Jenis Pajak
Tarif Pajak
Utang Pajak
Fungsi Pajak
4. Fungsi Redistribusi Pendapatan
3. Sebagai Alat Penjaga Stabilitas Pemerintah membutuhkan dana untuk
Pemerintah dapat menggunakan sarana membiayai pembangunan infrastruktur, seperti
perpajakan untuk stabilisasi ekonomi. Sebagian jalan raya dan jembatan. Kebutuhan akan dana itu
barang impor dikenakan pajak agar produksi dapat dipenuhi melalui pajak yang hanya
dalam negeri dapat bersaing. Untuk menjaga dibebankan kepada mereka yang mampu
stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga agar membayar pajak. Namun demikian, infrastruktur
defisit perdagangan tidak semakin melebar. yang dibangun tadi, dapat juga dimanfaatkan oleh
mereka yang tidak mampu membayar pajak
1. Teori Asuransi
2. Teori Kepentingan
3. Teori Daya Pikul
4. Teori Kewajiban Mutlak atau Teori Bakti
5. Teori Daya Beli
Berdasarkan golongan
1. Pajak Langsung
Berdasarkan Sifat
1. Pajak Subjektif
2. Pajak Objektif
1. Official Assestment System
Merupakan suatu sistem pemungutan pajak dimana aparat pajak (fiskus)
yang aktif untuk melakukan pemungutan pajak dan wajib pajaknya hanya
bersikap pasif untuk menunggu pemberitahuan pajak terutang .
3. Witholding System
Sistem pemungutan pajak yang dilakukan oleh pihak ketiga, baik
penghitungan, penyetoran dan pelaporan pajaknya kepada fiskus.
Tarif pajak dibedakan menjadi 4 yaitu
1. Tarif tetap
adalah tarif pajak yang jumlah nominalnya tetap meskipun dasar
pengenaan pajaknya (objek) berubah sehingga jumlah pajak yang
terutang tetap
2. Tarif Proporsional
ialah tarif pajak dengan persentase tetap meskipun dasar pengenaan
pajaknya berubah
3. Tarif progresif
yaitu tarif pajak yang persentasenya semakin meningkat seiring
dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak atau sebaliknya
4. Tarif degresif
Adalah tarif pajak yang persentasenya semakin kecil jika dasar
pengenaan pajaknya meningkat
Timbulnya utang pajak :
Ada 2 ajaran atau pendapat mengenai saat timbulnya utang pajak,
yaitu
1. Ajaran material
utang pajak timbul karena ada undang-undang, pajak dan
peristiwa/keadaan/perbuatan (Tatbestand) serta tidak menunggu
dari pihak fiskus/penerima
2. Ajaran Formal
utang pajak timbul karena ada ketetapan dari pihak pemungut
pajak yaitu pemerintah atau aparatur pajak sehingga pajak
terutangnya pada saat diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak
(SKP).
Cara Pengenaan Utang Pajak :
Ada 3 cara pengenaan pajak dapat dilakukan yaitu:
1. Cara pengenaan di depan (stelsel fiksi)
suatu cara pengenaaan pajak yang didasarkan atas suatu anggapan dan
anggapan tersebut tergantung pada ketentuan bunyi undang-undang
2. Cara pengenaan di belakang (stelsel riil)
suatu cara pengenaan pajak yang didasarkan dengan keadaan yang
sesungguhnya (riil) atau nyata, yang diperoleh dalam suatu tahun pajak
3. Cara pengenaan campuran
suatu cara pengenaan pajak yang mendasarkan pada kedua cara
pengenaan pajak fiksi dan riil.
Berakhirnya Utang Pajak :