Anda di halaman 1dari 16

KARAKTERISTK IBU BERSALIN

DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI


RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
TAHUN 2012

UMMI HAYATI
1008091
Latar Belakang

 Menurut Manuaba, 2010 Ketuban Pecah Dini adalah


pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan
setelah ditunggu satu jam belum dimulainya tanda
persalinan (Manuaba, 2010).
 Ketuban pecah dini (KPD) dapat menyebabkan infeksi,
kelahiran prematur, kompresi tali pusat akibat prolaps tali
pusat atau oligohidramnion ( Saifudin, 2002).
 Faktor-faktor penyebab ketuban pecah dini adalah
serviks inkompeten, polihidramnion, kelainan letak janin
dan kehamilan kembar ( Varney, 2008, Manuaba 2010).
 Menurut data WHO di seluruh dunia terdapat kematian ibu
sebesar 500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi
khususnya 10.000.000 jiwa pertahun. Sebesar 99% terjadi di
negara yang sdang berkembang (Manuaba, 2010).
 di Indonesia Penyebab langsung kematian ibu salah satunya
yaitu infeksi sebanyak 1.641 orang (5-15 %). Dari jumlah
infeksi tersebut Ketuban pecah Dini menyumbang sekitar
131 orang (2-8%) (Depkes RI, 2008).
 Di propinsi Lampung, kejadian infeksi menyumbang 70 orang
(3%), dari jumlah infeksi tersebut Ketuban pecah Dini
menyumbang sekitar 7 orang (1%)(Profil Dinkes 2012).
 Pada tahun 2012 angka kejadian Ketuban Pecah Dini di
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2012
MASALAH PENELITIAN

Masih banyaknya kejadian Ketuban Pecah


Dini (KPD) pada ibu bersalin yang dirawat
di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung Tahun 2012.
TUJUAN
1. Tujuan umum
Ingin mengetahui gambaran karakteristik ibu yang mengalami
Ketuban Pecah Dini di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
Diketahui distribusi frekuensi kejadian ketuban pecah dini
berdasarkan :
 Pekerjaan

 Usia kehamilan

 Kelainan letak janin di RSUD Dr.H.Abdul Moeloek tahun 2012.


Kerangka teori

•Servik Inkompeten
•Polihidramnion
•Kehamilan kembar
•Infeksi vagina / servik
•Pekerjaan Ketuban Pecah Dini
•Usia kehamilan (KPD)
•Kelainan letak janin
( letak sungsang, letak
lintang)

Sumber : Varney, 2008 dan Manuaba,2010


Kerangka Konsep

•Usia Kehamilan
•Pekerjaan Ketuban Pecah Dini
•Kelainan Letak janin (KPD)
DEFINISI OPERASIONAL
n Variabel Definisi operasional Cara Alat ukur Hasil ukur Skala ukur
o ukur

1 Usia Lama waktu janin Data Checklist 0 = preterm Ordinal


. kehamilan jika < 37 mg
berada dalam rahim Rekam 1= Aterm
jika37 -40
Medik mg

2 pekerjaan Aktifitas rutin yang Data Checklist 0=Bekerja Ordinal


. Rekam 1=Tidak
dilakukan untuk menunjang Medik Bekerja

kehidupan dan keluarga .

3 Kelainan Kelainan letak dalam Data Checklist 0=Normal Ordinal


. letak janin rahim Rekam 1=Tidak
Medik normal
METODE PENELITIAN

 Desain Penelitian : Deskriptif


 Populasi : 431 orang ibu yang
mengalami Ketuban Pecah
Dini
 Sampel : Total populasi
 Waktu penelitian : Bulan April-Mei 2013

 Lokasi penelitian : RSUD Dr. H. Abdul


Moeloek
 Analisis : Univariat
PEMBAHASAN
Distribusi frekuensi yang mengalami ketuban pecah dini
RSUD Dr.H. Abdul Moeloek
Bandar Lampung
Tahun 2012

No Variabel Jumlah Presentasi

1 Mengalami Ketuban Pecah Dini 431 11,8

2 Tidak mengalami Ketuban Pecah Dini 3208 88,1

Jumlah 3639 100


Distribusi frekuensi yang mengalami ketuban pecah dini
berdasarkan pekerjaan di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek
Bandar Lampung
Tahun 2012

No Pekerjaan Jumlah Presentase

1 Bekerja 91 21.1

2 Tidak Bekerja 340 78.9

Jumlah 431 100


Distribusi Frekuensi yang mengalami ketuban pecah dini berdasarkan
usia kehamilan di ruang Delima RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung
Tahun 2012

No Usia Kehamilan Jumlah Presentase

1 Preterm 83 19.3

2 Aterm 348 80.7

Jumlah 431 100


Distribusi Frekuensi yang mengalami ketuban pecah dini berdasarkan
letak janin di ruang Delima RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung
Tahun 2012

No Letak janin Jumlah Presentase

1 Normal 341 79.2

2 Tidak normal 90 20.8

Jumlah
431 100
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan maka diperoleh
kesimpulan :
 Berdasarkan pekerjaan yaitu sebagian besar ibu tidak

bekerja yaitu 78,9%.


 Berdasarkan usia kehamilan ibu yaitu sebagian besar

ibu dengan usia kehamilan aterm hamil yaitu 80,7%.


 Berdasarkan kelainan letak janin yaitu sebagian

dengan persalinan letak normal 79,2%.


SARAN
 Bagi bidan
untuk dapat menerapkan 14 T dan mendeteksi dini
penyulit dalam kehamilan, memberi konseling kepada
ibu untuk dapat mengurangi beban pekerjaannya,
dan menjaga kebersihan.

 Bagi RSUD Dr.H. Abdul Moeloek


untuk dapat meberi pelayanan secara tepat dan tepat
memberi terapy injeksi antibiotik yang dapat
menyebabkan infeksi maternal maupun pada
neonatal.

Anda mungkin juga menyukai