DAN LIKUIFAKSI
PENDAHULUAN
KONDISI
&PERILAKU
MASYARAKAT
RUMUSAN TUJUAN
KAJIAN PUSTAKA (Tinjauan Teori)
KARAKTERISTIK PENGERTIAN TSUNAMI
GEMPA BUMI STUNAMI
MANAJEMEN KARAKTERISTIK
GEMPA BUMI JENIS GEMPA
BENCANA TSUNAMI
TANDA –
KEDALAMAN TANDA
GEMPA TERJADINYA
TSUNAMI
GEMPA BUMI
Tinjauan Teori (Gempa Bumi)
• Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di
dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan
pada kerak bumi
• Berikut beberapa Karakteristik Gempabumi :
• Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
• Lokasi kejadian tertentu
• Akibatnya dapat menimbulkan bencana
• Berpotensi terulang lagi
• Belum dapat diprediksi
• Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi
• Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:
• Berdasarkan penyebab
• Gempa bumi tektonik
Lanjutan
• Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:
• Berdasarkan penyebab • Berdasarkan gelombang/getaran
• Gempa bumi tektonik • Gelombang Primer
• Gempa bumi tumbukan • Gelombang Sekunder
• Gempa Bumi Runtuhan
• Gempa Bumi Buatan
• Gempa Bumi Vulkanik
• Berdasarkan Kedalaman
• Gempa bumi dalam
• Gempa Bumi Menengah
• Gempa Bumi Dangkal
Tinjaun Teori (Tsunami)
• Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan
“tsu” berarti lautan, “nami” berarti gelombang ombak. Tsunami adalah
serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya
pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi (BNPB No.8 Tahun 2011).
• Perilaku gelombang tsunami sangat berbeda dari ombak laut biasa.
Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan tinggi dan dapat merambat
lintas-samudera dengan sedikit energi berkurang. Kecepatan tsunami
bergantung kepada kedalaman air. Di laut dalam dan terbuka, kecepatannya
mencapai 800-1000 km/ jam. Ketinggian tsunami di lautan dalam hanya
mencapai 30-60 cm, dengan panjang gelombang mencapai ratusan kilometer,
sehingga keberadaan mereka di laut dalam susah dibedakan dengan
gelombang biasa, bahkan tidak dirasakan oleh kapal-kapal yang sedang
berlabuh di tengah samudera.
Lanjutan
• Menurut BNPB (2012) Sejarah tsunami di Indonesia menunjukkan bahwa
kurang lebih 172 tsunami yang terjadi dalam kurun waktu antara tahun 1600 –
2012. Berdasarkan sumber terjadinya gempabumi tektonik sangat berpotensi
terjadinya tsunami. Beberapa penyebab terjadinya tsunami akan dijelaskan
sebagai berikut :
• Longsoran Lempeng Bawah Laut (Undersea landslides)
• Gempa Bumi Bawah Laut (Undersea Earthquake)
• Aktivitas Vulkanik (Volcanic Activities)
• Tumbukan Benda Luar Angkasa (Cosmic-body Impacts)
• Menurut Adhitya, dkk, 2009 Dari hasil laporan dokumen lama serta prasasti
yang ada di Jepang, serta pangalaman dari hasil survei lapangan
memperlihatkan bahwa beberapa tanda-tanda alami sebelum datangnya
tsunami adalah sebagai berikut:
Lanjutan
• Gerakan Tanah.
• Riakan Air Laut (Tsunami Forerunners ).
• Penarikan Mundur Atau Surutnya Muka Laut (Initial Withdrawal Bore).
• Dinding Muka Air Laut Yang Tinggi Di Laut (Tsunami Bore).
• Timbulnya Suara Aneh.
• Pengamatan Indera Penciuman Dan Indera Perasa.
• Pengertian dampak menurut KBBI adalah benturan, pengaruh yang
mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah daya yang
ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan
dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa
yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi (Anonim, KBBI Online,
2010).
Lempeng Samudera
Bergerak Naik
Lempeng Samudera
Bergerak Turun
Lanjutan
• Bencana adalah suatu kecelakaan sebagai hasil dari faktor buatan manusia
atau alami (atau suatu kombinasi kedua-duanya) yang mempunyai dampak
negative pada kondisi kehidupan manusia dan flora/fauna. Bencana alam
meliputi banjir, musim kering berkepanjangan, gempa bumi, gelombang
tsunami, angin puyuh, angin topan, tanah longsor, letusan gunung berapi
(vulkanis) dan lain-lain. Bencana buatan manusia dapat meliputi radiasi akibat
kecelakaan bahan kimia, minyak tumpah, kebakaran hutan dan lain lain. Untuk
menangani masalah bencana maka dikenal dengan penanggulangan bencana,
yaitu suatu siklus kegiatan yang saling berkaitan, mulai dari kegiatan
pencegahan, kegiatan mitigasi, kegiatan kesiapsiagaan, kegiatan tanggap
darurat, kegiatan pemulihan yang meliputi restorasi, rehabilitasi dan
rekonstruksi, serta kegiatan pembangunan. Semua kegiatan, mulai dari
tanggap darurat sampai pengumpulan data dan informasi serta pembangunan,
merupakan rangkaian dalam menghadapi kemungkinan bencana. Tahap-tahap
ini dapat saling berkaitan dan merupakan lingkaran atau siklus manajemen
bencana. (Pratikto, 2005)
Lanjutan
• NOVEMBER 2019
WAKTU & TEMPAT • KEL. LOLI SALURAN, KEC. BANAWA. KAB. DONGGALA
• KAMERA
• LAPTOP
INSTRUMEN • KENDARAAN
• ALAT TILUS
• WAWANCARA
TEKNIK • STUDI PUSTAKA