Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

NAPZA
( Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif )

Dibuat oleh :
Nama : Warren Christopher Purnomo
Kelas : X-7

SMA NEGERI 18 JAKARTA UTARA


JL.Warakas 1 Tanjung Priok Jakarta Utara
DAFTAR ISI
I. Sejarah NAPZA……………………………………………………………………
II. Pengertian NAPZA……………………………………………………………….
III. Dampak – Dampak NAPZA……………………………………………………
I. SEJARAH NAPZA
Awal adanya narkotika yaitu di Samaria pada tahun 2000 SM yang dikenal dengan
opium atau candu. Bunga opium tumbuh subur di dataran tinggi yang ketinggiannya
mencapai 500 m diatas permukaan laut. Penyebaran bunga opium ke arah Cina, India
dan beberapa wilayah asia lainnya. Pertumbuhan bunga opium di Cina sangat subur
dalam penyebarannya.

Pada tahun 1806 dokter yang bernama Friedrich Wilhelim Sertuner menemukan
campuran bunga candu dengan amoniak. Campuran ini dinamakan morphin yang
namanya diambil dari nama dewa mimpi dari Yunani bernama Morphius.

Kemudian pada tahun 1856, ketika perang saudara di Amerika Serikat, morphin
menjadi semakin terkenal. Awalnya morphin digunakan untuk penghilang rasa sakit
yang diderita ketika terluka di medan perang. Namun banyak tentara yang ketagihan
mengkonsumsi morphin.

Pada tahun 1874, Alder Wright yang merupakan ahli kimia London merebus cairan
morphin dengan asam anhidrat. Adam ini merupakan cairan ama yang ada pada
jamur. Campuran kedua ini diuji cobakan pada seekor anjing. Hasilnya anjing
tersebut langsung tiarap, mengantuk, ketakutan dan muntah-muntah. Pada tahun
1898, campuran tersebut diproduksi dengan nama Heroin sebagai obat penghilang
rasa sakit.

Di akhir tahun 1970-an, pusat penyebaran candu dunia berada di daerah Golden
Triangle yang memproduksi 700ribu ton setiap tahunnya. Tingkat tekanan hidup
manusia yang tinggi dan teknologi yang semakin maju memberikan dampak yang
cukup tinggi. Tekonologi yang semakin maju membuat campuran-campuran morphin
menjadi semakin mudah dibentuk obat-obatan.
II. PENGERTIAN NAPZA
Napza adalah akronim Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Istilah lain
yang sering digunakan adalah Narkoba dan zat psikoaktif.

Definisi narkotika menurut Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika


adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Sedangkan yang dimaksud psikotropika menurut
Undang-Undang No. 5 tahun 1997 adalah zat atau obat , baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No.
5/1997).

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis


maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang
dapat mengganggu sistem saraf pusat. Contoh bahan adiktif berbahaya, yaitu Heroin,
Kokain, Tembakau, dan Alkohol.
III. DAMPAK – DAMPAK NAPZA
Secara umum, kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial
seseorang.

Dampak Fisik :
 Gangguan pada sistem saraf seperti kejang-kejang, halusinasi, dan gangguan
kesadaran
 Gangguan pada kulit seperti alergi, penanahan
 Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah dan sulit tidur
 Ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh
untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.
 Beresiko tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV

Dampak psikis :
 Ceroboh dalam bekerja, lamban dalam bekerja, sering tegang dan gelisah
 Hilang percaya diri, pengkhayal, penuh curiga
 Sulit berkonsentrasi
 Cenderung menyakiti diri

Dampak Sosial :
 Gangguan mental
 Pendidikan menjadi terganggu
 Anti-sosial
 Dikucilkan oleh lingkungan

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan
gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan
itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong
menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba
yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja
tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari
pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan
kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan
merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya
manusia bagi bangsa.

Anda mungkin juga menyukai