Kondisi dari workstation sekarang memiliki risiko muskoloskeletal disorders pada operator. Berdasarkan analisis RULA yang digunakan, skor akhir yang didapatkan menunjukkan bahwa workstation yang ada perlu diperbaiki secepatnya Gambar 4.xx menunjukkan stasiun kerja.
Gambar 4.xx Workstation lama
Sumber: Laboratorium Sistem Manufaktur Gambar 4.xx Workstation Baru Bagian yang dilakukan perbaikan adalah meja kerja. Berdasarkan analisa RULA postur kerja terlihat bahwa desain meja yang digunakan sekarang memiliki risiko cedera yang dialami operator. Berdasarkan data antropometri yang didapatkan, maka dimensi tinggi meja yang digunakan yakni sesuai dengan tinggi siku operator sebesar 102cm kemudian diakumulasikan dengan allowance mesin gerinda sebesar -9,2cm dan allowance sol sepatu operator sebesar ±2 cm sehingga dimensi total dari tinggi meja sebesar 92.7cm . Digunakan ukuran tinggi siku rata-rata sebab ukuran tersebut nantinya akan dikurangi dengan ukuran mesin gerinda dan ditambahkan dengan ukuran sol alas kaki dari operator. Selain itu, dipilih ukuran tinggi meja kerja sebesar 92,7 cm. Dengan tinggi meja ini operator tidak lagi membungkuk dan menekuk kepala ke belakang. Lebar dari meja disesuai dengan antopometri panjang rentang tangan ke depan agar mudah untuk dijangkau dan tidak memerlukan tenaga ekstra sebesar 70cm. Panjang dari meja sesuai dengan antopometri panjang rentangan tangan ke samping agar akrilik yang telah selesai rework agar mudah dijangkau operator sebesar 163cm. 4.2 Analisis Perbaikan Sistem Kerja Perbaikan sistem kerja diterapkan tidak hanya untuk mengurangi risiko muskoloskeletal disorders pada operator. Perbaikan sistem kerja diterapkan juga untuk menanamkan metode 5S kepada operator. 5S disebut dalam bahasa indonesia 5R sering dikenal orang hanya sebagai filosofi kebersihan yang diterapkan oleh orang Jepang. Padahal sebenarnya konsep ini bukanlah demikian, 5S bukan hanya suatu cara yang digunakan untuk sekedar bersih-bersih pabrik atau tempat kerja namun sebagai cara untuk mengatur, cara mengelola tempat kerja, perbaikan dan pemangkasan proses operasional yang tidak diperlukan. Pengelolaan area tempat kerja secara efektif dan efisien adalah bagian dari 5S. Untuk menanamkan metode 5S pada operator desain sistem kerja baru diberikan kotak sampah. Kotak sampah pada sistem kerja dapat memudahkan operator untuk membersihkan sistem kerjaPenetapan latak mesin dapat mengurangi keperluan untuk menentapkan barang yang diperlukan dan tidak diperlukan lalu memudahkan menata peralatan kerja. Dengan penerapan hal ini operator dapat melakukan metode 5s dengan mudah. Penerapan yang mudah dapat memudahkan penanaman metode 5s kepada operator.