Anda di halaman 1dari 46

Interpretasi data tambahan

CRT > 2s

• Dehidrasi (hipovolemia)
• Syok
• Peripheral Vascular Disease
• Hipotermia
Eritema dan Butterfly rash

• Terjadi pada 70% kasus SLE.


• Hb 7,8 g/dL
Batas normal
Wanita: 12 - 16 g/dL
SI unit : 7,4 – 9,9 mmol/L
• leukosit: 3.465
Nilai normal : 3200 – 10.000/mm3
SI : 3,2 – 10,0 x 109/L
• Ht: 25%
Batas normal
Wanita : 35% - 45%
SI unit : 0.35 - 0,45
• Eritrosit: 2,7 x 10⁶ sel/mm³
Batas normal
Wanita: 3,8-5,0 x 10⁶ sel/mm³
SI unit: 3,5 - 5,0 x 10¹²sel/L
• Trombosit: 138.000
Nilai normal : 170 – 380. 10³/mm³
SI : 170 – 380. 10⁹/L
• MCV: 79,5
Nilai normal : 80 – 100 (fL)

• MCH: 24,8
Nilai normal : 28– 34 pg/ sel

• MCHC: 27,4
Nilai normal : 28– 34 pg/ sel
• Kreatinin 3,06
Nilai normal : 0,6 – 1,3 mg/dL
SI : 62-115 μmol/L
• Ureum 91,5
Nilai normal ureum :15 - 40 mg/dL
• ANA test: (+) 16,2
(+) pada 95% pasien SLE
Negatif : < 20 Unit
Equivocal : 20 – 60 Unit
Positif : > 60 Unit

