Anda di halaman 1dari 55

Pendidik

an
Pancasil
a dan
Kewarga
negaraa
Semester n
1

untuk SM
P/MTs
Kelas VII
BAB II

BA B I BAB III
Bab I
Proses Perumusan
dan Penetapan
Dasar Negara

KLIK DI SINI
Perhatikan gambar di atas! Keakraban di antara mereka menunjukkan adanya nilai
persatuan pada sila ketiga Pancasila. Bagaimana proses perumusan dan penetapan
dasar negara?
Tujuan Pembelajaran
• Setelah mengidentifikasi gambar tokoh yang
mengusulkan rancangan dasar negara, peserta didik
mampu menyebutkan rancangan usulan dari tiap-tiap
tokoh dengan tepat.
• Melalui kegiatan diskusi tentang rancangan dasar negara,
peserta didik mampu menyampaikan pendapat tentang
rancangan dasar negara yang dikemukakan para tokoh
nasional dengan cermat.
• Setelah membaca teks tentang proses penetapan dasar
negara, peserta didik mampu menyampaikan alur latar
belakang penetapan dasar negara dengan baik.
• Melalui kegiatan diskusi tentang nilai-nilai Pancasila,
peserta didik mampu mengaplikasikan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
• Setelah mempelajari sikap para pendiri negara dalam
merumuskan dan menetapkan dasar negara, peserta
didik mampu membiasakan sikap tanggung jawab,
komitmen, pantang menyerah, patriotis, dan nasionalis
dalam kehidupan sehari-hari dengan sungguh-sungguh.
A. Perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara

B. Proses Penetapan Pancasila


sebagai Dasar Negara

C. Nilai-Nilai Pancasila
sebagai Dasar Negara

D. Meneladan Semangat Para Pendiri


Negara dalam Merumuskan dan
Menetapkan Dasar Negara
A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara
Ketua : Radjiman Wediodiningrat
BPUPKI Wakil ketua : Ichibangase Yosio dan
R.P. Soeroso

Membahas tentang rumusan dasar negara


Sidang Pertama BPUPKI
Indonesia meskipun belum mencapai
pada 29 Mei–1 Juni
kesepakatan.
1945

Akhirnya, dibentuk Panitia Sembilan.


Peran Para Pendiri Negara dalam Merumuskan
Dasar Negara
• Peri Kebangsaan
Mr. Muhammad • Peri Kemanusiaan
Yamin • Peri Ketuhanan
(29 Mei 1945) • Peri Kerakyatan
• Kesejahteraan Rakyat

• Persatuan
Prof. Dr. Soepomo • Kekeluargaan
(31 Mei 1945) • Keseimbangan lahir dan batin
• Musyawarah
• Keadilan rakyat

Ir. Soekarno • Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme


(1 Juni 1945) • Internasionalisme atau peri kemanusiaan
• Mufakat atau demokrasi
• Kesejahteraan sosial
• Ketuhanan yang berkebudayaan
Siapa saja anggota
”Panitia Sembilan”
Sidang
Ketuhanan
J. Latuharhary Kedua
menemui
dengan
kewajiban
Mohammad Hatta BPUPKI
Ketuhanan dan menyampaikan
Yang Maha
menjalankan
syariat Islam
aspirasi agar tujuh pada 10–
Esa kata pada
bagi
pemeluk-
pernyataan pertama
rumusan dasar
16 Juli
pemeluknya.
negara dihapus.
1945
B. Proses Penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara
1. Pancasila sebagai Dasar Negara

PPKI PPKI
• Berhasil
• 17 Agustus • Sidang PPKI 18 Agustus
merumuskan • Mempersiapkan
dasar 1945. menetapkan dan
kemerdekaan
negara. Indonesia. mengesahkan UUD NRI
Kemerdekaan Tahun 1945.
BPUPKI

Menjadi cikal bakal Pancasila sebagai dasar negara karena Pancasila


termuat dalam alinea keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
Pancasila sebagai
sumber dari segala
sumber hukum
Indonesia.

Sumber semangat
bagi Meliputi suasana
penyelenggara kebatinan dari
negara dan para UUD NRI Tahun
pelaksana 1945.
pemerintahan. 2. Kedudukan
Pancasila sebagai
Dasar Negara
Mengandung Mewujudkan cita-
norma yang cita hukum bagi
mengharuskan hukum dasar
memegang teguh negara, baik
cita-cita moral tertulis maupun
rakyat yang luhur. tidak tertulis.
3. Dasar Hukum Pancasila sebagai
Dasar Negara
• Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
• Dekret Presiden 5 Juli 1959.
• Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang Memorandum
DPR-GR Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia
dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia.
• Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 1968.
• Ketetapan MPR No. XVIII/MPRS/1998 tentang Pencabutan
Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya
Pancakarsa).
C. Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar
Negara

Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab

Nilai persatuan Indonesia

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Bagaimana pelaksanaan
nilai-nilai Pancasila
tersebut?
D. Meneladan Semangat Para Pendiri
Negara dalam Merumuskan dan
ioti s Menetapkan Dasar Negara
Patr
Nasionalis
Tanggung
Jawab
Komitmen

Pantang
Menyerah
BAB II
Peran Norma dalam Mewujudkan Keadilan

Perhatikan gambar di atas! Tindakan tegas wasit semata-mata untuk memberikan


peringatan kepada pemain agar tidak melakukan pelanggaran lagi. Peraturan sepak
bola merupakan contoh bentuk norma. Lantas, apa yang dimaksud dengan norma?
Apa saja norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat?
Tujuan
Pembelajaran
• Setelah menganalisis gambar tentang
pelaksanaan norma melalui kegiatan
kelompok dan berdiskusi, peserta didik
mampu membedakan antara perilaku taat
dan perilaku melanggar norma dengan tepat.
• Setelah membaca sebuah cerita, peserta
didik dapat menanamkan sikap patuh
terhadap semua peraturan dengan baik.
• Melalui pengenalan teknologi, peserta didik
dapat mengakses berbagai informasi terkait
norma dan keadilan dengan memanfaatkan
berbagai aplikasi.
• Setelah memahami materi pembelajaran
tentang peran norma dalam mewujudkan
keadilan, peserta didik mampu mematuhi
berbagai peraturan dalam kehidupan sehari-
hari dengan baik.
A. Norma dalam B. Pelanggaran
Masyarakat Norma

C. Arti Penting
Norma dalam
D. Pelaksanaan
Mewujudkan
Norma
Keadilan
A. Norma dalam
Masyarakat
1. Hakikat dan Tujuan
Norma
Norma adalah petunjuk atau patokan
perilaku yang pantas dan tidak pantas
dilakukan oleh individu.
Norma bertujuan mengendalikan perilaku
individu dan mencegah pengaruh negatif
masuk dalam kehidupan masyarakat.
2. Ciri-Ciri
Norma

Hasil Adanya Sanksi


Kesepakatan
Bersama Bersifat
Tertulis dan Dinamis
Tidak Tertulis
3. Klasifikasi Norma

Norma Norma
Berdasarkan Berdasarkan Daya
Sumbernya Pengikatnya

Norma
Berdasarkan
Bentuknya
Norma
Berdasarkan
Sumbernya

Norma
Hukum

Norma Norma
Kesopanan Agama

Norma
Kesusilaan
Cara (Usage)
Kebia
sa
(Folkw an
ays)
Tata
Kelakuan
(Mores) Adat
Istiad
(Custo at
m s)

Norma Berdasarkan Daya


Pengikatnya
Norma Berdasarkan
Bentuknya
Norma
Norma
Tidak
Tertulis
Tertulis
Kesimpulan

NORMA

Berdasarkan Sumber

Norma Norma
Norma Kesusilaa Kesopana
Norma
Agama n n Hukum
• Petunjuk arah dan pedoman dalam
bersikap dan bertindak.
• Pencegah benturan kepentingan dalam
kehidupan masyarakat.
• Benteng perlindungan bagi keberadaan 4. Fungsi
masyarakat. Norma
• Menciptakan ketertiban dan
ketenteraman.
• Memberikan rasa keadilan dan kepastian
hukum.
• Menjaga kebudayaan
masyarakat.
• Mencapai integrasi
5. Manfaat sosial.
Menjalankan • Mewujudkan
Norma dalam keteraturan sosial.
Masyarakat • Mengendalikan
perilaku individu.
• Melindungi orang yang
lemah.
• Proses Sosialisasi yang
1. Faktor Penyebab
Tidak Sempurna
Pelanggaran Norma • Pengaruh Lingkungan
• Kebutuhan Ekonomi
• Ingin menjadi Individu
yang Bebas
• Longgarnya Penegakan
atau Pelaksanaan
Norma
• Sikap Mental
B. Pelanggaran
Norma
2. Akibat Melanggar Norma dalam
Masyarakat

• Keretakan hubungan antarkelompok masyarakat.


• Perubahan kepribadian pada individu seperti timbul
rasa dendam, benci, dan saling curiga.
• Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
• Dominasi yang mengarah pada penaklukan salah
satu pihak dalam konflik.
3. Upaya pencegahan
pelanggaran norma untuk
menciptakan keadilan

• Pembiasaan
• Teladan
• Penyadaran
• Pengawasan
• Penghargaan dan
hukuman
Penggolongan upaya
pencegahan pelanggaran norma

Upaya Preventif
Upaya preventif
adalah upaya
pencegahan
terhadap
pelanggaran.
Upaya Represif
Upaya represif
adalah upaya
penanggulangan
terhadap
pelanggaran.
C. Arti Penting Norma dalam
Mewujudkan Keadilan 1. Jenis-
Jenis
Komutatif Moral Komutatif
Keadilan

Distributif
Distributif

Kodrat Alam

Prosedural Prof.
Kodrat Alam Dr.
Aristo
Plato Noton
teles egoro,
Konvensional

S.H.

Konvensional

Perbaikan
Terdapat beberapa jenis keadilan
lainnya, yaitu:

Keadilan Keadilan
Protektif Vinditatif

Keadilan
Kreatif
2. Keadilan dalam Dasar
Negara dan Konstitusi Negara

Keadilan
Sila Kedua
dalam dan
Dasar Sila Kelima
Negara

Secara tersurat frasa ”adil atau keadilan” memang


termuat dalam sila kedua dan kelima. Akan tetapi, sila
pertama, ketiga, dan keempat secara tersirat
mendukung terciptanya keadilan dalam masyarakat. Hal
itu karena hubungan antarsila saling mendasari dan
didasari.
Alinea
Pertama
”Sesungguhnya kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa dan oleh
Keadilan sebab itu maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan, karena tidak
dalam sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan”.

Konstitusi Alinea
Kedua
Negara
Termuat dalam frasa ”adil dan
makmur”.

Kata keadilan secara tersurat


memang tidak tertulis dalam Alinea
alinea ketiga. Akan tetapi, Keempat
secara tersirat alinea ketiga
mendukung pelaksanaan Terdapat frasa ”adil dan
keadilan sosial bagi seluruh keadilan sosial”
rakyat Indonesia.
3. Hubungan antara Norma dan Keadilan
Di Lingkungan Berpamitan
Keluarga kepada orang tua
D. Pelaksanaan Norma
saat akan
Sesuai Prinsip Keadilan bepergian.

Di Lingkungan
Sekolah

Menghargai
pendapat teman.

ngan
Di Lingku
at
Masyarak
Mengetuk pintu
KLIK DI SI saat bertamu.
NI
BAB III

Perumusan dan
Pengesahan Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
Tujuan Pembelajaran
• Setelah memahami materi tentang perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta
didik mampu menceritakan proses perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan terperinci.
• Melalui proyek membuat dokumen sederhana dengan kerja sama, peserta didik mampu
menerapkan nilai-nilai dalam proses perumusan dan penetapan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan baik.
• Setelah mengerjakan tugas secara mandiri, peserta didik mampu membedakan muatan
materi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (PPKI) dan
hasil amandemen dengan benar.
• Melalui pengerjaan tugas dan soal-soal secara jujur dan disiplin, peserta didik telah
menunjukkan dukungan terhadap nilai dalam perumusan dan pengesahan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan tepat.
A. Seputar Perumusan B. Pengesahan Undang-
Undang-Undang Dasar Undang Dasar Negara
Negara Republik Republik Indonesia
Indonesia Tahun 1945 Tahun 1945

C. Dukungan terhadap
Nilai Perumusan dan
Pengesahan UUD NRI
Tahun 1945
Gambar di atas merupakan salah satu kegiatan upacara bendera, yaitu
pembacaan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Tahukah kamu, diperlukan
proses panjang dalam penyusunan naskah UUD NRI Tahun 1945?
A. Seputar Perumusan 1. Sidang BPUPKI

Undang-Undang Dasar Sidang


13 Juli
Negara Republik Indonesia 1945
Penyampaian hasil
Tahun 1945 rancangan undang-
undang dasar.

Sidang
10 Juli
1945 Sidang
14 Juli
Membahas bentuk 1945
negara.
Kemerdekaan.
Sidang
15 Juli
Sidang 1945
11 Juli Pembahasan rancangan
1945
undang-undang dasar
• Wilayah negara.
(lanjutan).
• Persiapan penyusunan
rancangan undang-undang
dasar dan pembentukan
Sidang
panitia perancang undang- 16 Juli
undang dasar. 1945
• Rancangan undang-undang
Melanjutkan
dasar.
pembahasan rancangan
undang-undang dasar.
2. Kesepakatan Bersama Rumusan
Rancangan Undang-Undang Dasar

Undang-Undang Dasar
diterima dengan
sebulat-bulatnya.
B. Pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Disahkan setelah
Proklamasi Disahkan
Kemerdekaan oleh PPKI.
Indonesia 17 Agustus
1945.

Sidang dilaksanakan
1. Proses pada 18 Agustus
Pengesahan 1945.
2. Sidang Pengesahan Rancangan
Undang-Undang Dasar

Sidang 18 Agustus 1945 membahas:


• Pengesahan undang-undang dasar.
• Susunan pemerintahan.
• Pengangkatan presiden dan wakil presiden
serta pembentukan Komite Nasional
Indonesia Pusat.
Perbandingan pasal antara hukum dasar
sebelum dan sesudah dilakukan perubahan
oleh PPKI

Hukum Dasar (BPUPKI) 16 Juli 1945 Undang-Undang Dasar (PPKI) 18 Agustus 1945

• Istilah ’’Hukum Dasar’’ • ’’Undang-Undang Dasar.’’


• Mukadimah • Pembukaan
• Kalimat Pembukaan alinea ketiga: • ’’. . . Atas berkat rahmat Tuhan
’’. . . Atas berkat Rakhmat Allah Yang Maha Esa . . .’’ (kalimat ini
Yang Maha Kuasa . . .’’ kemudian dikembangkan
menjadi ’’Atas berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa’’)
• ’’. . . dalam suatu Hukum Dasar • ’’. . . dalam suatu Undang-
Negara Indonesia . . .’’ Undang Dasar Indonesia’’
• ’’. . . Dengan berdasarkan kepada • ’’. . . dengan berdasarkan
Ketuhanan dengan kewajiban kepada Ketuhanan Yang Maha
menjalankan syariat Islam bagi Esa’’
pemeluk-pemeluknya . . . ’’

• ’’. . . menurut dasar kemanusiaan • ’’Kemanusiaan yang adil dan


yang adil dan beradab.’’ beradab.’’
• ’’Dua orang wakil presiden.’’ • ’’. . . seorang wakil presiden . . .’’
• ’’Presiden ialah orang Indonesia asli • ’’Presiden ialah orang Indonesia
yang beragama Islam.’’ asli.’’
• Presiden Indonesia memegang • Presiden Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan. kekuasaan pemerintahan
menurut Undang-Undang Dasar.

• Negara berdasarkan Ketuhanan • Negara berdasarkan atas


dengan kewajiban menjalankan Ketuhanan Yang Maha Esa.
syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
• Syarat-syarat untuk menjadi hakim • Syarat-syarat untuk menjadi dan
ditetapkan oleh undang-undang. diberhentikan sebagai hakim
ditetapkan oleh undang-undang.

• Tidak ada ketentuan perubahan • Diatur ketentuan perubahan


UUD. Undang-Undang Dasar.

• Dalam melaksanakan pertahanan • Dihapus.


dan pembelaan negara dalam
peperangan Asia Timur Raya ini,
Negara Indonesia bekerja bersama
seerat-eratnya dengan Dai Nippon.
Konstitusi yang pernah diterapkan di
Indonesia

Undang-Undang Dasar
1945 yang disahkan
Konstitusi RIS melalui Dekret Presiden
5 Juli 1959

Undang-Undang Dasar
Undang-Undang
Negara Republik
Dasar Sementara
Indonesia Tahun 1945
Tahun 1950
hasil amandemen.
3. Muatan Materi UUD NRI
Tahun 1945

Susunan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas
Disahkan PPKI

pembukaan
pembukaan,danbatang
pasal-pasal
tubuh (16
(21bab,
bab,37
37pasal,
pasal,
49 ayat,170
4 pasal
ayat,aturan
3 pasalperalihan,
aturan peralihan,
dan 2 ayat
danaturan
2 pasal
tambahan),
aturan tambahan).
dan penjelasan.

Hasil Amandemen
C. Bentuk Dukungan terhadap
Nilai Perumusan dan
Pengesahan UUD NRI Tahun
1945

1. Arti Penting UUD NRI


Penjabaran dari Sebagai dasar
Tahun 1945 bagi Bangsa
undang-undang hukum
dan Negara Indonesia
dasar. tertinggi.
UUD Tahun 1945
UUD 1945 yang hasil amandemen
didasarkan Dekret 1999-2002
UUDS Tahun Presiden 5 Juli
1950 yang 1959.
ditetapkan pada
Konstitusi RIS 15 Agustus 1950
Tahun 1949
yang
ditetapkan
UUD NRI Tahun
1945 yang pada 27
ditetapkan Desember
PPKI pada 18 1949.
Agustus 1945.
Periodisasi
Konstitusi di
Indonesia
Politik Tentang
Tentang upaya pemerintah,
pertahanan dan kekuasaan, dan
keamanan. penyelenggaraan
negara.
Pertahanan
dan Ekonomi
Keamanan 2. Pelaksanaan UUD
NRI Tahun 1945 dalam
Tentang hasil Berbagai Bidang Tentang kondisi
cipta, rasa, dan keuangan
karsa bangsa negara.
Indonesia.

Tentang jaminan
Budaya kehidupan Sosial
masyarakat.
disiplin menjaga
persatuan dan bekerja keras
dan taat toleransi
kesatuan dan rela
peraturan bangsa berkorban

3. Dukungan terhadap Pelaksanaan UUD


NRI Tahun 1945
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai