteri Gram Positif Bakteri Gram Negatif
Komposisi dinding sel Kandunga lipid rendah Kandungan lipid tinggi

Ketahanan terhadap Sensitif terhadap penisilin Resisten terhadap penisilin


penisilin
Ketahanan terhadap Resisten terhadap alkali, Sensitif terhadap alkali, larut
alkali tidak larut oleh 1 % KOH oleh 1 % KOH
Bentuk Biasanya kokus atau batang Biasanya batang tidak
pembentuk spora (kecuali membentuk spora (kecuali
Lactobacillus, Neisseria yang berbentuk
Colrynebacterium) kokus)
Ketahanan terhadap Dapat bersifat tahan asam Tampaknya tidak pernah
pelakuan fisik (acid fast) tahan asam
PEWARNAAN BTA
• Bakteri yang mempertahankan zat warna karbol-fuchsin
meskipun dicuci dengan asam klorida dalam alkohol

• Golongan BTA adalah genus Mycobacterium

• Mikroorganisme ini dapat diwarnai dengan menggunakan


Karbol Fuchsin yang dipanaskan. Panas membuat
pewarna dapat terserap oleh sel bakteri karena panas
dapat menghilangkan lapisan lilin pada dinding sel
bakteri. Sekali bakteri tahan asam menyerap karbol
fuchsin, sehingga akan sangat sulit untuk dilunturkan
dengan asam-alkohol.
• Bakteri tahan asam memiliki kadar lemak (asam mycolic) yang
tinggi pada dinding sel mereka. Pada pewarnaan bakteri asam
menggunakan metode Ziehl-Neelsen (juga disebut Hot Stain).
• Bakteri tahan asam akan berwarna merah karena menyerap
pewarna karbol fuchsin yang dipanaskan, karena pada saat
pemanasan dinding sel bakteri yang memiliki banyak lemak yg
membuka sehingga pewarna dapat terserap.
• Namun tidak dapat dilunturkan dengan asam alkohol karena
pada saat suhu normal lemak pada dinding sel bakteri kembali
menutup, sehingga ketika diwarnai dengan pewarna
tandingan, yaitu Methylene Blue, warnanya tetap merah.
Berbeda dengan bakteri tidak tahan asam, ia akan menyerap
pewarna tandingan yaitu methylene blue sehingga berwarna
biru.
Prosedur pewarnaan bakteri tahan asam :
Hasil pengamatan preparat pewarnaan bakteri
tahan asam :
TERIMA KASIH
POST TEST

Jelaskan Prosedur bagaimana cara


pewarnaan BTA berdasarkan
pengetahuanmu ?

Anda mungkin juga menyukai