• Anti ds-DNA: 357


Batas normal : 70 – 200 IU/mL
Negatif : < 70 IU/mL
Positif : > 200 IU/mL

• C3 C: 43
Nilai normal: 0.7 – 1,6 g/L

• C4 C: 143
Nilai normal: 0.2 – 0.4 g/L
Tabel Diagnosis Banding
Idiopatic Thrombocytopheric Purpura
Systemic lupus erythematosus (SLE)
(ITP)
Penyakit inflamasi autoimun sistemik yang Gangguan autoimun karena adanya
ditandai dengan temuan autoantibodi pada antibodi terhadap trombosit sehingga
Definisi jaringan dan kompleks imun sehingga terjadi penghancuran trombosit secara dini
mengakibatkan manifestasi klinis di dan menyebabkan angka trombosit darah
berbagai sistem organ. perifer <150.000/mL
Belum diketahui secara pasti, tetapi bukti Primer: imun (abnormal autoantibodi,
yang ada menunjukkan faktor-faktor umumnya igG) terhadap glikoprotein
imunologi, lingkungan, hormonal, dan membran Trombosit
genetik yang saling terkait. Faktor-faktor ini Sekunder:
dapat meliputi: 1. Infeksi HIV,
1. Stres fisik atau mental 2. SLE,
Etiologi
2. Infeksi streptokokus atau virus 3. Gangguan limfoproliferatif, seperti
3. Pajanan cahaya matahari atau UV Drug-induced
4. Imunisasi 4. Infeksi Helicobacter pylori
5. Kehamilan 5. Toksin, seperti etanol
6. Metabolisme estrogen yang abnormal 6. Kasus jarang: infeksi virus herpes,
7. Terapi dengan obat tertentu. hepatitis akut, TB, penyakit Hodgkin.
Idiopatic Thrombocytopheric Purpura
Systemic lupus erythematosus (SLE)
(ITP)
Manifestasi klinik LES sangat beragam dan • ITP akut bila berlangsung kurang dari 6
seringkali tidak terjadi saat bersamaan. bulan dan riwayat penyakit yang khas:
Keluhan awal dapat berupa: timbul memar dan peteki secara
1. Kelelahan mendadak pada anak yang sehat dalam
2. Nyeri sendi yang berpindah-pindah 1-4 minggu setelah terpapar infeksi
3. Rambut rontok virus.
4. Ruam pada wajah • ITP kronis: bila ITP yang berlangsung
5. Sakit kepala lebih dari 6 bulan, harus diperiksa
Tanda Gejala 6. Demam penyakit yang mendasarinya seperti
7. Ruam kulit setelah terpapar sinar imunodefisiensi, misalnya HIV atau
matahari gangguan autoimun atau ada
8. Gangguan kesadaran keganasan.
9. Sesak
10. Edema anasarka
Keluhan-keluhan tersebut akhirnya akan
berkembang sesuai manifestasi organ yang
terlibat pada LES.
Idiopatic Thrombocytopheric Purpura
Systemic lupus erythematosus (SLE)
(ITP)
Hampir seluruh sistem organ dapat terlibat 1. Bentuk Perdarahan:
dalam LES. Manifestasi yang umum • Epistaksis
didapatkan antara lain: • Perdarahan Oral
1. Gejala konstitusional, misalnya: • Perdarahan ke dalam kulit,
kelelahan, demam (biasanya tidak membrane mukosa, atau jaringan
disertai menggigil), penurunan berat lain yang menyebabkan perubahan
badan, rambut rontok, bengkak, dan warna kulit (purpura)
sakit kepala. • Bintik-bintik hemoragik yang kecil
2. Manifestasi muskuloskeletal dijumpai dari berwarna keunguan pada kulit
lebih dari 90%, misalnya: mialgia, (petekie)
Pemeriksaan Fisik
artralgia atau artritis (tanpa bukti jelas 2. Pembesaran limpa pada 10-20% kasus.
inflamasi sendi).
3. Manifestasi mukokutaneus, misalnya
ruam malar/ruam kupu-kupu,
fotosensitifitas, alopecia, dan ruam
diskoid.
4. Manifestasi paru, misalnya pneumonitis
(sesak, batuk kering, ronkhi di basal),
emboli paru, hipertensi pulmonum, dan
efusi pleura.
Idiopatic Thrombocytopheric Purpura
Systemic lupus erythematosus (SLE)
(ITP)
5. Manifestasi kardiologi, misalnya
Pleuropericardial friction rubs, takipneu,
murmur sistolik, gambaran perikarditis,
miokarditis dan penyakit jantung
koroner.
6. Manifestasi renal dijumpai pada 40-75%
penderita setelah 5 tahun menderita
lupus, misalnya hipertensi, hematuria,
edema perifer, dan edema anasarka.
Pemeriksaan Fisik
7. Manifestasi gastrointestinal umumnya
merupakan keterlibatan berbagai organ
dan akibat pengobatan, misalnya mual,
dispepsia, nyeri perut, dan disfagi.
8. Manifestasi neuropsikiatrik misalnya
kejang dan psikosis.
9. Manifestasi hematologi, misalnya
leukopeni, lymphopenia, anemia atau
trombositopenia.
Idiopatic Thrombocytopheric Purpura
Systemic lupus erythematosus (SLE)
(ITP)
1. Laboratorium 1. Morfologi eritrosit, leukosit, dan
a. Pemeriksaan DPL (darah perifer retikulosit biasanya normal.
lengkap) dengan hitung diferensial dapat 2. Hemoglobin, indeks eritrosit dan
menunjukkan leukopeni, trombositopeni, jumlah leukosit normal.
dan anemia. 3. Trombositopenia, besar trombosit
b. Pemeriksaan serum kreatinin normal atau lebih besar (giant
Pemeriksaan menunjukkan peningkatan serum platelets).
Penunjang kreatinin. 4. Masa perdarahan memanjang.
c. Urinalisis menunjukkan adanya 5. Pemeriksaan fungsi sumsum tulang
eritrosit dan proteinuria. hanya dilakukan bila ditemukan
d. Positif ANA dan atau Anti ds-DNA limfadenopati,organomegali, anemia,
2. Radiologi atau kelainan jumlah leukosit.
X-ray Thoraks dapat menunjukkan adanya
efusi pleura.
Definisi
• Lupus eritematosis sistemik (SLE) adalah penyait
reumatik autoimun yang ditandai adanya inflamasi
sistemik, yang dapat mengenai beberapa organ atau
sistem dalam tubuh.
• Penyakit ini berhubungan dengan deposisi
autoantibodi dan kompleks imun, sehingga
mengakibatkan kerusakan jaringan.
Epidemiologi SLE
• WHO 5 juta orang perempuan usia produktif
Setiap tahun > 100 ribu penderita baru.
• Indonesia sekitar 1.250.000 penderita lupus (prevalensi 0,5%)
• SLE <12%
• Usia 15-50 tahun
Etiologi
• Faktor intrinsik : Genetik dan hormon
• Faktor Ekstrinsik : Infeksi, obat-obatan (antibiotik : sulfa dan penisilin),
dan sinar UV.
• Kondisi autoimun ( masih belum diketahui)
• Sistem kekebalan tubuh menyerang sel, jaringan dan organ sehat.
Patofisiologi
Patogenesis
Penegakan diagnosis
Tanda dan Gejala
Faktor resiko
• Faktor genetik
• Faktor lingkungan
• Faktor hormonal
Tatalaksana
Derajat SLE
Kriteria SLE ringan :
1. Secara klinis tenang
2. Tidak terdapat tanda atau gejala yang mengancam nyawa
3. Fungsi organ normal atau stabil

