Anda di halaman 1dari 68

 Vaginitisatau Keputihan (leukorea, fluor

albus) merupakan gejala keluarnya cairan


dari vagina selain darah haid. Keputihan
(fluor albus) ada yang fisiologik (normal) dan
ada yang patologik (tidak normal). Keputihan
tidak merupakan penyakit melainkan salah
satu tanda dan gejala dari suatu penyakit
organ reproduksi wanita (Mansjoer, 2001).
Flora vagina terdiri atas banyak jenis kuman, antar
lain basil doderlein, streptokokkus, stafilokokkus,
difteroid, yang dalam keadaan normal hidup dalam
simbiosis.

Jika simbiosis ini terganggu, dan jika kuman-kuman


seperti streptokokkus, stafilokokkus, basil koli dan
lain-lain dapat berkembang biak, timbullah vaginitis
non spesifik.

Antibiotik, kontrasepsi, hubungan seksual, stress dan


hormone dapat merubah lingkungan vagina dan dapat
memungkinkan organism pathogen tumbuh.

Hasil dari perubahan pH yang terjadi memungkinkan


perkembangbiakan berbagai organism. Yang biasanya
ditekan pertumbuhannya adalah G. vaginalis, M.Hominis,
dan Mobiluncus spesies.
Organism tersebut memproduksi berbagai produk
metabolik seperti amine, yang akan meningkatkan pH
vagina dan menyebabkan ekspoliasi sel epitel vagina.

Amine inilah yang menyebabkan adanya bau yang tidak enak pada infeksi
vaginosis bacterial dengan fisiologi yang sama, perubahan lingkungan vagina,
seperti peningkatan produksi glikogen pada saat kehamilan dan tingkat
progesterone karena kontrasepsi oral memperkuat penempelan C.albikans ke sel
epitel vagina dan memfasilitasi pertumbuhan jamur.

Pada pasien dengan trikomoniasis perubahan tingkat estrogen dan


progesterone sebagaimana juga peningkatan pH vagina dan tingkat
glikogen dapat memperkuat pertumbuhan dan virulensi trikomonas
vaginalis.
 Infeksi jamur atau bakteri. Pada kondisi normal,
vagina memang memiliki sebagian kecil sel-sel
jamur atau bakteri tanpa menyebabkan
gangguan apa pun. Tetapi infeksi akan terjadi
jika jamur atau bakteri tersebut berkembang
biak tanpa terkendali.
 Penyakit menular seksual, seperti trikomoniasis,
chlamydia dan Herpes Genital.
 Iritasi akibat bahan-bahan kimia, misalnya
karena kandungan sabun, pewangi pakaian, atau
kondom yang memicu reaksi alergi.
 Membasuh bagian dalam vagina.
 Atrofi vagina, yaitu penipisan dinding vagina
karena penurunan kadar estrogen setelah
menopause.
Selain penyebabnya yang beragam, terdapat banyak faktor
lain yang bisa meningkatkan risiko Anda untuk mengidap
vaginitis. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:

 Perubahan hormon, misalnya karena monopause, hamil,


atau menggunakan metode kontrasepsi hormonal.
 Aktif berhubungan seks, terutama jika Anda memiliki
lebih dari satu pasangan.
 Mengidap penyakit menular seksual.
 Efek samping obat-obatan, contohnya antibiotik dan
kortikosteroid.
 Penyakit diabetes yang tidak diobati dengan baik.
 Menggunakan produk pembersih daerah intim, misalnya
sabun sirih.
 Mengenakan pakaian lembap atau ketat.
Menurut Universitas Padjadjaran (1981) :
 Vulvitis : perasaan panas dan nyeri terutama waktu
kencing.
 Leukorea yang sering disertai perasaan gatal hingga terjadi
iritasi oleh gerakan.
 Gangguan koitus.

 Introitus dan labia menjadi merah dan bengkak, sering


tertutup oleh secret.
 Vaginitis :
 leukorea yang kadang-kadang berbau (anyir).
 Perasaan panas/ pedih pada vagina.
 Perasaan gatal pada vulva.
Menurut Sinklair & Webb (1992), tanda dan gejala
vulvitis & vaginitis :
Akut
 Pruritus.
 Panas.
 Eritema.
 Edema.
 Perdarahan.
 Nyeri (mungkin sangat, menyebabkan tidak mampu
berjalan, duduk dan retensi urine akut).
 Ulserasi dan vesikel.
Kronik
 Inflamasi hebat dengan edema minimal.
 Pruritus hebat  ekskoriasi  infeksi
sekunder.
 Daerah yang terserang : monpubis,
perineum, paha yang berdekatan, anus,
sekitar paha.
 Lesi ulseratif disebabkan : granuloma,
karsinoma, melanoma.
 Hasil akhir mungkin berupa ekstruksi vulva.
Definisi
Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau
bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat
kelamin luar wanita. Penyebab infeksi ini bisa dari Infeksi Penyakit
Menular Seksual, tetapi bisa juga dari penyebab lainnya.
Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin
yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar. biasanya
disebabkan oleh : virus : kondiloma akuminata dan herpes
simpleks, jamur : kandida albikan, protozoa : amobiasis dan
trikomoniasis, dan bakteri : neiseria gonore.

