Anda di halaman 1dari 15

 Failure, Modes and Effect Analisys (FMEA)

 Fault Tree Analisys (FTA)


 Root Cause Analisys (RCA)
 Skala Umum
Skala Luas

• Skala Menengah
• Skala Rendah
• Skala Khusus
 Makro mekanikal Fiskal
 Mikro (karakteristik/Komposisi Material)
 Kegagalan desain dan konstruksi
 Kegagalan bahan dan fabrikasi
 Kegagalan instalasi/pemasangan
 Kegagalan perawatan
 Kegagalan pemantauan selama operasi
 Kegagalan sumber daya manusia
 Kegagalan pada prediksi situasi dan kondisi
sekitar
Failure, Modes and Effect Analisys (FMEA) pertama
kali digunakan pada tahun 1960 dalam bidang
penerbangan. Sejak saat itu penggunaan FMEA
diperluas pada banyak sektor industri
Tujuan FMEA
• Mengidentifikasi model-model kegagalan pada
komponen, peralatan dan sistem
• Menentukan akibat yang potensial pada peralatan,
sistem, yang berhubungan dengan setiap model
kegagalan
• Membuat rekomendasi untuk menambah
keandalan komponen, peralatan, dan sistem.
 Empat langkah utama FMEA
 Mendefinisikan sistem, fungsi-fungsi dan
komponen-komponennya.
 Mengidetifikasi kerusakan komponen
 Mempelajari akibat dari penyebab kerusakan
komponen
 Kesimpulan dan saran
 RCA sering digunakan dalam membantu
menjelaskan :
 Apa yang terjadi?
 Bagaimana itu terjadi?
 Kenapa itu terjadi
 Langkah-langkah Root Cause Analisys (RCA)
 Mengidentifikasi dan menjelaskan dari definisi yang hasil yang
tidak diinginkan
 Mengumpulkan data
 Menciptakan garis waktu
 Tempat kejadian dan kondisi di dalam pohon faktor kejadian
penyebabnya
 Gunakan fault tree atau metode lain untuk mengidentifikasi
seluruh penyebab kerusakan.
 Menjabarkan kerusakan sampai ke dasar kejadian/kondisi
 Mengidentifikasi secara spesifik penyebab kerusakan
 Meneruskan pertanyaan “kenapa” sampai mencapai
 Akar penyebab
 Permasalahan yang tidak dapat dibenarkan
 Tidak cukup data untuk dilanjutkan
 Periksa secara logika dan faktanya secara menyeluruh dengan
melihat penyebab yang potensial.
 Solusi secara umum
 Kelebihan FMEA dan RCA
 Tidak mempergunakan simbol-simbol yang sulit
dimengerti.
 Dapat mengidentifikasi kerusakan sampai pada akar
permasalahan
 Penyebab dan akibat dari kerusakan mesin dan
komponen dapat teridentifkasi dengan jelas.
 FTA Adalah diagram yang digunakan untuk
mendeteksi adanya gejala supaya mengetahui
akar penyebab suatu masalah, dimulai dari
kejadian puncak (TOP)
 Langkah-langkah FTA
 Definisi dari sistem, TOP event (kecelakaan
potensial), dan batasan masalah.
 Pembuatan FTA
 Identifikasi kemungkinan
 Analisis kualitatif
 Analisis kuantitatif
 Pelaporan (Report)
Event

Penyimpangan yang tidak digunakan/diharapkan dari suatu keadaan normal pada


suatu komponen dari system.
Top event

Kejadian yang tidak dikehendaki pada “puncak” yang akan diteliti lebih lanjut
kearah kejadian dasar lainnya dengan menggunakan gerbang-gerbang logika untuk
menentukan penyebab dan kekerapannya.
Logic gate

Hubungan secara logika antara input (kejadian yang dibawah). Hubungan logika ini
dinyatakan dengan gerbang AND (dan) atau gerbang OR (atau).
Transferred event

Segitiga yang digunakan transfer. Symbol ini menunjukkan bahwa uraian lanjutan
kejadian berada dihalaman lain.
Undeveloped event

Kejadian dasar (basic event) yang tidak akan dikembangkan lebih jauh karena sudah
tersedianya informasi.
Basic event

Kejadian yang tidak diharapkan yang dianggap sebagai penyebab dasar sehingga
tidak perlu dilakukan analisa lebih lanjut.
Dari Root Cause Fault Tree Analysis di atas, dapat disimpulkan penyebab dasar dari kecelakaan di
atas adalah pekerja tidak menyadari bahaya tumpahan air di tangga dan tidak ada program untuk
pegang handrail di tangga.
Adapun hal-hal penting yang perlu diperhatikan dari analisa fault tree sederhana ini adalah :
1. Analisa dimulai dari atas dan diakhiri di kotak paling bawah (top down).

2. Kotak paling atas adalah kotak yang menggambarkan kerugian yang di dapat setiap kotak
dihubungkan oleh garis yang berarti disebabkan “kotak di atas disebabkan oleh kotak yang di
bawah).
3. Apabila ada satu kotak di atas yang disebabkan oleh lebih dari satu kotak di bawah maka
hubungan antara kotak-kotak itu adalah “dan”. Sebagai contoh : Kotak “pekerja terpeleset di
tangga” disebabkan 4 hal yaitu :
 Pekerja tidak menggunakan sepatu anti slip.
 Pekerja berjalan di tangga.
 Terdapat ceceran air di lantai.
 Pekerja tidak memegang handrail tangga.
Jika seperti di atas, maka itu berarti keempat penyebab harus ada untuk bisa menghasilkan “pekerja
terpeleset di tangga”. Ini juga berarti jika salah satu dari keempat penyebab itu hilang, maka “pekerja
terpeleset di tangga tidak akan terjadi.
Semua penyebab yang memang sudah sesuai dengan prosedur, kewajaran, atau merupakan aktivitas
sehari-hari, diberikan keterangan “normal”. Semua penyebab yang memang belum diketahui
penyebabnya apa, maka diberikan keterangan “kenapa?”. Hal ini dimungkinkan mengingat tidak
semua fakta kita bisa kumpulkan dengan baik.
Oleh karena itu, dengan fault tree analysis kita dapat mengetahui sebab akibat dari suatu kecelakaan
yang terjadi di suatu industri. Bukan hanya sebab tunggal, namun tak menutup kemungkinan muncul
berbagai sebab yang memicu terjadinya kecelakaan tersebut. Fault tree analysis dapat mendorong
optimalisasi dalam hal pengendalian sehingga nantinya kecelakaan yang telah terjadi dapat kita cegah

Anda mungkin juga menyukai