Anda di halaman 1dari 14

LECTURE NOTES

ISYE6093
Human-Integrated System

Week 05- Session 06


Engineering Anthropometry,
Workspace Design and Control

ISYE6093 – Human-Integrated System


LEARNING OUTCOMES

1. Mahasiswa mampu menggunakan data antropometri di lingkungan industri.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip untuk desain ruang kerja di industri


manufaktur

OUTLINE MATERI (Sub-Topic):

(1) Human variability and statistics

(2) Anthropometric data

(3) Principles for workspace design

(4) Principles of response selection

(5) Positioning control devices

ISYE6093 – Human-Integrated System


ENGINEERING ANTHROPOMETRY,

WORKSPACE DESIGN AND CONTROL

1. Human Variability and Statistics

Konsep dasar dari disiplin ilmu antropometri adalah memberikan dasar fundamental
dan data kuantitatif untuk pencocokan dimensi fisik tempat kerja dan produk dengan tubuh
dimensi pengguna. Sehingga, antropometri merupakan studi dan pengukuran dimensi tubuh
manusia. Contoh penerapannya seperti pada dimensi stasiun kerja (workstation) untuk posisi
berkerja dengan berdiri atau duduk, implementasi pada mesin produksi, kasir supermarket
counter, gang-gang dan koridor di stasiun kerja.

Antropometri adalah pengukuran ilmiah terkait pengumpulan data tentang karakteristik


fisik manusia dan aplikasi (engineering anthropometry) berdasarkan data dalam bentuk
desain dan evaluasi sistem, peralatan, produk yang diproduksi, lingkungan manusia, dan
fasilitas. Sebagai Contoh nyata seperti Cockpits, stasiun kerja kontrol lalu lintas udara,
pemeliharaan, penumpang, stasiun kru lainnya.

Anthro (Manusia) + Metry (Ukuran)

Konsep antropometri banyak diterapkan dalam desain produk konsumen seperti


pakaian, mobil, sepeda, furnitur, alat-alat tangan, dan sebagainya. Karena produk yang
dirancang untuk berbagai jenis konsumen, persyaratan penting dalam desain adalah
bagaimana memilih dan menggunakan database astrometri yang paling tepat. Sehingga
digunakanlah dalam kajian yang disebut ergonomi. Ergonomi umumnya digunakan terkait
sistem biomekanik kerja dalam hubungannya dengan informasi tentang beban eksternal untuk
menilai stres yang dikenakan pada sendi pekerja dan otot selama pelaksanaan pekerjaan.

Berikut ini adalah variabilitas manusia yang berkaitan erat dengan bidang human factors:
1. Variabilitas usia
2. Variabilitas jenis kelamin
3. Variabilitas ras dan kelompok etnis
4. Variabilitas pekerjaan
5. Variabilitas generasi atau sekuler
6. Variabilitas diurnal transien

ISYE6093 – Human-Integrated System


2. Data Antropometri

Sebagian besar dimensi tubuh dapat diukur dengan alat sederhana. Data antropometri
yang dikumpulkan oleh langkah-langkah yang berbeda biasanya memerlukan landmark tubuh
yang diidentifikasi secara jelas dan titik tetap di ruang untuk mendefinisikan berbagai
pengukuran. Sebagai contoh: tinggi tubuh didefinisikan sebagai jarak antara permukaan
berdiri dan bagian atas kepala, sedangkan panjang tangan adalah jarak dari ujung jari tengah
tangan kanan ke dasar ibu jari. Gambar 1 yang menunjukkan alat untuk mengukur data
anthropometri.

Gambar 1. Alat ukur antropometrik dasar

Untuk mengukur ukuran tubuh dapat dilakukan sesuai dalam pedoman di Tabel 1.

Tabel 1 Body size measurement

ISYE6093 – Human-Integrated System


Tabel 2 menunjukkan data anthropometri untuk posisi berdiri dan duduk yang dapat
dijadikan pedoman dalam mendesain tempat yang ergonomis.

Tabel 2. Data Antropometri (dalam inci)

ISYE6093 – Human-Integrated System


Tabel 2. Data Antropometri (dalam inci)

ISYE6093 – Human-Integrated System


Gambar 2 menunjukkan cara mengukur anthropometri posisi duduk dan berdiri.
Sedangkan pada gambar 3 menunjukkan pengukuran antrpometri tangan, wajah dan kaki

Gambar 3. Pengukuran antropometri: berdiri dan duduk

ISYE6093 – Human-Integrated System


Gambar 3. Pengukuran antropometri (tangan, wajah dan kaki)

Adapun pedoman penggunaan data anthropometri dalam desain lingkungan kerja


diantaranya sebagai berikut:

a) Tentukan populasi pengguna (pengguna yang dituju)

b) Tentukan dimensi tubuh yang relevan seperti Dimensi tubuh manakah yang paling
penting untuk desain?

c) Tentukan persentase populasi yang akan diakomodir

ISYE6093 – Human-Integrated System


d) Tentukan nilai persentil dari dimensi antropometrik yang dipilih. Pertanyaan desain
utamanya adalah Nilai persentil manakah dari dimensi yang relevan yang harus
digunakan: 5, 90, 95, atau nilai lainnya?

e) Buat modifikasi desain yang diperlukan untuk data dari tabel antropometrik

f) Gunakan mock-up atau simulator untuk menguji desain

3. Principles of Workspace Design

Tujuan dari human factor atau faktor manusia adalah untuk merancang sistem yang
mampu mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan
keamanan dan kenyamanan. Desain tempat kerja merupakan salah satu bidang utama di mana
faktor manusia dapat membantu untuk meningkatkan kesesuaian antara manusia dan mesin
dan lingkungan. Desain ruang kerja harus mempertimbangkan kebutuhan dari perspektif
manusia (faktor manusia) selain harus mempertimbangkan konteks faktor desain penting
lainny biaya, estetika, daya tahan, dan karakteristik arsitektur.

Berikut ini adalah prinsip umum bagi human factor engineer dalam merancang tempat
kerja yang ergonomis yang harus dipertimbangkan:

a. Clearance Requirement (persyarata utama) bagi pengguna terbanyak (dominan)

b. Mengakomodir pesyaratan atau kebutuhan pengguna non dominan

c. Persyaratan khusus dari bagian pemeliharaan

d. Kebutuhan penyesuaian

e. Visibilitas dan Garis Penglihatan Normal

f. Penyusunan komponen

ISYE6093 – Human-Integrated System


Gambar 4. Jangkauan ke depan dari tangan kanan wanita

Gambar 5. Garis penglihatan normal dan kisaran rotasi mata

ISYE6093 – Human-Integrated System


Berikut adalah contoh mendesain kursi roda dengan berbagai aktivitas yang
menggunakan data anthropometri.

Gambar 6. Desain Kursi Roda yang ergonomis

4. Principles of Response Selection


Kesulitan dan kecepatan memilih respon atau tindakan dipengaruhi oleh beberapa
variabel sistem diantaranya:
a) Kompleksitas keputusan
Kecepatan pemilihan suatu tindakan sangat dipengaruhi oleh jumlah kemungkinan
tindakan alternatif yang dapat dipilih dalam konteks tersebut. Hal ini dikenal sebagai
kompleksitas keputusan tindakan apa yang harus dipilih. Jadi, setiap tindakan operator
kode Morse, di mana hanya satu dari dua alternatif dipilih (dit atau dah) mengikuti
pilihan yang jauh lebih sederhana daripada setiap tindakan juru ketik, yang harus
memilih antara satu dari 26 huruf. Oleh karena itu, operator kode Morse dapat
menghasilkan lebih banyak penekanan tombol per menit. Sejalan dengan itu,
pengguna dapat memilih tindakan lebih cepat dari menu komputer dengan dua opsi
daripada dari menu yang lebih kompleks dengan delapan opsi.
b) Harapan dan Response
Kita berharap agar mampu memahami dengan cepat dan akurat terkait informasi yang
kita harapkan. Dengan cara yang sesuai, kami memilih tindakan yang lebih cepat dan
akurat yang kita harapkan akan dilakukan daripada yang mengejutkan nantinya.
Misalnya kita tidak mengharapkan mobil di depan kita berhenti secara mendadak di
jalan bebas hambatan. Kita tidak hanya lambat dalam memahami ekspansi yang

ISYE6093 – Human-Integrated System


terjadi di bidang visual, tetapi kita jauh lebih lambat dalam menerapkan rem (memilih
respons) daripada kita akan ketika cahaya diharapkan berubah menjadi kuning di
persimpangan yang sedang kita dekati.
c) Kesesuaian
d) Trade-off akurasi kecepatan
e) umpan balik

5. Positioning Control Devices


Sebuah tugas umum di banyak interaksi manusia-mesin- adalah kebutuhan untuk
posisi beberapa entitas dalam ruang. Hal Ini mungkin melibatkan aktivitas seperti
memindahkan kursor ke titik pada layar, menjangkau dengan lengan robot untuk
menghubungi sebuah objek, atau memindahkan pengaturan pada dial radio ke frekuensi baru.
Adapun beberapa parameter desain yang mempengaruhi posisi kontrol perangkat:
a) Waktu gerakan
b) Karakteristik perangkat
c) Hubungan kinerja dan tugas
d) Lingkungan kerja
Berikut ini adalah contoh gambar memposisikan lokasi pengendalian atau tampilan
yang ergonomis:

Gambar 7. Perkerjaan dengan posisi duduk

ISYE6093 – Human-Integrated System


KESIMPULAN

Berbagai prinsip tampilan dirancang untuk memfasilitasi transmisi informasi dari


indera ke kognisi, pemahaman, dan pengambilan keputusan. Tidak ada satu pun cara terbaik
untuk melakukan ini, tetapi pertimbangan dari 13 prinsip yang disajikan di atas tentu dapat
membantu untuk menyingkirkan tampilan buruk. Banyak dari informasi yang ditampilkan
pada akhirnya mengarah pada tindakan dan pada upaya untuk mengendalikan beberapa aspek
dari suatu sistem atau lingkungan atau sebaliknya untuk menanggapi suatu peristiwa yang
ditampilkan.

ISYE6093 – Human-Integrated System


DAFTAR PUSTAKA

1. Wickens, C. D., Lee, J. D., Liu, Y., & Gordon-Becker, S. E. (2014). An Introduction
to Human Factors Engineering. ISBN 13: 978-1-292-02231-4

2. Mark R. Lehto and Steven J. Landry. (2013). Introduction to Human Factors and
Ergonomics for Engineers, Second Edition. CRC Press. ISBN 13: 978-1-4665-8416-
7.

3. http://www.globalacademicgroup.com/journals/the%20nigerian%20academic%20foru
m/ANTHROPOMETRY%20IN.pdf

ISYE6093 – Human-Integrated System

Anda mungkin juga menyukai