Mekanisme Terjadinya Penyakit


Pada vulva perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah
dalam kelenjar, nyeri tekan.Kelenjar bartolin membengkak,terasa
nyeri sekali bila penderia berjalan atau duduk,juga dapat disertai
demam Lama kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar
sehingga disebut sebagai kista (kantong berisi cairan). “Kuman
dalam vagina bisa menginfeksi salah satu kelenjar bartolin hingga
tersumbat dan membengkak. Jika tak ada infeksi, tak akan
menimbulkan keluhan
Keputihan adalah penyakit kelamin yang dialami hampir
semua wanita pada umumnya. Keputihan terbagi menjadi dua,
yang normal dan yang dikategorikan sebagai penyakit. Keputihan
normal dengan lendir yang bening dan tidak berbau. Sedangkan
keputihan yang dikategorikan penyakit mempunyai ciri-ciri
menyebabkan gatal, berwarna kekuning-kuningan dan berbau
anyir.

Keputihan fisiologis atau keputihan normal memiliki ciri-ciri:


Cairan keputihannya encer
Cairan yang keluar berwarna krem atau bening
Cairan yang keluar tidak berbau
Tidak menyebabkan gatal
Jumlah cairan yang keluar terbilang sedikit

Keputihan Patologis atau keputihan tidak normal, memiliki


ciri-ciri:
Cairannya bersifat kentalCairan yang keluar memiliki warna
putih seperti susu
berwarna kuning atau juga hijau
Keputihan patologis menyebabkan rasa gatalCairan yang keluar
memiliki bau yang tidak sedap
Biasanya menyisakan bercak-bercak yang telihat pada celana
dalam wanitaJumlah cairan yang keluar sangat banyak.

Sumber : Keputihan Pada Wanita - Jenis, Penyebab dan


Pencegahan - Bidanku.com http://bidanku.com/keputihan-pada-
wanita-jenis-penyebab-dan-pencegahan#ixzz4604wxH32
Definisi
Herpes genital adalah infeksi pada alat kelamin yang bisa menulari
pria dan wanita. umumnya ditularkan melalui hubungan seksual
(vagina, anal, dan oral). infeksi yang terjadi disebabkan oleh virus
herpes simpleks atau sering disebut sebagai HSV. Ketika aktif, virus
ini akan berkembang dan bergerak di antara sel-sel saraf. HSV dapat
menular dan masuk ke dalam tubuh melalui berbagai membran
mukosa.

Penyebab Herpes Genital


adalah virus herpes simpleks. Virus ini terbagi menjadi dua macam,
Tipe 1 (HSV-1) dan Tipe 2 (HSV-2). Kedua jenis virus ini sangat
mudah menular dan penularannya terjadi dari kontak langsung dari
orang yang terinfeksi. Herpes terkadang tidak menimbulkan gejala
tertentu, tapi orang yang terinfeksi tetap bisa menularkan virus itu.
Karena gejalanya yang cukup ringan, sekitar 80 persen orang yang
terinfeksi tidak menyadari bahwa mereka telah menderita herpes.
Definisi
Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah
leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah
antara kemaluan wanita dan rahim.
Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Virus ini sangat
mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui
sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat
menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.
Ciri-ciri penyakit kanker serviks:
Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh adanya
perdarahan.
Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya berlebih
Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
Mengalami sakit saat buang air kecil
Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha
atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat
badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan.
Definisi
Servisitis merupakan peradangan pada serviks(mulut rahim).
Penyebab tersering servisitis adalah infeksi yang ditularkan melalui
hubungan seksual, meskipun begitu servisitis dapat disebabkan
pula oleh iritasi ataupun alergi.

Penyakit menular seksual (PMS) yang dapat menyebabkan


servisitis:
Gonorrhea
Chlamydia
Herpes Kelamin
Kutil Kelamin
Trichomoniasis
Mycoplasma and ureaplasma

Penyebab lain servisitis:


Iritasi atau perlukaan akibat alat-alat seperti diafragma, pessary,
tampon
Alergi terhadap spermisid yang digunakan untuk K
Alergi terhadap kondom late
Paparan terhadap bahan kimiawi
Ketidakseimbangan bakteri yang normal di vagina. Pertumbuhan
berlebih bakteri-bakteri yang normal berada di vagina (bacterial
vaginosis
Ketidakseimbangan hormon, rendahnya kadar estrogen atau
tingginya kadar progesteron dapat mempengaruhi kemampuan
untuk menjaga kesehatan jaringan mulut rahim.
Kanker ataupun terapi kanker
Definisi
Salpingitis adalah infeksi dan peradangan di saluran tuba.
Penyebabnya
Infeksi biasanya berasal di vagina, dan naik ke tabung falopi dari
sana. Karena infeksi dapat menyebar melalui pembuluh getah
bening, infeksi pada satu tabung fallopi biasanya menyebabkan
infeksi yang lain.

Gejala biasanya muncul setelah periode menstruasi. Yang


paling umum adalah:
Abnormal bau dan warna cairan vagina.
Nyeri saat ovulasi
Rasa sakit selama hubungan seksual
Sakit datang dan pergi dalam periode
Sakit perut
Turunkan sakit punggung
Demam
Mual
Muntah
Definisi
Trikomoniasis adalah Penyakit Menular Seksual (PMS) yang menimbulkan rasa tidak nyaman berupa
gatal atau perih dan cairan berbau tidak sedap dari bagian intim. Penyakit ini disebabkan oleh
parasit yang disebut Trichomonas vaginalis (TV). Tidak semua penderitanya akan mengalami
gejala. Sekitar setengah dari mereka yang terinfeksi parasit ini tidak mengalami gejala apa pun.

Gejala yang bisa dialami, antara lain:


Bagian perut bawah terasa sakit.
Muncul rasa sakit atau tidak nyaman saat buang air kecil atau berhubungan intim.
Cairan vagina yang diproduksi dalam jumlah lebih banyak bisa kental, encer, atau berbusa.
Keputihan bisa berwarna kekuningan atau kehijauan dan berbau amis.
Timbul rasa nyeri, bengkak dan gatal di area kewanitaan. Kadang gatal juga muncul di bagian
paha dalam.
 Common organisms: C albicans, C glabrata, C
tropicalis, C parapsilosis
 Fluconazole 150 mg PO 1 kali sehari atau
single dose untuk uncomplicated vaginitis
 Butoconazole 2% cream: 1 applicator per
vagina pada waktu tidur untuk 3 hari atau
 Clotrimazole 100 mg: 2 tablets per vagina
pada waktu tidur selama 3 malam atau
 Miconazole 200 mg vaginal suppositoria: 1
suppositoria pada waktu tidur untuk 3 hari
 Fluconazole 150 mg untuk 6 minggu setelah
kontrol awal
Aspek Informasi obat Pustaka

Komposisi Butoconazol nitrat (A to Z Drug


Facts )

Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap imidazol. (A to Z Drug


Facts )

Indikasi Pengobatan lokal kandidiasis vulvovaginal (A to Z Drug


(moniliasis). Facts )

Dosis Wanita hamil: intravaginal: 1 aplikator (»5 g) pada waktu (A to Z Drug


tidur selama 3 hari; dapat terus hingga 6 hari jika Facts )
diperlukan. Wanita hamil: intravaginal: Gunakan hanya
selama trimester kedua atau ketiga, 1 aplikator (»5 g)
pada waktu tidur selama 6 hari.

Efek samping GU ( saluran uretra ) : pembakaran vulva / vagina; (A to Z Drug


frekuensi kencing. Facts )

Perhatian Kehamilan: Kategori C. Laktasi: belum ditentukan. Anak- (A to Z Drug


anak: Keamanan dan kemanjuran tidak didirikan. Facts )
Kandidiasis keras: Mungkin gejala diabetes yang tidak
diakui atau reinfeksi; Pasien harus dievaluasi secara hati-
hati. Iritasi atau sensitisasi: Jika hal ini terjadi,
penggunaan dihentikan.
 Pasien mendapatkan cream/….. Butoconazole nitrate
sebanyak……. Obat ini digunakan untuk mengobati kandidiasis
vulvovaginal (infeksi vagina). Cara penggunaannya, wanita yang
tidak hamil: sehari 1 aplikator (> 5 g) dimasukkan ke dalam
vagina pada saat menjelang tidur atau sebelum tidur selama 3
hari atau dapat dilanjutkan selama 6 hari jika diperlukan.
Wanita hamil: digunakan hanya selama trimester kedua atau
ketiga. Sehari 1 aplikator (> 5 g) dimasukkan ke dalam vagina
pada saat menjelang tidur atau sebelum tidur selama 6 hari.
 Ajarkan cara penggunaan obat dengan benar kepada pasien.
 Anjurkan pasien untuk menggunakan pembalut agar mencegah
pewarnaan pada pakaian
 Menganjurkan pasien untuk mengurangi hubungan seksual atau
menyarankan untuk menggunakan kondom agar mencegah
infeksi berulang.
 Jelaskan pentingnya memberitahukan informasi kepada
pasangan tentang infeksi yang mungkin terjadi dan segeralah
mencarai perawatan medis yang tepat.
 Anjurkan pasien untuk segera menghubungi dokter bila timbul
gejala seperti sakit kepala, nyeri tubuh, iritasi local, terbakar
atau ruam pada kulit, pembengkakan atau keputihan, dan
sensitive terhadap cahaya
 (A to Z Drug Facts )
Aspek Informasi obat pustaka
Komposisi Cream: (topical),
clotrimazole 1%
Pessary: clotrimazole
500mg

Indikasi obat efektif dalam


melawan candida
dalam perawatan
singkat 1 sampai 14
hari berdasarkan
persiapan yang
digunakan
Kontraindikasi Penderita yang
hipersensitif dengan
clotrimazole.

