Anda di halaman 1dari 7

// BY SLIDESGO //

Kasus Narkotika
Terbaru

Yudi Syahputra (E0019442)


Faza
Kronologi Kasus

Pada Hari Rabu malam, tanggal 1 Sepetember 2021 Coki ditangkap Satnarkoba Polres Metro
Tangerang Kota di perumahan di daerah Pagedangan, Kota Tangerang. Ketika ditangkap, Coki
disebut masih dalam pengaruh sabu. Selain Coki, dalam kasus ini, polisi juga menangkap seorang
perempuan berinisial WLI yang merupakan seorang penyuplai sabu. Dari hasil tes urine, keduanya
dinyatakan positif ampetamin dan metampetamin. Penangkapan Coki merupakan hasil
pengembangan dari informasi masyarakat. Dari informasi itu, dilakukan penyelidikan hingga
ditemukan seorang kurir yang kemudian mengarah kepada Coki.
Kronologi Kasus

Setelah ditetapkan sebagai tersangka Coki secara terbuka didepan awak media menyampaikan permintaan maafnya, kepada
masyarakat indonesia, akan kasus yang dialaminya tersebut. Selain itu coki juga menyampaikan permintaan maaf kepada
para penggemarnya dan meminta agar sabar menunggu hasil karya selanjutnya, diakhir wawancara Coki juga
mengungkapkan, saat ini dirinya harus menghadapi urusan yang lebih penting, yakni menyembuhkan kecanduan konsumsi
barang haram.
Coki Pardede akhirnya menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur. Putusan
rehabilitasi diberikan karena Coki dinilai sebagai korban penyalahgunaan narkoba. Kepala Satuan Narkoba Polrestro
Tangerang Kota AKBP Pratomo Widodo mengatakan rehabilitasi tersebut merupakan tindak lanjut atas permohonan yang
diajukan oleh pihak Coki.
Pasal Yang Dikenakan

Pasal 1 angka 13 jo Pasal 54 jo Pasal 127

Pasal 1 angka 15 jo Pasal 54 jo Pasal 127


Analisis Kasus

Dalam Peraturan Bersama antara Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Menteri Sosial republik Indonesia, Jaksa Agung Republik
Indonesia, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia dengan
Nomor 01/PB/MA/III/2014, Nomor 03 Tahun 2014, Nomor 11 Tahun 2014, Nomor 03 Tahun 2014, Nomor
Per-005/A/JA/03/2014, Nomor 1 Tahun 2014 dan Perber 01/III/2014/BNN tentang Penanganan Pecandu Narkotika Dan
Korban Penyalahgunaan Narkotika Ke Dalam Lembaga Rehabilitasi, yang diundangkan di Jakarta pada tanggal 11 April
2014, dan dimuat dalam berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 465. Dimana inti dari peraturan bersama
tersebut adalah pecandu narkotika, penyalahguna narkotika dan korban penyalahguna narkotika haruslah diberikan
pengobatan, perawatan dan pemulihan pada lembaga rehabiltasi medis atau lembaga rehabilitasi sosial dengan cara terlebih
dahulu dilakukan proses assesmen oleh tim assesmen yang terdiri dari tim dokter yang meliputi dokter dan psikologi dan tim
hukum yang terdiri dari unsur Polri, BNN, Kejaksaan dan Kemenkumham.
Analisis Kasus

Mengenai Pelaksanaan rehabilitasi sendiri diatur dalam Pasal 56 ayat (1) dan (2) Undang-undang Narkotika yang mana isi
dari pasal tersebut adalah “Rehabilitasi medis Pecandu Narkotika dilakukan di rumah sakit yang ditunjuk oleh Menteri” (1)
dan “Lembaga rehabilitasi tertentu yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah atau masyarakat dapat melakukan
rehabilitasi medis Pecandu Narkotika setelah mendapat persetujuan Menteri.” (2).
THANKS!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai