----
A S t. t,
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Petunjuk Teknis Penanganan Pecandu · Narkotika Dan Korban
Penyalahgunaan Narkotika Ke Dalam Lembaga Rehabilitasi adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Jaksa Agung ini.
Pasal 2
Petunjuk Teknis Penanganan Pecandu Narkotika Dan Korban
Penyalahgunaan Narkotika Ke Dalam Lembaga Rehabilitasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 merupakan pedoman bagi penuntut umum
dalam penanganan pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan
narkotika ke dalam lembaga rehabilitasi.
Pasal 3
Pada saat Peraturan Jaksa Agung ini mulai berlaku, semua ketentuan
atau petunjuk yang · berkaitan dengan Penangarian Pecandu Narkotika
Dan Korban Penyalahgunaan Narkotika tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan Peraturari Jaksa Agung ini.
-4-
Pasal 4
Pada saat Peraturan Jaksa Agung ini mulai berlaku, Surat Edaran Jaksa
Agung Nomor: 002/A/JA/02/2013 tentang Penempatari Karban
Penyalahgunaan Narkotika Ke Lembaga Rehabilitasi Medis Dan
Rehabilitasi Sosial dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan Jaksa Agung ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal: 17 Desember 2015
H. M. PRASETYO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2015
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
--z_...
LAMPIRAN
PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR PER-029/A/JA/12/2015
TENTANG
PETUNJUK ·TEKNIS PENANGANAN
PECANDU NARKOTIKA DAN KOREAN
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA KE
DALAM LEMBAGA REHABILITASI
�
BAB I
PENDAHULUAN
_ l. Latar Belakang
3. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup petunjuk teknis penanganan pecandu
narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika ke dalam lembaga
rehabilitasi ini meliputi :
a. Tim Asesmen Terpadu;
b. Rujukan Lembaga Rehabilitasi Terhadap Pecandu Narkotika dan
.•
Karban Penyalahgunaan Narkotika;
C. Penanganan pada tahap pra penuntutan;
d. Penanganan pada tahap penuntutan;
e. Pelaksanaan Putusan/Penetapan Hakim; dan
f. Pengawasan dan pelaporan;
4. Pengertian
Dalam peturijuk teknis ini yang dimaksud dengan:
a. Pecandu · Narkotika adalah orang yang menggunakan atau
menyalahgunakan narkotika dan dalam keadaan ketergantungan
pada narkotika baik secara fisik maupun secara psikis.
b. Ketergantungan Narkotika adalah kondisi yang ditandai oleh
dorongan untuk menggunakan narkotika secara terus-menerus
dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang
sama dan apabila penggunaannya dikurangi dan/atau dihentikan
secara tiba-tiba, menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas.
c. Penyalah Guna adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa
hak atau melawan hukum.
d. Karban Penyalahgunaaan Narkotika adalah seseorang yang tidak
sengaJa . menggunakan narkotika karena dibujuk, diperdaya,
ditipu, dipaksa dan/atau diancam untuk menggunakan
narkotika.
e. Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya disebut
Anak adalah anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun,
tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga
melakukan tindak pidana
f. Narkotika pemakaian satu hari adalah narkotika dengan jumlah
tertentu yang dibawa, dimiliki, disimpan dan dikuasai untuk
-4-
BAB II
TIM ASESMEN TERPADU
1. Keanggotaan
a. Tim Asesmen Terpadu terdiri dari :
1) Tim Dokter yang meliputi Dokter dan Psikolog; dan
-5-
BAB III
RUJUKAN LEMBAGA REHABILITASI TERHADAP PECANDU NARKOTIKA
DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB IV
PENANGANAN PADA TAHAP PRA PENUNTUTAN
2. Koordinasi
a. Penuntut Umum yang ditunjuk untuk mengikuti perkembangan
penyidikan perkara, segera berkoordinasi secara aktif dengan
Penyidik dan dengan pejabat yang ditunjuk sebagai anggota Tim
Asesmen Terpadu.
b. Koordinasi sebagaimana dimaksud pada huruf a, antara lain
dimaksudkan dalam rangka percepatan dan keakuratan basil
penyidikan, konstruksi pasal yang dipersangkakan, dan kepastian
subjek hukum apakah dalam kualifikasi dewasa atau Anak, untuk
mencegah terjadinya bolak balik perkara.
c. Dalam ha! subjek hukum termasuk kualifikasi Anak, agar
dilakukan koordinasi dengan BAPA$ dan memastikan agar
terhadap, Anak diberlakukan ketentuan yahg terdapat dalam
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 201 2 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak.
3. Penelitian Berkas Perkara
a. Untuk keberhasilan Pra Penuntutan, Penuntut Umum yang
ditunjuk untuk mengikuti perkembangan penyidikan diwajibkan
untuk meneliti secara cermat kelengkapan formil dan materil,
berkasy erkara sesuai ketentuan peraturan perundang-undartgan.
b. Dalam ha! berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Hasil
Laboratorium dan Surat Hasil Asesmen Tim Asesmen Terpadu,
tersangka dan/atau Anak adalah Pecandu Narkotika atau Korban
Penyalahgunaan Narkotika (bukan pengedar, bandar, kurir atau
produsen) , Penuntut Umum memberi petunjuk kepada Penyidik
untuk menerapkan Pasal 127 Undang-Undang Nomor 3 5 Tahun
2009 ten tang Narkotika terhadap tersangka dan/atau Anak
Pecandu Narkotika atau Korban Penyalahgunaan Narkotika.
c. Penuntut Umum wajib meminta Penyidik melampirkan Surat Hasil
Asesmen Tim Asesmen Terpadu dan Berita Acara Penempatan
tersangka dan/atau Anak Pecandu Narkotika atau Korban
Penyalahgunaan Narkotika ke dalam Lembaga Rehabilitasi Medis
dan Rehabilitasi Sosial sesuai hasil asesmen, sebagai persyaratan
kelengkapan formil berkas perkara.
-9-
-·•
BAB V
PENANGANAN PADA TAHAP PENUNTUTAN
..
b. Barang Bukti dengan jumlah tertentu sebagaimana dimaksud
dalam huruf a angka 5), adalah barang bukti pemakaian 1 (satu)
hari dengan perincian sebagai berikut :
1) Kelompok Metamphetamine (shabu) : 1 gram
2) Kelompok MDMA (ekstasi) : 2,4 gram/ 8 butir
3) Kelompok Heroin : 1,8· gram
4) Kelompok Kokain : 1,8 gram
5) Kelompok Ganja :5 gram
�'!
BAB VI
PELAKSANMN PUTUSAN/PENETAPAN HAKIM
BAB VII
. PENGAWASAN DAN PELAPORAN
/
H.M. PRASETYO