Struktur Baja Oleh: Lucky Amperawan Schipper, S.T., M.T.
FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN
DAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS WINAYA MUKTI Struktur Baja
Didasarkan atas sifat material baja yang dapat menahan tegangan
tarik maupun tekan
Kekuatan dan daktilitas material baja relatif tinggi
Struktur ringan sehingga menguntungkan untuk struktur jembatan
bentang panjang, bangunan tinggi, ataupun struktur cangkang
Waktu pengerjaan relatif singkat (tidak memerlukan set-up time)
Disain meliputi disain elemen dan sambungan
Kelangsingan elemen harus diperhitungkan untuk menghindari
hilangnya kekuatan akibat tekuk Struktur Baja
Terbagi atas 3 kategori:
Struktur rangka, dengan elemen-elemen tarik, tekan, dan
lentur
Struktur cangkang (elemen tarik dominan)
Struktur tipe suspensi (elemen tarik dominan)
Perencanaan dengan LRFD (Load and Resistance Factor
Design) Sistem Struktur Struktur Baja Bangunan Industri
Bentang < 20 m -> tanpa haunch Bentang 40 - 70 m
Bentang > 20 m -> dengan haunch
Bentang > 70 m Rangka Batang Ruang Sistem Bracing Bangunan Industri
Panjang sampai (60-80) m
Panjang melebihi (60-80) m
Perencanaan Berdasarkan LRFD (Load and Resistance Factor Design) Perencanaan berdasarkan kondisi-kondisi batas Kekuatan (keselamatan): kekuatan, stabilitas, fatique, fracture, overturning, sliding Kenyamanan: lendutan, getaran, retak Memperhitungkan dan memisahkan probabilitas overload dan understrength secara explisit Perhitungan: Perencanaan Berdasarkan LRFD (Baja) Faktor Keamanan Faktor Beban: tergantung jenis dan kombinasi Q = 1.4 D Q = 1.2 D + 1.6 L Q = 1.2 D + 1.3 W Q = 1.2 D + 1.0 E Q = 0.9 D + 1.3 W Q = 0.9 D + 1.0 E Faktor Ketahanan: tergantung jenis elemen dan kondisi batas Gaya aksial tarik ft = 0.9 Gaya aksial tekan fc = 0.85 Lentur fc = 0.9 Geser balok fv = 0.9 SIFAT MATERIAL BAJA Sifat Material Baja
Tipikal Kurva Tegangan vs Regangan Baja
Kurva Tegangan vs Regangan Baja Penampang Elemen Tarik Struktur Baja Penampang Elemen Tekan Struktur Baja Penampang Elemen Lentur Struktur Baja