• KELOMPOK 1
NARKOTIKA
1. DIANDA APRILIA 1941012001
2. ANNISA NURFIATUL AINI 1941012003
3. ASRI HERMAYATI 1941012005
4. FARADILLA OKTAVIANI 1941012007
5. ANES NADIA QALBI A 1941012009
6. WIRA WAHYUDI NANDAYASA 1941012011
7. NURMAYRA AMRIZA 1941013007
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Peredaran Obat PCC, Apoteker dan Asisten Jadi
Tersangka", https://nasional.kompas.com/read/2017/09/15/08220261/kasus-peredaran-obat-pcc-apoteker-dan-asisten-
jadi-tersangka.
Penulis : Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Uraian Kasus
1. PCC
Adalah singkatan dari Paracetamol, Caffein dan Carisoprodol.
Pada kasus diatas permasalahan yang terjadi terletak pada kandungan
dalam PCC yaitu CARISOPRODOL.
Carisoprodol adalah
• Tablet PCC
Berikut ini sejarah dari peredaran dan penggunaan
carisoprodol di Indonesia :
A. Berdasarkan SK Menkes Tahun 1973 No 6171/A/SK/73 Carisoprodol
merupakan golongan obat keras.
(lampiran SS terkait uud diatas)
B. Sejak tahun 2000 Carisoprodol (somadril) banyak disalahgunakan
oleh remaja sebagai obat penenang (https://news.detik.com/berita/d-
3643743/bpom-pastikan-yang-beredar-di-kendari-adalah-obat-pcc)
c. Pada tahun 2013 izin edar carsiprodol dicabut berdasarkann
keputusan kepala BPOM HK/04.1.35.07.13.3856 tahun 2013.
pencabutan ini dikarenakan banyaknya penyalahgunaan yang terjadi.
(lampiran SS terkait sk diatas)
D. Pada tahun 2017 terjadi kasus peredaran obat PCC, salah satunya
kasus yang terjadi diatas. Yang terlibat dalam kasus ini diantaranya
apoteker dan asisten apoteker di Apotek QIQA di jl sawo 2 kota kendari,
Sulawesi Tenggara