Anda di halaman 1dari 21

PERTEMUAN KE 8

Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan


karakteristik yang paling dalam pada diri (inner
psychological characteristics) manusia.

Perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan


ciri unik dari masing-masing individu
Faktor-Faktor Penentu Kepribadian

Lingkungan

Keturunan Situasi

Kepribadian
STRESS
Suatu respon yang adaptif,
dihubungkan oleh karakteristik dan/
atau proses psikologis individu, yang
merupakan suatu konsekuensi dari
setiap tindakan eksternal, situasi,
atau peristiwa yang menempatkan
tuntutan psikologis dan atau fisik
khusus pada seseorang.
STRESS KERJA
 Stres yang dikarenakan adanya
ketidakseimbangan antara karakteristik karyawan
dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya
 Dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan.
Jenis-Jenis Stress
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi
dua, yaitu:
1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang
bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat
membangun).
o Konsekuensi dalam kesejahteraan individu dan juga organisasi
berupa pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan
tingkat performance yang tinggi.
2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang
bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat
merusak).
o Konsekuensi pada individu dan juga organisasi seperti penyakit
kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang
tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan,
dan kematian.
Model Stress
Stressor Hasil

1. Tingkat 1. Psikologis/
Individu yang berkaitan
dengan sikap
2. Tingkat Stress
Kelompok 2. Keperilakuan
3. Tingkat 3. Kognitif
Organisasional
4. Kesehatan Fisik
4. Ekstraorganisa-
sional
Perbedaan
Individual
Keturunan, Usia, JK, Pola makan
Dukungan sosial, ciri kepribadian
Stressor
 Stressor adalah faktor-faktor lingkungan yang
menimbulkan stress.
 Stressor adalah suatu prasyarat untuk
mengalami respon stres.
 Empat jenis utama stresor yaitu:
1. Tingkat individual
2. Tingkat kelompok
3. Tingkat organisasi
4. Di luar organisasi
(Ekstraorganisasional)
Perbedaan Individual
 Orang tidak mengalami tingkat stres yang sama atau
menunjukkan hasil yang serupa untuk suatu jenis stresor
tertentu.
 Contoh, jenis stresor yang dialami di tempat kerja
bervariasi menurut pekerjaan dan jenis kelamin.
 Stresor untuk pengendalian yang rendah adalah lebih
tinggi pada pekerjaan klerikal tingkat rendah
daripada pekerjaan profesional
 Stessor konflik antar pribadi merupakan suatu
sumber stres yang lebih besar bagi kaum wanita
daripada kaum pria.
 Pengendalian yang dirasakan juga merupakan suatu
moderator yang signifikan dari proses stres. Orang
merasakan tingkat stres yang lebih rendah dan
mengalami konsekuensi yang lebih mendukung pada
saat mereka percaya bahwa mereka dapat
mengendalikan stresor yang mempengaruhi kehidupan
mereka.
TIPIKAL KEPRIBADIAN

 Tipe kepribadian A :
 Ambisius, agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah tegang,
mudah tersinggung, mudah marah, memiliki kewaspadaan yg
berlebihan, bicara cepat, bekerja tdk kenal waktu, pandai
berorganisasi, memimpin/memerintah, lbh suka bekerja
sendirian bila ada tantangan, kaku terhdp waktu, ramah, tdk
mdh dipengaruhi, bila berlibur pikirannya lbh kepekerjaan

 Kepribadian Tipe B :
 Tidak agresif, ambisi yg wajar, penyabar, ceria, tdk mdh
tersinggung, tdk pemarah, bicara tidak tergesa-gesa, lebih suka
kerjasama, mudah bergaul
Hasil
 Para ahli teori menyatakan bahwa stres memiliki
konsekuensi atau hasil psikologis yang berkaitan
dengan sikap, keprilakuan, kognitif, dan kesehatan
fisik.
 Sebuah badan penelitian yang besar mendukung
dampak negatif dari stres yang dirasakan pada
banyak aspek kehidupan kita.
 Stres berkaitan secara negatif dengan kepuasan kerja,
komitmen organisasional, emosi positif, dan kinerja
yang berhubungan secara positif dengan tingkat
perputaran yang disebabkan oleh kepenatan.
Gejala-Gejala Stres (Hasil)
 Terry Beehr dan John Newman (dalam Rice, 1999)
mengkaji ulang beberapa kasus stres pekerjaan dan
menyimpulkan tiga gejala dari stres pada individu,
yaitu:
1. Gejala Psikologis
2. Gejala Fisiologis
3. Gejala Perilaku
Gejala stres kerja yang sering terjadi
Adapun gejala-gejala stres di tempat kerja yang sering
terjadi, yaitu meliputi:
 Kepuasan kerja rendah
 Kinerja yang menurun
 Semangat dan energi menjadi hilang
 Komunikasi tidak lancar
 Pengambilan keputusan jelek
 Kreatifitas dan inovasi kurang
 Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.

Semua yang disebutkan di atas perlu dilihat dalam


hubungannya dengan kualitas kerja dan interaksi
normal individu sebelumnya.
Dampak Stres
 Bagi karyawan
o menurunnya gairah kerja, frustrasi dan
sebagainya (Rice, 1999).
o Konsekuensi pada karyawan ini tidak hanya
berhubungan dengan aktivitas kerja saja, tetapi
dapat meluas ke aktivitas lain di luar pekerjaan.
o tidak dapat tidur dengan tenang,
o selera makan berkurang,
o kurang mampu berkonsentrasi, dan
sebagainya.
 Bagi Perusahaan
Konsekuensi yang timbul dan bersifat tidak
langsung :
o meningkatnya tingkat absensi
o tingkat produktivitas
o menurunkan komitmen organisasi
o memicu perasaan keterasingan
o turnover
Manajemen Stres dan Teknik Pengurangan
Stres
1. Manajemen stres
Maka diperlukan pendekatan yang tepat dalam
mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu
 pendekatan individu
 pendekatan organisasi.

2. Teknik Pengurangan Stres


 Relaksasi otot
 Biofeedback
 Meditasi
 Restrukturisasi Kognitif

Anda mungkin juga menyukai