Anda di halaman 1dari 13

REFERAT

HORDEOLUM

disusun oleh:
Ziyan Bilqis Amran G1A014003

Pembimbing:
dr. Yulia Fitriani, Sp.M

SMF ILMU KESEHATAN MATA


RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2018
Pendahuluan
Banyak bakteri yang dapat menyerang tubuh
1 manusia juga mampu menyerang kelopak mata

Hordeolum adalah salah satu penyakit yang


2 menyerang kelopak mata

Hordeolum terjadi karena peradangan di


3 kelenjar minyak dan keringat di kelopak mata

Penyebab tersering hordeolum adalah infeksi


4 bakteri
Definisi
Hordeolum merupakan peradangan supuratif
di dalam kelenjar kelopak mata.

Hordeolum internum Hordeolum eksternum


- peradangan kelenjar Meibom - peradangan kelenjar
Zeis dan kelenjar Moll

(Ilyas, 2008)
Etiologi Hordeolum
kasus tersering disebabkan
infeksi S.aureus
(Takayashi et al, 2013)

FAKTOR RESIKO
EPIDEMIOLOGI -Blepharitis
-Dermatitis seboroik
-Ektropion sikatrik
Hordeolum tidak terkait dengan -Konjungtivitis menahun
ras, gender, usia, dan demografi. -Trikiasis
(Bragg dan Lee, 2017) -Rosacea
-Diabetes
-Lipid tinggi
Namun ada sedikit peningkatan -Higiene buruk
insidensi pada pasien 30-50thn.
-Kosmetika
(Davis dan Melanson, 2017)
(Bragg dan Lee, 2017 ;
Lindsey et al., 2014)
.
Kelenjar Zeis (sebasea)
Mengeluarkan sebum, sifat antiseptik, mencegah
pertumbuhan bakteri
Terletak di pangkal rambut

Kelenjar Moll (sudorifera)


Menghasilkan imunoglobulin A, musin 1, & lisosom,
Mempertahankan kekebalan thd bakteri
Terletak di dekat pangkal rambut

Kelenjar Meibom (sebasea)


Kelenjar tarsalis; teletak di dalam tarsus, bermuara di margo
palpebra.
Menghasilkan sebum di permukaan mata, utk pelumasan mata
(McAlinden et al., 2016) (Bragg dan Lee, 2017)

Anatomi kelenjar palpebra


Patogenesis
Penebalan dinding / hiperkeratinasi ductus kelenjar

Faktor resiko: Obstruksi ductus


Blefaritis
Konjungtivitis kronik Stasis atau blokade sekresi kelenjar
Trikiasis
Ektropion Viskositas sebum >>, sekresi sebum <<
Lipid tinggi
Higiene buruk mengundang Staphylococcus aureus berkembang
Kosmetika
Infiltrasi leukosit

Terbentuk kantung purulen/abses

Zeis & Moll Meibom

Hordeolum eksterna Hordeolum interna

Nyeri, bengkak, abses lokal


di dasar bulu mata
(Bragg dan Lee, 2017)
Penegakan diagnosis
ICD X: H0.0 Hordeolum and other deep inflammation of eyelid
(Panduan praktik klinik bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, 2014)

ANAMNESIS PX PENUNJANG

Pasien mengeluh benjolan Tidak diperlukan.


disertai nyeri & mengganjal,
kelopak merah, benjolan nyeri Pencitraan akan dibutuhkan
bila ditekan, sensasi terbakar bila ada komplikasi & infeksi
di kelopak. menyebar yang menyebabkan
selulitis palpebra periorbotal
PEMERIKSAAN FISIK atau orbital.
Palpebra edem & hiperemis
Nyeri tekan
Eksterna: penonjolan ke arah
kulit palpebra, pseudoptosis

Interna: posisi lebih dalam


Diagnosis banding

01 03
dakriosistitis
Kalazion
Peradangan sakus
Inflamasi kronik kelenjar lakrimalis karena sumbatan
Meibom. di ductus nasolakrimalis
Perkembangan dari
hordeolum internum.

02 04
Selulitis praseptal Karsinoma sel basal
Infeksi jaringan subkutan di peradangan kelopak mata
anterior septum orbita yang berulang dan tidak
bereaks dengan
pengobatan.
.
Tatalaksana
Panduan Praktik Klinis bagi Dpkter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, 2014

Edukasi:
Pentingnya menjaga higienitas dan
kebersihan lingkungan

jika dengan terapi konservatif tidak


berespon, maka diperlukan prosedur
pembedahan  rujuk

Kriteria rujukan hordeolum :


Bila tidak berespon dengan pengobatan
Hordeolum berulang
Pencegahan
1. Menjaga kebersihan wajah dan membiasakan
mencuci tangan sebelum menyentuh wajah
agar hordeolum tidak berulang
2. Mengusap kelopak mata dengan lembut
memakai lap
3. Menjaga kebersihan kosmetik mata agar tidak
terkontaminasi bakteri
4. Menggunakan kacamata jika bepergian ke
daerah berdebu.
(Lang, 2000)

PROGNOSIS KOMPLIKASI
Ad vitam : ad bonam Mata kering, simblefaron,
Ad functionam : ad bonam Abses palpebra, selulitis
Ad sanam : ad bonam palpebra, khalazion
(PPK, 2014) (Ehrenhaus, 2017).
KESIMPULAN
Hordeolum merupakan peradangan
supuratif yang mengenai kelenjar palpebra

Penyebab tersering adalah karena infeksi S. aureus

.
Dianosis ditegakkan dari anamnesi dan pemeriksaan fisik oftalmologis.
Anamnesis: keluhan benjolan di kelopak mata disertai nyeri.
Pemeriksaan fisik: Palpebra edem, hiperemis, nyeri tekan, psudoptosis.

Tatalaksana hordeolum terdiri dari kompres hangat, antibiotik topikal


maupun sistemik, dan pembedahan.
referensi
Bragg, K., & Le, J. (2017). Hordeolum. Stat Pearls, 1(1), 1–14.
Davis, W., & Melanson, S. (2017). Stye. Stat Pearls. Treasure Island: Stat Pearls.
Ehrenhaus, M., & Sturridge, K. (2017). Hordeolum. Retrieved from http://emedicine.medscape.com/article/1212080-oerview#
a5.
Ilyas, S. (2008). Ilmu Penyakit Mata (3rd ed.). Jakarta: FKUI.
Lang, G. (2000). Ophtalmology -- A Short Textbook. New York: Thieme Stutgart.
Lindsey, K., Nichols, J., & Dickersin, K. (2014). Interventions for Acute Internal Hordeolum. National Institute of Health, 4(1),
1–20.
McAlinden, C., Gonzales-Andrades, M., & Skiadaresi, E. (2016). Hordeolum: Acute Abcess Within an Eyelid Sebaceous Gla
nd. Cleveland Clinic Journal of Medicine, 83(5), 332–334.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Nomor 5 Tahun 2014 tenta
ng Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
Takayashi, Y., Watanabe, A., Matsuda, H., Nakamura, Y., Nakano, T., Asamoto, K., … Kakizaki, H. (2013). Anatomy od Secr
etory Glands in The Eyelid and Conjunciva: a Photograph. Ophtalmic Plastic and Reconstructive Surgery, 3(1), 215–219.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai