Program Kia Kespro Ims&Hiv
Program Kia Kespro Ims&Hiv
Latar Belakang
-Perdarahan(28%)
-Eklamsi(24%)
-Infeksi(11%).
- Sedangkan penyebab tidak langsungnya antara lain
adalah: ibu hamil menderita kurang energi kronis (KEK)
37%, Anemia ( Hb kurang dari 11gr%) 40%. Kejadian
anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan resiko
terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang
tidak anemia.
Selain itu beberapa sebab yang tidak langsung
berkaitan dengan masalah kesehatan ibu yaitu:
“4 Terlalu” dalam melahirkan yaitu: Terlalu muda,
terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak.
Dewasa ini 2/3 kematian bayi ( 60%) terjadi pada usia kurang dari 1
bulan, menurut SKRT 2001, penyebab utama kematian neonatal
adalah BBLR 29%,asfiksia27%,dan Tetanus neonaturum 10%.
1. BBLR
2. Bayi dengan tetanus neonaturum
3. Bayi baru lahir dengan asfiksia
4. Bayi dengan ikterus neonatorum( ikterus lebih dari 10 hari setelah
lahir
5. Bayi baru lahir dengan sepsis
6.Bayi lahir denagan berat lebih dari 40oogr
7. Bayi preterm dan posterm
8. Bayi baru lahir dengan cacat bawaan
9.Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan
ANAK JUGA DIANJURKAN UNTUK MENDAPAT IMUNISASI DASAR
DENGAN JADWAL SEBAGAI BERIKUT:
9 bulan Campak
KESEHATAN
REPRODUKSI
• Definisi Kespro : adalah suatu Keadaan sejahterah fisik, mental dan
sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi, serta fungsi dan prosesnya
• Ruang lingkup :
• Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
• Keluarga Berencana
• Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi ( ISR
), termasuk PMS-HIV / AIDS
• Pencegahan dan penangulangan komplikasi aborsi
• Kesehatan Reproduksi Remaja
• Pencegahan dan Penanganan Infertilitas
• Kanker pada Usia Lanjut dan Osteoporosis
• Berbagi aspek Kesehatan Reproduksi lain misalnya kanker serviks,
mutilasi genetalia, fistula dll.
SIKLUS HIDUP
Anak Usia sekolah
Usia Remaja
3 2
2
Usia SUbur
Anak & Balita
4
2
Bayi
Usia Lanjut
5 2
Bayi Menyusui,Asi Ekslusif
Dan Ibu menyusi
2
1 BBL (dan BULIN )
Konsepsi
( Ibu Hamil & janin )
HAK REPRODUKSI
Hak reproduksi perorangan dapat
diartikan bahwa “setiap orang baik laki-
laki maupun perempuan (tanpa
memandang perbedaan kelas sosial,
suku, Umur, Agama dll) mempunyai hak
yang sama untuk memutuskan secara
bebas dan bertanggung jawab (
kepada diri, keluarga dan Masyarakat)
mengenai jumlah anak, jarak antar
anak, serta untuk menentukan waktu
kelahiran anak dan dimana akan
melahirkan”
HAK REPRODUKSI DAPAT DIJABARKAN
1. Setiap orang berhak memperoleh standar
pelayanan kespro yang terbaik
2. Perempuan dan laki-laki berhak memperoleh
informasi lengkap tentang seksualitas, kespro,
manfaat dan efek samping obat-obatan dan
tindakan medis.
3. Adanya untuk memperoleh pelayanan KB yang
aman dan efektif terjangkau,dpt diterima sesuai
dengan pilihan, tampak paksaan tidak melawan
hukum.
4. Perempuan berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang dibutuhkannya, yg dibutuhkan,
yang memungkinkan sehat dan selamat
menjalani kehamilan dan persalinan serta
memperoleh bayi yang sehat
5. Hubungan suami istri didasari penghargaan
terhadap pasangan masing-masing dan
dilakukan dalam situasi dan kondisi yang
diinginkan bersama.
6. Para remaja, laki-laki maupun perempuan, berhak
memperoleh informasi yang tepat dan benar
tentang reproduksi remaja, sehingga dapat
berprilaku sehat dan menjalani kehidupan seksual
7. Laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan
informasi yang mudah diperoleh dan akurat
mengenai PMS termasuk HIV/AIDS
GAMBARAN DERAJAT KESEHATAN
REPRODUKSI DI INDONESIA
AIDS
MELEMAHKAN TUBUH
DISEMBUHKAN..?
Belum…Tapi ada ARV yang
dapat menekan jumlah virus
dalam darah memperbaiki
kualitas hidup odha
LINI 1 Alternatif
Pasal 7
Setiap orang wajib:
a.Menghindari perilaku beresiko tertular dan menularkan HIV
b.Menghargai hak asasi manusia ODHA dan OHIDHA
c.Menghormati kerahasiaan status HIV seseorang untuk menghindari
terjadinya perlakuan tidak menyenangkan, atau stigmatisasi, kecuali ada izin
secara lisan atau tertulis dari ODHA untuk membuka status HIV
PENGERTIAN VCT DAN PITC
VCT:
Voluntary Counselling and Testing
Client-initiated HIV testing and counselling
Konseling dan testing HIV sukarela
KTS
PITC
Provider-initiated HIV testing and counselling
Konseling dan Tes HIV atas Prakarsa Petugas
Kesehatan
1. Pada Semua Jenis Epidemi
- Semua pasien dewasa/anak yang berkunjung kesarana kesehatan
- BBL dari ibu HIV(+)
- Anak dengan menunjukkan tanda tumbuh kembang yang kurang
optimal/gizi kurang
2. Daerah Epidemi Meluas
- Sarana layanan rawat jalan & ranap ps TB
- Sarana layanan KIA & layanan anak <10th
- Sarana layanan kes pro & KB,remaja,
- Sarana layanan dengan tindakan invasif
- Sarana Layanan HD
- Sarana kesehatan di LP
3. Epidemi terkonsentrasi/Tingkat Rendah
- Klinik IMS
- Layanan KIA,TB
- Layanan Kesehatan bagi masy dg perilaku berisiko.
PITC RUTIN
• Alasan menawarkan tes-HIV dan konseling
• Keuntungan dari aspek klinis dan pencegahan dari tes-HIV dan
potensi risiko yang akan dihadapi, seperti misalnya diskriminasi,
pengucilan, atau tindak kekerasan.
• Layanan yang tersedia bagi pasien baik yang hasil tes HIV negatif
ataupun positif, termasuk ketersediaan terapi antiretroviral
• Informasi bahwa hasil tes akan diperlakukan secara konfidensial
dan tidak akan diungkapkan kepada orang lain tanpa seizin
pasien.
• Pasien mempunyai hak untuk menolak menjalani tes-HIV. Tes
akan dilakukan jika pasien setuju tes
• Dalam hal hasil tes HIV–positif, maka sangat dianjurkan untuk
mengungkapkannya kepada orang lain yang berisiko untuk
tertular HIV dari pasien tersebut.
INFORMASI MINIMAL
• Sesuai dengan Pedoman WHO/UNAIDS:
Mengedepankan “3C 2R”
• informed consent, counseling, confidentiality, dan ”2R”
yaitu referral and recording reporting
• Petugas kesehatan
• memprakarsa- menganjurkan-menawarkan tes HIV
• Komunikasi Pra-tes
• Informasi dan edukasi berupa dorongan dan motivasi
• mendapatkan persetujuan pemeriksaan dan atau tindakan
dnegan model opt-in dan opt out,
• Konseling pasca tes diseuaikan dg hasil tes pasien
• Disertai rujukan untuk mengakses ART
• pencatatan serta pelaporan
PELAKSANAAN PITC
Tolok
VCT - KTS PITC – KTP2
Perbandingan
o Datang ke klinik khusus o Datang ke klinik karena penyakit
untuk konseling dan testing terkait HIV misalnya pasien
HIV TB/suspek TB
Pasien/Klien o Berharap dapat o Tidak bertujuan tes HIV
pemeriksaan o Tes HIV diprakarsai oleh petugas
o Pada umumnya kesehatan berdasarkan indikasi
asimtomatis
o Konselor terlatih baik o Petugas kesehatan yang dilatih
Petugas kesehatan/
petugas kesehatan maupun untuk memberikan konseling dan
Konselor
bukan petugas kesehatan edukasi
Penekanan pada pencegahan Penekanan pada diagnosis HIV
penularan HIV melalui untuk penatalaksanaan yang tepat
Tujuan utama pengkajian faktor risiko, bagi TB-HIV nya dan rujukan ke PDP
Konseling dan tes pengurangan risiko,
HIV perubahan perilaku dan tes
HIV serta peningkatan kualitas
hidup