Kriteria SLE sedang :


1. Nefritis sampai ringan sampai sedang
2. Trombositopenia (trombosit 20-50x103/mm3)
3. Serositis mayor
Kriteria SLE berat atau mengancam nyawa :
1. Jantung : endokarditis, vaskulitis srteri koronaris, miokarditis, hipertensi maligna.
2. Paru-paru : hipertensi pulmonal, perdarahan paru, pneumonitis, emboli paru, infark paru,
fibrosis interstisial.
3. GI : pankreatitis, vaskulitis mesenterika.
4. Ginjal : nefritis proliferatif atau membranous.
5. Kulit : vaskulitis berat, ruam difus disertai ulkus atau melepuh.
6. Neurologi : kejang, acute confusional state, koma, stroke, mielopati transversal, polineuritis,
neuritis optik, psikosis, sindrom demielinasi.
7. Hematologi : anemia hemolitik, neutropenia (leukosit<1.000/mm3), trombositopenia
<20.000/mm3), purpura trombotik trombositopenia, trombosis vena atau arteri.
Pilar pengobatan SLE
• Edukasi dan konseling
• Program rehabilitasi
• Pengobatan medikamentosa :
➢ OAINS
➢Antimalaria
➢Steroid
➢Imunosupresan / sitotoksik
➢Terapi lain
Edukasi
1. Penjelasan tentang lupus dan penyebabnya.
2. Tipe dari penyakit SLE dan perangai dari masing-masing tipe tersebut.
3. Masalah yang terkait dengan fisik
4. Pengenalan maslah aspek psikologis
5. Pemakaian obat mencakup jenis, dosis, lama pemberian dan lainnya. Perlu tidaknya
suplementasi mineral dan vitamin.
6. Dimana pasien dapat memperoleh informasi tentang SLE.
Rehabilitasi
• Istirahat
• Terapi fisik
• Terapi dengan modalitas
• Ortotik
• DLL.
Terapi medikamentosa
1. SLE ringan : parasetamol, OAINS, kortikosteroid topikal, klorokuin,
kortikosteroid oral dosis rendah, tabir surya.
2. SLE sedang : kortikosteroid dosis sedang-tinggi, beberapa
immunosupresan seperti azatioprin dan mikofenolat mofetil (MMF).
3. SLE berat atau mengancam nyawa : kortikosteroid pulse dose,
siklofosfamid.
Pencegahan
• Menghindari paparan sinar matahari langsung 10.00-15.00 sore
(gunakan masker)
• Hindari infeksi
• Istirahat yang cukup
komplikasi
• Serangan pada ginjal
• Serangan pada paru dan jantung
• Serangan sistem saraf
• Serangan pada kulit
• Serangan pada otot dan sendi
• Serangan pada mata
• Serangan pada darah
• Serangan pada hati
Prognosis
Angka bertahan hidup selama 5 tahun berkisar 95%, 90%
bertahan hidup selama 10 tahun dan 78% pada angka 20 tahun.
Prognosis bergantung pada gejala klinis dan organ yang terlibat
Jelaskan yang dimaksud dengan
istilah “Butterfly Rash”
Malar Rash (Butterfly rush) adanya eritema
berbatas tegas, datar, atau berelevasi pada
wilayah pipi sekitar hidung ( wilayah
malar).

Anda mungkin juga menyukai