Anda di halaman 1dari 14

Skenario 10

Amira Yasmine 102015060


Skenario 10
Seorang anak berumur 14 bulan, mengeluh sering sakit
batuk pilek dan demam, perut membuncit, sering diare.
Riwayat hamil anak ke 4, ANC tidak teratur, mendapat
ASI hanya sampai 3 bulan seterusnya makanan padat,
imunisasi tidak lengkap karena sering sakit-sakitan,
hasil penimbangannya seperti pada KMS

Sasaran Pembelajaran
Identifikasi Masalah KIA, KB, Gizi, Imunisasi,
Penanggulangan Diare dan faktor resikonya

AKI dan AKB yang tinggi di


Indonesia, SDKI 2007 AKI
2000 per 100.000
kelahiran hidup, AKB 34
per 1000 kelahiran hidup,
AKN 19 per 1000
kelahiran hidup
Kematian maternal ANTENATAL CARE
secara langsung dan 4x kunjungan selama kehamilan:
tidak langsung 1x Trisemester 1
1x Trisemester 2
2x Trisemester 3

Pemeriksaan kehamilan dilakukan berulang


dengan ketentuan:
Faktor Resiko : Rendah, Haid terlambat 1 bln, 1x sebelum sampai 7 bln,
Sedang, Berat 2x sebelum sampai 9 bulan, periksa ulang setiap
minggu setelah kehamilan 9 bulan dan ada
keluhan-keluhan

Intervensi strategis
“empat pilar safe
mother hood”
1. Keluarga Berencana
2. Pelayanan Ante Natal
Care
3. Persalinan Aman
4. Pelayanan obstetric
essensial
Definisi : perencanaan
kehamilan sehingga
kehamilan hanya terjadi
Aturan perencanaan KB terbagi pada waktu yang diinginkan
atas 3 masa menurut usia dan jarak kelahiran yang
reproduktif tepat (3 tahun), dan dapat
1. Mengatur kesuburan istri<20th dicegah apabila jumlah anak
2. Istri usia 20-30 th (paling baik telah dicapai -> “Keluarga
melahirkan dengan jumlah anak Kecil Bahagia Sejahtera”
dua dengan jarak kelahiran anak
3 tahun
3. Mengakhiri kesuburan/tidak Program KB
hamil lagi usia istri>30 tahun berjalan dgn baik

Kontrasepsi
DIARE
Faktor infeksi : Bakteri, Virus, Jamur, Parasit, Protozoa
Agent
Bukan faktor infeksi : Alergi

Host Manusia

Lingkungan : 1. Ketersediaan air bersih


Reservoir 2. Jamban sehat
Promotif
Preventif
Pencegahan diare yamg benar dan efektif

 Memberikan ASI eksklusif selama 6


bulan dan diteruskan sampai 2 tahun

 Memberikan MPASI sesuai umur

 Memberikan air minum yang sudah


direbus dan menggunakan air bersih
yang cukup

 Mencuci tangan dengan air dan sabun


sebelum makan dan sesudah BAB

 BAB di jamban

 Membuang tinja bayi dengan benar

 Memberikan imunisasi campak


Pada bayi:
Gizi Pada Ibu Hamil:
Makanan Bergizi
0-6 bulan : ASI setiap
bayi menginginkan 8x
Seimbang 4 sehat 5
sehari pagi siang sore
sempurna, disertai
malam, jangan berikan
makanan selingan pagi
makanan lain
dan sore misalnya
6-9 bulan : ASI dan
biskuit, kacang hijau
pendamping ASI (bubur
susu, nasi tim lumat
9-12 bulan : ASI dan MP-
ASI lebih padat dan
kasar (bubur, nasi tim
ditambah telur ayam,
Program KIA juga pemberian vitamin A tahu, bayam, beri
dosis tinggi pada bulan februari dan makanan selingan 2x
agustus, serta penimbangan balitayang diantara waktu makan
dicatat pada KMS. seperti biskuit bayi, dan
air buah
Imunisasi TT
Tetanus khususnya beresiko pada bayi yang dilahirkan dengan
bantuan dukun bayi, peralatan tidak steril yang digunakan untuk
memotong tali pusar. Upaya pencegahan memberikan tetanus
toksoid pada ibu hamil. Konsep imunisasi TT : “LONG
IMMUNIZATION” (pemberian imunisasi TT 1-TT5)

Pembinaan Dukun -> Promosi Bidan Siaga (mengajak kerjasama


dukun bayi untuk dilibatkan dalam perawatan bayi baru lahir
secara benar, menyerahkan ibu hamil untuk bersalin ke tempat
bidan dan memberi upah kepada dukun bayi, “pengenalan tanda
bahaya kehamilan : resiko tinggi (>35th, TB<145cm, ibu hamil
anemia, jarak kehamilan terlalu dekat), tanda keluar air ketuban
dini, ibu kejang, frekuensi gerakan bayi tidak bergerak,
perdarahan, kelainan pada nifas misalnya perdarahan, bengkak
pada muka kaki tangan, keluarnya cairan berbau dari jalan lahir)
Posyandu
 Tujuan Posyandu

 Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan


anak,
 Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan untuk
menurunkan angka kematian ibu dan anak,
 Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil
bahagia sejahtera,
 Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan–
kegiatan lain yang menunjang peningkatan
kemampuan hidup sehat,
 Meningkatkan dan pembinaaan peran serta
masyarakat dalam rangka usaha kesehatan
masyarakat
Kesimpulan
 Diare merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di Indonesia
ini. Hal yang pertama dapat dilakukan adalah pencatatan dan pelaporan
dan harus tetap dilakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative. Untuk mengevaluasi kasus diare ini, maka kita harus
mengetahui pola transmisinya. Dapat dari host, agent, dan lingkungan.
Pada perencanaan tahunan, kita dapat merencanakan untuk melakukan
apa sehingga dapat mencegah terjadinya kejadian yang banyak dari
diare ini. Pada skenario tersebut seorang anak berumur 14 bulan,
mengeluh sering sakit batuk pilek dan demam, perut
membuncit, sering diare. Riwayat hamil anak ke 4, ANC tidak
teratur, mendapat ASI hanya sampai 3 bulan, seterusnya makanan padat
lainnya. Imunisasi tidak lengkap karena sering sakit-sakitan sebenarnya
dapat dicegah dengan ANC yang benar sesuai peraturan, dan tanda gizi
buruk perut membuncit diatasi dengan pemberian gizi yang tepat
sesuai usia sehingga bayi tersebut tidak mengalami sakit-sakitan, serta
pemantauan KMS secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai