Anda di halaman 1dari 10

1

DARURAT NARKOBA, AKAR MASALAH DAN SOLUSINYA


Oleh : Ummu Nuha

A. Gurita Narkoba
Belum lama rasanya kita dibuat gempar dengan peristiwa penahanan kapal MV
Sunrise Glory. Dikutip dari kompas.com, kapal yang dikomandani Mayor Laut
Arizzona itu ditangkap di perairan Selat Phillip, perbatasan antara Singapura dan
Batam. KRI Sigurot 864 dari TNI AL menahan kapal itu sekitar pukul 15.30 WIB,
Rabu (7/2).

Kapal tersebut ternyata mengangkut narkotika golongan I jenis sabu sebanyak 1


ton yang disimpan dalam 41 karung beras. Nilainya minimal mencapai sekitar Rp 1,5
triliun. Angka tersebut diperkirakan bisa menyelamatkan 5 juta jiwa pengguna narkoba
dengan asumsi 1 gram sabu dikonsumsi oleh 5 orang.

Mirip fenomena gunung es yang mencair, setelahnya berturut-turut terjadi


sejumlah kasus penggrebekan atas pengguna narkoba. Rata- rata dari kalangan
selebriti yang notabene sering tampil di area publik. Sebut saja artis Fachri Albar yang
tertangkap Tim Satgas Narkoba Polres Jakarta Selatan di kediamannya di kawasan
Cireundeu, Rabu (14/2) pagi. Juga Roro Fitria yang kabar penangkapannya dari
Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya pagi ini, Kamis (15/2). Penangkapan keduanya
karena terseret kasus narkoba terjadi di waktu yang berdekatan.

Menyusul terbaru yang menyeret nama artis senior Elvie Sukaesih. Miris, tiga
dari enam anak Elvy Sukaesih diciduk polisi karena pesta narkoba. Dikutip dari
kumparan.com, mereka adalah Ali Zaenal Abidin, Syechans, dan Dhawiya Zaida.
Dhawiya bersama keluarga menggunakan narkoba jenis sabu. Tiga barang bukti sabu
pun ditemukan di tempat yang berbeda. Muhammad kedapatan menyimpan sabu di
dalam pinggang celananya seberat 0,38 gram, 0,45 gram sabu ditemukan di dompet
milik Dhawiya yang berada di kamarnya. Jadi total terdapat 1,32 gram sabu yang
diamankan polisi. Selain sabu, barang bukti lainnya juga diamankan polisi seperti
ponsel dan bong (alat isap).

Deretan kasus diatas semakin memperkuat fakta bahwa narkoba betul-betul


sudah menjadi ancaman bagi negeri ini, bahkan bahayanya melebihi bahaya terorisme.
Terlebih lagi negara seperti tak berdaya mengatasinya. Korban, pelaku dan pengedar
bahkan bandar narkoba sudah menjangkau semua lapisan, mulai dari anak-anak,
remaja, prajurit, aparat keamanan, hakim hingga anggota DPR. Negeri ini benar-benar
berada dalam kondisi darurat narkoba.

Merujuk apa yang disampaikan oleh BNN bahwa jumlah pengguna narkoba di
Indonesia hingga November 2015 mencapai 5,9 juta orang. Hal tersebut disampaikan
Komjen Pol Budi Waseso Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) saat berkunjung
di Pondok Pesantren Blok Agung Banyuwangi Senin (11/1/2016). "Indonesia sudah
darurat bahaya narkoba dan hal itu sudah disampaikan oleh presiden. Sebelumnya
pada bulan juni 205 tercatat 4,2 juta dan pada November meningkat signifikan hingga
5,9 juta," ujarnya. Selain itu, menurut pria yang kerap disapa Buwas ini, di Asean,
Indonesia adalah pangsa pasar terbesar untuk penjualan narkoba, sedangkan negara
terbesar pengimpor adalah China dan Thailand. "Pada tahun 2015, kami berhasil
mengamankan sekitar 3 ton sabu yang berarti menyelamatkan banyak generasi muda.
Satu gram saja bisa digunakan untuk 5 orang. Jadi dengan mengamankan 3 ton sabu
sudah berapa ribu jiwa yang diselamatkan," ungkapnya. Penggunaan narkoba,
lanjutnya, banyak disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang narkotika serta
kepedulian dari masyarakat serta hukum yang masih belum mengikat secara
maksimal.
2

B. Definisi Narkoba
Definisi narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Narkoba biasa juga di asosiakan dengan kata NAZA (narkotika, alkohol dan zat
adiktif) atau NAPZA (narkotika, alkohol, psikotopika dan zat adiktif).
Narkoba merupakan istilah yang sering dipakai untuk narkotika dan obat
berbahaya. Narkoba merupakan sebutan bagi bahan yang tergolong narkotika,
alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Disamping lazim dinamakan narkoba,
bahan-bahan serupa biasa juga disebut dengan nama lain, seperti NAZA
(Narkotika,Alkohol, dan Zat adiktif lainnya) dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika,
dan Zat adiktif lainnya. (Witarsa, 2006).
Narkoba adalah istilah yang digunakan oleh penegak hukum dan masyarakat.
Bahan berbahaya adalah bahan yang tidak aman digunakan atau membahayakan dan
penggunaannya bertentangan dengan hukum atau melanggar hukum (illegal).
Napza adalah istilah kedokteran untuk kelompok zat yang jika masuk ke dalam
tubuh menyebabkan ketergantungan (adiktif) dan berpengaruh pada kerja otak
(psikoaktif). Termasuk dalam hal ini adalah obat, bahan, atau zat, baik yang diatur
undang–undang dan peraturan hukum lain maupun yang tidak tetapi sering
disalahgunakan, seperti alkohol, heroin, ganja, kokain dan lain-lain.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika, zat
yang dimaksud dengan narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.(Redaksi Penerbit
Asa Mandiri, 2007).
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 1997, yang dimaksud dengan
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. (Redaksi Penerbit Asa
Mandiri, 2007).
Sedangkan yang dimaksud dengan Bahan/Zat adiktif lainnya adalah bahan
lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan
ketergantungan. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang
diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara
fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang diproses dengan
cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman
yang mengandung etanol (Darmono, 2006).
Jadi definisi narkoba (narkotika dan oba/zt berhaya) sama dengan NAZA
(narkotika, alkohol dan za adiktif), ataupun NAPZA (Narkotika, alkohol, psikotropika
dan zat adiktif). Semua definini ini mempunyai makna yang sama.
Jenis – jenis Narkoba
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw),
petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin,
ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo,
BK, termasuk LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika
seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun
zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia
14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat
tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih
berbahaya (Putauw).
3

1. OPIAT atau Opium (candu)


Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara
dihisap (inhalasi).
Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
Menimbulkan semangat
Merasa waktu berjalan lambat.
Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

2. MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan
secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya
disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)

Menimbulkan euforia.
Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
Kebingungan (konfusi).
Berkeringat.
Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
Gelisah dan perubahan suasana hati.
Mulut kering dan warna muka berubah.

3. Heroin atau Putaw


Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan
morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni
berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin
tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus
otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan
dengan cara disuntik atau dihisap.

Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik)


diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau
ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

Denyut nadi melambat.


Tekanan darah menurun.
Otot-otot menjadi lemas/relaks.
Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.

Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat


besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul
gangguan kebiasaan tidur.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia
semakin ringan atau singkat
4

4. Ganja atau kanabis


Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini
terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara
penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan
menggunakan pipa rokok.

Denyut jantung atau nadi lebih cepat.


Mulut dan tenggorokan kering.
Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
Sulit mengingat sesuatu kejadian.
Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan
koordinasi.
Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang
berkepanjangan, rasa letih/capek.
Gangguan kebiasaan tidur.
Sensitif dan gelisah.
Berkeringat.
Berfantasi.
Selera makan bertambah.
5. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa
diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam
banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara
menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah
30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan
waktu.
Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang
dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat
perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
Diafragma mata melebar dan demam.
Disorientasi.
Depresi.
Pusing
Panik dan rasa takut berlebihan.
Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

6. Kokain
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa
(free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut
dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan
kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.
Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi
beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai
permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan
kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff.
Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
5

Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).


Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
Timbul masalah kulit.
Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
Merokok kokain merusak paru (emfisema).
Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
Paranoid.
Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
Gangguan penglihatan (snow light).
Kebingungan (konfusi).
Bicara seperti menelan (slurred speech).

7. Amfetamin
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama
kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang
sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2
jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama
ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding
MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya
shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal
dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui
hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong).
Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh
darah (intravena).
Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
Suhu badan naik/demam.
Tidak bisa tidur.
Merasa sangat bergembira (euforia).
Menimbulkan hasutan (agitasi).
Banyak bicara (talkativeness).
Menjadi lebih berani/agresif.
Kehilangan nafsu makan.
Mulut kering dan merasa haus.
Berkeringat.
Tekanan darah meningkat.
Mual dan merasa sakit.
Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

8. SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ
antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum,
disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30
tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ
dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan
sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi
kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya
aprazolam/Xanax/Alviz.

Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.


Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko
terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.
6

Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan


misalnya seconal.

Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.


Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).
Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.
Nampak bahagia dan santai.
Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).
Jalan sempoyongan.
Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.

9. Alkohol
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol
diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari
peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses
penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan
mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah
diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan
peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan
penurunannya orang tersebut menjadi depresi.

Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir),
golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar
etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).

Pada umumnya alkohol :

Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.


Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
Merasa senang dan banyak tertawa.
Menimbulkan kebingungan.
Tidak mampu berjalan.

10. INHALANSIA atau SOLVEN


Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol,
aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya
digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan.
Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan
fungsi kecerdasan otak.

Pada mulanya merasa sedikit terangsang.


Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.
Bernafas menjadi lambat dan sulit.
Tidak mampu membuat keputusan.
Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.
Mual, batuk dan bersin-bersin.
Kehilangan nafsu makan.
Halusinasi.
Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.
Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).
Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak menetap,
keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan
ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang menetap
di sekitar hidung dan tenggorokan.
7

Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena


jatuh, kebakar, tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering
sendirian. bat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.
http://bomberpipitpipit.wordpress.com/jenis-jenis-narkoba/

C. Efek Narkoba
Secara umum ada tiga efek narkoba, yakni sebagai 1) depresan(menekan atau
memperlambat fungsi systemsaraf pusat sehingga dapat mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, dapat membuat pemakai merasa tenang, memberikan rasa
melambung tinggi, memberi rasa bahagia dan bahkan membuatnya tertidur atau tidak
sadarkan diri), 2) stimulan (merangsang system saraf pusat dan meningkatkan
kegairahan (segar dan bersemangat) dan kesadaran, mengurangi rasa kantuk karena
lelah, mengurangi nafsu makan, mempercepat detak jantung, tekanan darah dan
pernafasan), 3) Halusinogen ( mengubah rangsangan indera yang jelas serta merubah
perasaan dan pikiran sehingga menimbulkan kesan palsu atau halusinasi). Secara
umum, efek buruk narkoba terhadap kesehatan meliputi: terganggunya fungsi otak,
daya ingat menurun, dan intoksikasi (keracunan). Dengan efek buruk seperti itupun,
ternyata kasus narkoba semakin meningkat. Apa sebabnya?

D. Sekularisme: Akar Masalah


Penyebab utama maraknya narkoba adalah penerapan falsafah sekulerisme
(pemisahan agama dari kehidupan) dalam masyarakat saat ini. Ketika kehidupan
dunia sudah tidak diatur dengan syari’ah Allah lagi, maka hal ini mengakibatkan
banyak yang lalai akan tujuan hidup, lupa akan hari akhir dan kedahsyatannya, lupa
bahwa kehidupan ini adalah sawah dan ladang beramal untuk akhirat. Akibatnya
suburlah pandangan yg menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sbg tujuan
utama dalam hidup (hedonisme) dan serba-boleh (permisif). Masyarakat diubah
menjadi pemburu kesenangan dan kepuasan. Prinsipnya bukan halal-haram atau
pahala-dosa, tetapi “uang saya sendiri dan badan saya sendiri, terserah saya, kan tidak
mengganggu anda”. Akhirnya, miras, narkoba, perzinaan, seks bebas, pelacuran, dsb,
menjadi bagian dari kehidupan sebagian masyarakat.
Ditambah lagi dengan sistem hukum yang saat ini, pecandu narkoba tidak lagi
dipandang sebagai pelaku tindak kriminal, tetapi hanya korban atau seperti orang
sakit.

Disisi lain, sanksi hukum yang dijatuhkan terlalu lunak. Vonis mati yang
diharapkan bisa menimbulkan efek jera pun justru dibatalkan oleh MA dan grasi
presiden. Bandar dan pengedar narkoba yang sudah dihukum juga berpeluang
mendapatkan pengurangan masa tahanan. Parahnya lagi, mereka tetap bisa
mengontrol penyebaran narkoba dari dalam penjara.

Masalahnya makin gawat, ketika tak sedikit aparat penegak hukumnya justru
terjerat narkoba. Menurut data di Mabes Polri, dari Januari hingga 14 Maret 2012 (tiga
bulan) saja sebanyak 45 anggota polisi di Indonesia terlibat kasus narkoba. Jumlah
sebenarnya bisa jadi jauh lebih banyak.
Bahkan mantan kepala BNN Budi Waseno mengatakan "Tidak ada bagian
masyarakat yang tidak clear dari narkoba. Semua sudah terkena. Ada oknum TNI,
oknum Polri termasuk oknum dari BNN.(Kompas.com)
8

E. Status Hukum Narkoba


Tak ada perbedaan di kalangan ulama mengenai haramnya narkoba dalam
berbagai jenisnya, baik itu ganja, opium, morfin, mariyuana, kokain, ecstasy, dan
sebagainya. Sebagian ulama mengharamkan narkoba karena diqiyaskan dengan
haramnya khamr, karena ada kesamaan illat (alasan hukum) yaitu sama-sama
memabukkan (muskir). Sebagian menyatakan haramnya narkoba bukan karena
diqiyaskan dengan khamr, melainkan karena dua alasan; Pertama, ada nash yang
mengharamkan narkoba, Kedua,karena menimbulkan bahaya (dharar) bagi manusia.
(Syaikh Wahbah Zuhaili, Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu, juz IV, hlm. 177)

Dari Ummu Salamah r.a , ia berkata:

َ ‫سله َم‬
‫ع ْن ُك ِِّل ُم ْس ِك ٍر َو ُمفَتِ ِّ ٍر‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ‫صلهى ه‬
َ ُ‫َّللا‬ ‫سو ُل ه‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫نَ َهى َر‬
“Rasulullah saw melarang dari segala yang memabukkan dan mufattir (yang membuat
lemah)” (HR. Abu Daud no. 3686 dan Ahmad 6: 309)
Yang dimaksud mufattir, adalah zat yang menimbulkan rasa tenang/rileks (istirkha`)
dan malas (tatsaqul) pada tubuh manusia. (Rawwas Qal’ahjie, Mu’jam Lughah Al
Fuqoha`, hlm. 342).
Dari Ibnu ‘Abbas r.a, Rasulullah saw bersabda: “tidak boleh berbuat madlarat dan hal
yang menimbulkan madlarat.” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3: 77, Al
Baihaqi 6: 69, Al Hakim 2: 66).

F. Solusi Menyeluruh: Tegaknya Hukum Syari’ah dalam Setiap Aspek Kehidupan


Ketika akar masalahnya adalah pengabaian hukum Allah, baik secara
keseluruhan, ataupun sebagiannya, maka solusi mendasar dan menyeluruh untuk
masalah narkoba adalah dengan menerapkan hukum Allah dalam setiap aspek
kehidupan. Kalau ini tidak dilakukan, sudah terbukti persoalan bukan semakin baik,
namun semakin memperpanjang masalah. Rasulullah bersabda:

… ‫َب ْي َن ُه ْم‬ َ ْ ‫َّللاُ بَأ‬


‫س ُه ْم‬ ‫َّللا َويَتَ َخي ُهروا ِم هما أَ ْنزَ َل ه‬
‫َّللاُ إِ هَّل َجعَ َل ه‬ ِ‫ب ه‬ ِ ‫َو َما لَ ْم تَ ْح ُك ْم أَئِ همت ُ ُه ْم ِب ِكتَا‬
…Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan
mereka memilih-milih apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan bencana di
antara mereka. (HR. Ibnu Majah dg sanad hasan).

Ketika syariat Islam diterapkan, maka peluang penyalahgunaan akan tertutup.


Landasan akidah Islam mewajibkan negara membina ketakwaan warganya.
Ketakwaan yang terwujud itu akan mencegah seseorang terjerumus dalam kejahatan
narkoba. Disamping itu, alasan ekonomi untuk terlibat kejahatan narkoba juga tidak
akan muncul. Sebab pemenuhan kebutuhan pokok setiap individu rakyat (papan,
pangan dan sandang) dan kebutuhan dasar masyarakat (pendidikan, layanan
kesehatan dan keamanan) akan dijamin oleh negara. Setiap orang juga memiliki
kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan sekundernya sesuai kemampuan masing-
masing.

Sebagai zat haram, siapa saja yang mengkonsumsi, mengedarkan dan


memproduksinya berarti telah melakukan jarîmah (tindakan kriminal) yang termasuk
sanksi ta’zir. Pelakunya layak dijatuhi sanksi dimana bentuk, jenis dan kadar sanksi itu
diserahkan kepada ijtihad Khalifah atau Qadhi, bisa sanksi diekspos, penjara, denda,
jilid bahkan sampai hukuman mati dengan melihat tingkat kejahatan dan bahayanya
bagi masyarakat.
9

Terhadap pengguna narkoba yang baru sekali, selain harus


diobati/direhabilitasi oleh negara secara gratis, mungkin cukup dijatuhi sanksi ringan.
Jika berulang-ulang (pecandu) sanksinya bisa lebih berat. Terhadap pengedar tentu tak
layak dijatuhi sanksi hukum yang ringan atau diberi keringanan. Sebab selain
melakukan kejahatan narkoba mereka juga membahayakan masyarakat.

G. Beberapa Hal Praktis Membentengi Diri dan Keluarga dari Narkoba


1. Mengajarkan aqidah yang benar, karena dengan ini bisa memberikan alasan yang
tepat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu atau untuk meninggalkan sesuatu.
Ketika alasannya ‘aqidah maka tidak akan tergoyahkan oleh kemanfa’atan
ataupun kemudhorotan yang sifatnya materi yang akan menimpanya.
2. Memperbaiki keluarga, sehingga keluarga menjadi tempat yang nyaman bagi
anggotanya, sehingga anak tidak mencari kenyamanan lain di luar rumah yang
berpengaruh negatif. Anas bin Malik r.a menuturkan:

‫سله َم‬ َ ُ‫صلهى هللا‬


َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ ‫َما َرأَيْتُ أَ َحدًا َكانَ أ َ ْر َح َم بِ ْال ِعيَا ِل ِم ْن َر‬
َ ِ‫سو ِل هللا‬
“Aku tidak pernah melihat orang yang lebih sayang kepada anak-anak selain Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam” (HR. Muslim 2316)

3. Menanamkan kebiasaan untuk memanfaatkan waktu, jangan biarkan keluarga


terlena dengan kekosongan dan kesia-siaan.

‫تعجز‬
ِ ‫ و َّل‬، ‫ و استعن باهلل عز و جل‬، ‫احرص على ما ينفعك‬
“Bersemangatlah pada apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah
(untuk melakukannya), dan janganlah malas” (HR. Muslim 2664)

4. Memilihkan lingkungan, diantara faktor pemicu ketertarikan terhadap narkoba


sebagian besar berasal dari lingkaran pertemanan. Ingin meniru teman, ingin
dianggap keren, mencoba apa yang dicoba temannya, ingin menunjukkan jati diri
dihadapan teman, ingin dianggap sahabat terbaik, dll. Oleh sebab itu bahaya sekali
jika teman-teman dari anak kita adalah orang-orang yang bobrok, rusak dan jauh
dari agama. Rasulullah saw bersabda:

“Permisalan teman bergaul yang baik dan teman bergaul yang buruk bagaikan penjual minyak
wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi,
atau engkau tertarik membeli minyak wangi darinya. Minimal, engkau akan tetap
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi akan membuat bajumu
terbakar, atau minimal engkau akan mendapatkan bau yang tidak enak” (HR. Bukhari
dan Muslim)
– Menjaga ketaatan kepada Allah, karena dengan ketaatan kita, maka penjagaan Allah
akan diberikan kepada kita dan keluarga. Rasulullah berkata: … jagalah Allah,
maka pasti Allah menjagamu, jagalah Allah pasti kau akan menjumpai-Nya
dihadapanmu. Apabila engkau meminta maka mintalah kepada Allah dan jika engkau
meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah….(HR. At Tirmidzi,
dan dia berkata hadits hasan shohih). Wallahu’alam Bishawab

Sumber Referensi:
Kompas.com Redaksi Penerbit Asa Mandiri, 2007
Alwa’ie Witarsa, 2006
Media Umat
Bomberpipitpipit.wordpress.com
10

Anda mungkin juga menyukai