ASPEK HUKUM DALAM P4GN

Oleh :
Brigjen Pol. Drs. Jhon Turman Panjaitan
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan
 BIODATA
NAMA : DRS. JHON TURMAN PANJAITAN
TTL : SEI MARTEBING, 29 SEPTEMBER 1963
NRP : 63090776
PANGKAT : BRIGADIR JENDRAL POLISI
JABATAN : KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
PROVINSI SUMATERA SELATAN

RIWAYAT PENUGASAN
1. DIREKTUR RESERSE NARKOBA POLDA SUMATERA UTARA THN 2009-2011
2. DIREKTUR RESERSE NARKOBA POLDA JAWA TENGAH TAHUN 2011-2013
3. DIREKTUR RESERSE NARKOBA POLDA METRO JAYA TAHUN 2016
4. WAKIL DIREKTUR TINDAK PIDANA NARKOBA BARESKRIM POLRI 2017
5. KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROV. SUMATERA SELATAN 2018
PENGHARGAAN
RIWAYAT PENUGASAN LUAR NEGERI
ASIA : 1. SINGAPORE EROPA : 1. BELANDA AUSTRALIA 1. SATYA LENCA BAKTI
2. MALAYSIA 2. BELGIA 2. PIN EMAS
3. LAO PDR 3. PRANCIS
4. MYANMAR 4. AUSTRIA
 INDONESIA
DARURAT NARKOBA
RAPAT TERBATAS
SAYA INGIN AGAR ADA LANGKAH-LANGKAH PEMBERANTASAN
NARKOBA YANG LEBIH GENCAR LAGI, YANG BERANI LAGI, YANG
LEBIH GILA LAGI, YANG LEBIH KOMPREHENSIF LAGI, DAN DILAKUKAN
SECARA TERPADU.

DIPERLUKAN ADANYA ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL

DALAM MEWUJUDKAN SINKRONISASI DAN STANDARISASI PELAYANAN
TERAPI DAN REHABILITASI SECARA OPTIMAL.
 PERBANDINGAN KEADAAN DINASTI QING DENGAN SAAT INI

DINASTI QING SAAT INI DI INDONESIA

 APARATUR PRAJURIT KERAJAAN
MENGGUNAKAN CANDU SEBAGAI
KESENANGAN
 NARKOTIKA / CANDU BEREDAR SECARA
MASIF DI TENGAH MASY.
 APARATUR OKNUM POLRI, TNI, JAKSA,
EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF
MENGGUNAKAN CANDU SEBAGAI
KESENANGAN
 NARKOTIKA SUDAH BEREDAR DI TENGAH
MASY. SECARA MASIF

 PENYELUDUPAN CANDU BESAR-BESARAN  PENYELUDUPAN NARKOTIKA BERTON-TON

 KONDISI MASYARAKAT & KERAJAAN SUDAH
DALAM KEADAAN ANOMIE
 PIHAK ASING MENGUASAI SUMBER DAYA DI
CHINA
 KONDISI NEGARA & BANGSA MASUK
DALAM DARURAT NARKOBA
 PIHAK ASING AKAN MENGUASAI SUMBER
DAYA
 LATAR BELAKANG
■ Permasalahan Narkoba di Indonesia terus meningkat,
salah satu sebabnya adalah kurangnya daya
mobilisasi gerakan penanganan narkoba.
■ Pemerintah memiliki keterbatasan sumber daya
(SDM, anggaran, material & metodologi) sehingga
perlu pelibatan seluruh komponen utk berperan
serta dalam penanganan narkoba.
■ Oleh karena itu, upaya menggalakkan
pendayagunaan sumber daya seluruh komponen
harus dilakukan secara berkelanjutan.
 TUJUAN RAPAT KERJA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT ANTI NARKOBA BERSAMA
INSTANSI PEMERINTAH
1. MEMBANGUN KOMUNIKASI, JEJARING KERJA, DAN
KEPEDULIAN INSTANSI PEMERINTAH DALAM P4GN
2. MENGGERAKAN POTENSI KEMANDIRIAN PARA PENGGIAT ANTI
NARKOBA
3. MENGGUMPULKAN DATA DAN INFORMASI TERKAIT PENGGIAT
ANTI NARKOBA, NORMA YANG MENDUKUNG LINGKUNGAN
BERSIH NARKOBA
4. MEMBEKALI CALON PENGGIAT ANTI NARKOBA DENGAN
MATERI P4GN, DAN KEMAMPUAN MENYAMPAIKAN PESAN-
PESAN ANTI NARKOBA.
KONSEPSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
ANTI NARKOBA
■ Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba adalah
upaya memobilisasi seluruh sumber daya yang ada
untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam
penanganan narkoba yg meliputi upaya pencegahan,
rehabilitasi & pemberantasan

Swasta
 KRITERIA PENGGIAT ANTI NARKOBA
■ AKTIF DALAM KEGIATAN DI DALAM/LUAR
LINGKUNGAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG
P4GN
■ BERSINERGI DENGAN BNN DAN UNIT TERKAIT
■ BERINTEGRITAS TINGGI
■ MANDIRI DAN KREATIF PADA KEGIATAN P4GN
■ BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK DALAM SEMUA LINI
DALAM MENSUKSESKAN PROGRAM BERSIH
NARKOBA
PERAN SERTA YANG DIHARAPKAN
1. Adanya Kegiatan Sosialisasi Anti Narkoba dilingkungan
Internal dan External
2. Komitment dalam menjaga lingkungan yang sehat dan bersih
dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
3. Kebijakan dalam P4GN, Test Urin
4. Aktif dalam Kegiatan Kegiatan Anti Narkoba
5. Terbentuknya Kawasan Kerja Bebas Asap Rokok
6. Apabila ada Indikasi keberadaan Penyalahguna dan
Peredaran Gelap Narkoba, berani melapor BNN
7. Menjadi Penggiat Anti Narkoba
I. DASAR HUKUM
 Peran Serta Masyarakat (UU No.35 Tahun 2009)
PASAL 104
MASYARAKAT MEMPUNYAI KESEMPATAN YANG SELUAS LUASNYA UNTUK BERPERAN SERTA DALAM
PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN
PREKURSOR NARKOTIKA
PASAL 105
MASYARAKAT MEMPUNYAI HAK & TANGGUNG JAWAB DLM UPAYA PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN
PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA
PASAL 106
HAK MASYARAKAT DIWUJUDKAN DALAM BENTUK : MENCARI, MEMPEROLEH, DAN MEMBERIKAN
INFORMASI; MEMPEROLEH PELAYANAN; MENYAMPAIKAN SARAN DAN PENDAPAT; MEMPEROLEH
JAWABAN ATAS PERTANYAAN TENTANG LAPORANNYA; MEMPEROLEH PERLINDUNGAN HUKUM
PASAL 107
MASYARAKAT DAPAT MELAPORKAN KEPADA PEJABAT YANG BERWENANG ATAU BNN JIKA MENGETAHUI
ADANYA PENYALAHGUNAAN ATAU PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA
Title and Content Layout with List
Add your first bullet point here
Add your second bullet point here
Add your third bullet point here
Title and Content Layout with List
Add your first bullet point here
Add your second bullet point here
Add your third bullet point here
 DASAR HUKUM UNDANG-UNDANG 35
TENTANG NARKOTIKA
DALAM PENCEGAHAN PEMBERANTASAN
PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA
PENCEGAHAN

PERAN SERTA MASYARAKAT

PASAL 104
MASYARAKAT MEMPUNYAI KESEMPATAN YANG SELUAS LUASNYA UNTUK
BERPERAN SERTA DALAM PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN
PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR
NARKOTIKA.

PASAL 105
MASYARAKAT MEMPUNYAI HAK & TANGGUNG JAWAB DLM UPAYA
PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN
GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA.

PASAL 106
HAK MASYARAKAT DIWUJUDKAN DALAM BENTUK : MENCARI, MEMPEROLEH,
DAN MEMBERIKAN INFORMASI; MEMPEROLEH PELAYANAN;
MENYAMPAIKAN SARAN DAN PENDAPAT; MEMPEROLEH JAWABAN ATAS
PERTANYAAN TENTANG LAPORANNYA; MEMPEROLEH PERLINDUNGAN
HUKUM.
PENCEGAHAN

PERAN SERTA MASYARAKAT

PASAL 107
MASYARAKAT DAPAT MELAPORKAN KEPADA PEJABAT YANG
BERWENANG ATAU BNN JIKA MENGETAHUI ADANYA
PENYALAHGUNAAN ATAU PEREDARAN GELAP NARKOTIKA
DAN PREKURSOR NARKOTIKA.

PASAL 108
(1) Peran serta masyarakat dapat dibentuk dalam suatu wadah
yang dikoordinasi oleh BNN
(2) Ketentuan pada ayat (1) diatur dengan Perka BNN.
PENCEGAHAN

Karena pemakaian Narkoba secara illegal

melanggar UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika dan UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika, yang melarang dan mengatur
tentang kepemilikan, pemakaian dan pengedaran
obat-obat terlarang

MENGAPA PEMAKAIAN
Penyalahgunaan Narkoba adalah masalah yang
NARKOBA DILARANG ?
sangat kompleks dan timbul karena berbagai
faktor seperti adanya peredaran gelap Narkoba;
dan dapat dilihat dari tingkah laku pengguna,
sikap dan juga lingkungan sosial dan latar
belakang budayanya.
 REHABILITASI
MEDIS & SOSIAL
PASAL 53 :
Pengobatan berdasarkan indikasi medis dan dokter dalam
memberikan narkotika golongan II dan III.

PASAL 54 :
Pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika
wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
UU NO. 35 Tahun 2009
Tentang
NARKOTIKA PASAL 55 :
(1) Orang tua / wali dari pecandu narkotika yang belum cukup
umur wajib lapor yang ditunjuk pemerintah.
(2) pecandu narkotika yang sudah cukup umur wajib
melaporkan diri atau dilaporkan oleh keluarganya ke
instansi yang ditunjuk pemerintah
(3) Pelaksanaan wajib lapor.
LANJUTAN…
 REHABILITASI
MEDIS & SOSIAL

PASAL 103 :
(1) Hakim yg memeriksa perkara pecandu narkotika dapat
memutuskan dan menetapkan.
(2) Masa yang menjalani pengobatan diperhitungan sebagai
masa menjalani hukuman.
UU NO. 35 Tahun 2009
Tentang
NARKOTIKA PASAL 127 :
(1) Setiap pengguna penyalahguna narkotika golongan I,II,III
bagi diri sendiri dipidana paling lama 4, 2, 1 tahun.
(2) Dalam memutuskan perkara, hakim wajib memperhatikan
pasal 54,55, dan 103.
(3) Penyalahguna yg terbukti sebagai korban penyalahguna
wajib menjalani rehabilitasi medis dan sosial.
REHABILITASI

Pecandu Narkotika WAJIB MELAPORKAN DIRI

yang dilakukan oleh pecandu narkotika yang
sudah cukup umur atau keluarganya, dan/atau
PP NO. 25 Tahun 2011
Tentang orang tua atau wali dari pecandu narkotika yang
PELAKSANAAN WAJIB LAPOR belum cukup umur kepada institusi penerima
PECANDU NARKOBA wajib lapor untuk mendapatkan pengobatan
dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis
dan rehabilitasi sosial.
PEMBERANTASAN

PASAL 72

(1) Kewenangan tentang Pemberantasan

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
dilaksanakan oleh penyidik BNN
(2) Penyidik BNN diangkat dan diberhentikan oleh
Kepala BNN
(3) ketentuan pengangkatan dan pemberhentian
penyidik BNN diatur dengan Perka BNN.
PEMBERANTASAN
KETENTUAN SANKSI/PIDANA :
NO. PERBUATAN PASAL YANG DILANGGAR KET

MENANAM, MEMELIHARA, MEMILIKI, MENYIMPAN, MENGUASAI PASAL : 111 ayat 1

1. ATAU MENYEDIAKAN NARKOTIKA GOLONGAN I DALAM BENTUK DENDA : Rp. 800juta s/d Rp. 8 M
TANAMAN ANCAMAN : 4 s/d 12 tahun

PASAL : 112 ayat 1

MEMILIKI, MENYIMPAN, MENGUASAI, ATAU MENYEDIAKAN
2. DENDA : Rp. 800juta s/d Rp. 8 M
NARKOTIKA GOLONGAN I BUKAN TANAMAN
ANCAMAN : 4 s/d 12 tahun

PASAL : 113 ayat 1

MEMPRODUKSI, MENGIMPOR, MENGEKSPOR, ATAU
3. DENDA : Rp. 1 M s/d Rp. 10 M
MENYALURKAN NARKOTIKA GOLONGAN I
ANCAMAN : 5 s/d 15 tahun

MENAWARKAN UNTUK DIJUAL, MENJUAL, MEMBELI, MENERIMA, PASAL : 114 ayat 1

4. MENJADI PERANTARA DALAM JUAL BELI, MENUKAR ATAU DENDA : Rp. 1 M s/d Rp. 10 M
MENYERAHKAN NARKOTIKA GOLONGAN I ANCAMAN : 5 s/d 20 tahun

PASAL : 115 ayat 1

MEMBAWA, MENGIRIM, MENGANGKUT, ATAU MENTRANSITO
5. DENDA : Rp. 800juta s/d Rp. 8 M
NARKOTIKA GOLONGAN I
ANCAMAN : 4 s/d 12 tahun

MENGGUNAKAN NARKOTIKA GOLONGAN I TERHADAP ORANG PASAL : 116 ayat 1

6. LAIN ATAU MEMBERIKAN NARKOTIKA GOLONGAN I UNTUK DENDA : Rp. 1 M s/d Rp. 10 M
DIGUNAKAN ORANG LAIN ANCAMAN : 5 s/d 15 tahun
PEMBERANTASAN
KETENTUAN SANKSI/PIDANA :
DLM HAL GUNAKAN NARKOTIKA TRHDP ORG LAIN ATAU BERI PASAL : 116 ayat 2
7. NARKOTIKA GOL. I UTK DIGUNAKAN ORG LAIN SBGMN DIMKSD PD DENDA : Rp. 10 M
AYAT (1) MENGAKIBATKAN ORG LAIN MATI ATAU CACAT PERMANEN ANCAMAN : 5 s/d 20 tahun + 1/3

PASAL : 117 ayat 1

MEMILIKI, MENYIMPAN, MENGUASAI, ATAU MENYEDIAKAN
8. DENDA : Rp. 600juta s/d Rp. 5 M
NARKOTIKA GOLONGAN II
ANCAMAN : 3 s/d 10 tahun

PASAL : 118 ayat 1

MEMPRODUKSI, MENGIMPOR, MENGEKSPOR, ATAU MENYALURKAN
9. DENDA : Rp. 800juta s/d Rp. 8 M
NARKOTIKA GOLONGAN II
ANCAMAN : 4 s/d 12 tahun
MENAWARKAN UNTUK DIJUAL, MENJUAL, MEMBELI, MENERIMA, PASAL : 119 ayat 1
10. MENJADI PERANTARA DALAM JUAL BELI, MENUKAR ATAU DENDA : Rp. 800juta s/d Rp. 8 M
MENYERAHKAN NARKOTIKA GOLONGAN II ANCAMAN : 4 s/d 12 tahun

PASAL : 120 ayat 1

MEMBAWA, MENGIRIM, MENGANGKUT, ATAU MENTRANSITO
11. DENDA : Rp. 600juta s/d Rp. 5 M
NARKOTIKA GOLONGAN II
ANCAMAN : 3 s/d 10 tahun

MENGGUNAKAN NARKOTIKA GOLONGAN II TERHADAP ORANG LAIN PASAL : 121 ayat 1

12. ATAU MEMBERIKAN NARKOTIKA GOLONGAN II UNTUK DIGUNAKAN DENDA : Rp. 800juta s/d Rp. 8 M
ORANG LAIN ANCAMAN : 4 s/d 12 tahun

DLM HAL PENGGUNAAN NARKOTIKA TRHDP ORG LAIN ATAU

PASAL : 121 ayat 2
PEMBERIAN NARKOTIKA GOL. III UTK DIGUNAKAN ORG LAIN SBGMN
13. DENDA : Rp. 10 M
DI MKSD PD AYAT (1) MENGAKIBATKAN ORG LAIN MATI ATAU CACAT
ANCAMAN : 5 s/d 20 tahun + 1/3
PERMANEN
PEMBERANTASAN
KETENTUAN SANKSI/PIDANA :
PASAL : 122 ayat 1
MEMILIKI, MENYIMPAN, MENGUASAI, ATAU MENYEDIAKAN
14. DENDA : Rp. 400juta s/d Rp. 3 M
NARKOTIKA GOLONGAN III
ANCAMAN : 2 s/d 7 tahun

PASAL : 123 ayat 1

MEMPRODUKSI, MENGIMPOR, MENGEKSPOR, ATAU MENYALURKAN
15. DENDA : Rp. 600juta s/d Rp. 5 M
NARKOTIKA GOLONGAN III
ANCAMAN : 3 s/d 10 tahun

MENAWARKAN UTK DIJUAL, MENJUAL, MEMBELI, MENERIMA, PASAL : 124 ayat 1

16. MENJADI PERANTARA DLM JUAL BELI, MENUKAR ATAU DENDA : Rp. 400juta s/d Rp. 3 M
MENYERAHKAN NARKOTIKA GOL. III ANCAMAN : 2 s/d 7 tahun

PASAL : 125 ayat 1

MEMBAWA, MENGIRIM, MENGANGKUT, ATAU MENTRANSITO
17. DENDA : Rp. 400juta s/d Rp. 3 M
NARKOTIKA GOLONGAN III
ANCAMAN : 2 s/d 7 tahun

MENGGUNAKAN NARKOTIKA GOLONGAN III TERHADAP ORANG LAIN PASAL : 126 ayat 1
18. ATAU MEMBERIKAN NARKOTIKA GOLONGAN III UNTUK DIGUNAKAN DENDA : Rp. 600juta s/d Rp. 5 M
ORANG LAIN ANCAMAN : 3 s/d 10 tahun

SETIAP PENYALAH GUNA :

a. NARKOTIKA GOLONGAN I BAGI DIRI SENDIRI; PASAL : 127 ayat 1 hruf (a), (b), (c)
19.
b. NARKOTIKA GOLONGAN II BAGI DIRI SENDIRI; ANCAMAN :4, 2, 1 tahun
c. NARKOTIKA GOLONGAN III BAGI DIRI SENDIRI;
 TERIMA KASIH
BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN
Jl. Gub.H.A. Bastari Komp. OPI, Jakabaring Palembang
Telepon: (0711) 5620077 Fax: (0711) 5620066
Call Center : 0711 5620533
SMS Center : 0822 3000 5656
http://sumsel.bnn.go.id