Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

HEMOROID

KEPANITERAAN KLINK
BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FKUPR-RSUD SULTAN IMANUDDIN
PANGKALAN BUN
2018
5/2/2019 1
Oleh :
DHIMAS REYHAN PS
FARIN LIMANDA MULIA
SRI ASTUTI
THERESIA ALFIONITA S
YUSPINA MARGARETA
YUSUF ALMALIK S
Latar Belakang
Penurunan berat badan diartikan sebagai penurunan massa dan
lemak tubuh. Namun, dalam kasus-kasus yang ekstrim, kondisi ini
juga mencakup hilangnya protein, massa tubuh tak berlemak (lean
mass), dan substrat lain dalam tubuh.
• Beberapa faktor ikut berperan dalam penurunan berat badan.
Prinsipnya adalah bahwa berat badan dipengaruhi oleh jumlah energi
yang kita gunakan dalam kegiatan sehari-hari dan jumlah energi yang
didapatkan dari makanan yang kita makan.
• Di sisi lain, penurunan berat badan yang tidak disengaja dapat
disebabkan oleh sejumlah gangguan kesehatan. Keberadaan penyakit
cenderung meningkatkan kebutuhan metabolisme tubuh, bahkan
dalam keadaan istirahat
• Beberapa contoh penyakit yang menyebabkan penurunan berat
badan adalah :
• kekurangan gizi, infeksi kronis seperti tuberkulosis dan HIV
• penyakit kronis seperti hipertiroid atau penyakit Parkinson
• berbagai bentuk kanker, dan depresi kronis.
• Kondisi sistem pencernaan yang menyebabkan penurunan berat
badan adalah infeksi parasit yang mengakibatkan diare kronis, seperti
sindrom radang usus atau pankreatitis kronis
Tujuan
Penulisan referat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
penulis dan pembaca mengenai topik penurunan berat badan serta
sebagai salah satu syarat agar bisa mengikuti ujian akhir di SMF Ilmu
Penyakit Dalam.
Tinjauan Pustaka
Penurunan Berat Badan
Definisi
Penurunan berat badan diartikan sebagai penurunan massa dan lemak
tubuh
Etiologi :
a. Gangguan endokrin.
b. Keganasan.
c. Infeksi.
Faktor Risiko
a. Diabetes Melitus
b. Tirotoksikosis
c. Tuberkulosis
d. Penyakit hati (hepatitis akut, hepatitis kronis dan sirosis)
e. Keganasan (karsinoma gaster, pankreas, kolon, hepar, dan
keganasan lain)
f. HIV dan AIDS
Mekanisme penurunan berat badan.
Terdapat tiga mekanisme umum yang dapat menyebabkan penurunan
berat badan, walaupun lebih dari satu mekanisme mungkin berperan pada
pasien yang sama. Ketiga mekanisme tersebut adalah :
• Penurunan asupan makanan
• Peningkatan penggunaan energi
• Peningkatan kehilangan energi melalui feses atau urin
Anamnesis…
• Berapa banyak penurunan berat badan yang dialami oleh pasien dan selama berapa
lama?
• Adakah pengukuran objektif dari penurunan berat badan (misalnya catatan
klinis,pengukuran oleh pasien)?
• Apakah pakaian bertambah longgar atau ikat pinggang mengecil?
• Apakah selera makan normal atau berkurang?
• Adakah gejala yang menunjukkan malabsorpsi (takikardia,tremor,dan sebagainya)?
• Adakah tanda-tanda depresi (mood menurun, terbangun dini hari, ide bunuh diri, dan
sebagainya)?
• Adakah gejala yang menunjukkan keganasan atau infeksi kronis?
• Adakah gejala yang menunjukkan disfungsi organ penting (misalnya gagal jantung)?
• Apa persepsi pasien mengenai penurunan berat badan? Apakah pasien menganggapnya
sebagai kelainan? Apakah pasien merasa tampak kurus atau normal?
Anamnesis…
• Riwayat penyakit dahulu
Adakah riwayat penyakit serius sebelumnya?
Adakah riwayat keganasan, penyakit tiroid, anoreksia nervosa,
malabsorpsi, atau depresi sebelumnya?
• Obat-obatan
Apakah pasien mengkonsumsi diuretik, laksatif, atau obat “pelangsing”
(misalnya amfetamin)?
Pemeriksaan Fisik
• TTV: • Pemeriksaan Fsiik diagnostic:
• TD • Jantung • Rektum • Sendi
• FN
• FR
• Paru-paru • Genital • Kulit
• T • Kepala dan leher • Liver • Mood
• BB dan IMT • Payudara • Limpa • Affect
• LILA • Sistem nerologis • KGB
Red Flags
• Demam, keringat malam, limfadenopati generalisata
• Nyeri tulang
• Dyspnea, batuk, hemoptisis
• Ketakutan yang tidak tepat terhadap kenaikan berat badan pada seorang
remaja atau wanita muda
• Polydipsia dan poliuria
• Sakit kepala, jaw claudication, dan / atau gangguan penglihatan pada orang
dewasa yang lebih tua
• Roth spots, lesi Janeway, nodus Osler, splinter hemorrhages, emboli arteri
retina
Diagnosis Banding
Pada beberapa gangguan yang menyebabkan penurunan berat badan
secara spontan, gejala lain cenderung lebih menonjol, sehingga
penurunan berat badan biasanya bukan keluhan utama. Contohnya
termasuk yang berikut:
• Malabsorptif
• Gangguan inflamasi kronis
• Gangguan GI
• Gangguan jantung dan paru berat dan kronis
• Gangguan mental
• Gangguan neurologis
• Masalah sosial
Tatalaksana
• Gangguan yang mendasari dirawat. Jika gangguan yang mendasari
menyebabkan kurang gizi dan sulit diobati, dukungan nutrisi harus
dipertimbangkan. Langkah-langkah perilaku umum yang bermanfaat
termasuk mendorong pasien untuk makan, membantu mereka
dengan memberi makan, menawarkan makanan kecil di antara waktu
makan dan sebelum tidur, menyediakan makanan favorit atau yang
beraroma kuat, dan hanya menawarkan porsi kecil. Jika tindakan-
tindakan perilaku tidak efektif dan penurunan berat badan ekstrim,
pemberian makan tabung enteral dapat dicoba jika pasien memiliki
saluran GI yang berfungsi. Ukuran massa tubuh tanpa lemak diikuti
secara serial. Perangsang nafsu makan belum terbukti
memperpanjang hidup.
Komplikasi penurunan BB
Penurunan berat badan yang berlanjut dan semakin parah dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang dikenal sebagai wasting atau
cachexia. Pada kondisi ini, pasien tetap mengalami penurunan berat
badan meskipun ia menerima cukup kalori. Penurunan berat badan
yang parah dapat mempengaruhi berbagai sistem tubuh dan dapat
mengakibatkan konsekuensi yang serius, termasuk gangguan saat
penyembuhan dan respon imun, melemahnya kekuatan otot, kegagalan
fungsi ginjal, dan bahkan kematian.
Edukasi
• Pola makan sehat, porsi kecil namun sering (5-6x/hari) lebih
dianjurkan
• Perbanyak konsumsi sayur dan buah
• Perbanyak minum air putih. Minum saat makan atau 30 menit
sesudah makan.
• Olahraga rutin sesuai kesanggupan
• Istirahat cukup
Prognosis
• Berat badan yang turun mendadak secara ekstrem dapat
menyebabkan banyak masalah kesehatan. Namun, banyak orang tidak
menyadari bila penurunan berat badan mendadak bisa merugikan
terhadap kesehatan Namun, dalam beberapa kasus, penurunan berat
badan mendadak dapat terjadi sebagai gejala dari penyakit tertentu
Kesimpulan
Penurunan berat badan dapat disengaja maupun tidak disengaja atau
yang tidak diketahui penyebabnya (unexplained weight loss).
Penurunan berat badan yang tidak disengaja dapat disebabkan oleh
karena malnutrisi, atau penyakit. Penurunan berat badan yang drastis
juga dapat menyebabkan beberapa gangguan pada tubuh.
Daftar Pustaka
• Arief I. 2007. Tinjauan Fisika tentang Berat Badan Berlebih.
• Ganong, William F, 2003. Fisiologi Saraf & Sel Otot. Dalam H. M. Djauhari Widjajakusumah: Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC.
• Adriani M dan Wijatmadi B . 2014. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
• Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jilid III. Jakarta : EGC.
• Harriso, 2014. Principles of Internal medicine, 14th Ed.
• Adam JMF, 2012. Endokrinologi Darurat.
• Ruth, Colaguiri, 2010. National diabetes Programmes toolbox. Australian centre for diabetes strategy.
• Greenspan SF, Gardner GD, 2014. Basic and Clinical Endocrinology. Lange Medical book, 6th ed.
• Wasserman MR, 2017. Involuntary Weight Loss. MSD Manual.
• Mattingly, D; Seward, C. 1989. Penurunan beratbadan. Dalam Bedside Diagnosis edisi Ke-13. Editor Bahasa
Indonesia : Soeliadi Hadiwandowo, cetakan tahun 1996. Semarang : Gadjah Mada University Press
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai