Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH PERKEMBANGAN NAPZA

1. Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya, narkoba jika di tarik dari
sejarah penggunaanya sebenarnya merupakan satu jenis obat penghilang rasa sakit yang
sudah di kenal sejak 50.000 tahun yang lalu terbuat dari sari bunga opium yang di
temukan sekitar 2000 SM oleh bangsa sumeria di gunakan untuk membantu orang-orang
yang sulit tidur dan meredakan rasa sakit.
Dalam perkembanganya , pada tahun 1805, seorang dokter berkebangsaan jerman
bernama Friedrich Wilhelm menemukan senyawa opium amaniak yang kemudian di beri
nama morfin,dimana nama morphine sendiri di ambil dari nama dewa Yunani yaitu
Morphius yang berarti dewa mimpi. Morfin di perkenalkan sebagai pengganti dari opium
yang merupakan candu mentah. Di india dan Persia, candu di operkenalkan oleh
Alexander the great pada 330 SM, dimana pada waktu itu candi di gunakan sebagai
tambahan bumbu pada masakan yang bertujuan untuk relaksasi tubuh.
Pada tahun 1898 narkotika di produksi secara massal oleh produsen obat ternama
jerman, Bayer. Pabrik itu memproduksi obat untuk penghilang rasa sakit dan kemudian
memberi nama obat itu dengan sebutan heroin. Pada tahun itulah narkotika kemudian di
gunakan secara resmi dalam dunia medis untuk pengobatan penghilang rasa sakit.
Di temukan dan di kembangnya narkotika tidak lain dan tidak bukan pada
dasarnya adalah untuk kepentingan medis atau pengobatan. Namun, seiring
berkembangnya hubungan internasional yang menyangkut di dalamnya dunia politik,
berkembangnya narkotika tidak lepas dari sasaran politik orang-orang yang ingin meraup
keuntungan, menjadikan narkoba sebagai lahan bisnis yang menguntungkan dengan
menambah zat-zat adiktif yang berbahaya yang tentu dapat mengancam kehidupan
masyarakat, terlihat jelas dengan menambah zat adiktif menandakan awal mulanya
penyalah gunaan narkoba yang tadinya di manfaatkan sebagai penghilang rasa sakit
kemudian menjadi obat yang membuat seseorang mengalami ketergantungan. Penambah
zat adiktif berbahaya dapat memicu seseorang menjadi berhalusinasi semakin tinggi dan
kecanduan yang dapat merusak jaringan syaraf dan organ-organ tubuh seseorang
sehingga pada akhirnya berimbas pada kematian.
Di Indonesia, Pada awalnya narkoba merupakan permasalahan kecil dan pemerintah orba
pada saat itu memandang bahwa masalah narkoba tidak akan berkembang karena melihat
dasar Indonesia yaitu pancasila dan agamis.pandangan pemerintah itu telah membuat
pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia lengah terhadap ancaman bahaya narkoba
Dalam mengatasi permasalahan narkoba yang semakin menunjukkan
intensitasnya,pemerintah Indonesia dengan dewan perwakilan rakyat mengesahkan
Undang-Undangh Nomor 5 tahun 1997 te ntang psikotropika dan Undang Undang
Nomor 22 Tahun 1997 tetang Narkotika. Berdasarkan Kedua Undang-Undang tersebut,
pemerintah Membentuk Badan Koordinasi Narkotika Narkotika Nasional (BKKN),
dengan keputusan presiden Nomor 116 Tahun 1999. BKKN adalah suatu badan
koordinasi penaggulangan narkoba yang kemudian berubah nama menjadi badan
Narkotika Nasional .Untuk profinsi dan kabupaten dalam menangani permasalahan
narkoba, maka dibentuklah Badan Narkotika Kabupaten. Penyuluhan -Penyuluhan dan
sosialisasi dari badan narkotika kiat di gencarkan untuk menumbuhkan kesadaran akan
bahaya penyalahgunaan narkoba yang mengancam kehidupan orang banyak.
Sampai tahun 2012 ini saja pengguna narkoba di Indonesia mencapai 5 juta orang
penggunaan narkoba akan semakin meningkat setiap tahunya jika tidak ada
penanggulangan terhadap penggunaan narkoba, kerja keras pemerintah serta kesadaran
masyarakat akan bahaya penggunaan narkoba harus selalu dilakukan dengan cara terus
bekerjasama dalam membrantas penyalahgunaan narkoba yang semakin hari terus
bertambah dan mengancam jiwa manusia.
2. PERKEMBANGAN NARKOBA DI DUNIA DAN DI INDONESIA
Tahun 2000 SM telah dikenal serbuk sari bunga Opion (Opium) atau candu atau biasa di
sebut “Hul Gill” yang artinya Obat Yang Menggembirakan yang oleh masyarakat
Sumeria. Hul Gill ini banyak tumbuh didaerah pegunungan dan dataran tinggi. Pada saat
itu, serbuk sari ini sudah diketahui memiliki fungsi sebagai obat tidur atau obat
penghilang rasa sakit saat dihirup. Orang zaman dahulu pun menggunakan serbuk sari ini
sebagai obat bius bagi seseorang yang mengalami luka serius agar dia tidak merasa sakit
saat di obati dan juga digunakan sebagai obat tidur. Selain itu, serbuk sari bunga Opion
ini digunakan sebagai racun untuk berburu karena bisa membuat sang mangsa tertidur.
Opium inilah yang merupakan bahan dasar dari pembuatan narkotika
Pada tahun 1680, seorang ahli farmasi bernama Thomas Sydenham
mulai memperkenalkan Sydenham’s Laudanum yaitu penggunakan morfin
dengan di campur oleh Herba dan Anggur. Ditahun yang sama, Belanda
mempopulerkan menggunaan pipa tembakau untuk menghisap morfin.
Penggunaan jarum suntik diperkenalkan oleh Dr. Alexander Wood, penggunaan
jrum suntik diyakini lebih mudah dan juga efek biusnya lebih cepat 3x lipat
karena morfin langsung menuju ke darah.
Pada tahun 1805, morfin diperkenalkan sebagai pengganti dari opium
yang merupakan candu mentah.
Pada Tahun 1874, peneliti C.R. Wright mulai mengubah struktur molekul
morfin dan mengubahnya menjadi obat yang kurang menyebabkan ketagihan
yang kini kita sebut Sintesis Heroin (Putaw) dengan cara memanaskan
morfin.penggunaan narkoba dengan cara dibakar “Penyebaran Narkoba”
Peredaran opium pada abad 19 ini sangatlah berkembang di negara Amerika
dan Eropa
Pada abad 19, saat itu opium ini sudah termasuk jenis obat yang sudah
di patenkan sehingga menjadi legal dan Ironisnya para pecandu morfin ini
kebanyakan adalah tentara-tentara yang terluka saat perang dunia 1.
Pada tahun 1878, kerajaan Inggris mengeluarkan undang-undang untuk
mengerem atau menghentikan penjualan candu karena efek dari kecanduannya
itu.
Perang Dunia ke II, Indonesia mengenal penggunaan obat-obatan jenis
opium sebelum Perang Dunia II, tepatnya pada zaman penjajahan Belanda.
Adapun, pemakai candu tersebut sebagian besar adalah orang-orang China.
Pemerintah Belanda mengizinkan tempat-tempat tertentu untuk mengisap
candu. Tak hanya itu, pengadaan candu pun dilegalkan dengan undang-undang.
Awalnya, orang-orang China menggunakan candu dengan cara tradisional, yaitu
menggunakan pipa panjang.
Tahun 1940-an, Indonesia kedatangan pemerintahan jepang, Setelah tiba di
Indonesia, pemerintahan pendudukan Jepang mulai menghapus undang-undang tersebut
dan melarang penggunaan candu.
Setelah Indonesia Merdeka, Indonesia membuat Undangan-Undang baru
tentang narkoba. Undang-undang tersebut mengatur tentang produksi, penggunaan, dan
distribusi obat-obatan berbahaya. Wewenang tersebut diberikan kepada Menteri
Kesehatan untuk mengatur undang-undang tersebut.
Pada tahun 1970 terjadi masalah global tentang narkoba. pada tahun itu,
penyalahgunaan narkotika sangat meningkat dan memakan banyak korban, terutama anak
muda. Hal tersebut berawal dari masalah anak-anak muda di Amerika Serikat, kemudian
mulai berpengaruh ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Pada Tahun 1971, Presiden RI mengeluarkan instruksi No. 6 tahun 1971 dengan
membentuk badan koordinasi bernama BAKOLAK INPRES 6/71, Badan ini
menanggulangi setiap bentuk yang mengancam keamanan negara, seperti narkotika,
penyelundupan, pemalsuan uang, kenakalan remaja, dan pengawasan terhadap orang
asing.
Pada tahun selanjutnya, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-
undang. Undang-undang tersebut mengatur penyelundupan gelap. Selain itu, undang-
undang tersebut juga menyebutkan peran khusus dokter serta rumah sakit sesuai dengan
petunjuk menteri kesehatan. Dengan semakin merebaknya penyalahgunaan narkoba di
Indonesia, UU Antinarkotika pun mulai direvisi sehingga disusunlah UU Antinarkotika
nomor 22/1997 dan menyusul UU Psikotropika nomor 5/1997. Undang-undang tersebut
mulai memberlakukan pidana terhadap pelaku kejahatan narkotika dengan sanksi berupa
hukuman mati.

Anda mungkin juga menyukai