A. Gurita Narkoba
Belum lama rasanya kita dibuat gempar dengan peristiwa penahanan kapal MV
Sunrise Glory. Dikutip dari kompas.com, kapal yang dikomandani Mayor Laut
Arizzona itu ditangkap di perairan Selat Phillip, perbatasan antara Singapura dan
Batam. KRI Sigurot 864 dari TNI AL menahan kapal itu sekitar pukul 15.30 WIB,
Rabu (7/2).
Menyusul terbaru yang menyeret nama artis senior Elvie Sukaesih. Miris, tiga
dari enam anak Elvy Sukaesih diciduk polisi karena pesta narkoba. Dikutip dari
kumparan.com, mereka adalah Ali Zaenal Abidin, Syechans, dan Dhawiya Zaida.
Dhawiya bersama keluarga menggunakan narkoba jenis sabu. Tiga barang bukti sabu
pun ditemukan di tempat yang berbeda. Muhammad kedapatan menyimpan sabu di
dalam pinggang celananya seberat 0,38 gram, 0,45 gram sabu ditemukan di dompet
milik Dhawiya yang berada di kamarnya. Jadi total terdapat 1,32 gram sabu yang
diamankan polisi. Selain sabu, barang bukti lainnya juga diamankan polisi seperti
ponsel dan bong (alat isap).
Merujuk apa yang disampaikan oleh BNN bahwa jumlah pengguna narkoba di
Indonesia hingga November 2015 mencapai 5,9 juta orang. Hal tersebut disampaikan
Komjen Pol Budi Waseso Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) saat berkunjung
di Pondok Pesantren Blok Agung Banyuwangi Senin (11/1/2016). "Indonesia sudah
darurat bahaya narkoba dan hal itu sudah disampaikan oleh presiden. Sebelumnya
pada bulan juni 205 tercatat 4,2 juta dan pada November meningkat signifikan hingga
5,9 juta," ujarnya. Selain itu, menurut pria yang kerap disapa Buwas ini, di Asean,
Indonesia adalah pangsa pasar terbesar untuk penjualan narkoba, sedangkan negara
terbesar pengimpor adalah China dan Thailand. "Pada tahun 2015, kami berhasil
mengamankan sekitar 3 ton sabu yang berarti menyelamatkan banyak generasi muda.
Satu gram saja bisa digunakan untuk 5 orang. Jadi dengan mengamankan 3 ton sabu
sudah berapa ribu jiwa yang diselamatkan," ungkapnya. Penggunaan narkoba,
lanjutnya, banyak disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang narkotika serta
kepedulian dari masyarakat serta hukum yang masih belum mengikat secara
maksimal.
2
B. Definisi Narkoba
Definisi narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Narkoba biasa juga di asosiakan dengan kata NAZA (narkotika, alkohol dan zat
adiktif) atau NAPZA (narkotika, alkohol, psikotopika dan zat adiktif).
Narkoba merupakan istilah yang sering dipakai untuk narkotika dan obat
berbahaya. Narkoba merupakan sebutan bagi bahan yang tergolong narkotika,
alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Disamping lazim dinamakan narkoba,
bahan-bahan serupa biasa juga disebut dengan nama lain, seperti NAZA
(Narkotika,Alkohol, dan Zat adiktif lainnya) dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika,
dan Zat adiktif lainnya. (Witarsa, 2006).
Narkoba adalah istilah yang digunakan oleh penegak hukum dan masyarakat.
Bahan berbahaya adalah bahan yang tidak aman digunakan atau membahayakan dan
penggunaannya bertentangan dengan hukum atau melanggar hukum (illegal).
Napza adalah istilah kedokteran untuk kelompok zat yang jika masuk ke dalam
tubuh menyebabkan ketergantungan (adiktif) dan berpengaruh pada kerja otak
(psikoaktif). Termasuk dalam hal ini adalah obat, bahan, atau zat, baik yang diatur
undang–undang dan peraturan hukum lain maupun yang tidak tetapi sering
disalahgunakan, seperti alkohol, heroin, ganja, kokain dan lain-lain.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika, zat
yang dimaksud dengan narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.(Redaksi Penerbit
Asa Mandiri, 2007).
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 1997, yang dimaksud dengan
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. (Redaksi Penerbit Asa
Mandiri, 2007).
Sedangkan yang dimaksud dengan Bahan/Zat adiktif lainnya adalah bahan
lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan
ketergantungan. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang
diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara
fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang diproses dengan
cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman
yang mengandung etanol (Darmono, 2006).
Jadi definisi narkoba (narkotika dan oba/zt berhaya) sama dengan NAZA
(narkotika, alkohol dan za adiktif), ataupun NAPZA (Narkotika, alkohol, psikotropika
dan zat adiktif). Semua definini ini mempunyai makna yang sama.
Jenis – jenis Narkoba
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw),
petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin,
ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo,
BK, termasuk LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika
seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun
zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia
14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat
tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih
berbahaya (Putauw).
3
2. MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan
secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya
disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
Menimbulkan euforia.
Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
Kebingungan (konfusi).
Berkeringat.
Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
Gelisah dan perubahan suasana hati.
Mulut kering dan warna muka berubah.
Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan
waktu.
Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang
dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat
perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
Diafragma mata melebar dan demam.
Disorientasi.
Depresi.
Pusing
Panik dan rasa takut berlebihan.
Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.
6. Kokain
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa
(free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut
dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan
kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.
Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi
beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai
permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan
kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff.
Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
5
7. Amfetamin
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama
kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang
sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2
jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama
ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding
MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya
shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal
dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui
hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong).
Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh
darah (intravena).
Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
Suhu badan naik/demam.
Tidak bisa tidur.
Merasa sangat bergembira (euforia).
Menimbulkan hasutan (agitasi).
Banyak bicara (talkativeness).
Menjadi lebih berani/agresif.
Kehilangan nafsu makan.
Mulut kering dan merasa haus.
Berkeringat.
Tekanan darah meningkat.
Mual dan merasa sakit.
Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
8. SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ
antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum,
disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30
tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ
dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan
sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi
kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya
aprazolam/Xanax/Alviz.
9. Alkohol
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol
diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari
peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses
penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan
mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah
diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan
peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan
penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir),
golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar
etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
C. Efek Narkoba
Secara umum ada tiga efek narkoba, yakni sebagai 1) depresan(menekan atau
memperlambat fungsi systemsaraf pusat sehingga dapat mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, dapat membuat pemakai merasa tenang, memberikan rasa
melambung tinggi, memberi rasa bahagia dan bahkan membuatnya tertidur atau tidak
sadarkan diri), 2) stimulan (merangsang system saraf pusat dan meningkatkan
kegairahan (segar dan bersemangat) dan kesadaran, mengurangi rasa kantuk karena
lelah, mengurangi nafsu makan, mempercepat detak jantung, tekanan darah dan
pernafasan), 3) Halusinogen ( mengubah rangsangan indera yang jelas serta merubah
perasaan dan pikiran sehingga menimbulkan kesan palsu atau halusinasi). Secara
umum, efek buruk narkoba terhadap kesehatan meliputi: terganggunya fungsi otak,
daya ingat menurun, dan intoksikasi (keracunan). Dengan efek buruk seperti itupun,
ternyata kasus narkoba semakin meningkat. Apa sebabnya?
Disisi lain, sanksi hukum yang dijatuhkan terlalu lunak. Vonis mati yang
diharapkan bisa menimbulkan efek jera pun justru dibatalkan oleh MA dan grasi
presiden. Bandar dan pengedar narkoba yang sudah dihukum juga berpeluang
mendapatkan pengurangan masa tahanan. Parahnya lagi, mereka tetap bisa
mengontrol penyebaran narkoba dari dalam penjara.
Masalahnya makin gawat, ketika tak sedikit aparat penegak hukumnya justru
terjerat narkoba. Menurut data di Mabes Polri, dari Januari hingga 14 Maret 2012 (tiga
bulan) saja sebanyak 45 anggota polisi di Indonesia terlibat kasus narkoba. Jumlah
sebenarnya bisa jadi jauh lebih banyak.
Bahkan mantan kepala BNN Budi Waseno mengatakan "Tidak ada bagian
masyarakat yang tidak clear dari narkoba. Semua sudah terkena. Ada oknum TNI,
oknum Polri termasuk oknum dari BNN.(Kompas.com)
8
َ سله َم
ع ْن ُك ِِّل ُم ْس ِك ٍر َو ُمفَتِ ِّ ٍر َ علَ ْي ِه َو صلهى ه
َ َُّللا سو ُل ه
َ َِّللا ُ نَ َهى َر
“Rasulullah saw melarang dari segala yang memabukkan dan mufattir (yang membuat
lemah)” (HR. Abu Daud no. 3686 dan Ahmad 6: 309)
Yang dimaksud mufattir, adalah zat yang menimbulkan rasa tenang/rileks (istirkha`)
dan malas (tatsaqul) pada tubuh manusia. (Rawwas Qal’ahjie, Mu’jam Lughah Al
Fuqoha`, hlm. 342).
Dari Ibnu ‘Abbas r.a, Rasulullah saw bersabda: “tidak boleh berbuat madlarat dan hal
yang menimbulkan madlarat.” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3: 77, Al
Baihaqi 6: 69, Al Hakim 2: 66).
تعجز
ِ و َّل، و استعن باهلل عز و جل، احرص على ما ينفعك
“Bersemangatlah pada apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah
(untuk melakukannya), dan janganlah malas” (HR. Muslim 2664)
“Permisalan teman bergaul yang baik dan teman bergaul yang buruk bagaikan penjual minyak
wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi,
atau engkau tertarik membeli minyak wangi darinya. Minimal, engkau akan tetap
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi akan membuat bajumu
terbakar, atau minimal engkau akan mendapatkan bau yang tidak enak” (HR. Bukhari
dan Muslim)
– Menjaga ketaatan kepada Allah, karena dengan ketaatan kita, maka penjagaan Allah
akan diberikan kepada kita dan keluarga. Rasulullah berkata: … jagalah Allah,
maka pasti Allah menjagamu, jagalah Allah pasti kau akan menjumpai-Nya
dihadapanmu. Apabila engkau meminta maka mintalah kepada Allah dan jika engkau
meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah….(HR. At Tirmidzi,
dan dia berkata hadits hasan shohih). Wallahu’alam Bishawab
Sumber Referensi:
Kompas.com Redaksi Penerbit Asa Mandiri, 2007
Alwa’ie Witarsa, 2006
Media Umat
Bomberpipitpipit.wordpress.com
10