Pert Ke-3& 4 Biaya Produksi Dan Laporan Harga Pokok Produksi
Pert Ke-3& 4 Biaya Produksi Dan Laporan Harga Pokok Produksi
DAN L APORAN
HARGA POKOK
PRODUKSI
BIAYA PRODUKSI
Contoh :
• Biaya produksi (Manufacturing cost) adalah : Biaya bahan baku
Biaya t.k langsung
Biaya t.k tidak
langsung
Bahan penolong
Biaya yang terjadi pada fungsi produksi,
Dan biaya fasilitas
dimana fungsi produksi adalah fungsi yang
seperti gedung,
mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
mesin, listrik dan
peralatan lainnya
LANJUTAN....
Pabrik
Tenaga kerja langsung, t.k
Bahan baku langsung tidak langsung, bahan Barang jadi
penolong, fasilitas pabrik
• Biaya bahan baku langsung + BTKL = biaya utama (prime cost), karena merupakan biaya
terbesar dalam struktur biaya produksi
• BTKL + Biaya overhead pabrik = biaya konversi (conversion cost), karena biaya ini digunakan
untuk mengubah bahan baku menjadi bahan jadi
CONTOH :
• Biaya bahan baku langsung, biaya TK. Langsung dan biaya overhead pabrik yang terjadi selama
setahun masing-masing adalah Rp. 5.000.000, Rp. 4.000.000, dan Rp. 1.000.000. hitunglah berapa biaya
utama dan biaya konversinya.
Jawaban :
Biaya utama :
• biaya bahan baku langsung = Rp. 5.000.000
• Biaya t.k langsung = Rp. 4.000.000
• Total biaya utama = Rp. 9.000.000
Biaya konversi :
• BTKL = Rp. 4.000.000
• Biaya overhead pabrik = Rp. 1000,000
• Total biaya konversi = Rp. 5.000.000
BIAYA BAHAN BAKU
• Bahan baku dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
Produk Jadi
PERHITUNGAN HARGA POKOK BAHAN
BAKU LANGSUNG
• Idealnya, semua biaya yang berkaitan dengan aktivitas perolehan bahan baku langsung harus
menjadi komponen harga pokok bahan baku, seperti harga beli, diskon pembelian, ongkos
angkut pembelian, asuransi bahan baku yang dibeli, biaya pembelian, biaya gudang dan biaya
akuntansi.
• Format perhitungan harga pokok bahan baku langsung dengan asumsi dibeli dari pihak luar
adalah sbb:
Biaya bahan baku langsung (direct cost of direct material) Bahan A Bahan B
• Harga beli Rpxx Rpxx
• Diskon pembelian (Rpxx) (Rpxx)
Total biaya langsung Rpxx Rpxx
LANJUTAN...
Biaya tidak langsung bahan baku langsung Bahan A Bahan B
(indirect cost of direct material):
• Ongkos angkut Rpxx Rpxx
• Biaya Asuransi Rpxx Rpxx
• Biaya Pembelian Rpxx Rpxx
• Biaya penerimaan Rpxx Rpxx
• Biaya Gudang Rpxx Rpxx
• Biaya Akuntansi Rpxx Rpxx
Total biaya tidak langsung Rpxx Rpxx
Total harga pokok bahan baku langsung Rpxx Rpxx
Total kuantitas bahan baku yang dibeli xx unit xx unit
• Harga pokok bahan baku per unit :
(total harga pokok bahan baku/ total kuantitas Rpxx Rpxx
Bahan baku)
LANJUTAN...
• Permasalahan utama dalam perhitungan harga pokok bahan baku langsung adalah pembebanan
biaya tidak langsung ke bahan baku langsung karena perlu dicari dasar alokasi atau cost driver
yang tepat.
• Ketidaktepatan dalam penentuan cost driver akan berdampak pada ketidakakuratan
perhitungan harga pokok bahan baku langsung
• Ketidak akuratan perhitungan harga pokok bahan baku akan berdampak pada ketidakakuratan
harga pokok barang jadi dan harga jual
LANJUTAN..
• Cost driver yang dapat digunakan untuk membebankan biaya tidak langsung ke bahan baku
langsung :
Biaya Tidak langsung cost driver
• Ongkos angkut pembelian berat bahan baku langsung
• Biaya asuransi nilai bahan baku langsung
• Biaya pembelian jumlah pesanan pembelian
• Biaya penerimaan jumlah pesanan pembelian
• Biaya gudang luas gudang yang terpakai
• Biaya akuntansi jumlah transaksi
CONTOH..
• PT. Hoya Bakery membeli bahan baku pembuat roti yang terdiri dari tepung terigu sebanyak
4.000 kg dengan harga Rp. 4000 per kg, dan gula pasir sebanyak 1000 kg dengan harga Rp.6000
per kg. Ongkos angkut yang dibayarkan untuk mengangkut bahan baku ini sebesar Rp. 500.000
dan biaya asuransi pengangkutan Rp. 220.000. hitunglah harga pokok per kg untuk setiap jenis
bahan baku yang digunakan jika cost driver berat bahan baku digunakan untuk membebankan
ongkos angkut dan cost driver nilai pembelian digunakan untuk membebankan biaya asuransi.
JAWABAN..
Biaya langsung tepung terigu gula pasir
• Harga beli :
4000 kg x Rp. 4000 Rp. 16.000.000 :
1000 kg x Rp 6000 Rp. 6.000.000
• Biaya Tidak Langsung
Ongkos angkut :
4000 kg x Rp.100 Rp. 400.000
1000 kg x Rp. 100 Rp. 100.000
• Biaya Asuransi :
1% x Rp. 16.000.000 Rp. 160.000
1% x Rp. 6000.000 Rp. 60.000
Total harga pokok bahan baku Rp. 16.560.000 Rp. 6.160.000
• Pembebanan ongkos angkut pembelian ke masing-masing jenis bahan baku langsung juga bisa
dihitung sebagai berikut:
Gula : (1000 kg / 4.500 kg) x Rp 450.000 = Rp. 100.000
Tepung : (500 kg/ 4.500 kg) x Rp.450.000 = Rp.50.000
Garam : (3000 kg / 4.500 kg) x Rp. 450.000 = Rp. 300.000
Total Rp. 450.000
LANJUTAN....
• Harga pokok bahan baku langsung per kg setelah pembebanan ongkos angkut pembelian adalah sbb :
Bahan baku harga beli (rp) ongkos angkut HP.Bahan baku kuantitas harga pokok per kg
Gula 2000.000 100.000 2.100.000 1000 kg 2.100
Tepung 2.500.000 50.000 2.550.000 500 kg 5.100
Garam 3000.000 300.000 3.300.000 3000 kg 1.100
Total 7.500.000 450.000 7.950.000
LANJUTAN...
Berdasarkan kedua jurnal tersebut, jelaslah bahwa pembebanan ongkos angkut pembelian terlalu besar
(overapplied) dengan seslisih sebesar Rp 15.000 (Rp90.000 – Rp 75.000) sebagaimana yang terlihat
di akun buku besar Ongkos Angkut Pembelian berikut ini :
Ongkos Angkut Pembelian