Dosis Aplikasikan 2–3 kali


sehari

Perhatian Hindari kontak dengan


mata dan membran
mukosa lainnya
Efek samping Sesekali Iritasi dan
hipersensitivitas
lokal reaksi
termasuk sensasi
terbakar
ringan,eritema,
dan gatal-gatal.
Pengobatan harus
dihentikan jika ini
parah.
Pengaplikasian pada daya serap minimal
ibu hamil dari kulit; tidak
diketahui berbahaya
Estriol adalah obat yang digunakan dalam
mengobati vaginitis atrofi dan wanita yang
menjalani operasi vagina.
Informasi dalam Panduan Obat Estriol
bervariasi sesuai dengan kondisi yang sedang
dirawat dan persiapan tertentu yang
digunakan.
Estriol mengandung hormon yang mirip
dengan hormon estrogen yang dihasilkan oleh tubuh.
Rendahnya tingkat estrogen dapat menyebabkan
gejala seperti hot flushes, berkeringat di malam hari
dan kekeringan atau nyeri vagina. Estriol digunakan
untuk membantu meringankan gejala vagina yang
disebabkan oleh rendahnya tingkat estrogen. Hal ini
dikenal sebagai terapi penggantian hormon. Estriol
dapat digunakan untuk mengobati masalah ini vagina
sebelum dan setelah operasi.
Estriol membantu untuk mengobati gejala
menopause, tetapi juga dapat meningkatkan
kemungkinan mendapatkan beberapa jenis kanker
dan jantung tertentu atau masalah sirkulasi. Anda dan
resep Anda akan perlu untuk menimbang-nimbang
antara manfaat dan risiko Anda memiliki Estriol.
Setelah Anda mulai memiliki terapi hormon pengganti
resep Anda akan meninjau pengobatan secara teratur.
Wanita yang menjalani terapi penggantian hormon
akan disarankan oleh resep mereka harus diwaspadai
gejala payudara, endometrium atau kanker ovarium.
Mereka mungkin disarankan untuk secara teratur
memeriksa payudara mereka untuk perubahan atau
benjolan atau melaporkan pendarahan vagina yang
tidak biasa untuk resep mereka
1. mengalami infeksi vagina
2. memiliki kanker endometrium atau kanker yang sensitif terhadap
estrogen
3. memiliki masalah jantung
4. memiliki hipertrigliseridemia
5. memiliki masalah ginjal
6. memiliki atau menderita asma
7. memiliki atau kanker payudara memiliki
8. memiliki atau menderita diabetes
9. memiliki atau memiliki epilepsi
10. memiliki atau memiliki batu empedu
11. memiliki atau memiliki tekanan darah tinggi
12. memiliki atau masalah hati memiliki
13. memiliki atau memiliki migrain atau sakit kepala parah
14. memiliki atau memiliki otosklerosis
15. memiliki atau telah memiliki lupus eritematosus sistemik
16. memiliki atau memiliki masalah tromboemboli seperti serangan
jantung, angina, trombosis vena dalam atau emboli paru
17. memiliki atau memiliki masalah rahim seperti endometriosis, fibroid
atau hiperplasia endometrium
18. memiliki porfiria
Aspek Informasi obat pustaka

Komposisi

Indikasi hipogonadisme perempuan, pengebirian (A to Z Drug


perempuan, kegagalan ovarium primer, Facts)
pembengkakan payudara postpartum dan kondisi
atrofi disebabkan oleh produksi estrogen endogen
kekurangan; uretritis atrofi; Pengobatan paliatif
payudara metastatik atau kanker prostat pada
wanita dan laki-laki yang dipilih; pencegahan dan
pengobatan osteoporosis.

Kontraindikasi Kanker payudara (kecuali pada pasien yang dirawat (A to Z Drug


karena penyakit metastasis); estrogen-dependent Facts)
neoplasia; perdarahan genital yang abnormal
terdiagnosis; tromboflebitis atau gangguan
tromboemboli yang terkait dengan penggunaan
estrogen sebelumnya; diketahui atau diduga hamil.
Dosis ESTRADIOL: DEWASA: PO 1 sampai 2 mg / hari, (A to Z Drug
menyesuaikan diri dengan mengontrol gejala; Facts)
Terapi siklik dianjurkan. Transdermal 0,025-0,1
mg / hari. Mulailah dengan 0,025 mg sistem
yang diterapkan pada kulit dua kali seminggu
dan menyesuaikan dosis yang diperlukan untuk
mengontrol gejala. Valerat INJEKSI: DEWASA:
IM 10 sampai 20 mg q 4 minggu. Cypionate
INJEKSI: DEWASA: IM 1 sampai 5 mg q 3 sampai
4 minggu. Etinil estradiol: DEWASA: PO 0,02-
1,5 mg / hari siklis

Interaksi Antidepresan, trisiklik: Estradiol dapat (A to Z Drug


mengubah efek dan meningkatkan toksisitas Facts)
obat ini.
 Barbiturat, rifampin: Dapat menurunkan
konsentrasi estradiol.
Kortikosteroid: Peningkatan efek
farmakologis dan toksikologi kortikosteroid
dapat terjadi.
Hydantoins: Kehilangan kontrol kejang atau
penurunan efek estrogenik dapat terjadi.
Estrogen bertanggung jawab untuk pengembangan dan
pemeliharaan sistem reproduksi wanita dan
karakteristik seksual sekunder. Estradiol adalah prinsip
estrogen manusia intraseluler dan lebih kuat daripada
estrone dan estriol pada tingkat reseptor; estradiol
adalah estrogen utama yang disekresi sebelum
menopause. Setelah menopause, estrone dan estron
sulfat yang lebih tinggi dihasilkan. Estrogen memodulasi
sekresi hipofisis gonadotropin, hormon luteinizing, dan
follicle-stimulating hormone melalui sistem umpan
balik negatif; pengganti estrogen mengurangi kadar
hormon-hormon ini pada wanita sesudah menopause.

(Drug Information Handbook, 17th edition)


 Perhatian :
Kehamilan: Kategori X. Laktasi: diekskresikan dalam ASI. Anak-
anak: Keamanan dan kemanjuran tidak didirikan. Kalsium dan fosfor
metabolisme: Gunakan obat dengan hati-hati pada pasien dengan
penyakit tulang metabolik. Retensi cairan: Gunakan obat dengan
pengamatan yang cermat ketika kondisi yang mungkin akan
terpengaruh oleh faktor ini hadir (misalnya, asma, disfungsi jantung
atau ginjal, epilepsi). Penyakit kandung empedu: Risiko penyakit
kandung empedu dapat meningkatkan pada wanita yang menerima
estrogen pascamenopause. Gangguan hati. Induksi neoplasma
ganas: Dapat meningkatkan risiko endometrium atau karsinoma
lainnya. Hyperlipoproteinemia keluarga: Mungkin berhubungan
dengan peningkatan besar trigliserida plasma. Uterine
leiomyomata: sudah ada sebelumnya leiomyomata rahim dapat
meningkatkan ukuran selama penggunaan estrogen. Sensitivitas
tartrazine: Beberapa produk mengandung tartrazine, yang dapat
menyebabkan reaksi alergi pada pasien yang rentan. Administrasi
dilawan estrogen (misalnya, tanpa progesteron): Meningkatkan
risiko kanker rahim. Karena itu, ketika menggunakan estrogen
secara jangka panjang pada wanita dengan rahim utuh,
pertimbangkan terapi siklik dengan progesteron (misalnya, estrogen
pada hari 1 sampai 25 dari mo dengan progesteron ditambahkan
untuk yang terakhir 12 hari) atau coadministration harian estrogen
plus progesteron pada hari dasar. Dalam wanita tanpa rahim,
penggunaan terapi siklik dan / atau terapi dengan progesteron tidak
diperlukan.
Aspek Informasi obat Pustaka

Komposisi Capsules: Fluconazole 50mg


Intravenous infusion: Fluconazole 2mg/mL
Oral suspension:Fluconazole for reconstitution
with water, 50mg/5ml

Indikasi Flukonazol sangat baik diserap setelah pemberian oral.


Hal ini juga mencapai penetrasi yang baik ke dalam
cairan cerebrospinal untuk mengobati meningitis jamur.
Flukonazol diekskresikan sebagian besar tidak berubah
dalam urin dan dapat digunakan untuk mengobati
candidemia.

Kontraindikasi porfiria akut

Dosis Kandidiasis vagina dan balanitis candida, DEWASA


dan ANAK lebih dari 16 tahun, melalui mulut, dosis
tunggal 150mg
Pengobatan terhadap candida mungkin perlu
diperpanjang selama 6 bulan di kandidiasis
vulvovaginal berulang. Flukonazol melalui mulut
150 mg setiap 72 jam selama 3 dosis, kemudian 150
mg sekali setiap minggu selama 6 bulan.
Perhatian Penggunaan bersamaan dengan obat-obatan Martindale ed
hepatotoksik, memantau fungsi hati dengan dosis 36 hal 532
tinggi atau terapi diperpanjang hentikan jika timbul
tanda-tanda atau gejala penyakit hati (resiko
nekrosis hati); kerentanan terhadap perpanjangan
interval QT
Interaksi Antikoagulan (misalnya, warfarin): efek antikoagulan Martindale ed 36
obat dapat meningkat hal 532
Dengan Rifampisin kadar plasma Flukonazol dapat
berkurang, mengurangi efek terapi.
Dengan hydrochlorothiazide dapat mengakibatkan
peningkatan konsentrasi flukonazol dalam plasma.
Konsentrasi amitriptyline meningkat ketika
amitriptyline diberikan dengan flukonazol
Flukonazol juga dapat mengurangi clearance teofilin.

Efek mual, ketidaknyamanan perut, diare, perut kembung, sakit


samping kepala, ruam (hentikan pengobatan atau memantau secara
ketat jika infeksi invasif atau sistemik); jarang terjadi
dispepsia, muntah, gangguan rasa, gangguan hati, reaksi
hipersensitivitas, anafilaksis, pusing, kejang, alopecia,
pruritus, nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-
Johnson (reaksi kulit yang parah lebih mungkin pada pasien
AIDS), hiperlipidemia, leukopenia, trombositopenia, dan
hipokalemia segera laporka
 Mempengaruhi aktivitas cytochrom P450,
menurunkan sintesis ergosterol (sterol
penting pada sel membran jamur) dan
menghambat formasi sel membran. Efektif
terhadap candidiasis mulut,kerongkongan
dan vagina. Waktu paruh eliminasi 25 jam
sedangkan ekskresi memlalui ginjal melebihi
90% klirens ginjal.
Sumber : Obat-Obat penting hal:
105
 Pasien mendapatkan tablet/kapsul Fluconazol
sebanyak……. Obat ini digunakan untuk mengobati
keluhan kandidiasis vagina (infeksi pada vagina).
Cara penggunaannya, Dewasa: Diminum sehari 1
tablet/kapsul dalam dosis tunggal 150 mg.
 Peringatkan pasien bahwa obat harus dikonsumsi
sesuai dengan jangka waktu terapi yang telah
ditentukan.
 Beritahukan pada pasien yang hanya mengambil
sebagian obat, bahwa obat selanjutnya harus segera
diambil sebelum obat yang pertama habis.
 Jika pasien lupa minum obat, dosis obatnya jangan
digandakan pada hari berikutnya, tetapi minumlah
obat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
 Anjurkan pasien agar segera menghubungi dokter
apabila timbul gejala seperti mual, muntah, nyeri
perut bagian atas, diare, sakit kepala, dan ruam.
(A to Z Drugs Facts)
Aspek Informasi obat Pustaka

Dosis Infeksi sistemik (A to Z Drug


DEWASA: IV 200-3600 mg / hari. Mungkin membagi Facts)
menjadi 3 dosis. Pengobatan meningitis ditambah dengan
suntikan intratekal dari 20 mg / dosis. Pengobatan infeksi
kandung kemih dilengkapi dengan instillations kandung
kemih dari 200 mg per dosis. ANAK 1-12 YR: IV 20-40 mg /
kg / hari (maksimum 15 mg / kg / dosis). ANAK <1 YR: IV
15-30 mg / kg / hari (maksimum 15 mg / kg / dosis).
Infeksi Vagina
DEWASA: intravaginal 1 supositoria (200 mg) pada waktu
tidur selama 3 hari atau 1 supositoria (100 mg) selama 7
hari atau 1 applicatorful menjelang tidur selama 7 hari.
Kontraindik Hipersensitivitas terhadap imidazol. (A to Z Drug
asi Facts)

Indikasi Bentuk parenteral: Pengobatan infeksi jamur sistemik (A to Z Drug


yang berat. Bentuk vagina: pengobatan lokal kandidiasis Facts)
vulvovaginal (moniliasis). Bentuk topikal: Pengobatan
infeksi jamur topikal, termasuk infeksi tinea dan
kandidiasis.
Efek samping CV: Takikardia; aritmia; penangkapan
kardiorespirasi. Derm: Flebitis di situs infus;
pruritus; ruam; iritasi kulit, sensitisasi dan
pembakaran dari persiapan topikal. GI: Mual;
muntah; diare; anoreksia. HEMA: Transient
penurunan hematokrit; trombositopenia. META:
Hyperlipemia mungkin disebabkan oleh
kendaraan. LAINNYA: Anaphylaxis; demam;
menggigil. Bentuk topikal atau vagina dapat
menyebabkan reaksi yang sama.

Interaksi Pemberian bersama warfarin dapat meningkatkan (Medfacts-


efek warfarin Pocket Guide of
Pemberian bersama kelas HMG-CoA reductase Drug Interaction
Inhibitor (statin) dapat meningkatkan resiko halaman
ambomiolisis Pemberian bersama benzodiazepin, 30,46,53,54)
kelas metabolisme oksidatif dapat meningkatkan
konsentrasi benzodiazepin dan memperpanjang efek
CNS depresan dan pelemahan psikomotor

Perhatian Kehamilan: Kategori C. Laktasi: belum ditentukan.


Anak-anak: Keamanan dan kemanjuran pada anak-
anak <1 tahun tidak belajar cukup. Efek Jantung:
Telah terjadi, mungkin karena administrasi yang
terlalu cepat. Cremophor-type vehicle: Hadir dalam
perumusan IV; dapat menyebabkan kelainan
elektroforesis lipoprotein; biasanya reversibel.
KIE MICONAZOLE
1. Dengan terapi topikal, anjurkan kepada pasien untuk
menggunakan waktu pengobatan penuh, bahkan jika
gejala membaik.
2. Menyarankan pasien untuk memberitahu dokter jika
tidak ada perbaikan dalam 2 minggu.
3. Dengan terapi topikal, jika kondisi memburuk atau jika
terbakar, gatal atau kemerahan terjadi, anjurkan
pasien untuk menghentikan penggunaan dan
memberitahu dokter.
4. Dengan terapi vagina, anjurkan pasien untuk menahan
diri dari hubungan seksual atau penggunaan kondom
untuk perlindungan dan mencegah infeksi ulang.
5. Menyarankan pasien untuk menerapkan obat pada
waktu tidur.
6. Sarankan pasien pada penggunaan sanitasi untuk
mencegah pewarnaan pakaian.
7. Dengan terapi vagina, anjurkan pasien untuk tidak
menghentikan penggunaan selama menstruasi.
Aspek Informasi obat Pustaka
Komposisi -
Indikasi Pengobatan local candidiasis A to Z facts e-book
vulvovaginal
Dosis DEWASA : intravaginal 1 supositoria A to Z facts e-book
pada waktu tidur selama 3 hari
atau 1 applicatorful dari 0,4 % krim
sebelum tidur selama 7 hari atau 1
applicatorful dari 0,8 % krim untuk
3 hari .

Kontraindikasi Pertimbangan standar A to Z facts e-book


potensi gatal vulvovaginal atau
terbakar, kepala atau nyeri tubuh
Perhatian  Anjurkan pasien untuk menyelesaikan terapi lengkap. Obat A to Z facts e-
ini harus digunakan terus menerus bahkan melalui book
menstruasi.
 Pasien waspada efek samping potensi gatal vulvovaginal
atau terbakar, kepala atau nyeri tubuh. Menyarankan
pasien untuk menghentikan pengobatan dan memberitahu
dokter jika terjadi iritasi.
 Anjurkan pasien untuk memasukkan tinggi aplikator ke
dalam vagina.
 Cuci tangan sebelum dan setelah aplikasi. Juga, menjaga
alat kelamin eksternal bersih tapi menghindari penggunaan
douche atau produk otc vagina lainnya saat menggunakan
obat.
 Menyarankan pasien untuk mencuci aplikator dengan sabun
lembut dan bilas hingga bersih.
 Perhatian pasien untuk menahan diri dari hubungan seksual
selama kursus terapi untuk membantu mencegah infeksi
ulang.
 Memberitahu pasien bahwa pembalut atau mini pad dapat
digunakan untuk mencegah noda pada pakaian.
 Anjurkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter jika
infeksi berulang. Diabetes, AIDS dan pasien tempat terapi
antibiotik atau steroid kronis pada peningkatan risiko untuk
infeksi berulang.
 Mekanisme kerja obat ini adalah menghambat
sitokrom P450 dari jamur. Secara khusus,
terconazole menghambat sitokrom tergantung
P450 14-alpha-demethylase yang menghasilkan
akumulasi membran yang mengganggu 14-alpha-
demethylsterols dan penipisan ergosterol.
 Farmakodinamik/kecepatan absopsi dimana
Tingkat penyerapan sistemik setelah pemberian
vagina mungkin tergantung pada keberadaan
rahim, 5% sampai 8% pada wanita yang
menjalani histerektomi dibandingkan dengan
12% sampai 16% pada wanita nonhysterectomy.
 Pasien mendapatkan terconazole sebanyak……. Obat ini digunakan untuk mengobati lokal kandidiasis
vulvovaginal cara menggunakannya ( dijelaskan kalau memakai bentuk sediaan suppo bagaiamana /
cream bagaimana ) …… Intravaginal 1 supositoria pada waktu tidur selama 3 hari atau 1 applicatorful dari
0,4% krim sebelum tidur selama 7 hari atau 1 applicatorful dari 0,8% krim untuk 3 hari.
 Anjurkan pasien untuk menyelesaikan terapi lengkap. Obat ini harus digunakan terus menerus bahkan
jika terjadi menstruasi.
 Pasien waspada efek samping potensi gatal vulvovaginal atau terbakar, kepala atau nyeri tubuh.
Menyarankan pasien untuk menghentikan pengobatan dan memberitahu dokter jika terjadi iritasi
 Anjurkan pasien untuk memasukkan tinggi aplikator ke dalam vagina.
 Cuci tangan sebelum dan setelah aplikasi. Juga, menjaga alat kelamin eksternal bersih tapi menghindari
penggunaan douche atau produk otc vagina lainnya saat menggunakan obat.
 Menyarankan pasien untuk mencuci aplikator dengan sabun lembut dan bilas hingga bersih.
 Perhatian pasien untuk menahan diri dari hubungan seksual selama kursus terapi untuk membantu
mencegah infeksi ulang.
 Memberitahu pasien bahwa pembalut atau mini pad dapat digunakan untuk mencegah noda pada
pakaian.
 Anjurkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter jika infeksi berulang. Diabetes, AIDS dan pasien
tempat terapi antibiotik atau steroid kronis pada peningkatan risiko untuk infeksi berulang.
 Jelaskan bahwa bahan-bahan dalam produk dapat berinteraksi dengan lateks dan melemahkan kondom
lateks dan diafragma. Menyarankan pasien untuk menghindari penggunaan bentuk-bentuk kontrol
kelahiran selama 72 jam setelah aplikasi obat.
 Disimpan pada suhu kamar. (A to Z)
Aspek Informasi obat pustaka

Komposisi Klindamisin

Indikasi pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh


mikroorganisme tertentu, pengobatan acne
vulgaris (penggunaan topikal), pengobatan
vaginosis bakteri (menggunakan vagina).
Penggunaan berlabel (s): pengobatan CNS,
toksoplasmosis pada pasien AIDS, organisme :
pneumocytis carinii pneumonia dan penyakit
radang panggul akut, pengobatan rosacea
(topikal).
Kontraindikasi hipersensitivitas terhadap lincosamides atau
komponen produk pengobatan infeksi bakteri
atau virus kecil, sejarah enteritis regional,
kolitis ulserativa atau antibiotik colitis.
Dosis DEWASA : PO 150-450 mg setiap 6 jam
Intravaginal 1 applicatorfull sebaiknya pada
waktu tidur selama 7 hari.
Efek samping Hipotensi, hipersensitivitas (misalnya
ruam kulit, urtikaria, eritema
multiforme, beberapa kasus yang
menyerupai sindrom Stevens-Johnson).
GI: diare, kolitis. Termasuk kolitis
pseudo membran , mual, muntah ,
sakit perut, esophagitis.
HEPA : penyakit kuning, kelainan hati
tes fungsi.
LAIN : nyeri setelah injeksi, indurasi
dan abses.
 Merupakan golongan anti jamur untuk oral,
topikal, dan vaginal
 Mekanisme kerja :
mengikat pada sterol di membran sel jamur,
mengubah permeabilitas dinding sel dengan
memperbolehkan keluarnya isi sel
Aspek Informasi Obat Pustaka

Komposisi

Mengobati kulit, mucus kulit, dan


Indikasi lubang oral infeksi yang biasanya DIH 17th Ed
disebabkan oleh candida sp.
Infeksi Vagina : Tablet Vagina :
dimasukkan 1 tablet/hari saat waktu
Dosis DIH 17th Ed
tidur selama 2 minggu (dapat
diberikan secara peroral juga)
Hipersensitifitas terhadap nistatin
Kontraindikasi DIH 17th Ed
maupun komponen dari formulasi
Aspek Informasi Obat Pustaka

Dermatitis, Steven Johnson


Syndrom
Efek Samping 1-10% : Mual, Muntah, diare, sakit DIH 17th Ed
perut
<1% : reaksi hipersensitifitas
Simpan di lemari pendingin. Dijaga
Penyimpanan dari suhu ekstrim, kelembaban, DIH 17th Ed
dan cahaya
Cuci tangan sebelum
menggunakan. ... Untuk
Cara Pemakaian DIH 17th Ed
memasukkan ke dalam vagina
dengan aplikator saat waktu tidur.
Metronidazole
Informasi Obat
Aspek Pustaka
metronidazole

Komposisi

pengobatan untuk infeksi serius karena bakteri anaerob yang


rentan, profilaksis untuk infeksi pada pasien operasi
Indikasi colorectal, pengobatan amebiasis, trichomoniasis dan bakteri A to Z Drug fact
vaginosis.
Vaginal : pengobatan bakteri vaginosis
Bakterial vaginosis dewasa
PO : 500 mg dua kali sehari atau 750 mg 1 kali sehari
(extended release) selama 7 hari berturut-turut
Vagina 1 applicatorful (sekitar 37,5 mg metronidazole) dalam
vagina satu atau dua kali sehari untuk 5 hari. aplikasikan saat
Dosis pagi dan sore apabila dua kali sehari, jika sekali sehari DIH 17th Ed
gunakan saat akan tidur

infeksi bakteri anaerobik : Oral, IV : 500 mg tiap 6-8 jam,


tidak lebih dari 4 gram/hari

Hipersensitif terhadap metronidazole, turunan nitoimidazole,


Kontraindikasi atau komponen pada formula. kehamilan : ditemukan DIH 17th Ed
karsinogenik pada trimester pertama pada tikus)
Aspek Informasi Obat Pustaka

SSP : pusing (5%), sakit kepala (2%)


Genitourinary : vaginitis (10%), iritasi vagina (9%)
Efek Samping GIT : tidak nyaman pada perut (7%),mual atau DIH 17th Ed
muntah (4%), diare (1%)

Pregnancy kategori B, diekskresikan pada ASI, pasien


dengan gangguan hepar obat dimetabolisme secara A to Z Drug fact
Perhatian
lambat, gunakan dosis rendah. perhatian pada pasien
dengan gangguan CNS
Antikoagulan : efek antikoagulan dapat meningkat
Barbiturate : kesalahan terapetik metronidazole dapat
Interaksi muncul A to Z Drug fact
Disulfiram : jangan diberikan pada pasien yang
diberikan disulfiram
tablet dapat digerus apabila pasien sulit menelan,
beritahukan pasien pengobatan oral dapat diminum
Edukasi pada pasien dengan makanan untuk mengurangi gangguan pada A to Z Drug fact
GIT, dapat menyebabkan urin berwarna gelap atau
rasa tidak enak pada mulut
no Bentuk sediaan Contoh pustaka
1 Ceram Metronidazole DIH 17th Ed.
dan Nystatin
Butaconazole
Clotrimazole
Miconazole
Terconazole
Clindamycin
2 Tablet Metronidazole DIH 17th Ed.
dan Nystatin
Nystatin
Clotrimazole
3 Gel Metronidazole DIH 17th Ed.
4 Suppositoria Clindamycin DIH 17th Ed.
Miconazole
Terconazole
Jenis DRP DRP yg ditemukan Penyelesaian
dalam resep
Interaksi Obat

Penyakit yang tidak


diterapi
Pemberian obat tanpa
indikasi
Pemilihan obat yg tdk
tepat
Over dosis

Under dosis

Reaksi obat yg tdk


diinginkan
Gagal mendapatkan obat
 Cuci tangan terlebih dahulu;
 Buka bungkus tablet;
 Letakkan tablet di bagian ujung aplikator yang terbuka
 Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit, renggangkan
kaki
 Masukkan aplikator yang ada obatnya ke dalam vagina
perlahan-lahan dan sedalam-dalamnya tanpa dipaksakan
 Tekan alat pendorong pada aplikator sehingga tabletnya
terlepas dari alat
 Keluarkan aplikator
 Buang aplikator yang sudah terpakai (kalau untuk sekali
pakai)
 Cuci kedua bagian aplikator bersih-bersih dengan sabun
dan air mendidih/hangat (untuk aplikator tidak sekali
pakai).
 Cuci tangan terlebih dahulu
 Buka bungkus tablet
 Celupkan tablet ke dalam air hangat
sekedar untuk membasahinya
 Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit,
renggangkan kaki
 Masukkan tablet ke dalam vagina perlahan-
lahan dan sedalam-dalamnya tanpa
dipaksakan
 Cuci tangan kembali.
 Cuci tangan terlebih dahulu
 Buka tutup tube yang berisi obat
 Pasang aplikator pada tube
 Tekan tube sampai sejumlah obat yang
dibutuhkan masuk ke dalam aplikator
 Lepaskan aplikator dari tube (pegang
bagian tabung aplikator)
 Olesi bagian luar tabung aplikator dengan sedikit krim/salep/gel
 Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit,
renggangkan kaki
 Masukkan aplikator yang ada obatnya ke dalam vagina perlahan-lahan
dan sedalam-dalamnya tanpa dipaksakan
 Pegang tabung aplikator dengan tangan yang lain dan tekan alat
pendorong pada aplikator sehingga obat masuk ke dalam vagina
 Keuarkan aplikator dari vagina
 Buang aplikator yang telah dipakai (untuk aplikator sekali pakai) atau
cuci dengan air mendidih (untuk aplikator tidak sekali pakai)
 Cuci tangan kembali.
 1. Perubahan Tingkah Laku
 Keputihan (Fluor albus) dan vaginitis yang
disebabkan oleh jamur lebih cepat berkembang
di lingkungan yang hangat dan basah maka untuk
membantu penyembuhan menjaga kebersihan
alat kelamin dan sebaiknya menggunakan
pakaian dalam yang terbuat dari katun serta
tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat
(Jones,2005). Keputihan bisa ditularkan melalui
hubungan seksual dari pasangan yang terinfeksi
oleh karena itu sebaiknya pasangan harus
mendapat pengobatan juga.

 2. Personal Hygiene
 Memperhatikan personal hygiene terutama pada
bagian alat kelamin sangat membantu penyembuhan,
dan menjaga tetap bersih dan kering, seperti
penggunaan tisu basah atau produk panty liner harus
betul-betul steril. Bahkan, kemasannya pun harus
diperhatikan. Jangan sampai menyimpan
sembarangan, misalnya tanpa kemasan ditaruh dalam
tas bercampur dengan barang lainnya. Karena bila
dalam keadaan terbuka, bisa saja panty liner atau
tisu basah tersebut sudah terkontaminasi.
Memperhatikan kebersihan setelah buang air besar
atau kecil. Setelah bersih, mengeringkan dengan tisu
kering atau handuk khusus. Alat kelamin jangan
dibiarkan dalam keadaan lembab.

Anda mungkin juga menyukai