Pengumpulan data yang dilakukan untuk mengetahui keluhan MSDs yang di alami operator sewaktu
bekerja yaitu dengan menyebarkan kuesioner QEC, kuessioner QEC terdiri dari dua buah kuesioner
yang berbeda yaitu kuesioner pengamat dan kuesioner operator. Kuesioner pengamat berguna
untuk menilai postur kerja yang terbentuk sewaktu operator sedang bekerja, sedangkan kuesioner
operator berfungsi untuk mengetahui keluhan rasa sakit seperti apa saja yang dialami operator
sewaktu bekerja
Data yang didapat yaitu berasal dari keluhan dan kebutuhan operator dalam kenyamanan sewaktu
bekerja dan hal tersebut diperkuat oleh hasil wawancara secara langsung terkait rasa nyeri maupun
cidera yang dialami operator. Berikut adalah hubungan sebab akibat cidera yang dialami operator:
2. Spesifikasi Kinerja
Tahap ini bertujuan untuk membuat spesifikasi alat bantu yang akurat berdasarkan keluhan dan
keinginan dari operator.
3.3.2 Pengumpulan Data Antropometri
Berdasarkan spesifikasi perancangan pada penyusunan konsep sebelumnya maka data antropometri
yang digunakan yaitu data antropometri Indonesia, hal ini dilakukan untuk dapat menghindari
ketidaksesuain alat bantu yang dirancang, apabila terjadi pertukaran operator nantinya. berikut
adalah data antropometri indonesia berdasarkan spesifikasi tubuh yang telah ditentukan:
Perhitungan dimensi dilakukan untuk menetapkan ukuran alat bantu yang akan dibuat sesuai dengan
perhitungan persentil yang telah dilakukan sebelumnya. Perhitungan dimensi sendiri terdiri dari:
a) Perhitungan dimensi panjang alat bantu
Data antropometri yang digunakan untuk menentukan panjang dari alat bantu yang akan dirancang
adalah data antropometri panjang bahu-genggaman tangan kedepan dengan menggunakan persentil
ke-50, panjang alat bantu yang akan dirancang juga dapat di adjust sesuai dengan kebutuhan dan
dapat memenuhi kebutuhan dari setiap jangkauan dari operator nantinya.
b) Perhitungan dimensi lebar pegangan alat bantu
Dimensi lebar yang digunakan untuk merancang alat bantu yang akan dirancang yaitu dengan
menggunakan data antropometri lebar tangan dengan menggunakan persentil 95, penggunaan
persentil 95 ditujukan untuk kenyamanan penggunaan operator yang memilki lebar tangan yang lebih
besar
2. Penentuan Komponen
Penentuan komponen alat bantu yang akan dirancang disesuaikan dengan data keluhan dan keinginan
dari operator, yaitu alat bantu yang nyaman saat digunakan dan tidak memiliki beban yang terlalu
berat agar memudahkan dalam pengguanaanya. Setelah dilakukan studi literature terkait bahan yan
akan digunakan maka ditentukan bahan berjenis polimer (Teflon), bahan ini dipilih karena memiliki
massa jenis 2,2 gr/cm³ yang lebih ringan dari besi yang memiliki massa jenis 7,87 gr/cm³. selain itu
teflon juga memiliki sifat yang dibutuhkan seperti:
a) Kekuatan (strength) dan ketangguhan terhadap gesekan.
b) Memilki resistivitas yang tinggi terhadap arus listrik.
c) Kekerasan (thougness).
Pada alat bantu ini juga dberikan tambahan roda pada kedua sisi alat bantu, yang berguna untuk
memudahkan mobilitas dari alat bantu yang akan dipergunakan untuk memasukkan bahan. Untuk
memberikan rasa nyaman saat digunakan, pada alat bantu ini juga diberikan pegangan berjenis karet.
3. Pembuatan Rancangan
Rancangan alat bantu dibuat berdasarkan spesifikasi dari perancangan dimensi dan komponen yang
telah ditentukan sebelumnnya, perancangan ini merupakan tahap akhir dari implementasi dari
semua studi yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut adalah spesifikasi dimensi alat bantu yang
akan dbuat:
Dari spesifikasi alat bantu yang telah ditentukan, maka selanjutnya dapat dibuat alat berupa design
yang untuk dapat mengatasi keluhan yang terjadi pada stasiun sander. Berikut merupakan design
alat yang akan dibuat: