Anda di halaman 1dari 18

PELAYANAN OBAT ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER

POPULAR
HERB
VIVIN SARASANTI
1941013013
Herbal merupakan bagian dari tumbuhan seperti daun,
bunga, buah, biji, batang, kayu, kulit kayu, akar, rimpang atau
bagian tanaman lainnya, dalam bentuk utuh, terfragmentasi atau
sudah dalam bentuk serbuk.

DEFINISI
OBAT TRADISIONAL

Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan


yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut,
yang secara traditional telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman
LOGO OBAT TRADISIONAL
BAHAN HERBAL

Bahan herbal terdiri dari jus, gum, minyak murni, minyak


esensial, resin dan serbuk kering. Di beberapa negara, bahan-
bahan ini dapat diproses dengan berbagai prosedur lokal, seperti
mengukus, memanggang, atau dicampur dengan madu, minuman
beralkohol atau bahan lainnya
PENGOLAHAN HERBAL

Sediaan herbal adalah dasar untuk produk herbal


jadi dan dapat mencakup bahan herbal halus atau serbuk,
ekstrak, tincture dan minyak lemak dari bahan herbal,
yang diolah dengan ekstraksi, fraksinasi, pemurnian,
penyarian, atau proses fisik atau biologis lainnya. Serta
dapat diolah dengan cara merendam atau memanaskan
bahan herbal dalam minuman beralkohol dan / atau madu,
atau dalam bahan lain.
PRODUK HERBAL JADI/SEDIAAN HERBAL

Produk herbal jadi terdiri dari satu atau lebih herbal. Jika satu
herbal bisa digunakan maka gabungan/campuran herbal juga bisa
digunakan. Produk herbal jadi dan produk herbal campuran
mungkin mengandung eksipien selain bahan aktif. Namun, produk
jadi atau produk campuran yang ditambahkan zat aktif kimiawi,
termasuk senyawa sintetis dan / atau hasil isolasi dari bahan herbal
tidak bisa disebut sebagai obat herbal.
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN HERBAL SECARA
TRADISIONAL
Obat-obatan herbal termasuk herbal, bahan herbal, pengolahan
herbal dan produk herbal jadi, yang mengandung bahan aktif bagian
tanaman, atau bahan tanaman lainnya, atau kombinasi. Penggunaan obat-
obatan herbal secara tradisional mengacu pada sejarah penggunaan obat-
obatan ini. Penggunaannya ditetapkan dengan baik dan secara luas
dinyatakan aman dan efektif, dan dapat diterima/diakui secara nasional
Aktivitas terapeutik dari obat herbal ini
dapat digunakan untuk pencegahan, diagnosis,
dan pengobatan penyakit fisik dan mental;
perbaikan gejala penyakit; serta perubahan
status fisik dan mental tubuh

EFEK TERAPI
BAHAN AKTIF

Bahan aktif mengacu pada kandungan obat herbal


dengan aktivitas terapeutiknya. Pada obat-obatan herbal yang
bahan aktif telah diidentifikasi, obat tersebut harus
distandarisasi untuk mengetahui bahan aktifnya, jika metode
analitik yang memadai tersedia. Dalam obat herbal tidak bisa
dilakukan mengidentifikasi bahan aktif, seluruh komponen
obat herbal dapat dianggap sebagai satu bahan aktif.
KLASIFIKASI BAWANG PUTIH

Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium sativum
BAWANG PUTIH ( Allium sativum )
 Penggunaan
Antikolesterol, anti-trombotik, hipertensi,
antimikroba, memperkuat otot jantung,
antidiabetes

 Kandungan:
Mengandung alliin (utuh) allicin (dihaluskan),
dalam 600 - 900 mg serbuk kering mengandung
1,3% allicin
BAWANG PUTIH SEBAGAI ANTIMIKROBA

Cara kerja Allicin dalam menghambat pertumbuhan bakteri ialah

dengan cara menghambat secara total sintesis RNA bakteri. Walaupun

sintesis DNA dan protein juga mengalami penghambatan sebagian oleh

Allicin namun RNA bakteri merupakan target utama Allicin (Deresse,

2010).
BAWANG PUTIH SEBAGAI ANTIKOLESTEROL

Mekanisme penurunan kolesterol darah oleh allicin terjadi melalui


penghambatan secara langsung aktivitas enzim 3-hidroksi-3-metilglutaril
koenzim A (HMG-KoA) reduktase. Penghambatan aktivitas enzim ini
menyebabkan tidak terbentuknya mevalonat dari HMG-KoA, dimana
mevalonat ini mestinya akan diubah menjadi skualen, lanosterol,
dihidrolanosterol, D 8-dimetilsterol, 7-dihidrokolesterol dan akhirnya
menjadi kolesterol
BAWANG PUTIH SEBAGAI ANTIHIPPERTENSI

Komponen allicin (didapatkan setelah alliin berinteraksi dengan enzim

alliinase) dilepas ke pembuluh darah; pada beberapa studi menunjukkan

bahwa allicin memiliki efek menghambat angiotensin II dan vasodilatasi.

Sehingga terjadi penurunan tekanan darah


CONTOH SEDIAAN

Anda mungkin juga menyukai