Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN
(K2)
1
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
PENGERTIAN
2
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
Visi :
Instalasi / kegiatan yang aman, andal dan akrab lingkungan
DASAR HUKUM
Undang-Undang No 15 Tahun 1985 tentang ketenagalistrikan
- Memperhatikan Keselamatan Kerja &
- Keselamatan Umum
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
5
Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Pasal 87 : Kewajiban
perusahaan menerapkan SMK3 yang terintegrasi dalam sistem manajemen perusahaan)
PP No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah.
PP No. 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik.
PP No.10/1992 ttg Pelaksanaan Program Jamsostek (antara lain Pelaksanaan Program
Jaminan Kecelakaan Kerja)
Keputusan Presiden No.22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja
KepMenaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3 (SMK3)
OHSAS 18000 (Occupational Health and Safety Assessment Series), sebagai salah satu
SMK3 Standard Internasional
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
KEAMANAN KESELAMATAN
Keamanan (security):
- Menciptakan kondisi penyelenggaraan suatu kegiatan yang aman,
tenteram dan tertib
- Mencegah terjadinya kerawanan, ancaman dan gangguan terhadap
keselamatan
Keselamatan (safety):
- Menciptakan kondisi untuk manusia yang aman dari bahaya, untuk
instalasi / bangunan / peralatan yang andal dan aman, serta untuk
instalasi / kegiatan yang akrab lingkungan
- Mencegah terjadinya kecelakaan manusia, kerusakan instalasi /
6
bangunan / peralatan, serta mengendalikan pencemaran / mencegah
kerusakan lingkungan karena instalasi / kegiatan.
K3 = K2 =
Kesel. & Kesehatan Kerja Keselamatan Ketenagalistrikan
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Masy.Umum sekitar Instalasi
Instalasi
Lingkungan Instalasi
Dibatalkan MK
Kembali ke
bsetiadi/DDLKL/KPusat
Instalasi Pembangkitan:
PLTA, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP
AP
P
Jaringan
Distribusi
PLTA PLTU
Pelanggan
Saluran Transmisi Kecil (Rumah)
JTM
Gardu Induk
Gardu
Distribusi
AP
Fuse / APP P
AP Instalasi Pemda 8
P (PJU + Taman)
Pelanggan Besar Pelanggan Sedang
Gardu PB (Apartmen/Hotel)
(Pabrik/Industri)
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
VISI &
SISTEM KETENAGALISTRIKAN YANG AMAN, ANDAL & AKRAB LINGKUNGAN
PERATURAN
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
10
SERTIFIKASI PADA KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
KOMITE
Institusi KESELAMATAN LEMBAGA
Yg KETENAGALISTRIKAN AKREDITASI **)
**) Interdep :
(Interdep *) **) Untuk Bidang:
berwenang ESDM,
Ristek, - MSTQ : KAN
Kimpraswil, - Jasa Konstruksi : LPJK
AKREDITASI - Jasa Non-Konstruksi:
Nakertrans,
LH, Perindag MESDM cq. DJLPE
LEMBAGA LEMBAGA
Lembaga LEMBAGA LEMBAGA LEMB. SERT. LEMBAGA
PEMERIKSA SERTIFIKASI
Sertifikasi SERTIFIKASI SERTIFIKASI LAB.UJI / SERTIFIKASI
KESESUAIAN KELAIKAN
TENAGA TEK BAD USAHA KALIBRASI. PRODUK
STAND.PUIL INSTALASI
(Asosiasi (Asosiasi (Perus. Jasa (Perus. Jasa (Lembaga (Perus. Jasa
Profesi) Perusahaan) Pengujian) Pengujian) Independe Pengujian)
SERTIFIKASI SERTIFIKASI n)
SERTIFIKASI
Wujud SERTIFIKASI SERTIFIKASI SERTIFIKASI
LAB.UJI TANDA KESESUAIAN
Sertifikasi KOMPETENSI BADAN USAHA
/ KALIBRASI KESELAMATAN STANDAR PUIL
LAIK OPERASI
Obyek
Sertifikasi
Tenaga Instalasi
Badan Usaha Lab.Uji
Teknik Penunjang Kalibrasi Pemanfaat Instalasi Pembangkitan,
Ketenaga TL Pemanfaatan Transmisi
Penyediaan TL TL Distribusi
listrikan
(Pelanggan)
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
KERJA
Dengan peraturan perundangan ditetapkan SYARAT-
SYARAT KESELAMATAN KERJA UNTUK:
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan;
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang
berbahaya
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat
bekerja baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi, dan
penularan
8. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
9. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi
bertambah tinggi
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
KECELAKAAN
1. PENGURUS DIWAJIBKAN
MELAPORKAN TIAP KECELAKAAN yang
terjadi dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja
2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan
kecelakaan oleh pegawai termaksud
dalam ayat 1 diatur dengan peraturan
perundangan
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
UNSAFE CONDITION
UNSAFE ACTION
2 (dua) factor diatas merupakan GEJALA akibat
buruknya penerpan dan kurangnya KOMITMEN
MANAJEMEN terhadap K3 itu sendiri.
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
SHOCK KEMATIAN
(TERKEJUT) PINGSAN
TERBAKAR
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
3.Enforcement
Penegakan Peraturan K3 dan pembinaan berupa pemberian
Sanksi harus dilaksanakan secara tegas terhadap pelanggar
peraturan K3.
Penerapannya harus konsisten dan konsekuen
4. Emergency Respons
Setiap Karyawan atau orang lain yang memasuki tempat kerja
yang memiliki potensi bahaya besar harus memahami langkah –
langkah penyelamatan bila terjadi keadaan darurat.
Contoh :
Kebocoran Tangki Bahan Kimia, Kebakaran, Bencana alam, Dll
25
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
FAKTOR MANAJEMEN
BUDAYA AMAN
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dibutuhkan praktik yang
terbaik:
Sikap, hal ini dimulai dari management dan mengalir ke bawah.
Pelibatan, perlu adanya pelibatan dari kalangan pekerja "bawah’, jika
mereka tidak "bermain" maka mereka akan celaka.
Mendengarkan, dengarkan para staf.
Aksi, putuskan lingkaran. Buktikan anda mendengar dengan melakukan
tindakan saat keluhan, near miss, atau insiden dihadapkan.
Mulai hari pertama, mulai dari hari bekerja yang pertama kali
ditanamkan perilaku aman.
Latih, latih, dan latih. Lakukan pelatihan tanggap darurat, tes kebugaran
tahunan, pelatihan ruangan tertutup, pertolongan pertaman, atau
apapun yang diperlukan.
Minta pertolongan. Hubungi ahli K3 yang ada. Tidak boleh ada margin of
error dalam perusahaan ini, jadi laporkan hal yang kecil. Mereka adalah
sumber yang bagus, adalah suatu hal yang baik untuk mendengar
masukan dan ide mereka tentang bagaimana menjadi lebih baik.
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
KESIMPULAN
SARAN
38
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
39
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
TANPA MENERAPKAN K2
40
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
DENGAN MENERAPKAN K2
42
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
1.Sudah
Inilah yang sesuai dengan memakai helm
pengaman
K2 dan SOP
2. Memakai
1 sarung
tangan
3. Menggunakan
2 fuse holder
3 untuk melepas
Fuse
43
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
44
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
Jika tangga
yang dipanjat
tidak dipegangi
oleh orang yang
di bawah, bisa
berakibat fatal. 47
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
48
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
49
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
ALAT-ALAT UKUR
LISTRIK
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
PENGERTIAN PENGUKURAN
Mengukur adalah suatu usaha untuk menyatakan sifat
suatu zat atau benda kedalam bentuk angka atau harga.
Pengukuran adalah suatu upaya untuk mendapatkan
mengetahui dimensi besaran listrik.
Dalam memberikan angka atau harga tersebut dalam
prakteknya dilakukan dengan cara
Membandingkan dengan alat tertentu yang
dianggap standar.
Membandingkan besaran tertentu dengan
51
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
52
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
54
gejala yang ditimbulkan dari benda tersebut.
MUATAN LISTRIK
Apabila atom neutral diberikan energi padanya maka sebagian
elektron terluarnya akan melepaskan diri dari ikatannya
sehingga atom netral tersebut menjadi kekurangan elektron
/suatu benda yang memiliki elektron bebas lebih sedikit dari
proton (aseptor elektron), secara listrik benda tersebut
bermuatan positif, Sedangkan benda lain yang kelebihan
elektron/atom yang elektron bebasnya lebih banyak dari proton
secara listrik bermuatan negatif.
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
ALIRAN LISTRIK
Aliran listrik adalah mengalirnya elektron bebas dalam suatu
penghantar dari atom satu ke atom berikutnya dalam arah yang
sama atau aliran elektron bebas dari muatan (kutub) negatif
menuju muatan (kutub) positif. Aliran listrik ini disebut dengan
arus listrik dengan simbol “I” dengan satuan Ampere (A), Satu
ampere adalah mengalirnya 6.24 X 1018 elektron dalam satu
detiknya. .
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
KUAT ARUS
Kuat arus merupakan banyaknya muatan listrik (coulomb)
yang mengalir pada suatu rangkaian dalam setiap detiknya
(coulomb/detik) besarnya kuat arus dinyatakan dalam ampere
yang disimbolkan dengan “ I ” yang sering disebut denga arus
listrik.
Arus listrik tidak dapat dilihat secara visual tetapi gejala
adanya arus listrik dapat diamati / buktikan, Arus Listrik
diukur dengan menggunakan amper meter yang dipasang
secara seri.
A
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
R = ρ. l / A ( Ohm / Ω )
Dimana :
R = resistansi dari konduktor dalam ( Ω )
ρ = resistivitas dari konduktor dalam ( Ω-mm2/m )
l = panjang dari konduktor dalam ( m )
A = luas penampang konduktor dalam (mm2 )
I
Daya arus searah :
R
P = V.I
V
P = (I.R).I = I2.R
P = V . V/R = V2 / R
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
2. Daya REAKTIF ( Q )
Adalah daya yang seolah-olah tidak terpakai, tetapi sebenarnya terpakai
dan dapat diukur dengan VAr meter dengan beban bersifat induktif
atau kapasitif. Untuk menghitung daya reaktif digunakan rumus :
Q = V . I sin φ (Var)
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
3. Daya SEMU ( S )
Adalah daya yang dibangkitkan (tersedia) di jaringan, daya semu
dapat diukur dengan VA meter. Untuk menghitung daya
efektif digunakan rumus :
S = V . I (VA)
sudut φ
SEGITIGA ENERGI
ARUS BOLAK BALIK 1 FASE
Bila segitiga daya, sisi-sisinya dikalikan
dengan waktu t maka akan diperoleh segitiga
energi listrik, sebagai berikut :
V.I.t (VAh)
energi semu
V.I.t Sin φ
(VArh) energi
reaktif
sudut φ
72
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
73
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
77
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
78
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
79
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
Untuk
mengukur
arus (I)
Untuk
mengukur Faktor daya (cos φ)
tegangan (V)
80
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
83
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
84
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
85
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
86
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
87
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
3. Tekan tombol
“UP SWITCH”
Kemudian, jarum
akan bergerak ke
kanan
88
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
Catatan:
- Pengambilan minyak trafo dibutuhkan 700 ml.
- Sebaiknya pengambilan dilaksanakan pada saat
cuaca kering
- Wadah untuk tempat penampung minyak trafo
dipastikan tidak ada unsur air dan kotoran lainnya
90
PT PLN (Persero) 91
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
PROSEDUR PENANGGULANGAN
GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI
I. FUSE CUT OUT / FUSE TABUNG PUTUS 1 PHASA
Cara Penanggulangan:
1. Periksa secara visual kondisi bushing TM/TR
2. Periksa secara visual kabel penghantar sisi TM (dari pengaman
s/d bushing TM)
3. Periksa elastimol (khusus) dibersihkan dengan Vecom
4. Periksa secara visual kabel sekunder dari lemari bagi TR, saklar
utama, hoder, NT fuse
5. Periksa opstik kabel out going TR dan jumper-nya
PT PLN (Persero) 92
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba